Halaman
Abstrak ……………………………………..………………………………………….
2.6. Baca Tulis Qur'an Melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT)…….. 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
Qur’an. Baca Tulis Qur’an ini merupakan yang selalu diajarkan dari mulai jenjang
sekolah dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak ketinggalan ini pun
diajarkan pada anak usia dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
pembelajaran Baca Tulis Qur’an bagi peserta didik, karena Baca Tulis Qur’an
merupakan mata pelajaran yang menunjang bagi seluruh mata pelajaran agama
Baca Tulis Qur’an, karena dalam materi Aqidah Islam terdapat banyak dalil (Qur’an dan
Dari realitas tersebut kita dapat membuktikan bahwa Baca Tulis Qur’an
dengan baik dan benar, dengan cara mempelajarinya melalui metode Baca Tulis
Saat ini kita banyak mengenal metode dalam Baca Tulis Qur’an yang
Qira’ati, Al-banjari, Al-jabari, Uktub, dan lain sebagainya. Dari hasil pengamatan
penulis mayoritas dari metode-metode yang ada hanya sebatas bagaimana anak
mengenal dan paham dalam Baca Tulis Qur’an tanpa memperhatikan aplikasi dari
minat anak untuk belajar, termasuk pembelajaran kepada anak usia dini.
informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah
membaca. Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa
orang bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun
Begitupun minat membaca Al-qur’an harus dimulai sedini mungkin, karena Al-
3
qur’an merupakan dasar pijakan hidup bagi ummat manusia yang beragama Islam.
Minat membaca Al-Qur’an dimulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah dan dapat
keuntungan mengajar anak membaca dilihat dari segi proses belajar mengajar :
2. Situasi akrab dan informal merupakan faktor yang kondusif bagi anak
belajar;
3. Anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan, serta
4. Anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan
cepat.
terjadi pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik, mental dan bahasa anak.
Yang perlu diperhatikan ialah metode mengajar anak dan program perlu dicarikan
Hakikat dari proses belajar mengajar anak usia dini adalah bermain sambil
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali berhubungan
details).
inference).
pembelajaran formal. Dalam kegiatan membaca cerita yang dilakukan oleh orang
tua, tampak baik orang tua maupun anak berpartisipasi dalam kegiatan social.
4. Fase ke-3 (kelas empat sampai kelas dua SMP) anak dapat memahami
bacaan.
5. Fase ke-4 (akhir SMP sampai SMA) anak mampu menyimpulkan dan
6. Fase ke-5 (tingkat perguruan tinggi dan seterusnya) orang dewasa dapat
secara kritis.
diperlukan, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pengajaran
membaca yaitu :
dan makna.
sehingga anak merasa kurang enjoy dalam belajar, hal ini disebabkan beberapa
3. Keterlibatan anak dalam proses belajar Baca Tulis Qur’an masih terbatas,
hal ini dikarenakan selama ini dalam mempelajari Baca Tulis Qur’an tidak
mengemukakan bahwa anak yang berada pada tahap pra operasional, berfikir
logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dan objek-objek (Hudoyo, 1988: 46).
dalam membaca Al-qur’an dengan baik dan benar, penulis sangat tertarik untuk
LIBAT ini menggunakan pendekatan anatomi huruf, pendekatan budaya, dan Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA). Metode LIBAT pun menggunakan metode langsung
yang terletak di atas dan di bawah huruf dengan bentuk-bentuk simbol yang
melambangkan bunyi-bunyi a,i,u dan seterusnya (Juhaya, 2004: 2). Judul dari
penelitian ini adalah Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Qur’an Melalui Metode
B. Rumusan Masalah
Sukabumi ?
9
Kabupaten Sukabumi ?
C. Tujuan Penelitian
metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-
qur’an anak.
Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara teoritis bahwa salah
satu faktor pendukung dari keberhasilan proses belajar mengajar baca tulis
Qur’an adalah penggunaan metode yang tepat, dalam hal ini metode LIBAT
2. Manfaat Praktis
11
Kanakkanak.
E. Asumsi
1. Pada usia dini anak-anak berada pada "masa peka" yaitu suatu masa yang
pembelajaran pada anak usia dini dilakukan bukan hanya sekedar mengajar
tetapi untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh (Masithoh,
2007:1-9)
F. Definisi Operasional
Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
bagi anak usia dini membaca merupakan usaha mempersiapkan anak memasuki
membaca : Pertama, materi bacaan harus terdiri dari kata-kata, frase-frase dan
terdiri dari empat fase, yaitu : Pertama, fase pembiasaan kata, Kedua, fase
pengenalan kata. Ketiga, fase pengenalan frase dan kalimat. Keempat, fase
pemahaman teks.
