Anda di halaman 1dari 3

Kualitas Dana

Besar kecilnya kualitas dana yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal tersebut tidak dapat dilihat
dan diukur hanya dari besarnya harga barang yang dipersembahkan. Faktor-faktor yang memengaruhi pahala
berdana secara umum ada dua yaitu, faktor intern dan ekstern. Faktor intern artinya keadaan batin si pemberi dana
ketika berdana dilakukan dengan pengertian benar, keyakinan yang mantap, kehendak yang tulus, perasaan ikhlas,
cinta dan kasih sayang serta simpati. Faktor ekstern artinya pengaruh dari luar, dalam hal ini berkaitan dengan
beberapa hal, misalnya bentuk dana itu sendiri apakah benar, bermanfaat, bersih, membahayakan atau tidak, waktu
memberi apakah tepat atau tidak, orang yang diberi apakah orang yang pantas atau tidak.
Pertama, dana berkualitas atau tidak dipengaruhi oleh niat si pemberi dana. Niat dalam memberi dana ada tiga
tahap, yaitu niat sebelum berdana, niat ketika memberikan dana, dan niat ketika selesai berdana. Jika tiga tahap
tersebut dilakukan dengan niat yang baik, maka dana tersebut termasuk dana yang berkualitas tinggi. Dana dengan
niat yang baik, yaitu berdana dengan rasa senang, penuh kasih sayang dan iklas.
Kedua, berdana yang berkualitas juga dipengaruhi oleh manfaat dana itu sendiri. Terdapat empat kategori dana
ditinjau dari manfaat dana yang diberikan, yaitu:
1. Pemberian kecil manfaat kecil, artinya pemberian tersebut sedikit dan diberikan kepada orang yang tidak
membutuhkan. Contohnya seorang yang kaya raya tetapi ia sangat kikir sehingga tidak mau untuk berdana
dengan banyak (padahal ia mampu) dan setulus hati.
2. Pemberian kecil manfaat besar, artinya pemeberian tersebut sedikit, tetapi diberikan kepada orang yang
sangat membutuhkan. Contohnya, seorang yang miskin yang memberikan dananya dengan jumlah yang
sedikit (karena batas kemampuannya memang hanya sampai di situ) tetapi ia berdana dengan tulus hati dan
tanpa pamrih.
3. Pemberian besar manfaat kecil, artinya pemberian tersebut banyak jumlahnya, tetapi diberikan pada orang
yang tidak membutuhkan. Contohnya orang-orang yang membunuh binatang untuk dikorbankan kepada para
dewa dengan disertai perayaan yang besar dan segala macam upacara persembahyangan. Hal ini
memerlukan biaya yang besar tetapi pahala atau kebaikan untuk mereka yang melaksanakan hal tersebut
sangatlah sedikit.
4. Pemberian besar manfaat besar, artinya pemberian tersebut banyak dan diberikan kepada orang yang sangat
memerlukan. Contohnya seorang hartawan yang mendanakan sebagian hartanya guna kepentingan orang
banyak, misalnya dengan mendirikan wihara, panti asuhan, dan sebagainya yang semuanya itu dilakukan
dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih. Pemberian dana yang tulus akan membuahkan hasil yang sangat
besar.
Ketiga, besar kecil kualitas dana dipengaruhi oleh barang yang diberikan. Terdapat tiga kategori, yaitu berdana barang
yang sudah buruk yang diri sendiri sudah tidak mau memakainya lagi. Berdana barang yang baik sebaik diri sendiri
memakainya. Berdana barang yang lebih baik dari barang yang dipakainya. Keempat, berdana yang berkualitas
dipengaruhi oleh kemurnian pemberi dan penerima dana. Terdapat empat kategori yaitu:
1. jika dana diperoleh dengan cara-cara yang baik, tetapi diberikan kepada orang yang tidak bermoral maka
dana menjadi rendah kualitasnya,
2. jika dana diperoleh dengan cara-cara tidak baik, dan diberikan kepada orang yang bermoral, maka dana
demikian juga rendah kualitasnya,
3. jika dana diperoleh dengan tidak benar, dan diberikan kepada orang yang tidak baik, tidak bermoral, maka
dana demikian sangat rendah kualitasnya.
4. dana yang diperoleh dengan cara-cara benar dan diberikan kepada orang suci, bermoral baik, maka dana
demikian sangat tinggi kualitasnya.
Demikianlah, dalam berdana hendaknya diberikan dengan senang hati baik sebelum, ketika memberi maupun
setelah memberi. Dana juga sebaiknya sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya. Berdana sesuatu yang lebih baik
dari yang dimiliki dan diperoleh dengan yang benar dan diberikan kepada orang yang bermoral baik.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Apa saja faktor intern yang mempengaruhi kualitas dana?
2. Apa saja faktor ekstern yang mempengaruhi kualitas dana?
3. Mengapa berdana hendaknya murni bagi pemberi dan penerima?
1. Kebaktian Umum

Kebaktian umum adalah kebaktian yang dilaksanakan secara bersama-sama di vihara, cetiya ataupun candi.
Contoh kebaktian umum, yaitu kebaktian dewasa, usia lanjut (manula), kebaktian sekolah minggu dan
kebaktian hari raya. Kebaktian umum dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. kebaktian yang dihadiri bhikkhu,


b. kebaktian yang tidak dihadiri oleh bhikkhu.

