Anda di halaman 1dari 7

Makalah Kerja Praktek di PT.

Indonesia Power UBP Semarang

PENGENDALIAN ELECTROHYDRAULIC SERVO VALVE DENGAN


SPEEDTRONICTM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG)

Oleh :
Aldea Steffi Maharani (L2F607007)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

-Abstrak-
PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam proses produksinya di
Pembangkit/Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan pengontrol Programmable Logic Controller
(PLC), SPEEDTRONICTM MARK V, dan Distributed Control System (DCS). Sistem Kontrol SPEEDTRONICTM
MARK V yang dikembangkan oleh General Electric (GE) Industrial System adalah sistem kontrol yang dapat
diprogram dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri listrik dalam kendali turbin gas dan uap yang
semakin komplek. SPEEDTRONICTM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan monitoring sekaligus
terhadap kerja turbin.
Pengendalian electrohydraulic servo valve dengan menggunakan sistem kontrol SPEEDTRONICTM
MARK V berfungsi untuk mengatur besar kecilnya bukaan bypass valve sehingga mempengaruhi jumlah bahan
bakar yang dialirkan ke 14 ruang pembakaran. Besar kecilnya bahan bajar yang dialirkan ke ruang
pembakaran akan menentukan cepat atau lambatnya kecepatan putar turbin pada Gas Turbin Generator (GTG).

Kata Kunci : SpeedtronicTM Mark V, Electrohydraulic servo valve, Gas Turbin Generator (GTG)

I. PENDAHULUAN 1. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di PT.


Indonesia Power UBP Semarang.
1.1 Latar Belakang
2. Mengetahui sistem kerja Pembangkit Listrik
Dalam dunia industri, semakin cepatnya
Tenaga Gas Uap (PLTGU).
perkembangan teknologi peralatan yang di gunakan
3. Memberikan gambaran mengenai sistem kontrol
pada proses produksi juga semakin berkembang.
SPEEDTRONICTM MARK V secara umum.
Sistem kontrol untuk turbin yang tadinya hanya
4. Menjelaskan sistem kontrol SPEEDTRONICTM
menggunakan governor dikembangkan oleh General
MARK V untuk mengendalikan electrohydraulic
Electric (GE) menjadi sistem kontrol yang lebih
servo valve pada Gas Turbin Generator (GTG)
modern yang dinamakan SPEEDTRONICTM .
di PLTGU.
Dengan semakin kompleksnya pengontrolan untuk
turbin, SPEEDTRONICTM pun terus berkembang
1.3 Pembatasan Masalah
mulai dari SPEEDTRONICTM Mark I hingga yang
Pada laporan Kerja Praktek ini permasalahan
terakhir SPEEDTRONICTM Mark VI. PT.
dibatasi pada pengendalian electrohydraulic servo
INDONESIA POWER UBP SEMARANG dalam
proses produksinya di Pembangkit/Pusat Listrik valve V pada Gas Turbin Generator (GTG)
TM
Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan dengan sistem kontrol SPEEDTRONIC MARK.
SPEEDTRONICTM Mark V sebagai kontroler pada
Gas Turbin Generator (GTG). II. PROSES PEMBANGKIT LISTRIK
Pengendalian electrohydraulic servo valve TENAGA GAS UAP (PLTGU)
dengan menggunakan sistem kontrol PLTGU yaitu pembangkit listrik yang
SPEEDTRONIC TM
MARK V berfungsi untuk menggunakan tenaga gas uap dalam menghasilkan
mengatur besar kecilnya bukaan bypass valve energi listrik.
sehingga mempengaruhi jumlah bahan bakar yang Pembakaran bahan bakar pada PLTG akan
dialirkan ke 14 ruang pembakaran. Besar kecilnya menghasilkan gas untuk memutar turbin gas. Gas
bahan bakar yang dialirkan ke ruang pembakaran buang dari turbin gas ini akan dialirkan ke HRSG
akan menentukan cepat atau lambatnya kecepatan untuk memanaskan air pada HRSG sehingga
putar turbin pada Gas Turbin Generator (GTG). menghasilkan uap yang akan digunakan untuk
memutar turbin uap.
1.2 Maksud dan Tujuan Secara umum sistem produksi tenaga listrik
Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan laporan pada PLTGU dibagi menjadi dua siklus, yaitu :
Kerja Praktek ini adalah:

