i
Cover Hitam Putih
iii
Terpaut Oleh Waktu
Ramses Media 2022
Editor
Angel Chatarina Siregar
ISBN 978-602-1106-01-8
ii
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
iv
Daftar isi
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
Abyan Abdullah Ashar........................................... 1
Satu Kuadrat
Alfina Damayanti................................................... 21
Melukis Harapan
Febiola Dwi Mentari.............................................. 59
v
Koma Lalu Titik
Riska Mutezah........................................................ 93
Aku Pulang
Rosyida Haifa......................................................... 105
vi
Keajaiban Ada Bagi
Yang Terpercaya
Karya Abyan Abdullah Ashar
S pongebob
Squarepaaaants.
Squarepants, Spongebob
2
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
3
Terpaut Oleh Waktu
4
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
5
Terpaut Oleh Waktu
6
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
7
Terpaut Oleh Waktu
8
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
9
Terpaut Oleh Waktu
10
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
11
Terpaut Oleh Waktu
12
Keajaiban Ada Bagi Yang Percaya
13
Tak Seindah Harap
Karya Adysti Nur Fitriani
16
Tak Seindah Harap
17
Terpaut Oleh Waktu
18
Tak Seindah Harap
19
Terpaut Oleh Waktu
20
Tak Seindah Harap
21
Terpaut Oleh Waktu
22
Tak Seindah Harap
23
Terpaut Oleh Waktu
24
Tak Seindah Harap
25
Satu Kuadrat
Karya Alfina Damayanti
28
Satu Kuadrat
29
Terpaut Oleh Waktu
30
Satu Kuadrat
31
Terpaut Oleh Waktu
32
Satu Kuadrat
33
Terpaut Oleh Waktu
34
Satu Kuadrat
35
Terpaut Oleh Waktu
36
Satu Kuadrat
37
Terpaut Oleh Waktu
38
Diajar, Belajar, dan
Terpelajar
Karya Alma Rahayu
kepadaku.
Aku berjalan perlahan menuruni tangga bis
yang lumayan tinggi, duduk bergandengan tangan
bersama moma sebelum akhirnya moma pergi jauh.
Moma pergi menuju rumah diseberang halte bis, aku
mengejarnya, sesudah sampai kami di depan pintu
rumah yang tampak tua dan tak terawat, seorang
nenek membukakan pintu dengan tertatih-tatih.
“Halo Lili silahkan masuk, ” ucap nenek tua yang
tak pernah aku temui sebelumnya.
Wajah nenek tampak ramah dan berwibawa.
Kami bertiga duduk dibawah lampu redup yang
nampaknya ini ruang tamu.
“Madame Lei ini Liliana, aku titipkan dia padamu,
aku akan kembali ke sini tahun depan, ” Ucapan moma
kepada Madame Lei.
Terkejut aku dengan pernyataan moma yang
menitipkan aku pada nenek tua yang ternyata
namanya adalah Madame Lei, lebih terkejutnya aku
belum mengenalnya.
Moma pergi meninggalkan aku dengan Madame
Lei tanpa sepatah kata. Rupanya moma hendak pergi
untuk bekerja ke Amerika. Aku tidak mengetahui
pekerjaan apa yang dilakukan moma hingga ia berani
menitipkanku di rumah madam. Masih terduduk aku
dikursi meratapi nasibku untuk satu tahun mendatang
tanpa kehadiran moma. Madam lei yang setengah
keturunan Tionghoa mulai mendekati dan duduk di
sampingku berusaha menenangkan agar aku tidak
bersedih ditinggal moma.
“Baguslah aku bisa jauh dari moma, pasti aku
bisa hidup lebih bebas, lagi pula moma menyebalkan
dan terlalu protective,” ucapku dalam hati sambil
41
Terpaut Oleh Waktu
52
Angel, Angelin dan
Gengsi
Karya Angel Chatarina Siregar
“S ahabat...
Teman baik yang sulit dicari.
Namun, jika sudah menemukan yang cocok
akan membuat kita nyaman untuk saling berbagi
tawa hingga tangis.
