Anda di halaman 1dari 13

FALSAFAH KEPRAMUKAAN: PANCASILA, TRISATYA, DAN DASA DARMA

Dosen Pengampu: Khaidir Fadil, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Azzahra Miftahul Amalia (201105050960)

Khairun Nazwa (201105050152)

3 PGMI C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Falsafah
kepramukaan; Pancasila, Tri Satya, Dasa Darma” ini dengan baik.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Khaidir Fadil, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Kepramukaan, yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih pada para pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah ini dengan tulus. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bogor, 24 oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5

A. Makna Dari Pancasila...............................................................................5


B. Pengertian Dan Makna Tri Satya..............................................................7
C. Dasa Darma Pramuka...............................................................................9

BAB III PENUTUPAN..................................................................................12


A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pergaulan bebas sangatlah berbahaya, apalagi yang banyak terjadi
pada kalangan pemuda calon penelus generasi bangsa diantaranya yang paling
meresahkan adalah penyalahgunaan narkoba dan sampai menjerumus kepada seks bebas.
Kondisi kemanusiaan semacam pada era global saat ini. Maka dengan adanya kegiatan
yang positif diharapkan akan dapat menjauhkan pemuda pemudi dari pergaulan bebas
diantaranya dengan adanya Gerakan Pramuka yang berfungsi sebagai penyelenggara
pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan
serta pengembangan kaum muda dilandasi Sistem mong, Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“pramuka” merupakan singkatan dari Prajamuda Karana, yang memiliki arti rakyat muda
yang suka berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan pramuka, yang
diliputi: Pramuka siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penengak dan pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka,
Staf Kwatir dan Majelis Pembimbing. Sedanglan yang dimaksud kepramukaan adalah
proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna daan pengertian dari Pancasila, Tri satya dan Dasa Darma
C. Tujuan
Untuk mengetahui makna dan pengertian dari Pancasila, Trisatya dan Dasa Darma dan
diharapkan untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Dari Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, yang merupakan pedoman hidup bagi
bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara, berasal dari sansekerta, yaitu “panca”
yang berarti “lima” dan “sila” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila mempunyai fungsi
dan peran sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dimanapun mereka berada. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia tumbuh
dan berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa Indonesia,
prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pancasila bersumber pada budaya dan pengalaman
bangsa Indonesia yang berkembang akibat usaha bangsa dalam mencari jawaban atas
persoalan-persoalan esensial yang menyangkut makna atas hakikat sesuatu yang menjadi
bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Makna lima sila dalam Pancasila (Prasetyo,
2015:03), yaitu:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, pencipta segala yang ada dan semua
makhluk. Atas keyakinan yang demikianlah, maka Negara Indonesia
memberikan jaminan kebebasan kepada setiap penduduk untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya. Dengan kata lain di dalam Negara
Indonesia tidak ada dan tidak boleh ada paham yang meniadakan Tuhan Yang
Maha Esa (etheisme). setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa
sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun
dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut
umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda
keyakinan.
2. Sila Ke Dua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk erbudi yang memiliki
potensi pikir, rasa, karya dan cipta. Kemanusiaan terutama bersifat manusia
yang merupakan esensi dan identitas manusia karena martabat
kemanusiaannya. Adil terutama mengandung arti, bahwa suatu keputusan dan
Tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif, jadi tidak subjektif
apalagi sewenang-wenang. Beradab berasal dari kata adab, yang berarti
budaya, jadi beradab arti kebudayaan. Jadi kemanusiaan yang adil an beradab
adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia didasarkan kepada potensi
budi Nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan
umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesame manusia maupun terhadap alam
dan hewan. Pada prinsipnya kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sikap
dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat dan hakikat manusia yang
berbudi, sadar nilai, dan berbudaya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengajak masyarakat untuk mengakui
dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki
martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap
untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil
dan beradap terhadapnya.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah belah.
Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kesatuan. Pertama: Makna geografis, yang berarti
Sebagian bumi yang membentang dari 950-1410 Bujur Timur dan 60 Lintang
Utara sampai 110 Lintang Selatan. Kedua: makna bangsa dalam arti politis,
yaitu bangsa yang hidup di dalam wilayah tersebut. Indonesia dalam sila ke 3
ini ialah Indonesia dalam pengertian bangsa. Jadi Persatuan Indonesia ialah
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia ini Bersatu karena di dorong untuk mencapai kehidupan
kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Pada sila ketiga juga, menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah
air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-
kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama
warga negara.
4. Sila Ke Empat, Kerakyatan Yang di Pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata Rakyat, yang berarti sekelompok manusia yang
berdiam di suatu wilayah tertentu. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan
pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian
Indonesia untuk merumuskan atau memutuskan yang bersadasarkan kebulatan
pendapat atau mufakat. Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara
(prosedur) mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam
kehidupan bernegara. Antara lain dilakukan dengan melalui badan-badan
perwakilan.
Di dalam sila ini juga mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta
dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak
langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai
dengan kedudukan masing-masing.
5. Sila keLima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materil maupun spirituil. Seluruh rakyat Indonesia
berarti setiap orang yang menjadi Rakyat Indonesia, baik yang berdiam
diwilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia
yang berada diluar negeri. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam
bidsng hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Sesuai dengan UUD
1945 makna keadilan sosial mencakup pula pengertian adil dan Makmur.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif
dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan
kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan
umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh
rakyat.
B. Pengertian dan Makna Tri Satya
Tri Satya adalah Tri: tiga, Satya: Kesetiaan. Jadi Tri Satya adalah tiga kesetiaan ang harus
dipatuhi dan ditaati oleh anggota pramuka. Tri Satya adalah janji seorang pramuka yang
harus ditepati. Pramuka berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan Ia
selalu berusaha memenuhi janjinya itu demi kehormatannya semata. Bunyi dari Trisatya
sebagai berikut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sunggu:
a. Menjalankan Kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
b. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
c. Menepati Dasa Darma

