Anda di halaman 1dari 12

PT. WIJAYA KARYA Tbk.

(persero) – DEPARTEMEN ENERGI

LM 6000 GAS TURBINE GENERATOR CONTROL SYSTEM INTERFACE


GAS TURBINE POWER PLANT 2X30 MW
BORANG, SOUTH SUMATERAN, INDONESIA

YONED HANANTO P.
ET112765
Control System pada LM 6000

Turbine & Generator Control Panel


Untuk Pengontrolan sistem secara lokal pada Turbine dan Generator dilakukan di
Turbine & Generator Control Panel. Panel yang digunakan telah memenuhi standard
keamanan dengan menggunakan rangkaian electronic yang berbentuk padat. Material
yang terdapat di dalam TCP dan GCP meliputi:
 Woodward Netcon microprocessor based digital fuel controller and sequencer
 Digital vibration monitor
 M-3425 digital multi-function generator protective relay system
 Digital auto/manual voltage regulator
 Auto and manual synchronization
 Multi-function digital meter for electrical power values
 Human-Machine Interface that provides graphic “screens”
 Operator control switches and push buttons
 Serial output and Ethernet data port for customer's DCS
 Parallel printer port

Gambar 1. Turbine Generator Control Panel


Gambar 2. WOODWARD MICRONET
Fungsi GTG control Systems antara lain:
 mengontrol dan menampilkan parameter pada Gas Turbine dan generator
 merespon perintah yang operator berikan di HMI
 menampilkan pengaturan bahan bakar
 mendeteksi keadaan yang tidak aman bagi GTG
 Membunyikan alarm pada operator
 Melakukan Shut Down Engine (TRIP) ketika GTG berada pada kondisi yang dapat
menimbulkan bahaya kepada personil ataupun mesin
Pada control system ini START dan STOP pada turbine harus menyesuaikan dengan
sequence atau urutan yang telah dirancang WoodWard. Tujuan dari urutan tersebut
adalah untuk Reliability (Ketahanan) dan keamanan para operator.
Berikut adalah gambaran umum Sequences (urutan) dalam menjalankan GTG
Pastikan Ventilation fans dan Lube Oil dalam keadaan beroperasi

Verifikasi status pada engine dan starting subsystem dan Perintah untuk start
telah diizinkan

Setelah start up telah dimulai, Fuel System harus sudah mulai melakukan pembakaran dan Warm-Up
Intervals telah tercukupi sebelum generator diperintahkan untuk melakukan akselerasi

Sinkronisasi ke electricity Utility Feed Bus harus diaktifkan dan generator output Circuit breaker harus
sudah tertutup.

 Semua sequences urutan ini


dicontroll dari turbine

Gambar 3. Sequences umum pada start-up Gas Turbine

Gambar 4. Sequence start GTG pada HMI


MicroNet Control system mengimplementasikan sistem operasi Woodward’s real
time. Control pada MicroNet mempunyai tenggat waktu 5 milisecond (the Minor Frame
Timer or MFT). Pengoperasian system berdasarkan pada schedules application task dan
kontrol algoritma diawal pada tiap MFT. Dalam tiap aplikasi program tiap bagian atau
fungsi pada aplikasi yang tereksekusi sudah terjadwal keseluruhan pada MFT yang
disebut Rate Group or RG. Dengan cara ini semua tugas dan fungsi control
diimplementasikan secara tepat pada waktu yang tela terjadwal. Peralatan yang
digunakan untuk mengembangkan program ini adalah Graphical Application Program
(GAP). GAP adalah pengembangan program dar woodward berbasis windows yang
menggunakan blok standard untuk mengembangkan aplikasi.
Didalam TCP juga terdapat I/O LinkNet Modules yang berfungsi sebagai Input /
output kabel dari maupun ke peralatan yang bersangkutan.

