KUSALA DANA
(TERAMPIL DALAM KERELAAN).
PEMBICARA. ATTHASILANI GUNANANDI AMITA & PDT. DR. S. METTASARI I. MM.
Terampil berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cakap dalam menyelesaikan
tugas; mampu dan cekatan;
Untuk kepentingan semua makhluk dan menghancurkan semua kejahatan, Sang Buddha
mengajarkan bahwa memiliki keterampilan merupakan berkah utama, seperti yang terdapat
dalam Mangala Sutta:
Sebagai perenungan dari “memiliki keterampilan”, dapat kita pelajari dari kisah Jīvaka
Komārabhacca,
Jīvaka merupakan seorang dokter yang amat pandai dalam bidang pengobatan penyakit jasmani.
Ia merupakan dokter pribadi Sang Buddha dan anggota Saṅgha lainnya. Di saat Sang Buddha
terluka pada kaki-Nya terkena serpihan batu yang digelindingkan oleh bhikkhu Devadatta dari
atas bukit untuk membunuh-Nya, Jīvaka lah yang memberi perawatan. Beberapa ketentuan
kedisiplinan para bhikkhu ditetapkan Sang Buddha atas usulannya. Ia juga merupakan siswa Sang
Buddha yang dianggap unggul dalam bidang pengabdian pada kemanusiaan. Ia pula yang
mengajak Rāja Ajātasattu berpaling ke arah Dhamma sebagai murid Sang Buddha. Rāja Ajātasattu
kemudian menjadi sponsor Saṅgāyanā pertama yang diketuai oleh Mahā Kassapa Thera tiga
bulan sesudah Sang Buddha parinibbāna. Pengabdian Jīvaka pada perkembangan Buddha sāsanā
amatlah besar. Patut untuk dijadikan salah satu panutan oleh umat Buddha sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilannya.
Rela berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) bersedia dengan ikhlas hati; 2) izin
(persetujuan); perkenan; 3) dapat diterima dengan senang hati; 4) tidak mengharap imbalan,
dengan kehendak atau kemauan sendiri: dengan suka.
Tujuan dari sikap rela adalah melepaskan ketamakan dan keserakahan serta mengikis 3 akar
kejahatan yaitu : Lobha, Dosa, Moha.
Dana dalam agama Buddha diartikan sebagai memberikan dengan tulus dan ikhlas atau
melepaskan milik kita, baik itu berupa uang atau barang (materi), tenaga, rasa aman, memaafkan
dan ajaran atau nasihat yang baik.
Dana dikelompokkan dalam 4 (empat) bentuk:
1) Amisa Dana yaitu dana materi, seperti: uang, makanan, air, obat, darah, kornea mata,
bunga, lilin, dan dupa.
2) Paricaya Dana yaitu dana dalam bentuk tenaga.
3) Abhaya Dana yaitu dana dalam bentuk memaafkan, memberi rasa aman, rasa nyaman
dan menyelamatkan kehidupan makhluk. Seperti: memaafkan teman yang bersalah
kepada kita; membebaskan makhluk lain yang sedang menderita.
4) Dhamma Dana yaitu dana dalam bentuk ajaran benar seperti ceramah, cetak buku
dhamma, cetak VCD atau DVD dhamma. Berdasarkan keempat bentuk dana tersebut,
Dhamma Dana adalah bentuk dana yang tertinggi.
1) Sakkaca Dana, Pemberian dengan hati-hati, sopan, dan penuh rasa hormat. Ada dua
jenis rasa hormat yaitu: a. Rasa hormat terhadap pemberi, tanpa memandang
siapapun subjeknya; b. Rasa hormat terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha.
2) Saddha Dana, Pemberian yang dilakukan dengan keyakinan, yaitu keyakinan bahwa
berdana merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas batin dan keyakinan pada
ajaran Sang Buddha, di dalam Samyutta Nikaya I, 227 dinyatakan:
3) Kala Dana, Pemberian yang dilakukan pada waktu yang tepat dan pada waktu yang
dibutuhkan.
MANFAAT BERDANA:
Seperti yang disebutkan di dalam Anumodana gatha bahwa berdana akan memberikan
manfaat yaitu “Ayu Vanno Sukham Balam” yaitu mendapat berkah usia panjang, wajah tampan,
cantik, bahagia dan kuat.