1
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

1. Open Cycle menjadi energi putar rotor. Uap bekas setelah


Biasanya disebut proses turbin gas (PLTG), yaitu dipakai di Low Pressure Turbine dialirkan ke
gas buang atau uap dari GTG (Gas Turbin condenser untuk dikondensasikan oleh air
Generator) langsung dibuang ke udara melalui pendingin atau air laut yang dipompa melalui
stack. Circulating Water Pump (CWP). Air condensate
dipompakan oleh condensate pump untuk
2. Close Cycle selanjutnya dimasukkan ke deaerator.
Biasanya disebut proses turbin uap (PLTU), yaitu
gas buang dari GTG (Gas Turbin Generator) III. DASAR TEORI
tidak langsung dibuang ke udara tetapi
3.1 Gambaran umum SPEEDTRONICTM Mark V
digunakan untuk memanaskan air yang ada di
SpeedtronicTM Mark V adalah suatu sistem
HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Uap
kontrol, proteksi dan monitoring pada turbin yang
yang dihasilkan dari HRSG digunakan untuk
telah dikembangkan oleh GE dan mewakili
memutar turbin uap.
kesuksesan dari seri-seri SpeedtronicTM dalam sistem
pengaturan. Tujuan sistem kontrol dan proteksi ini
adalah menghasilkan output yang maksimal untuk
melindungi turbin gas dari kerusakan saat turbin
dalam kondisi operasi sehingga lifetimenya dapat
lebih lama.

3.2 Konfigurasi kendali SpeedtronicTM Mark V


SPEEDTRONICTM Mark V adalah sistem
kendali turbin yang bersifat programmable yang
Gambar 2.1 Diagram Alir PLTGU didesain sesuai dengan kebutuhan industri tenaga
modern untuk sistem turbin yang bersifat kompleks
Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dan dinamis. Keunggulan sistem ini pada fitur-
dapat dibagi menjadi dua proses, yaitu : fiturnya antara lain:
1. Proses Turbin Gas 1. Implementasi software dengan teknologi fault
Bahan bakar minyak yang dipasok dari kapal tolerance (SIFT), yang memungkinkan turbin
atau tongkang ditampung di dalam tangki. tetap beroperasi meskipun terjadi kesalahan
Penyaluran bahan bakar dilakukan dengan tunggal dengan mempertahankan status on-line,
transportasi laut dengan tujuan memungkinkan dan memungkinkan operasi saat prosesor kontrol
bahan bakar yang diangkut lebih banyak shut down untuk perbaikan atau sebab lain.
daripada melalui transportasi darat. Selain itu 2. Operator interface yang user-friendly
lokasi pembangkit yang dekat dengan pelabuhan 3. Interface dengan sensor direct yang
semakin memperkecil biaya transportasi. memungkinkan kendali dan monitoring secara
Bahan bakar dipompa dari tangki ke combustion real time
chamber (ruang pembakaran) bersama-sama 4. Kemampuan diagnosa yang built-in menyatu
udara dari compressor setelah terlebih dahulu dengan sistem
melalui air inlet filter. Campuran ini dibakar dan 5. Arsitektur berbasis TMR (Triple Modular
menghasilkan gas panas yang selanjutnya Redundant)
digunakan untuk memutar turbin gas. SPEEDTRONICTM Mark V menggunakan tiga
Gas buang dari turbin gas akan langsung dibuang buah modul kontrol, masing-masing <R>, <S>, dan
melalui cerobong apabila dioperasikan open <T> yang identik untuk menjalankan keseluruhan
cycle dan akan dilewatkan HRSG apabila algoritma kendali yang vital, proses sinyal proteksi,
dioperasikan close cycle. dan proses sekuensial. Konfigurasi inilah yang
disebut TMR (Triple Modular Redundant). Untuk
2. Proses Turbin Uap fungsi proteksi dijalankan oleh tiga prosessor
Air pengisi dari deaerator dipompa melalui Low proteksi <X>,<Y> dan <Z> pada core <P>. Untuk
Pressure and High Pressure Water dimasukkan konfigurasi secara umum dapat dilihat pada gambar
ke HRSG untuk diubah menjadi uap. Hasil uap berikut ini.
dari HRSG dimasukkan ke High Pressure
Turbine kemudian masuk ke Low Pressure
Turbine untuk mengubah energi panas uap

2
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

Pada konfigurasi TMR sendiri terdapat tiga


buah modul kontrol <R>, <S>, dan <T> yang
berfungsi sebagai redundant. Sinyal kontrol yang
diberikan merupakan hasil voting dari ketiga modul
tersebut.