Gambar 5. Typical I/O LinkNet Modules


Vibrasi monitoring pada turbin terdapat didalam TCP (Turbine Control Panel)
menggunakan BENTLEY 3500 serta dilengkapi pula dengan Fire Protection Panel
sebagai perlindungan apabila terjadi kebakaran di dalam enclosure maka akan segera
mengaktifkan solenoid valve pada botol CO2 sehingga CO2 bisa dirilis untuk
memadamkan api. Dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Bentley 3500 Rack dan Fire Protection Panel
Pada Turbine Control panel terdapat beberapa layout yang berupa switch
manual, lampu indicator, maupun indicator yang berfungsi sebagai interface mesin
dengan operator. Adapun fungsi tombol tersebut sesuai gambar 7 adalah sebagai
berikut:
1. N/A
2. Lampu Sinkronisasi: Tampilan Fasa yang berhubungan tegangan generator dan
tegangan bus. Ketika generator dan bus sesuai dengan frekuensi, fase, dan
tegangan, lampu akan menyala dengan intesitas rendah. Ketika generatur dan
bus tidak sesuai fasenya, lampu akan menyala pada intesitas tinggi.
3. Lampu Sinkronisasi: Tampilan Fasa yang berhubungan tegangan generator dan
Tegangan bus. Ketika generator dan bus sesuai dengan frekuensi, fase,
danTegangan , lampu akan menyala dengan intesitas rendah. Ketika generatur
dan bus tidak sesuai fasenya, lampu akan menyala pada intesitas tinggi.
4. Synchroscope: menampilkan hubungan frekuensi antara generator dan tegangan
bus. Ketika posisi berada pada jam 12, hal itu mengindikasikan generator dan
bus dalam satu fasa.
5. Digital Multifunction Meter: Micro-Based Instrument yang mengikuti pilihan
pada kondisi elektrikal generator, seperti tegangan Bus dan generator, power
factors, VAR’s, dan megawatt
6. Switch, Synchronize: tiga posisi switch mode untuk sinkronisasi
Auto – sinkronisasi secara otomatis generator secara paralel dengan bus.
Off - mengkondisikan Synchroscope and synchronizer pada posisi off.
Man – Sinkronisasi secara manual generator secara paralel dengan bus.

Gambar 7. Tampilan pada Turbine Control panel


7. Ammeter, Null Balance: membandingkan keluaran pengatur tegangan otomatis
dan manual dan menunjukkan kepada operator perbedaan tersebut. Digunakan
apabila ingin mengubah pengaturan tegangan dari manual ke otomatis
8. 86 Relay Lockout Generator: sebagai pilihan untuk operator me-reset 86G
protective relay
9. Blower & Vent for Control Cubicle: sebagai saluran udara untuk kabinet agar
suhunya stabil.
10. N/A
11. 52G Circuit Breaker Control & Status: sebagai status diizinkannya energize atau
tidak pada circuit breaker 52G.
12. Switch, PF/VARs Adjust: dua posisi switch, memberi pilihan kepada operator
unutk menambah level pada PF atau VAR
13. Switch, PF/VARs Enable: dua posisi switch, memberi pilihan kepada operator
unutk memilih control pada PF atau VAR.
14. Switch, Manual Voltage Adjust: tiga posisi switch dengan pegas yang dapat
kembali ke posisi NORM. Digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan
keluaran pada generator pada mode manual excitation.
15. Switch, Voltage Regulator “On/Off” (di dalam panel): dua posisi switch yang
mengatur daya (power) ke automatic voltage regulator.
On – Enables the voltage regulator.
Off – Disables the voltage regulator.
16. Switch, Exciter Mode: tiga posisi switch dengan pegas yang dapat kembali ke
posisi NORM. Mengubah generator excitation kontrol dari mode otomatis
(AUTO) ke manual (MAN) begitu pula sebaliknya.
17. Switch, Automatic voltage Regulator Adjust: : tiga posisi pilihan switch dengan
pegas yang kembali ke posisi NORM. Meberikan pilihan kepada operator untuk
menaikkan atau menurunkan set point operasional Voltage regulator
18. Regulator, Auto/Manual Voltage: Switch dengan pegas yang kembali ke posisi
NORM. Mengubah generator kontrol dari mode otomatis (AUTO) ke manual
(MAN) begitu pula sebaliknya.
19. N/A
20. N/A
21. N/A
22. Switch, Speed Adjust: tiga posisi switch dengan pegas yang dapat kembali ke
posisi normal. Digunakan menurunkan dan menaikkan kecepatan penambahan
sinyal pada control sysytem di turbine.
23. Integrated Generator Protection System: Memberikan perlindungan fungsi relay
yang diimplementasikan secara digital untuk generator dan peralatan yang
terhubung dengan generator. (lihat sesi Generator Protective Relay System untuk
lebih jelasnya)
24. N/A
25. N/A
26. N/A
27. Access Door: pintu untuk menuju cubicle
28. Switches, Test, Bus Voltage –
29. Switches, Test, Bus Voltage –
30. Switches, Test, Generator Current Metering –
31. Switches, Test, Bus Current Protection –
32. Switches, Test, Generator Current Protection
33. Switches, Test, Bus Voltage (52U) –
34. Switches, Test, Utility Voltage (52U) –
35. Switches, Test, Generator Lockout Relay (86G) –
36. Digital Synchronizer Module:
37. Filter, Control Cubicle: sebagai saluran udara kabinet
38. N/A
39. Nameplate: sebagai Tag Nama kabinet Turbin yang akan dikontrol
40. Switch, Circuit Breaker Control and Status (52U) : sebagai status perijinan bisa
dinyalakan atau tidak circuit breaker 52G.
Casing MicroNet didesain sekitar enam slot chassis modular. Masing-masing block
harus terpasang kipas di setiap chasingnya dan module kosong harus diinstall di setiap
slot untuk mempertahankan sirkulasi udara dengan baik. Kipas akan menyala ketika
sistem telah dinyalakan listrik.