Didalam Tri Satya ada enam kewajiban yaitu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewajiban
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kewajiban terhadap Pancasila, kewajiban
terhadap sesama hidup, kewajiban terhadap masyarakat, kewajiban terhadap dasa darma.

Sesuai dengan 6 unsur kewajiban yang utama tersebut terdapat 6 makna yang terkandung
dan harus dilakukan oleh para anggota Pramuka, yaitu :

 Menjalankan kewajiban pada Tuhan YME dengan mematuhi aturannya dan


menjauhi larangannya
 Menjalankan kewajiban pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara
mencintai tanah air dan setia
 Menjalankan kewajiban pada Pancasila dengan cara mengamalkan isi dari
Pancasila tersebut
 Menjalankan kewajiban pada sesama hidup dengan cara saling membantu kepada
sesama dan berbuat baik
 Menjalankan kewajiban terhadap masyarakat dengan cara membantu dan
melakukan hal yang bertujuan untuk hajat hidup orang banyak.
 Menjalankan kewajiban terhadap Dasa Dharma dengan cara memahami isi dan
mengamalkannya di kehidupan sehari-hari

Perbedaan Tri Satya penggalang dan Tri Satya penegak ialah jika Tri Satya golongan
penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri membangun masyarakat, maka pada
Tri Satya golongan penegak, kalimat tersebut beubah menjadi ikut serta membangun
masyarakat. Ada perbedaan kode etik Gerakan pramuka pada setiap golongan pramuka,
yaitu siaga, penggalang, dan penegak, pandega, serta anggota dewasa. Jika pada golongan
penggalang dan penegak, pandega serta anggota dewasa menggunakan istilah Trisatya,
maka pada siaga menggunakan istilah Dwi Satya, janji yang disebut Dwi Satya berbunyi
sebagai beikut:

a. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik


Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga
b. Setiap hari berbuat kebaikan
C. Dasa Darma Pramuka
Dasa Darma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasa Darma memuat pokok-pokok
moral yang harus ditanamkan kepada anggota pramuka agar mereka dapat berkembang
menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu merhagai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila,
karena itu, rumusan Dasa Darma pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Serta sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk
melaksanakan satya (janji, ikrar, ungkapan kata hati). Dengan demikian, dasa darma
pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengalaman dari Tri Satya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan. Ketentuan
moral yang disebut Dasa Darma untuk anggotapramuka tingkatan penggalang, penegak,
paandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasa Darma, Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-
Nya.
 Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
 Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. Dsb
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
 Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah.
 Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
 Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang
sakit. dsb.
3. Patriot yang sopan dan ksatria
 Belajar disekolah dengan baik.
 Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
 Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang
benar.
 Ikut serta dalam pertahan bela Negara.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
 Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas
sebaik-baiknya.
 Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
 Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui
musyawarah.
5. Rela menolong dan tabah,
 Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau
kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih).
 Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan
tak mudah putus asa.
 Bersedia menolong tanpa diminta. dsb.
6. Rajin, trampil dan gembira.
 Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
 Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan
pramuka.
 Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna.
 Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7. Hemat, cermat dan bersahajat.
 Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
 Rajin menabung.
 Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
 Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll)
 Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.
8. Disiplin, berani dan setia.
 Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
 Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
 Berani mengambil keputusan.
 Tidak mengecewakan orang lain. dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
 Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari.
 Jujur tidak mengada-ada.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
 Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa
menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
 Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan
ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
 Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek
melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila mempunyai fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku, perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dimanapun mereka berada. Bunyi dari Tri Satya sebagai
berikut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
 Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan pancasila.
 Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
 Menepati Dasa Darma.
Bunyi dari Dasa Darma Pramuka, sebagai berikut:
Dasa Darma, Pramuka itu:
a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
c. Patriot yang sopan dan kesatria.
d. Patuh dan suka bermusyawarah.
e. Rela menolong dan tabah.
f. Rajin, terampil, dan gembira.
g. Hemat, cermat, dan bersahaja.
h. Disiplin, berani, dan setia.
i. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
j. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
B. Saran
Dari pembahasan falsafah kepramukaan diatas, telah dijabarkan dari pengertiannya.
Mungkin dari pembuatan makalah ini kami memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Dan semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat di
teladani dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

(Untuk et al., 2019)Juardi, I. F., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Menerapkan Nilai –
nilai Pancasila dalam Kegiatan Kepramukaan ( Studi Kasus SDN Pasirbitung ). 5(3),
7119–7124.

Untuk, D., Tugas, M., Kuliah, M., Kepramukaan, P., Warda, K., Akhiroh, Z., & Masruroh, L.
(2019). Falsafah kepramukaan.

Admin LaeliTM.2021: Tri Satya- Pengertian, Bunyi, Makna. https://laelitm.com/tri-satya/

Anda mungkin juga menyukai