Oleh
Putu Ayu Nessa Anggreni (1), Luh Putu Sudarmini (2)
STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja(1) (2)
email: ayunessa54@gmail.com(1), sudarminiluhputu84@gmail.com(2)
Abstract
Efforts to empower orphanage children in Indonesia, especially in Bali, are in need of
assistance from various communities and institutions/government in order to create a
superior generation despite being under the auspices of an orphanage. Orphanage
children are as important as other children in terms of education. In Bali various
efforts have been made for orphanage children in the form of special coaching,
especially Hindu religious education for Hindu orphanages. The coaching is in the
form of Hindu religious counseling, because in addition to formal education at school,
orphanage children are also fostered spiritually, ethically, and character through
religious teachings. One of them is in terms of mental self-control contained in the
teachings of Dasa Nyama Brata. Through this Dasa Nyama Brata, orphanage children
will be taught to control and train themselves on worldly pleasures.
Keywords: orphanage children, coaching, Dasa Nyama Brata
I. PENDAHULUAN
Kerangka dasar agama Hindu yang menjadi orang yang berbudi luhur
paling penting setelah Tattwa adalah untuk mencapai kebahagiaan lahir dan
Susila. Susila memegang peranan batin. Susila menurut agama Hindu
penting dalam tatanan kehidupan adalah suatu tindakan mengungkapkan
masyarakat sehari-hari. Realitas hubungan timbal balik yang harmonis
kehidupan seseorang dalam dan seimbang antara manusia dengan
berkomunikasi dengan lingkungannya alam semesta (lingkungan)
akan menentukan relevansi berlandaskan atas korban suci tulus
kepribadiannya. Ia akan memperoleh ikhlas (Yadnya), (Nurwardani, dkk
simpati dari orang lain bila pola 2016:174). Tingkah laku yang baik
hidupnya menunjukkan sikap tegas mencerminkan kepribadian manusia
yang diwarnai dengan tindakan simpati sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
dan menjunjung prinsip kesantunan. paling mulia dan memiliki akal,
Dalam Tattwa dijelaskan bahwa agama mampu membedakan mana yang baik
Hindu menuntun dan memberikan dan buruk (wiweka) dalam
pedoman kepada umat manusia untuk kehidupannya. Dengan susila (etika)
mencapai kesejahteraan hidup, dengan yang sesuai dengan norma dan
demikian ajaran sucinya cenderung ketentuan yang berlaku dan
mendidik tata susila dan nilai-nilai berlandaskan atas keyakinan setiap
moral yang mendorong umat Hindu umat, maka ketentraman diri dan
Page 19
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 20
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 21
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 22
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 23
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 24
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 25
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 26
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 27
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Page 28
Swara Vidya / Volume 3 Nomor 2 2023
Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja
sepulun hal tersebut, maka batin atau danmempersiapkan diri untuk hidup
mental mereka akan lebih kuat. yang lebih sejahtera.
Page 29