Seribu terima kasih aku panjatkan kepada
Tuhan karena telah menghadirkan pelangi yang
selalu mewarnai hidupku melalui enam orang
konyol yang sangat aku sayangi.
Tuhan Yesus... terima kasih atas kehadiran
Angelin, Angely, Sebastian, Timothy, Yosua dan
Yulia di dalam hidup Angel.”
Tulis Angel di diary-nya sehari sebelum
kepergiannya dari Medan, kota kelahirannya.
Angel, Angelin, Angely, Sebastian, Timothy,
Yosua dan Yulia adalah sekelompok sahabat yang mau
tidak mau harus berpisah demi meraih impian mereka
masing-masing. Angel, Sebastian, Timothy dan Yosua
Terpaut Oleh Waktu
54
Angel, Angelin dan Gengsi
55
Terpaut Oleh Waktu
56
Angel, Angelin dan Gengsi
57
Terpaut Oleh Waktu
Angelin.
“Ngel aku nggak nyangka kau ternyata selama
ini berpikir seperti itu ke aku dan kau pengen aku
kehilangan teman. Setelah semua perbuatan baik yang
aku buat ke kau, ini balasan yang kau kasih,” ungkap
Angelin dalam pesannya yang ia kirimkan pada Angel.
Angel tidak pernah sekali pun berpikiran atau
berharap Angelin kehilangan temannya, sungguh hal
jahat yang tidak pernah muncul dalam pikirannya.
Angel memang pernah curhat ke Bang Dinan kalau
saja Angelin kehilangan sosok Angel yang merupakan
sahabat karibnya itu, kira-kira bagaimana perasaan
Angelin, apakah dia akan merasa sedih dan kehilangan
salah satu warna dalam pelangi di kehidupannya.
Kehilangan dirinya, bukan teman lain dari Angelin,
itulah yang Angel maksud. Kadang kala saja jika
manusia overthingking.
Dalam pesannya itu, Angelin mengatakan hal
yang benar-benar menjadi teka-teki yang sulit Angel
pecahkan, namun rasanya sangat sakit membaca
setiap kata yang ada dalam pesan tersebut. Dalam
pesan tersebut terlihat Angelin seolah mengatakan
bahwa ia kecewa dengan segala sikap Angel selama
ini, ia kecewa dengan Angel yang tak tahu diri
akan kebaikannya selama ini dan malah membalas
semuanya dengan tancapan tajam yang membuat
Angelin sakit. Namun, saat Angel berusaha meminta
penjelasan atas apa yang terjadi, Angelin malah
menyudahi semuanya dan enggan untuk memperjelas
semuanya.
Hal yang Angel tahu adalah Bang Dinan menjadi
tokoh utama untuk hal yang terjadi antara dirinya
dan Angelin. Apa yang sebenarnya Bang Dinan
sampaikan kepada Angelin sehingga membuat amarah
sahabatnya tersebut meledak padanya. Bukankah
seharusnya Angel yang marah di sini? Kenapa jadi
begini? Angel sangat tak paham untuk hal yang kini
menjadi perdebatan antara dirinya dan Angelin,
Angel terus meminta maaf dan mencoba menjelaskan
58
Angel, Angelin dan Gengsi
59
Terpaut Oleh Waktu
60
Angel, Angelin dan Gengsi
61
Terpaut Oleh Waktu
62
Angel, Angelin dan Gengsi
63
Terpaut Oleh Waktu
64
Angel, Angelin dan Gengsi
65
Terpaut Oleh Waktu
66
Angel, Angelin dan Gengsi
67
Terpaut Oleh Waktu
68
Terpaut Oleh Waktu
Karya Eria Masdiani
70
Terpaut Oleh Waktu
nantinya.
Rafi Farhan Azhar sahabat Ayra yang begitu
pintar, cuek, namun lain halnya pada Ayra dia begitu
penuh perhatian dan pengertian pada Ayra. Rafi selalu
memberi nasihat pada Ayra untuk bisa keluar dari zona
nyamannya. Salah, gagal itu bukan hal yang tabu, itu
wajar terjadi di setiap orang, namun tetap saja Ayra
sama sekali tidak menghiraukan perkataan dari Rafi,
karena Ayra berpikir
Rafi berbicara seperti itu karena memang dia
melakukan sesuatu selalu berhasil dan tidak pernah
gagal. Bahkan tidak bertindak apa pun Rafi setelah
lulus sekolah sudah ditawari om nya untuk bekerja di
tempatnya yaitu di suatu kantor pabrik lemari.
