Anda di halaman 1dari 5

Ada beberapa urutan pertanyaan dan detail yang harus diketahui dan dipersiapkan

untuk perhitungan tersebut, yaitu:

 Berapa dosis obat yang mau diberikan?


 Obat diberikan melalui rute apa? Oral, intravena, intramuscular, intraperitoneal,
dll?
 Berapa konsentrasi sediaan obat yang akan dibuat?
 Berapa jumlah hewan percobaan yang akan diberikan sediaan obat?
 Berapa berat obat/ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan?
 Berapa volume sediaan yang dibuat?
 Terakhir, berapa volume sediaan yang diberikan ke masing-masing hewan
percobaan?
Waaah… banyak sekali ya. Namun tak perlu khawatir karena pada dasarnya ada
beberapa hal saja yang menjadi persoalan utama terkait dengan pembuatan sediaan
uji.

A. Berapa Konsentrasi sediaan yang dibuat?


Konsentrasi sediaan yang dipersiapkan menunjukkan berapa mg obat atau ekstrak yang
dilarutkan dalam sejumlah ml larutan. Konsentrasi ini biasanya dinyatakan dalam %
(persen), atau lebih tepatnya % b/v (persen berat per volume) dimana 1% b/v berarti 1
gram zat yang terlarut dalam 100 ml larutan zat. Untuk dapat menentukan konsentrasi
sediaan yang dibuat, maka diperlukan data tentang 2 hal berikut,

1. Dosis yang diberikan


2. Persen pemberian, dimana nilainya dipengaruhi oleh rute pemberian obat.
Konsentrasi sediaan yang dibuat dapat ditentukan melalui pembagian dosis dengan
persen pemberian. Dosis biasanya dinyatakan dalam mg/kgBB dimana 1 mg/kgBB
menunjukkan 1 mg zat diberikan untuk setiap 1 kg hewan. Sedangkan persen
pemberian biasanya dinyatakan dalam % v/b dimana 1% v/b menunjukkan 1 ml obat
diberikan untuk setiap 100 gram berat badan hewan. Persen pemberian ditentukan
berdasarkan rute pemberian obat yang akan digunakan, misalnya:

 Rute oral/ oral gavage/ gastric intubation: biasa diberikan 1 %


 Rute intraperitoneal: biasa diberikan 0,1 %
 Rute intravena: biasa diberikan 0,1 %
Jika dosis (a) dan persen pemberian (b) sudah diketahui, maka konsentrasi sediaan
yang dibuat bisa dihitung dengan rumus berikut:

= Dosis (mg/kgBB) : Persen pemberian (ml/100gBB)


= [a mg/kgBB] x [100 gBB/b ml]
= [a mg/1000 gBB] x [100 gBB/b ml]
= [a mg/10] x [1/b ml]
= [a/10b] mg/ml –> anggap ini rumus cepatnya :)
Jika dinyatakan dalam satuan persen (gram/100 ml), maka jadinya adalah

= [a/10b] x [100 mg/100 ml ]


= [a/10b] x [0,1 g/100 ml]
= [a/100b] g/100 ml
= [a/100b] % –> anggap juga ini rumus cepatnya :)
B. Berapa berat obat atau ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan?
Pada dasarnya, berat obat atau ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan uji
ditentukan berdasarkan dosis yang diberikan dan total berat hewan percobaan. Jika
dosis yang diberikan misalnya adalah 5 mg/kg, maka tentunya kita butuh dosis 20 mg
jika total berat semua hewannya adalah 4 kg. Betul??? Untuk menentukan berat
obat/ekstrak yang dibutuhkan tersebut, data yang diperlukan adalah:

1. Berapa jumlah hewan percobaan yang akan diberikan sediaan?


2. Berapa (kira-kira) berat rata-rata hewan tersebut?
Dari kedua data ini, kita dapat menentukan berat total hewan percobaan yang akan
diberikan ekstrak. Sebagai contoh (di dalam penelitian farmakologi) berat rata-rata dari
mencit adalah sekitar 20-30 gram, sedangkan berat rata-rata tikus adalah sekitar 250-
300 gram (tergantung kondisi real hewan yang digunakan).
Jika perkiraan berat total hewan sudah diketahui, maka langkah berikutnya adalah
menentukan berat obat/ekstrak yang diperlukan. Berat obat/ekstrak yang diperlukan
dihitung berdasarkan dosis yang akan diberikan dan total berat hewan. Contohnya:
suatu ekstrak diberikan dalam dosis 20 mg/kgBB dipersiapkan untuk diberikan ke 10
ekor mencit dengan berat rata-rata 25 gram. Berapa ekstrak yang ditimbang?

