Anda di halaman 1dari 4

BERSAMA SEJUTA WARNA

*Adegan 1: Dalam sebuah Taman Kota (Tlogo bandung)*

Pria 2: (Tengah duduk di kursi roda dengan wajah murung sambil


mengenang kembali sebelum musiba datang)

(Back story pria 2)

Pria 1: (Berjalan mendekat untuk menyapa pria 2) "Selamat pagi,


Hari ini cuaca sangat indah, ya?"

Pria 2: (terkejut dari lamunannya) "Ah Iya, dan taman ini semakin
ramai membuat hati saya lebih nyaman."

Pria 1: “Tapi tadi mengapa muka mu terlihat murung”

Pria 2: "Saya adalah seorang pekerja kasar kuli bangunan. saya


sekarang menggunakan kursi roda karena kecelakaan kerja
dikarenakan kecerobohan saya sendiri."

Pria 2: "Karena kebodohan saya yang membuat saya terjebak


dalam keterbatas sekarang ini dan sulitnya mencari pekerjaan
khusus orang disable."

Pria 1: "Kamu tahu, kebahagiaan datang dalam berbagai bentuk.


Kita semua memiliki keterbatasan, tapi itu tidak menghentikan kita
untuk menikmati momen indah."

Pria 2: "Kamu benar. Aku harus lebih bersyukur atas apa yang
aku miliki.
*Adegan 2: Di dekat Stan Makanan Jalanan*

Pria 3: (Menjual makanan, dengan senyum ramah) "Kalian mau


mencoba hidangan khasku?"

Pria 1: (Memesan, tertarik) "Tentu, apa yang anda jual di sini?"

Pria 3: "Saya adalah seorang koki yang mencoba mengenalkan


rasa hidangan ini dari berbagai negara. Ini adalah cara saya
membuat orang lain bahagia tak peduli siapapun keragaman."

Pria 4: "Saya adalah seorang guru sejarah (menunjukan


potongan video pria 4 mengajar). Saya selalu mencari cara untuk
mengajar siswa tentang nilai-nilai budaya dan keragaman."

Pria 2: "Makanan adalah salah satu cara terbaik untuk mengenal


keberagaman, bukan?"

Pria 3: "Benar sekali. Aku percaya bahwa kita bisa memahami


budaya dan kehidupan satu sama lain melalui makanan. Mari kita
nikmati hidangan ini bersama."

Pria 3: "Kita bertiga memiliki kesempatan untuk memengaruhi


orang dengan cara kita sendiri."

Pria 4: "Makanan adalah salah satu cara terbaik untuk membuka


pintu kebudayaan dan menghargai perbedaan."
*Adegan 3: Keesokan harinya Di Taman Bermain (Alun-Alun)*

Pria 5: (Bertemu dengan Pria 6, yang sedang berolah raga) "Anak


saya sangat senang bermain di sini."

Pria 6: (Sambil melihat anak-anak dengan cermat) "Tentu, semua


anak berhak bahagia."

Pria 5: "Anak saya seringkali merasa berbeda karena latar


belakangnya."

Pria 6: "Saya adalah seorang aktivis yang berjuang untuk hak


anak-anak dan inklusi sosial. Saya ingin memastikan bahwa
semua anak memiliki kesempatan yang sama."

Pria 5: "Kami semua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan


mereka nilai-nilai keragaman dan toleransi."

Pria 6: "Benar sekali. Bersama, kita bisa menciptakan masa


depan yang lebih inklusif."

*Adegan 4: Di Perpustakaan Kota*

Pria 7: (Bercakap dengan seorang perempuan, dengan


semangat) "Saya baru saja selesai membaca buku luar biasa ini.
Kamu juga harus membacanya."

Perempuan: (Tertarik) "Terima kasih, apa bukunya?"

Pria 7: "Saya adalah seorang peneliti yang memahami isu-isu


sosial dan budaya. Buku ini membuka mata saya tentang
keragaman dan kesetaraan."
Perempuan: "Saya adalah seorang penulis lepas. Saya selalu
mencari cerita-cerita yang menginspirasi orang dan menyebarkan
pesan positif tentang perubahan sosial."

Pria 7: "Kita bisa berkolaborasi untuk membagikan pesan-pesan


ini dengan lebih banyak orang."

Perempuan: "Saya setuju, kita bisa menggunakan kata-kata kita


untuk mengubah dunia."

Anda mungkin juga menyukai