Anda di halaman 1dari 3

06 MEI 2018, MAESI

KUSALA DANA
(TERAMPIL DALAM KERELAAN).
PEMBICARA. ATTHASILANI GUNANANDI AMITA & PDT. DR. S. METTASARI I. MM.

Sesi 1 oleh Pdt. dr. S. Mettasari I. MM.

 Terampil berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cakap dalam menyelesaikan
tugas; mampu dan cekatan;

Untuk kepentingan semua makhluk dan menghancurkan semua kejahatan, Sang Buddha
mengajarkan bahwa memiliki keterampilan merupakan berkah utama, seperti yang terdapat
dalam Mangala Sutta:

Bāhu-saccañca sippañca-vinayo ca susikkhito

Subhāsitā ca yā vācā-etam mangalam uttamam.

“Memiliki pengetahuan dan keterampilan, terlatih baik dalam tata susila.


Ramah tamah dalam ucapan, Itulah Berkah Utama. “

Sebagai perenungan dari “memiliki keterampilan”, dapat kita pelajari dari kisah Jīvaka
Komārabhacca,

Jīvaka merupakan seorang dokter yang amat pandai dalam bidang pengobatan penyakit jasmani.
Ia merupakan dokter pribadi Sang Buddha dan anggota Saṅgha lainnya. Di saat Sang Buddha
terluka pada kaki-Nya terkena serpihan batu yang digelindingkan oleh bhikkhu Devadatta dari
atas bukit untuk membunuh-Nya, Jīvaka lah yang memberi perawatan. Beberapa ketentuan
kedisiplinan para bhikkhu ditetapkan Sang Buddha atas usulannya. Ia juga merupakan siswa Sang
Buddha yang dianggap unggul dalam bidang pengabdian pada kemanusiaan. Ia pula yang
mengajak Rāja Ajātasattu berpaling ke arah Dhamma sebagai murid Sang Buddha. Rāja Ajātasattu
kemudian menjadi sponsor Saṅgāyanā pertama yang diketuai oleh Mahā Kassapa Thera tiga
bulan sesudah Sang Buddha parinibbāna. Pengabdian Jīvaka pada perkembangan Buddha sāsanā
amatlah besar. Patut untuk dijadikan salah satu panutan oleh umat Buddha sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilannya.

 Rela berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) bersedia dengan ikhlas hati; 2) izin
(persetujuan); perkenan; 3) dapat diterima dengan senang hati; 4) tidak mengharap imbalan,
dengan kehendak atau kemauan sendiri: dengan suka.

Tujuan dari sikap rela adalah melepaskan ketamakan dan keserakahan serta mengikis 3 akar
kejahatan yaitu : Lobha, Dosa, Moha.

KUSALA DANA| TERAMPIL DALAM KERELAAN 1


MELEPASKAN KESERAKAHAN DENGAN BERDANA

Dana dalam agama Buddha diartikan sebagai memberikan dengan tulus dan ikhlas atau
melepaskan milik kita, baik itu berupa uang atau barang (materi), tenaga, rasa aman, memaafkan
dan ajaran atau nasihat yang baik.
Dana dikelompokkan dalam 4 (empat) bentuk:
1) Amisa Dana yaitu dana materi, seperti: uang, makanan, air, obat, darah, kornea mata,
bunga, lilin, dan dupa.
2) Paricaya Dana yaitu dana dalam bentuk tenaga.
3) Abhaya Dana yaitu dana dalam bentuk memaafkan, memberi rasa aman, rasa nyaman
dan menyelamatkan kehidupan makhluk. Seperti: memaafkan teman yang bersalah
kepada kita; membebaskan makhluk lain yang sedang menderita.
4) Dhamma Dana yaitu dana dalam bentuk ajaran benar seperti ceramah, cetak buku
dhamma, cetak VCD atau DVD dhamma. Berdasarkan keempat bentuk dana tersebut,
Dhamma Dana adalah bentuk dana yang tertinggi.

Syarat barang yang dapat didanakan:


1) Berdana barang yang bersih (halal), yang benar-banar merupakan hasil jerih payah kita
sendiri. Jadi barang yang kita danakan bukan hasil curian atau hasil perbuatan yang tidak
baik;
2) Tahan lama;
3) Berdana barang yang terbaik. Barang yang diberikan memiliki kualitas yang terbaik atau
terpilih dari yang dimiliki;
4) Lengkap. berdana barang yang layak diberikan dengan kondisi yang lengkap atau utuh;
5) Tidak bertentangan dengan Dhamma;
6) Berdana barang secara tetap (kontinyu);
7) Barang yang diberikan hendaknya dapat bermanfaat bagi yang menerima.

Berdana yang akan membuahkan hasil yang maksimal:


1) Pemberi dan penerima dana merupakan orang yang bermoral baik dan melaksanakan sila;
2) Tujuan berdana yang baik, tentu saja bukanlah yang merupakan pamrih, melainkan dapat
dijadikan sebagai motivasi seseorang dalam berbuat kebajikan malalui berdana.
3) Disertai dengan pengertian benar;
4) Kerelaan sebelum-pada saat-setelah berdana;
5) Berdana barang tepat pada waktunya;
6) Dengan cara yang sopan, langsung dan spontan.

KUSALA DANA| TERAMPIL DALAM KERELAAN 2


Sesi 2 oleh ATTHASILANI GUNANANDI AMITA.

LIMA KUALITAS BERDANA (DALAM ANGUTTARA NIKAYA V):

1) Sakkaca Dana, Pemberian dengan hati-hati, sopan, dan penuh rasa hormat. Ada dua
jenis rasa hormat yaitu: a. Rasa hormat terhadap pemberi, tanpa memandang
siapapun subjeknya; b. Rasa hormat terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha.

2) Saddha Dana, Pemberian yang dilakukan dengan keyakinan, yaitu keyakinan bahwa
berdana merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas batin dan keyakinan pada
ajaran Sang Buddha, di dalam Samyutta Nikaya I, 227 dinyatakan:

“Sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pulalah buah yang


dituai. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebajikan, dan pembuat
kejahatan akan menerima kejahatan pula. Tertaburlah olehmu biji -biji
benih, dan engkau pulalah yang akan memetik buah-buah
daripadanya.”

3) Kala Dana, Pemberian yang dilakukan pada waktu yang tepat dan pada waktu yang
dibutuhkan.

4) Anuggahita Dana, Pemberian yang dilakukan dengan tanpa keserakahan. Berdana


sebaiknya dengan pikiran yang baik dan tidak mengharapkan pamrih yang dapat
menimbulkan keserakahan.

5) Anupahacca Dana, Pemberian yang dilakukan dengan tidak melontarkan ucapan


yang mencela orang lain karena tidak berdana, dan menjaga agar orang yang diberi
tidak merasa dihina.

MANFAAT BERDANA:

Seperti yang disebutkan di dalam Anumodana gatha bahwa berdana akan memberikan
manfaat yaitu “Ayu Vanno Sukham Balam” yaitu mendapat berkah usia panjang, wajah tampan,
cantik, bahagia dan kuat.

Semoga dana yang diberikan memberikan berkah.

 Ayuvadhako Usia Bertambah


 Dhanavaddhako Kekayaan bertambah
 Sirivaddhako Kemakmuran bertambah
 Yasavaddhako Kemashuran bertambah
 Balavaddhako Kekuatan bertambah
 Vannavaddhako Kecantikan/ketampanan bertambah
 Hotu Sabbada Semoga selalu demikian ( Selalu bertambah )

KUSALA DANA| TERAMPIL DALAM KERELAAN 3

Anda mungkin juga menyukai