“Ay kamu tenang saja pasti bisa ko, dengan
niat dan usaha yang kamu kerjain, asal kamu tekun
Ay” nasihat Rafi yang mencoba menenangkan setiap
kekahawatiran Ayra datang.
“Iya kamu enak, segala hal yang kamu butuhin
ada Fi, sedangkan aku bingung harus apa, mau kuliah
ga ada biaya, mau kerja ke mana ngelamarnya” keluh
Ayra.
Hari demi hari tak terasa tiga bulan telah berlalu
dari semenjak Ayra lulus di bangku SMA, Ayra menjadi
jenuh. Bingung, apa plan berikutnya yang harus Ayra
kerjakan. Ayra masih bingung sekali harus apa dan
seperti apa. Ayra lebih memilih menonton Youtube
dan nonton drama korea seharian. Ayra berpikir, ia
tidak mau menjadi beban untuk keluarganya. Akhirnya
Ayra mulai mencoba menggerakan badannya untuk
bisa melamar pekerjaan. Melamar menjadi Sales
Promotion Girl minuman. Harga minuman saat itu
sepuluh ribu rupiah, sedangkan di mini market saja
hanya empat ribu rupiah, menurut Ayra harga yang
tidak masuk akal membuat susah sekali menawarkan
kepada orang - orang karena harganya yang terlalu
mahal. Sehari kerja Ayra sudah keluar dari tempat
pekerjaanya, tanpa digaji. Lagi pula bagaimana
menggajinya bekerja hanya satu hari.
71
Terpaut Oleh Waktu
72
Terpaut Oleh Waktu
73
Terpaut Oleh Waktu
74
Terpaut Oleh Waktu
hanya bersyukur.
***
“Ayra kan?” seseorang memanggil sambil
mengetuk - ngetuk kaca etalase donat.
“Ya ada apa?” Ayra yang memberikan senyuman
penuh terhadap orang di depannya. “Masih kenal
aku?” tersenyum kecil.
“Iya aleef, temen SMA dan beberapa bulan yang
lalu, terakhir kita bertemu di cafe dekat
sekolah itu kan” jawab Ayra.
“Iya, kamu kerja di sini?” tanya Aleef.
Ibu pemilik toko tersebut menghampiri Aleef
dan Ayra.
“Rupanya kalian sudah kenal” sambil berjalan
menghampiri Ayra dan Aleef.
“Iya ibu, kita satu sekolah dulu” jawab Ayra.
“Pantesan ibu lihat - lihat kalian sudah seperti
lama kenal” tambah ibu pemilik toko. Ternyata Aleef
merupakan anak dari pemilik toko donat dimana
tempat ia bekerja,
semenjak Aleef tahu Ayra bekerja di tempatnya.
Ia menjadi sering sekali datang, setiap ia libur pun ia
datang untuk berbincang dengan Ayra. Menceritakan
hal seru, menceritakan waktu SMA dahulu dan masih
banyak topik random yang mereka bicarakan selama
mereka mengobrol satu sama lain. Semenjak itu pula
tidak ada senioritas di toko tersebut, pegawai disana
mengetahui bahwa Ayra mengenal dekat dengan anak
pemilik toko semua menjadi baik pada Ayra. Ayra
menjadi semakin betah untuk bekerja di toko donat
tersebut.
Kenyamanan baru saja Ayra rasakan. Ayra
dipindahkan untuk bekerja jauh dari rumahnya lebih
jauh dari Sentul, kali ini Ayra dipindahkan ke Bandung
oleh pemilik toko, karena adanya pembukaan cabang
baru disana. Dengan begitu Ayra lebih memilih untuk
mengundurkan diri daripada dipindah kerjakan di
Bandung, lagi pula orang tua dari Ayra sendiri tidak
mengizinkan jika Ayra dipindahkan ke Bandung.