3.3 Operator Interface Mark V


Interface Mark V berfungsi sebagai upload,
download, monitoring maupun pengontrolan
sehingga dengan interface ini seluruh aktifitas dari
Mark V kontrol panel bias terwakili. Work Station
Interface < I >, terdiri dari serangkaian alat – alat,
antara lain: sebuah PC (Personal Computer) layar
monitor berwarna, Cursor Positioning Device
Gambar 3.1 Dasar sistem TMR pada (Mouse, atau Trackball), Keyboard (QWERTY
SPEEDTRONICTM MARK V Keyboard) dan Printer. Peralatan-peralatan tersebut
dapat menghubungkan antara operator dengan
Seperti terlihat pada gambar di atas, untuk bisa keadaan mesin atau sebagai work station
bekerja dengan baik, informasi dikomunikasikan, pemeliharaan lokal, baik itu pengamatan peralatan
dibagi dan diputuskan pada sistem proteksi tersebut turbin, pengontrolan turbin, pengamanan turbin
melalui tiga jaringan yang berbeda. Yang pertama maupun pemasukan data baru ke kontrol panel.
adalah jaringan eksternal (Stage Link) yaitu alat
utama komunikasi antara Operator Interface (<I>)
dan Common Data Processor (<C>) dari panel IV. PENGENDALIAN ELECTROHYDRAULIC
kontrol. Link ini adalah bagian konfigurasi SERVO VALVE DENGAN SPEEDTRONICTM
ARCNET. MARK V
Kedua adalah Data Exchange Network
(DENET) yang merupakan jenis ARCNET yang 4.1 Sistem Kontrol SPEEDTRONICTM MARK V
termasuk bagian dalam jaringan komunikasi 4.1.1 Desain Dasar Sistem Kontrol
SpeedtronicTM Mark V kontrol panel. Adapun fungsi SPEEDTRONICTM MARK V
dari DENET itu sendiri adalah untuk menyediakan Kontrol turbin gas dilakukan dengan kontrol
link atau hubungan komunikasi antara prossesor start-up, kontrol percepatan, kontrol kecepatan,
internal dari kontrol panel. kontrol temperatur dan fungsi kontrol yang lain
Untuk jaringan internal yang ketiga yaitu seperti tampak pada gambar 4.1, sensor dari
jaringan I/O (IONET). Fungsinya adalah untuk kecepatan turbin, temperatur gas buang, dan
mengkomunikasikan sinyal I/O antara prosesor parameter yang lain menetukan kondisi operasi dari
kontrol (DCCA), Protection Core (<P>) atau TCEA unit. Saat diperlukan perubahan pada pada kondisi
dan Digital I/O core (<QD1>). Seluruh IONET operasi turbin karena perubahan beban atau kondisi
identik di dalam semua prosesor dengan yang membahayakan turbin, maka kontrol akan
pengecualian untuk core (<C>). mengatur aliran bahan bakar ke turbin. Misalnya bila
temperatur gas buang cenderung melebihi nilai yang
referensi yang diberikan untuk operasi turbin, maka
kontrol temperatur akan mengurangi suplai bahan
bakar ke turbin.