Permohonan tuntunan paritta Tisarana Pancasila (Aradhana Tisarana Pancasila) dibacakan agar dibimbing
bhikkhu dalam berlindung kepada Triratna dan tekad melaksanakan Pancasila. Ketika bhikkhu akan
ceramah, umat membacakan paritta permohonan ceramah (Aradhana Dhammadesana).

2. Kebaktian Sekolah

Kebaktian sekolah adalah kebaktian yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelajaran agama Buddha
dilaksanakan. Dalam kebaktian ini, pembacaan doa tidak mengikat dan mengikuti kebiasaan di sekolah
tersebut. Pada umumnya, sebelum pelajaran agama Buddha dimulai, siswa dan guru membacakan paritta
Namaskara Patha. Setelah pelajaran agama Buddha selesai, membacakan kembali Namaskara Patha atau
Vihara Gita Namaskara. Tujuan kebaktian di sekolah agar para siswa lebih yakin terhadap kebenaran
Dharma Buddha dan lebih memberi pengaruh batinnya agar lebih tenang dan konsentrasi dalam belajar.
Hal yang perlu diperhatikan dalam kebaktian di sekolah adalah dengan mempersiapkan suasana tenang dan
batin yang damai, pembacaan paritta lebih hikmat.

3. Kebaktian Pribadi

Kebaktian pribadi adalah kebaktian yang dilaksanakan oleh perorangan atau keluarga yang biasanya
dilaksanakan di rumah. Akan tetapi, terdapat pula umat Buddha yang melaksanakan kebaktian pribadi di
vihara ataupun cetiya. Pengatur jalannya puja bakti adalah pemimpin kebaktian. Dalam puja bakti, terdapat
sikap hormat yang perlu dilakukan agar lebih hikmat. Sikap hormat ketika puja bakti, yaitu sebagai berikut.

a. Bersujud (namaskara); dengan lima titik menyentuh lantai


b. Beranjali; dengan merangkapkan kedua tangan di depan dada.
c. Berjalan (Pradaksina/padakkhina); dengan mengelilingi altar/candi searah jarum jam sebanyak tiga
kali, tangan bersikap anjali dan tanpa menggunakan alas kaki.

Berdasarkan teks bacaan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.

1. Jelaskan pengertian kebaktian umum!


2. Tuliskan empat contoh kebaktian umum!
3. Bagaimana cara melaksanakan kebaktian di sekolah?
4. Bagaimana cara kamu melaksanakan kebaktian di rumah?
Permintaan Ayah Sigalo
Sebelum meninggal dunia, ayah Sigala meminta agar setiap pagi, Sigala melakukan pemujaan. Setiap pagi
hari sebelum matahari terbit, Sigala memuja kepada enam arah. Sigala membasahi rambut dan pakaiannya,
merangkapkan kedua belah tangannya ke atas, lalu menyembah ke berbagai arah bumi dan langit, yaitu;
arah Timur, arah Barat, arah Utara, arah Selatan, arah Bawah, dan arah Atas.
Saat Buddha sedang berpinda pata, Beliau menemui pemuda Sigala. Buddha mengajarkan makna
pemujaan enam arah yang sebenarnya, yaitu sebagai berikut.
1. Arah Timur berarti menghormat kepada ayah dan ibu.
2. Arah Selatan berarti menghormat kepada guru.
3. Arah Barat berarti menghormat kepada istri dan anak.
4. Arah Utara berarti menghormat kepada sahabat atau teman.
5. Arah Atas berarti menghormat kepada petapa atau brahmana.
6. Arah Bawah berarti menghormat kepada pelayan atau buruh.
Orang tua telah berkorban demi anak-anaknya. Setiap anak banyak berhutang budi kepada mereka. Kasih
sayang orang tua sangat besar. Karena itu, setiap anak harus dapat membalas jasa kebajikan orang tua.
Dapatkah kita membalas budi orang tua? Bagaimana caranya? Setiap anak haruslah menjadi anak yang
baik. Patuh kepada orang tua, mendengarkan nasihat-nasihatnya, tidak marah atau membenci kala orang
tua bersalah. Berbicara sopan dan mudah melayani. Hal demikian adalah cara-cara membalas budi orang
tua.
Sebagai balas budi, setiap anak hendaknya bertekad untuk melakukan kewajiban kepada orang tua.
Kewajiban tersebut adalah:
1. merawat kedua orang tuanya;
2. menghormati orang yang lebih tua;
3. berkata sopan;
4. menghindari membicarakan orang lain;
5. tidak akan menjadi orang kikir, dia akan menjadi orang yang murah hati;
6. berkata jujur; dan
7. menjaga dirinya untuk tidak mudah marah.
Melaksanakan pekerjaan dan perbuatan yang baik dan bermafaat akan membuahkan pahala yang
berlimpah. Merawat orang tua, keluarga, dan lingkungan adalah perbuatan yang sangat mulia. Melakukan
perbuatan dengan tulus akan mendapat berkah. Dapat terlahir di alam yang bahagia. Alam surga adalah
alam yang bahagia.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Mangapa harus menghormati orang tua?
2. Bagaimana cara melaksanakan bakti pada orang tua?
3. Siapa yang menjelaskan tentang khotbah kewajiban anak?
4. Apa yang dilakukan pemuda Sigala pada waktu pagi hari?
5. Apa yang dilakukan Buddha di pagi hari?
6. Ada berapa arah yang disembah oleh pemuda Sigala?
7. Bagaimana pendapatmu tentang sikap pemuda Sigala?

Anda mungkin juga menyukai