75
Terpaut Oleh Waktu
76
Terpaut Oleh Waktu
77
Terpaut Oleh Waktu
78
Melukis Harapan
Karya Febiola Dwi Mentari
kira.
Aku memiliki adik laki-laki dengan perbedaan
jarak 5 tahun denganku, saat ini aku berusia 22 tahun,
bukan hal yang mudah aku sampai titik ini, titik dimana
aku harus bisa menjadi seorang kaka yang memiliki
tanggung jawab untuk adik serta keluarga, berbicara
soal tanggung jawab aku disini tidak sama lagi seperti
keadaan yang dulu serba instan, saat ini semua butuh
proses untuk aku capai.
Keluargaku adalah, keluarga yang sangat
sederhana, naik turun ombak itu sudah menjadi hal
yang lumrah bagi kami semua. Papah adalah sosok
yang paling aku kagumi, beliau adalah orang yang
sangat kuat, berani dan baik hati, selain itu beliau pun
adalah sosok yang sangat bertanggung jawab.
Berbicara soal ibu, ibu adalah orang yang paling
baik hati dan tulus, ibu selalu merawatku dalam
kondisi apapun, aku bener-bener mendapatkan
sosok yang hangat dalam jiwa ibu. Ibu aku memiliki
riwayat penyakit asma, ibu sering sekali terserang
hampir setiap hari, aku enggak pernah tega banget
ketika melihat ibu sakit, aku selalu menjaga ibu dalam
keadaan apapun, begitupun untuk sosok ayah yang
begitu tanggung jawab, walaupun saat ini ayah sudah
cukup berumur tetapi ayah masih selalu berusaha
untuk mencari nafkah keluarga nya, namun aku sangat
tidak tega melihat ketika muka ayah mengeluarkan
keringet nya yang begitu banyak, seharusnya ayah
sudah bisa istirahat menikmati masa tua nya, namun
ini berbeda dengan harapan.
***
Perjalanan pertamaku, dimulai pada saat
aku lulus SMA tahun 2018. Aku bekerja di suatu
perusahaan kecil, semua berjalan dengan lancar tanpa
ada hambatan apapun, selain bekerja akupun mengisi
waktu dengan kegiatan lainnya seperti mengikuti
organisasi, lembaga, mapun kegiatan positif.
Aku selalu memulai segala perjalananku dengan
meminta doa restu dari kedua orang tua, menurutku
80
Melukis Harapan
doa ayah dan ibu adalah doa yang paling manjur dan
jembatan yang paling kuat untuk semua harapan aku
ini.
Aku gapyears selama 2,5 tahun, aku rasa ini
adalah waktu yang panjang untuk aku mempersiapkan
semuanya. Aku memulai karir sebagai Pramugari,
aku mengikuti banyak seleksi dari mulai body check,
psikotes, unjuk bakat, sampai dalam tahap seleksi
anggota dan aku resmi menjadi karyawan di suatu
maskapai swasta. Pada saat awal aku ikut seleksi,
sejujurnya aku takut, karena banyak sekali saingan dari
luar sana yang sudah memiliki pengalaman kerja yang
lebih banyak dan lebih baik di dunia penerbangan.
Namun pada akhirnya aku mampu untuk bisa melewati
tantangan itu semua. Dari sekian banyak nya orang
yang mendaftar, aku terpilih dalam seleksi ini.
Aku bekerja di maskapai kurang lebih dalam
waktu 6 bulan, setelah itu aku tidak berlanjut bekerja
dikarenaka ada hal yang membuat aku harus berenti
ditengah jalan yaitu aku harus fokus untuk masuk ke
Perguruan Tinggi Negeri. Sebelum aku masuk PTN
aku mengisi kegiatan dengan cara mengikuti kegiatan
sosial. Kegiatan sosial ini dimulai dari lingkungan
rumah, lingkungan kelurahan sampai lingkungan Kota
Bogor.