Gambar 3.2 Konfigurasi kontrol TMR Mark V


Gambar 4.1 Skema kontrol sederhana bahan bakar FSR

3
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

Kondisi operasi turbin disensor dan di 1. Sebuah valve yang berfungsi sebagai valve
gunakan sebagai sinyal feedback ke sistem kontrol bypass bahan bakar minyak.
Speedtronic. Ada tiga kontrol loop utama, start-up, 2. Sebuah silinder hidrolik sebagai tabung aktuator
kontrol kecepatan, dan kontrol temperatur yang di penggerak valve ke arah menutup dimana
kontrol selama turbin beroperasi. Output dari kontrol tekanan minyak hidrolik sebagai tenaga
loop ini dihubungkan dengan nilai minimum penggeraknya.
rangkaian logika seperti pada gambar. 3. Sebuah pegas yang berfungsi sebagai pembalik
arah dari aktuator penutup valve yang akan
4.1.2 Fuel Stroke Reference (FSR) membuka sepenuhnya valve bypass bila tidak
Fuel Stroke Reference (FSR) adalah sinyal ada tekanan minyak didalam silinder hidrolik.
perintah untuk aliran bahan bakar. Nilai minimum 4. Electrohydraulic servovalve ( 65 FP – 1 )
gerbang logika menghubungkan output dari keenam 5. Dua buah LVDT ( 96FP-1 dan -2 ).
mode kontrol ke FSR kontroler. Nilai output paling Pembukaan bypass bahan bakar minyak yang
rendah dari keenam kontrol loop yang diijinkan dikembalikan disesuaikan dan dikontrol oleh signal
untuk melewati gerbang logika pemilih ke sistem FSR yang dibangkitkan oleh SpeedtronikTM Mark V.
kontrol bahan bakar sebagai pengontrol nilai FSR.
Nilai FSR akan menentukan input bahan bakar ke
turbin pada tingkat yang diperlukan turbin selama 4.2.4 Flow Divider (FD1)
beroperasi. Flow divider mendistribusikan flow bahan
bakar inputan secara merata ke nozzle combustion.
4.2 Liquid Fuel System Flow divider di kendalikan oleh perbedaan tekanan
Ketika unit turbin gas mendapat sinyal untuk antara bagian masukan (inlet) dengan bagian
di-start pilihan bahan bakar minyak, secara otomatis keluaran (outlet). Roda gigi pompa di hubungkan
pompa bahan bakar yang ada di forwarding skid akan secara mekanik sehingga semua berputar dengan
start. Posisi fuel pump bypass valve VC3-1 akan kecepatan yang sama. Hal ini menyebabkan aliran
mengatur sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan ke keluaran dari tiap pompa sama. Kecepatan elemen
semua sistem ruang pembakaran ( 14 buah nozzle ) pompa flow divider secara langsung proporsional
dengan cara mem-bypass-kan sejumlah bahan bakar dengan flow bahan bakar yang melalui flow divider.
dan di resirkulasikan kembali ke suction pompa
utama bahan bakarnya. Semakin besar jumlah aliran 4.2.5 Liquid Fuel Pump Bypass Valve Servo
bahan bakar yang di-bypass-kan, semakin kecil Valve (65FP)
jumlah aliran bahan bakar yang menuju ke ruang Servo valve ini merupakan valve
bakarnya. elektrohidrolik yang mengendalikan posisi dari valve
Posisi dari bypass valve VC3- 1 adalah linier bypass pompa bahan bakar. Saat turbin di-shutdown
dengan fungsi dari fuel stroke reference (FSR) yang atau berada pada keadaan trip, servo valve ini secara
dibangkitkan oleh kontrol SpeedtronicTM Mark V. elektris berada pada posisi untuk membuka penuh
valve bypass.
4.2.1 Fuel Oil Stop Valve (VS1)
Fuel oil stop valve dikontrol oleh 4.2.6 Linear Variable Differential Transformer
SpeedtronicTM Mark V yang berfungsi sebagai sistem (LVDT’s 96 FP-1,-2)
proteksi utama penggunaan bahan bakar minyak Dua LVDT, 96FP-1 dan 96FP-2 ditempatkan
yang dipakai ketika unit turbin gas dalam keadaan pada liquid fuel bypass valve untuk umpan balik
beroperasi. posisi ke sistem kontrol SpeedtronikTM Mark V.
LVDT berfungsi sebagai sensor posisi penutupan
4.2.2 Main Fuel Oil Pump (PF1) dari bypass fuel oil control valve.
Main fuel oil pump ( PF1- 1 ) adalah pompa
positive displacement maksudnya tekanan dan 4.2.7 Flow Divider Magnetic Speed Pickup
jumlah flow tetap dikarenakan putarannya yang (77FD-1, -2, -3)
tetap. Untuk mengukur kecepatan laju aliran bahan
bakar cair pada flow divider, digunakan non-
4.2.3 Bypass Fuel Oil Control Valve contacting magnetic pickup. Non-contacting
Bypass fuel oil control valve berfungsi magnetic pickup menghasilkan sinyal pulsa pada
mengembalikan kelebihan minyak bahan bakar yang frekuensi yang poporsional dengan kecepatan flow
dipompakan oleh main fuel oil pump ke sisi suction. divider. Kecepatan flow divider proporsional
Komponen - komponen yang dipasang antara lain :

4
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

terhadap aliran bahan bakar yang dikirimkan ke electrohydraulic servo valve, tepatnya pada salah
combustion chamber. satu sisi alat tersebut.