Gambar 8. Chasing Micronet


Setiap control Micronet berisi satu modul CPU yang terletak di slot pertama
MicroNet Chassis. CPU model ini berisi bagian Windows® NT™ CPU. Modul NT CPU
menjalankan aplikasi program. Modul ini memakai standard PC pada VME card. Ini
hal ini untuk membantu pengoperasian Windows NT dengan ekstensi real time untuk
menjaga ketelitian real-time yang sebenarnya. Hard drive yang digunakan
merupakan standar windows dan umum digunakan. Hard drive beroperasi dengan
Windows NT dengan ekstensi secara real-time. Hal ini merupakan standar interface
agar VME bus terbaca dan dapat ditulis ke dalam I/O modules.

Gambar 9. Bagian dalam Micronet.

Inputs and Outputs


Platform dari MicroNet dikembangkan pada VME chassis dan module CPU
yang berperan menjadi slot saat VME Chassis pertama kali diaktifkan. Semua I/O
Modules tertancap kedalam slot pada VME Chassis. Penambahan chassis dapat
digunakan untuk penambahan I/O Modules. Masing-masing I/O Modules
mempunyai connector pada permukaannya. Untuk nalaog dan I/O diskrit, kabel
terhubung dengan modul ke Field Terminal Module (FTM). FTM digunakan
untuk menghubungkan dengan kabel yang menuju ke lapangan. Untuk modul
komunikasi sendiri, FTM tidak digunakan. Kabel terhubung langsung dengan
permukaan pada modul komunikasi. Gambar 10 menunjukkan diagram alir
masukan analog dan diskrit dari lapangan ke aplikasinya.

Gambar 10. Diagram masukan analog dan diskrit dari lapangan menuju aplikasi

Catu Daya pada MicroNet Simplex


Kontrol Micronet simplex beberapa memakai catu daya tunggal ataupun
yang mempunyai cadangan. Motherboard terletak di belakang chassis yang
memungkinkan suplai dari dua sumber. Sistem daya cadangan menyediakan:
o Dua Catu daya yang diatur terpisah, 24 Vdc, dengan keluaran 12 A
o Dua Catu daya yang diatur terpisah, 5 Vdc, dengan keluaran, 20 A
o Dua Catu daya yang diatur terpisah, 5 Vdc dengan tambahan output untuk
kontrol.
Pengaturan keluaran daya, termasuk jalur, beban, dan efek dari
temperature kurang dari 5%. Ketika suplai daya cadangan beroperasi, pembagi
arus menyeimbangkan beban untuk mengurangi panas dan menaikan
kehandalan suplai daya. Ketika satu suplai membutuhkan penggantian fitur ini
juga menjamin pertukaran panas pada suplai daya tanpa mengganggu operasi
pada kontrol.
Setiap penyuplai daya utama mempunyai empat LED untuk mengindikasi
suplai daya dalam keadaan baik..
•OK
•Input Fault
•Overtemperature
•Power Supply Fault

Anda mungkin juga menyukai