Sebenarnya ada beberapa faktor kenapa aku
harus berhenti untuk menjadi pramugari, selain aku
mau melanjutkan kuliah, ada faktor dari kesehatan
diri aku, aku di rekomendasikan untuk melakukan
operasi mata, karena mataku sudah masuk minus 5,
aku harus mengikuti prosedur ini namun ada beberapa
resiko, salah satu nya yaitu mataku akan menjadi lebih
sensitive aku takut tidak bisa kembali normal. Pada
akhrinya aku memutuskan untuk tidak lanjut bekerja
di maskapai itu.
Jatuh bangun aku rasakan, namun aku selalu
mendapatkan pengalaman yang membuat aku
menjadi lebih menghargai waktu, keadaan. Pada
tahun 2018 keluargaku mendapatkan musibah
81
Terpaut Oleh Waktu
82
Melukis Harapan
83
Terpaut Oleh Waktu
84
Melukis Harapan
85
Terpaut Oleh Waktu
86
Melukis Harapan
umroh.
Aku yakin, aku bisa mengapai itu. Walau
terkadang aku membutuhkan sosok support system
namun aku merasa takut, nanti nya dia akan mengekang
waktuku. Tapi sudah lah itu bukan tujuan pertamaku.
Mulai saat ini aku sudah siap untuk melukis harapan
dengan segala impian yang tersusun rapih. Melukis
bukan hanya sebuah gambar atau warna, melukis
ialah memikirkan bagaimana warna ataupun bentuk
itu cocok atau tidak untuk aku terapkan pada kertas
putih ini.
Walaupun kertas putih itu sangat tipis maka
dari itu berhati-hati lah ketika melangkah, tidak
perlu tergesah – gesah semua sudah ada waktu dan
jalannya.
Disetiap tempat atau lingkungan baru, pasti
akan merasa menjadi kertas putih yang tidak tahu
tentang apapun, aku memulai dengan seluruh tekad
yang kuat untuk mengisi kertas itu. Jika ada kata yang
tak mampu diutarakan secara langsung maka kertas
dan pena siap menjadi media pelipur lukamu. Jangan
pernah berbicara dengan kata yang penyakit perasaan
orang lain, jika kamu tidak ingin merasakan hal yang
sama. Namun jika ada perasaan kepada seseorang,
jangan terlalu lama terpendam dan menjadikannya
‘titik’ kesedihan di dalam kertas putih kebahagiaan.
Namun terkadang aku pernah merasakan
dimana aku takut bertindak, padahal tidak bertindak
adalah kegagalan yang jelas sudah terjadi. Kesulitan
utama sebenarnya adalah mengatasi cara bagaimana
berpikir tentang diri sendiri. Dan keberhasilan dijamin
ketika seseorang takut akan rasa sakit penyesalan
lebih dari rasa sakit dari proses. Menurutku diriku
adalah kesuksesan sejati jika aku dapat mempercayai,
mencintai dan menjadi diri sendiri. Percaya diri adalah
pakaian terbaik untuk diriku sendiri. Dan ketika
aku bertindak itu adalah kunci dasar untuk semua
kesuksesan.
Hidup bukan hanya mengenai mendapatkan
87
Terpaut Oleh Waktu
88
Apa Yang Salah Dengan
Tidurku?
Karya Annisa Puspa Kirana
90
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
91
Terpaut Oleh Waktu
92
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
93
Terpaut Oleh Waktu
94
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
95
Terpaut Oleh Waktu
96
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
97
Terpaut Oleh Waktu
98
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
99
Terpaut Oleh Waktu
100
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
101
Terpaut Oleh Waktu
102
Apa Yang Salah Dengan Tidurku?
103
Terpaut Oleh Waktu
104
Anak Petani Yang Sukses
Karya Novita Tambunan
106
Anak Petani Yang Sukses
107
Terpaut Oleh Waktu
108
Anak Petani Yang Sukses
109
Terpaut Oleh Waktu
sobek”
Rapolo hanya mempunyai tiga pasang celana
bola yang murah kisaran dua puluh ribu satu nya, ia
selalu membeli pakaian nya menggunakan uang jajan
nya sendiri. Namun dia tidak pernah sedih dan selalu
menguatkan hatinya.
“Nanti kalau aku sudah sukses aku bisa beli
semua pakaian yang aku mau dan membelikan ibu
juga.”
