Anda di halaman 1dari 6

Struktur PPT untuk Semhas

Disusun oleh: Fajar Nugraha


No. Komponen Jumlah Slide Teknis Penyampaian
1. Judul tesis 1 Dibacakan utuh
GAMBARAN
STRUKTUR 2. Pendahuluan 2-3 Dijelaskan sesuai pointers
POWERPOINT 3. Rumusan Masalah 1 Dijelaskan sesuai pointers, meskipun rumusan
UNTUK SEMHAS masalah diketik lengkap.
4. Pertanyaan Penelitian 1 Ditunjukkan saja (beri audiens waktu untuk
membaca slidenya kira2 20 detik) →diketik lengkap
5. Tujuan Penelitian (Umum & Khusus) 1 Ditunjukkan saja (beri audiens waktu untuk
membaca slidenya kira2 20 detik) → diketik lengkap
6. Manfaat Penelitian 1 Ditunjukkan saja (beri audiens waktu untuk
membaca slidenya kira2 20 detik) → diketik lengkap
7. Lingkup Penelitian 1 Dijelaskan sesuai pointers
8. Kerangka Teori 1 Ditunjukkan saja (beri audiens waktu untuk
membaca slidenya kira2 20 detik) →diketik lengkap
9. Kerangka Konsep 1 Dijelaskan secara singkat. → diketik lengkap

10. Definisi Operasional 1 Ditunjukkan saja (beri audiens waktu untuk


membaca slidenya kira2 20 detik) →diketik lengkap
11. Metodologi Penelitian 2-3 Dijelaskan sesuai pointers
(pengumpulan, pengolahan, analisis)
berlanjut… TOTAL no. 1-11 = 13-15
lanjutannya…
No. Komponen Jumlah Slide Teknis Penyampaian
12. Hasil Penelitian 1
12a. Analisis Univariat Mengikuti jumlah variabel yang Biasanya bagian analisis univariat dibaca sekilas
diteliti (tidak ada ketentuan harus saja, misal trend datanya (kalau datanya numerik)
berapa slide) atau proporsi datanya (kalau datanya kategorik).
Semuanya disampaikan secara sekilas, namun
biasanya pembimbing akan meminta kita skip ini
supaya bisa ada lebih banyak waktu untuk
menjelaskan hasil analisis bivariat penelitian.
12b. Analisis Bivariat Mengikuti jumlah variabel yang Penjelasan di bagian analisis bivariat dilakukan
diteliti (tidak ada ketentuan harus secara lengkap untuk seluruh variabel yang diuji
berapa slide) secara bivariat.
13. Analsis Multivariat 1 Penjelasan di bagian analisis bivariat dilakukan
secara lengkap untuk seluruh variabel yang diuji
secara multivariat, termasuk persamaan garisnya.
14 Pembahasan Mengikuti jumlah variabel yang Seluruh poin di pembahasan dijelaskan secara
dibahas. lengkap.
15 Kesimpulan dan Saran Mengikuti sebanyak apa Dibacakan secara sekilas saja.
kesimpulan dan saran yang
dihasilkan dari penelitian ini.
TOTAL dari nomor 12-15 = Tergantung kebutuhan KESIMPULAN = seluruh komponen tesis tersaji
Contoh Analisis Univariat – Data Numerik: Suhu Udara

Max = 25,5°C (Okt ‘13 )

• Pada 2013-2014, Kota Bandung Curah hujan bulanan tertinggi


• Meningkat mulai bulan Januari umumnya terjadi di September-
mengalami fenomena suhu udara
sampai Mei, Oktober dan Desember.
bulanan yang melebihi angka 25°C,
• Menurun mulai Juni sampai
• Suhu udara bulanan cenderung
Agustus,
menunjukkan pola meningkat.
• Suhu udara tertinggi terjadi di Curah hujan bulanan terendah di
September-Oktober, dan menurun umumnya terjadi di Juli-Agustus
mulai November sampai Desember
Contoh Analisis Bivariat – Data Numerik

Curah hujan dengan DBD:


Lag 2 bulan (nilai-p=0,0001; r=0,387)

Suhu udara dengan DBD:


Lag 4 bulan (nilai-p=0,001; r=0,222)

Kelembaban relatif dengan DBD:


Lag 2 bulan (nilai-p=0,0001; r=0,424)
Pengaruh Suhu Udara terhadap DBD
Suhu udara berpengaruh positif terhadap kasus Tingginya suhu udara ambien dapat mengakibatkan meningkatnya
DBD di Kota Bandung (lag 4 bulan). suhu air yang terdapat di badan air dangkal (kolam, sungai) yang
merupakan habitat dari larva nyamuk Aedes, memperpendek siklus
gonotropik dan juga memperpendek Extrinsic Incubaton Period
Jayaraj et al. (2019) di Kota Tuwan, Sabah, Malaysia: (EIP), sehingga jumlah siklus gonotropik yang terjadi meningkat di
Lag 4 bulan antara suhu udara dengan kejadian DBD dalam satu siklus hidup nyamuk dengue .
Cheong et al. (2013), Liao et al. (2014), Kakarla et al. (2019)
Suhu udara berpengaruh positif terhadap kasus
DBD di Kota Bengkulu (lag 2 bulan). Suhu udara mempengaruhi kondisi bertelur, stimulasi penetasan
telur dan tumbuh-kembang larva dan pupa nyamuk Aedes,
Cheong et al. (2013) di Selangor, Malaysia: sehingga populasi nyamuk Aedes meningkat, replikasi virus
Lag 2 bulan antara suhu udara dengan kejadian DBD semakin cepat, risiko penularan semakin besar,.
(Choi et al., 2016; Kakarla et al., 2019; Lowe et al, 2012)
Suhu udara berpengaruh negatif kasus DBD di Kenaikan suhu udara lokal, sebagai dampak dari fenomena El Nino
Kota Administrasi Jakarta Pusat (lag 1 bulan). membuat nyamuk A. aegypti menjadi lebih kuat sehingga
mempunyai kemampuan terbang lebih jauh dan frekuensi
menggigit yang lebih tinggi serta mendorong replikasi virus dengue
(Jayaraj et al., 201; Liao et al. 2014)
Studi yang dilakukan di Taiwan bagian selatan menemukan bahwa
suhu optimum bagi penularan DBD berkisar 28°C, (Chien dan Yu
(2014)

Anda mungkin juga menyukai