13
di atas, anak dikatakan mampu membaca Al-qur’an ketika anak mengenal dengan
baik huruf hijaiyah dari mulai bentuk sampai kepada cara menyambung huruf
tersebut. Setelah mampu mengenal dan paham terhadap huruf hijaiyah maka anak
dapat membaca dengan baik ayat per ayat dalam al-qur’an sesuai dengan kaidah
tajwid yang baik dan benar. Dengan kata lain bahwa anak dikatakan mampu
membaca al-qur’an dengan baik ketika anak tersebut dapat melafalkan ayat-ayat
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami sesorang sehingga orang lain dapat
grafik tadi (Lado dalam Tarigan, 1983:21). Menulis bukan sekedar menggambar
huruf-huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar hurufhuruf
tersebut.
14
3. Metode LIBAT
Metode LIBAT adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis
yang saling berkaitan. Kemampuan dan ketidak mampuan menulis huruf tertentu
agar metode LIBAT ini, baik dalam pengenalan huruf-huruf atau alfabet arab,
G. Hipotesis
Supaya penelitian ini lebih terarah, perlu dirumuskan sebuah hipotesi awal sebagai
berikut.
Pembelajaran baca tulis Qur’an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT)
H. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi
digunakan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa ciri : Pertama, terpusat
pada pemecahan masalah yang aktual, Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula
digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjeknya adalah
manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif (Syamsudin &
untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Al-qur’an melalui metode Lihat Baca
pada sekolah yang sama untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Qur’an
tes awal dan tes akhir berupa tes membaca dan menulis Al-qur’an. Kedua hasil
masing kelompok.
Lokasi dan sumber data yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah
16
TKIT Bina Insan Kamil yang terletak di Jl. Dewi Sartika Kp. Jamban
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dan sumber data
terkait dengan judul ini didasarkan pada; Pertama, TKIT Bina Insan Kamil
menyediakan satu hari untuk belajar Al-Qur'an yaitu hari jum'at. Kedua, TKIT
Bina Insan Kamil sesuai dengan visi misinya yaitu membangun manusia yang
sempurna yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Ketiga, TKIT
Bina Insan Kamil menjadikan materi al-Qur'an sebagai salah satu materi untuk
Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan guru serta kemampuan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
konvensional.
Tabel 3.1.
Model penelitian “Control Group Pretest-Postest Design”
E O1 X O2
K O3 O4
Keterangan:
O = Pretest dan postest pada kelas kontrol dan eksperimen
X = Perlakukan (treatment) pembelajaran baca tulis Qur’an dengan metode
LIBAT pada kelas eksperimen
E= Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
77
kelompok
Penentuan subjek ditentukan sebanyak satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu
menempati areal seluas 460 meter persegi dengan status tanah milik yayasan.
Taman Kanak-kanak Bina Insan Kamil didirikan pada Tahun 2001 dengan
Pada tahun pertama pendirian dengan jumlah siswa pada waktu kelompok
dengan perkembangan TKIT Bina Insan Kamil pada Tahun Pelajaran 2008–2009
memiliki siswa sebanyak 90 orang dibagi tiga rombongan belajar (rombel) yaitu
berjumlah 65 siswa.
Sejak berdirinya TKIT Bina Insan Kamil posisi kepala sekolah belum ada
dua tenaga pengajar termasuk kepala sekolah. Saat ini tenaga pengajar di TKIT
Bina Insan Kamil berjumlah delapan orang dan dua orang tenaga tata usaha.
belakang sarjana, Diploma dua (D2) PGTK berjumlah lima orang dan SMA
berjumlah tiga orang dengan masa tugas antara 1 – 5 tahun (Tabel 3.1).
Tabel 3.2.
Daftar tenaga kependidikan TKIT Bina Insan Kamil Palabuhanratu
Sukabumi
MULAI
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
TUGAS
1 Ria Widia, S.Ag. S-1 Akta IV 2001 Kepsek + Guru
2 Drs. Dindin Rahmat H. S-1 Akta IV 2001 Kaur TU + Guru
3 Rinrin Siti, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas
4 Ristinawati, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas
5 Irmawati SLTA 2001 Guru Kelas
79
Pada tahun 2008 TKIT Bina Insan Kamil bestatus terakreditasi dengan nilai "A"
TKIT Bina Insan Kamil berbenah diri guna mencapai visi misi yang sudah
digariskan yaitu : "Menjadi Sekolah Islam Unggulan dan Menjadi Bagian dari
misi yang diemban yaitu : Pertama, Membentuk Siswa Menjadi Insan yang
dalam Pendidikan.
lainnya karena pada sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolah yang lain yang
80
ada dilingkungan kecamatan Palabuhanratu sekolah ini yang lebih intens dalam
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Penggunaan
metode LIBAT (X) dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca (Y 1) dan
D. Prosedur Penelitian
telah diperoleh.
E. Instrumen Penelitian
penelitian oleh karena itu instrument merupakan sesuatu yang penting dan
penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data yang saling terkait
Tabel 3.3.
Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian
N Teknik
Variabel Sub Variabel Indikator Responden No Item
o Pulta
Pengenalan 1. Membaca
1 Membaca Tes Anak 1,2,3
Huruf hurufhuruf hijaiyah
2. 4,5,6,7,8,9,
Membaca huruf 10,11,12,13,
hijaiyah bersyakal 14,15,16,17,
18
3. Membaca huruf 19,20,21,22,
hijaiyah bersyakal 23,24,25,26,
tanwin 27,28,29,30
4. Membaca huruf
Pengenalan
hijaiyah ketika 31,32,33
Kata
dirangkaikan
5. Membaca ayat
34,35,36
alqur’an
Menulis 1. Menulis hurufhuruf
2 Menulis Tes Anak 1,2,3
Huruf hijaiyah
2. 4,5,6,7,8,9,
Menulis huruf 10,11,12,13,
hijaiyah bersyakal 14,15,16,17,
18
3. Menulis huruf 19,20,21,22,
hijaiyah bersyakal 23,24,25,26,
tanwin 27,28,29,30
4. Menulis huruf
Menulis
hijaiyah ketika 31,32,33
Kata
dirangkaikan
5. Menulis ayat
34,35,36
alqur’an
1. Observasi
dari dekat bagaimana proses belajar mengajar Baca Tulis Qur’an yang dilakukan
83
oleh guru pada kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan
penelitian.
2. Dokumentasi
mempelajari dan mencatat bagian yang penting dan mendukung terhadap data
Studi dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari hasil
belajar Baca Tulis Al-qur'an anak yang selama ini dilakukan pada kelompok B
Kabupaten Sukabumi.
3. Tes
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif
dengan tekhnik statistika berdasarkan hasil dari tes anak. Untuk mengungkap
kemampuan membaca dan menulis anak dilakukan dengan tes. Hasil tes anak
dinilai dan dianalisis, penilaian tersebut memiliki skor 1 – 5 dengan kriteria
sebagai berikut :
1 = Kurang Sekali
2 = Kurang
3 = Cukup
84
4 = Baik
5 = Sangat Baik
F. Analisis Data
Menurut Ghazali (2006: 89) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel atau konstruk dikatakan
reliabel atau handal apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Kemudian uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Kriteria pengujian validitas adalah jika r hitung > r tabel
reliabilitas dan validitas dapat menggunakan piranti lunak dengan software SPSS
12.0.
85
normal yang kontinu, apabila dua contoh yang bebas diambil secara acak dari
kedua populasi tersebut (Steel and Torrie, 1994). Menurut Nasoetion dan Barizi
(1980: 102) menambahkan bahwa kelebihan statistik non parametrik antara lain:
(a) pengumpulan data lebih sederhana, dikarenakan nilai pengamatan dapat berupa
bilangan indeks, skor, pangkat, atau bahkan tandanya saja yaitu negatif dan
positif; dan (b) penarikan contoh dapat berasal dari populasi dalam bentuk sebaran
yang berlainan atau dari beberapa populasi dengan parameter yang berbeda-beda.
Salah satu uji statistik non parameteri adalah uji pangkat bertanda
Wilcoxon. Menurut Steel and Torrie (1994) uji pangkat bertanda Wilcoxon
tanda (negatif atau positif), juga memperhatikan besarnya perbedaan dari tanda
(1) Menghitung beda antara pasangan-pasangan nilai yang akan diuji, kemudian
(3) Apabila terdapat dua atau lebih pengamatan yang sama, maka diberikan
(5) Menghitung jumlah pangkat positif (+) dan pangkat negatif (-); dan
aku
BAB V
A. Simpulan
1. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan awal membaca dan
menulis anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil
berada pada katagori ’sangat kurang baik’ hingga katagori ’baik’. Adapun
secara simultan rata-rata kemampuan awal anak dalam membaca dan menulis
pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’cukup baik’.
eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan antara tes awal (pre test)
dan tes akhir (post test). Sedangkan kemampuan dalam membaca yang
berbeda sangat signifikan pada tes akhir (post test). Pada tes awal (pre test)
menulis pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) hanya pada kelas
B. Saran
1. Metode LIBAT sebagai salah satu solusi yang perlu diprioritaskan dalam
berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan
Manajemen. Bandung: Dewa Ruci
Ali, M. (1983). Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Gagne, N.L. & Berliner, D.C. (1979). Educational Psychology (2ed ed). Boston:
Houghton Miff Lin Company.
Juhaya, S.P, (1997). Metode LIBAT (Mengenal, Membaca, Menulis Huruf Arab
dan Al-Qur’an). Bandung: Yayasan PIARA
Nasution, A.H. dan Barizi. (1988). Metode Statistik. Jakarta: PT. Gramedia.
Nurani S.Y. (2007) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta
Resmini, N. dkk. (2006). Membaca dan Menulis di SD. Teori dan Pengajarannya.
Bandung. UPI Press.
Steel, R.D. dan S.H. Torrie. (1994). Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu
Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh Bambang
Sumantri. Jakarta: PT. Gramedia.
Suyanto, S (2005) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Dirjen
Dikti Depdiknas
Dokumen
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.