Setiap manusia di muka bumi ini pasti pernah
melakukan kesalahan, baik disengaja maupun yang
tidak disengaja. sama hal nya juga pada Rapolo pernah
suatu hari ia telat bangun, ia terlambat pergi ke pasar
untuk berbelanja kebutuhan warung. Entah apa yang
ada dipikiran tantenya pada saat itu. Tante nya marah
“ kamu sudah numpang harus tau diri” lalu menyiram
air dengan gayung agar rapolo bangun.
Pada saat itu rapolo sangat kaget ia langsung
bangun dan berdiri,
“Maaf tante aku sangat mengantuk tadi jadi aku
terlambat bangun tante maaf sekali lagi”
Dengan amarah yang mengebu gebu
“Kamu malam ini jangan tidur di tempat tidur
ya! Kamu tidur di lantai di depan pintu”.
Rapolo sangat sedih mendegar perkataan
tantenya tersebut namun apa yang bisa ia lakukan
bagaimana pun itu salahnya nya
“Baik tante nanti aku akan tidur di lantai saat
malam” sang tante pun langsung membanting pintu.
Rapolo pun pergi ke dapur ia sangat kangen
dengan ibunya di kampung, ia sangat kangen dengan
adik serta kakak nya di kampung namun apa boleh
buat ia jauh berada di medan “ ibu kakak adik aku
kangen kalian, aku rindu makan malam Bersama
dengan kalian walapun hanya ikan asin, aku rindu.
Doakan aku di perantau ini agar sukses bu”
Tiap minggu Rapolo selalu pergi kegerja ia tidak
pernah absen untuk datang ke gereja. Itu merupakan
pesan ibunya diamana pun ia berada apa pun yang ia
110
Anak Petani Yang Sukses
111
Terpaut Oleh Waktu
112
Anak Petani Yang Sukses
113
Terpaut Oleh Waktu
114
Anak Petani Yang Sukses
115
Terpaut Oleh Waktu
116
Rumah Tanpa Jendela
Karya Putri Nopiandini
118
Rumah Tanpa Jendela
119
Terpaut Oleh Waktu
120
Rumah Tanpa Jendela
121
Terpaut Oleh Waktu
122
Rumah Tanpa Jendela
123
Terpaut Oleh Waktu
124
Rumah Tanpa Jendela
125
Terpaut Oleh Waktu
126
Rumah Tanpa Jendela
127
Terpaut Oleh Waktu
128
Koma Lalu Titik
Karya Rizka Mutezah
130
Koma Lalu Titik
131
Terpaut Oleh Waktu
132
Koma Lalu Titik
133
Terpaut Oleh Waktu
***
Yeay.
Hore, makan.
Tiga kata yang rasanya aneh kalau tidak
dilontarkan oleh siswa-siswi SMA Citra Bakti saat bel
istirahat berbunyi. Maklum, tiga puluh menit adalah
waktu kemerdekaan perut dan otak siswa-siswi bebas
dari hafalan, hitung-hitungan, dan rumitnya menebak
isi kepala guru. Beberapa dari mereka berbondong-
bondong menuju surganya sekolah, yaitu kantin.
Beberapa dari mereka juga harus main petak-umpat
dengan pengurus OSIS agar tidak ketahuan membawa
makanan dan minuman kemasan plastik dari kantin
kedalam lingkungan sekolah.
“Kak stop,” ujar aku menjegat siswa berkacamata
dan berambut panjang tepat di pintu keluar masuk
yang sedang asyik berjalan dari kantin ke gedung
akademik bagian belakang.
“Kak, udah tau kan ya peraturannya hehe,”
tambahku.
“Yaelah, tumblrnya di kelas, nanti langsung
dipindahin kok. Ini makanannya juga kalau udah habis,
langsung gue buang di tempat sampah kok. Ribet lo,”
tegas siswi berkacamata itu dan temannya yang aku
lupa namanya. Pengurus OSIS yang lain hanya terdiam
karena tidak berani dan membiarkan aku yang
mencegatnya serta menjelaskannya sendiri.
“Jangan pada diem aja dong, urusin juga sini,”
kataku secara lirih kepada pengurus lainnya.