 Hydraulic Oil Supply


Hydraulic Oil Supply merupakan sebuah
sistem yang digunakan untuk menyuplai oli hidrolik
bertekanan tinggi yang nantinya akan digunakan
untuk keperluan kontrol turbin gas. Suplai oli
hidrolik ini tidak hanya digunakan untuk suplai bagi
electrohydraulic servovalve saja, tetapi juga untuk
trip oil pada sistem proteksi turbin gas.

 Drain
Gambar 4.2 Diagram piping sistem kontrol bahan bakar Drain merupakan sebuah tempat
cair
penampungan oli hidrolik yang berasal dari piston
pada aktuator hidrolik. Ini terjadi saat
4.3 Sistem Pengendalian Servo Valve electrohydraulic servo valve diberi sinyal yang akan
Sistem pengendalian servo valve merupakan menyebabkan bergeraknya motor torque armature
interface antara sistem kontrol Mark V dan aktuator sehingga merubah arah aliran hidrolik. Aliran oli
hidrolik yang memposisikan peralatan mekanik. hidrolik inilah yang akan diterima oleh drain.
.
4.3.1 Electrohydraulic Servo Valve  Aktuator Hidrolik
Servo valve digunakan untuk mengendalikan Bagian ini merupakan bagian yang langsung
arah dan besar pergerakan dari aktuator hidrolik berhubungan dengan bypass valve pada kontrol
suatu peralatan kontrol. Servo valve berfungsi bahan bakar. Pergerakan dari aktuator hidrolik akan
sebagai interface antara sistem mekanis dan elektris menentukan pembukaan atau penutupan dari bypass
dengan cara mengubah sinyal elektris menjadi valve bahan bakar. Aktuator hidrolik terdiri dari
pergerakan hidrolik. Berdasarkan sinyal input elektris sebuah tabung yang di dalamnya terdapat piston
ini, servo valve mengatur cairan hidrolik bertekanan dengan aksi double atau dapat bekerja dalam dua
tinggi ke aktuator. arah yang berlawanan. Aktuator ini akan
dihubungkan dengan electrohydraulic servo valve
4.3.2 Komponen Electrohydraulic Servo Valve melalui dua buah pipa hidrolik sebagai jalur aliran oli
 3-coil motor torque hidrolik selama proses kontrol.
Pada electrohydraulic servovalve, 3-coil
motor torque merupakan tiga buah koil listrik yang 4.3.2 Prinsip Kerja
ditempatkan dan diisolasi pada torque motor. Dalam keadaan normal atau tanpa adanya
Masing-masing koil tersebut akan dihubungkan ke sinyal kontrol, hydraulic oil yang berasal dari pompa
core kontrol <R>, <S>, dan <T>. Hubungan antara hydraulic oil akan mengalir ke dalam dan
koil dan core kontrol ini dibuat berganda atau memberikan tekanan yang sama antara kiri dan
redundant. Hal ini dimaksudkan agar alat tetap kanan pada spool valve.
bekerja apabila terjadi kegagalan pada salah satu
kontrol atau koil. Pada saat 3-coil motor torque
mendapat sinyal (energize) maka motor torque
armature akan bergerak dan berputar sesuai dengan
sinyal yang ada.

 Fail Safe Bias Spring


Pada electrohydraulic servovalve, terdapat
sebuah sistem pengaman yang digunakan untuk
mengantisipasi kegagalan apabila seluruh power dan
atau sinyal kontrol hilang. Sistem tersebut berupa
sebuah pegas (spring nullbias) yang memiliki fungsi
menggerakkan aktuator hidrolik ke posisi kegagalan
yang aman. Pegas tersebut terletak di dalam
Gambar 4.3 Electrohydraulic Servo valve

5
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

Pada gambar di atas, aliran hydraulic oil ”4” yang merupakan sub tipenya maksudnya input
terbagi menjadi dua bagian.yang pertama, hydraulic flow yang digunakan adalah input flow yang pertama
oil akan mengalir langsung ke dalam dan umpan balik yang digunakan adalah yang
electrohydraulic servovalve (pada titik p). Sedangkan bernilai maksimum dari dua buah LVDT.
yang kedua, hydraulic oil akan mengalir naik
melewati filter orifice unit dan selanjutnya mengalir
melewati jet tube. Karena posisi motor armature
seimbang maka hydraulic oil yang melewati jet tube
akan mengalir dan terbagi sama besar sehingga
memberikan tekanan yang sama pula pada spool Gambar 4.4 Konfigurasi liquid fuel bypass valve regulator
valve.
Keadaan ini menyebabkan hydraulic oil
5.3.2 Umpan Balik Aliran Bahan Bakar Dari
tidak memiliki ruang lagi untuk mengalir sehingga Flow Divider
pada titik 1 dan 2 tidak memiliki tekanan ke Flow bahan bakar ditunjukkan melalui
hydraulic actuator. Akibatnya, hydraulic actuator output dari magnetic pickup flow divider. Komponen
akan tetap pada level tersebut atau dengan kata lain ini merupakan non-contacting magnetic pickup input
tidak bergerak. Dengan tidak bergeraknya hydraulic yang akan memberikan sinyal pulsa dengan frekuensi
actuator ini maka tidak terjadi perubahan bukaan yang sebanding antara kecepatan flow divider dengan
pada valve bahan bakar. Saat motor armature kecepatan dari flow bahan bakar yang dialirkan ke
mendapatkan sinyal (energize) maka motor tersebut ruang bakar. Loop umpan balik luar menerima sinyal
akan bergerak sesuai dengan sinyal masukannya. kecepatan flow divider dari tiga buah magnetic
Dengan adanya pergerakan ini, maka arah dari jet pickup 77FD-1,-2,-3. Magnetic pickup flow divider
tube juga akan berubah ke salah satu sisi aliran. Hal akan mengirimkan sinyal pulsa ke card TCQA. Hasil
ini mengakibatkan aliran hydraulic oil juga hanya pengolahan sinyal tersebut akan memiliki besar yang
menuju satu sisi saja. Sisi yang dilalui oleh aliran sebanding dengan nilai pulsa yang masuk. Sinyal
hydraulic oil akan memiliki tekanan hidrolik yang tersebut kemudian akan masuk ke card TCQC
lebih besar. dimana sinyal hasil pengolahannya digunakan untuk
Hydraulic oil tersebut akan memberikan mengatur bukaan electrohydraulic servo valve 65FP.
tekanan pada spool valve sehingga akan bergeser ke
arah sisi yang memiliki tekanan lebih rendah.
Pergeseran ini menyebabkan adanya celah pada titik
1 dan 2 di dalam electrohydraulic servo valve. Gambar 4.5 Konfigurasi untuk umpan balik fuel flow pada
Adanya celah tersebut akan memberikan ruang bagi flow divider
hydraulic oil untuk mengalir ke titik tersebut. Aliran
ini pada akhirnya akan menuju hydraulic actuator
dan menekan piston yang ada di dalamnya. 5.3.3 Software Kontrol Bahan Bakar Cair
Akibatnya, terjadi pergeseran aktuator yang akan
mengatur pembukaan valve bahan bakar.

5.3.1 Umpan Balik Posisi LVDT


Posisi fisik dari aktuator dideteksi oleh
LVDT (Linear Variable Differential Transformer)
dan diubah ke dalam sinyal tegangan yang
diumpanbalikkan ke kontroler. Jika sistem belum
setimbang (aktuator hidrolik tidak berada pada posisi
setpoint), sinyal kontroler ke servo valve akan
memposisikan valve di posisi yang seharusnya,
mengembalikan kesetimbangan sistem dengan
mereposisikan aktuator hidrolik.
Regulator yang digunakan untuk mengatur
umpan balik posisi diprogram melalui konfigurator
<Q> TCQA I/O. Regulator yang digunakan memiliki Gambar 4.6 Skema kontrol bahan bakar cair
tipe 64. Angka ”6” menunjukkan bahwa regulator ini
mengendalikan input flow yang dalam hal ini flow
bahan bakar dari magnetic pickup. Sedangkan, angka