“Kita diem bukan kita gamau kerja, tapi emang
cuma lu doang yang bisa kan hehe,” jelas
salah satu pengurus dan didukung anak osis
lainnya. “Kita percaya lu Tes.” ujar mereka. Halah
kataku prett dalam hati, selalu saja begitu. Kebiasaan.
Ya, selain piket jaga gerbang setiap pagi,
memang hal yang tidak disenangi sebagian pengurus
OSIS adalah piket jaga gerbang kantin setiap istirahat.
Ya, bukan cuma siswa-siswi umum yang tidak suka
dengan program Zero Plastic ini. Pun, pengurus
134
Koma Lalu Titik
135
Terpaut Oleh Waktu
136
Koma Lalu Titik
137
Terpaut Oleh Waktu
138
Koma Lalu Titik
139
Terpaut Oleh Waktu
140
Aku Pulang
Karya Rosyida Haifa
142
Aku Pulang
143
Terpaut Oleh Waktu
144
Aku Pulang
145
Terpaut Oleh Waktu
146
Aku Pulang
147
Terpaut Oleh Waktu
148
Aku Pulang
149
Terpaut Oleh Waktu
150
Aku Pulang
151
Terpaut Oleh Waktu
152
Biodata Penulis
Aby, itulah panggilan penulis dengan nama lengkap
Abyan Abdullah Ashar. Penulis lahir di Tangerang,
19 Mei 2002 dan saat ini penulis sedang menempuh
pendidikan di Sekolah Vokasi IPB University jurusan
Komunikasi Digital dan Media. Memiliki hobi
berpetualang dan fotografi membuat penulis memiliki
banyak cerita di hidupnya. Cerita ini merupakan karya
pertama penulis yang diambil dari kisah nyata dan
berharap dapat menginspirasi banyak orang yang
membacanya. Mari kita berteman, membuat banyak
cerita seru dalam kehidupan, jumpai penulis melalui
instagram @abyanaashar
153
Alma Rahayu yang kerap dipanggil alma merupakan
penulis cerpen "Diajar, Belajar, dan Terpelajar"
cerpen tersebut merupakan kisah persahabatan di
sekolah dengan latar belakang yang berbeda dari
setiap tokohnya. Permasalahan membuat para tokoh
menjadi lebih kuat. Selain itu, penulis memiliki hobi
menonton film dan membaca buku. Penulis cerpen
yang kerap dipanggil alma saat ini bersekolah di sekolah
vokasi Institut Pertanian Bogor dengan program studi
Komunikasi Digital dan Media. Penulis berharap kisah
ini dapat memberikan manfaat dan kesan positif bagi
pembacanya.
154
Febiola Dwi Mentari anak kedua dari tiga bersaudara,
anak perempuan satu - satu nya yang harus memiliki
harapan serta impian besar untuk melanjutkan cerita
hidup nya. Dilahirkan dari seorang rahim wanita hebat
dan dalam kondisi keluarga yang sederhana tepatnya
pada tanggal 02 Februari 2000. Saat ini aktif menjadi
mahasiswi Komunikasi Media dan Digital di semester 5
Sekolah Vokasi IPB. Banyak warna dalam setiap langkah
nya membuat cerita ini di kemas menjadi suatu karya
yang harapan nya bisa memberikan motivasi, bahwa
sesungguhnya kebahagiaan datang dengan waktu yang
tepat, tidak ada yang salah, semua butuh proses dalam
mengapai sebuah impian, dengan melukis harapan kita
dapat lebih menghargai setiap langkah dan waktu.
Untuk lebih kenal lagi bisa langsung cek instagram nya
@mentarifbldw, selamat membaca <3
155
Putri Nopiandini lahir di Sukabumi, 2 November 2002.
Pada 2020, masuk Sekolah Vokasi IPB University jurusan
Komunikasi Digital dan Media. Sangat menyukai musik,
buku, film, dan karakter fiksi. Bercita-cita suatu hari
bisa menjajaki kaki di berbagai tanah di negeri serpihan
surga ini. Yuk, kamu bisa menyapa dan mengenal lebih
dekat dengan penulis di akun Instagram @put._.rii
156
158