6
Makalah Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UBP Semarang

Pada sistem kontrol bahan bakar kecepatan flow divider sebagai sinyal umpan
SpeedtronikTM Mark V, jumlah bahan bakar yang balik.
diperlukan atau FSR akan selalu dipantau. 4. Sistem pengendalian electrohydraulic servo
Kebutuhan bahan bakar tersebut akan disesuaikan valve merupakan interface antara sistem kontrol
dengan keadaan turbin pada saat operasi. Nilai FSR Mark V dan aktuator hidrolik yang
yang dihasilkan pada blok minimum value select gate memposisikan peralatan mekanik.
merupakan nilai yang sudah dikalkulasi oleh logic 5. Electrohydraulic servo valve bekerja berdasarkan
yang terdapat pada SpeedtronikTM Mark V . prinsip tekanan hidrolik yang berasal dari
Sinyal-sinyal yang masuk pada minimum hydraulic supply dan diberikan pada piston
select value gate merupakan nilai yang berasal dari double aksi sebagai hydraulic actuator sehingga
masing-masing loop pengontrolan, yakni loop piston tersebut akan bergeser posisinya sekaligus
temperatur, kecepatan, dan start-up. Untuk loop akan memperbesar atau memperkecil bukaan
temperatur kontrol, sinyal yang dihasilkan adalah bypass valve bahan bakar.
sinyal FSRT sedangkan loop speed control
menghasilkan sinyal FSRN. Loop start-up akan 6.2 Saran
menghasilkan beberapa sinyal yang akan masuk Perlunya di pertimbangkan untuk meng-upgrade
minimum value select gate. Sinyal tersebut adalah sistem kontrol Mark V menjadi sistem kontrol Mark
FSRD untuk kontrol saat shutdown, FSRMAN untuk VI yang telah dikembangkan oleh General Electric
sinyal FSR yang dikontrol secara manual, FSRACC (GE) Industrial System.
yang merupakan sinyal acceleration control dan
yang terakhir adalah FSRU untuk start-up. Daftar Pustaka
Keseluruhan sinyal tersebut akan diolah menjadi [1] Buku manual “SPEEDTRONICTM MARK V Gas
sinyal FSR yang selanjutnya diolah lagi menjadi Turbin Control System”. PT. INDONESIA
sinyal FSR1. POWER UBP SEMARANG. Semarang
Sistem kontrol minyak bahan bakar terdiri [2] Lukas, Michael P. 1986. “Distributed Control
dari kontrol loop tertutup yang menggunakan sinyal System Their Evaluation and Design”.New York.
bahan bakar (FSR) dan kecepatan turbin (TNH) [3] Yuniarti. Diah, Laporan Kerja Praktek
sebagai input perintah dan menggunakan posisi “Electrohydraulic Servo Valve Pada PLTG
bypass valve pompa bahan bakar (POS) dan Tambak Lorok PT. Indonesia Power UBP
kecepatan flow divider sebagai sinyal umpan balik. Semarang”. Jurusan Teknik Elektro Universitas
Posisi bypass valve menentukan aliran bahan bakar Diponegoro: Semarang, 2007.
melalui bypass valve. Karena digunakan pompa
bahan bakar displacement yang konstan, bahan bakar Biografi
yang mengalir ke turbin untuk kecepatan pompa Aldea Steffi Maharani
yang ada merupakan selisih antara aliran dari pompa (L2F607007), mahasiswa
dan aliran bypass valve. Teknik Elektro Universitas
Diponegoro angkatan 2007
VI. PENUTUP dengan mengambil konsentrasi
6.1 Kesimpulan Kontrol. Motto hidup adalah
1. SPEEDTRONICTM MARK V menggunakan Man jadda wa jadda, barang
sistem TMR yang terdiri dari tiga buah processor siapa yang bersungguh-sungguh
control <R>, <S>, dan <T> pada core <R>, <S>, maka ia akan mendapatkannya.
dan <T> dan tiga prosessor proteksi <X>,<Y>
dan <Z> pada core proteksi <P>.
2. Sistem kontrol SPEEDTRONICTM MARK V Mengetahui dan Mengesahkan:
secara garis besar terdiri dari tiga loop kontrol Pembimbing
utama yaitu loop kontrol temperatur, kontrol
kecepatan, dan kontrol start up.
3. Sistem kontrol minyak bahan bakar terdiri dari
kontrol loop tertutup yang menggunakan sinyal
bahan bakar (FSR) dan kecepatan turbin (TNH) Sumardi, ST, MT.
sebagai input perintah dan menggunakan posisi NIP.196811111994121001
bypass valve pompa bahan bakar (POS) dan

Anda mungkin juga menyukai