Berat ekstrak yang ditimbang:

= dosis x total berat hewan


= 20 mg/kgBB x (25 gramBB x 10)
= 20 mg/kgBB x 250 gramBB
= 20 mg/kgBB x 0,25 kgBB
= 5 mg
Dengan demikian, jumlah ekstrak yang dibutuhkan untuk diberikan kepada sepuluh
ekor hewan tersebut adalah 5 mg. Langkah berikutnya adalah pembuatan sediaan,
terutama menentukan berapa volume sediaan yang dibuat.

C. Berapa volume sediaan yang dibuat?


Volume sediaan yang akan dibuat ditentukan berdasarkan:

1. Konsentrasi sediaan. Konsentrasi tersebut sebelumnya sudah kita tentukan pada


bagianA, yaitu berdasarkan dosis (mg/kg) dan persen volume pemberian atau rute
pemberian yang digunakan.
2. Total berat obat/ekstrak yang diperlukan. Berat ekstrak yang diperlukan ini juga
sudah dihitung sebelumnya pada bagian B, yaitu berdasarkan dosis yang
digunakan dan total berat hewan.
Sebagai contoh: jika sebelumnya sudah diketahui bahwa konsentrasi obat yang akan
diberikan adalah 0,2 % dan berat ekstrak yang diperlukan untuk keseluruhan hewan
percobaan adalah 10 mg, maka berapakah volume sediaan yang dibuat?
Volume sediaan yang dibuat:

= berat ekstrak : konsentrasi


= 10 mg : 0,2 %
= 10 mg : (0,2 gram/100 ml)
= 10 mg x (100 ml/0,2 gram)
= 10 mg x (100 ml/ 200 mg)
= 5 ml
Dengan demikian, 10 mg ekstrak tersebut harus dilarutkan dengan pelarut yang sesuai
(misalnya air atau air suling) sampai terbentuk larutan yang homogen. Kadang
dibutuhkan bahan pembantu untuk mensuspensikan ekstrak di dalam larutan, misalnya
NaCMC atau Tween/Polysorbate. Jangan lupa, apapun pelarut dan bahan pembantu
yang digunakan, volume larutan akhirnya tidak boleh melebihi 5 ml supaya
konsentrasinya tetap sesuai dengan yang direncanakan.

Sebaiknya sediaan ini dibuat baru setiap harinya (dalam istilah resep disebut dengan
rp“recenter paratus”). Meskipun demikian, kadang peneliti dapat membuat sediaan
untuk stok beberapa hari, misalnya 2 atau 3 hari. Hal ini tergantung kepada stabilitas
sediaan untuk disimpan dan perhatikan juga kondisi penyimpanan sediaan. Jika sediaan
dibuat untuk stok 2 hari, maka jumlah ekstrak dan volumenya dijadikan 2 kali lipat
yaa…
D. Berapa volume sediaan yang diberikan kepada masing-masing hewan?
Volume sediaan yang diberikan kepada masing-masing hewan dihitung berdasarkan 2
hal berikut:

1. Persen volume pemberian. Nilai ini tergantung kepada jenis rute pemberian yang
digunakan seperti yang sudah dijabarkan di atas.
2. Berat masing-masing hewan percobaan. Hewan dengan berat badan yang
berbeda tentu akan menerima volume sediaan yang berbeda pula.
Contoh: Suatu sediaan ekstrak yang sudah diformulasikan akan diberikan melalui rute
intraperitoneal dengan persen pemberian 0,1 %. Berapa volume yang disuntikkan
kepada tikus berikut jika masing-masing beratnya adalah 260; 252; dan 275 gram?
Volume pemberian atau volume administrasi:

= berat x persen pemberian


= 260 gram x 0,1 %
= 260 gram x (0,1 ml/100 gram)
= 0,26 ml
Jika untuk hewan 260 gram diberikan sediaan dengan volume 0,26 ml, maka hewan
dengan berat 252 dan 275 gram diberikan sediaan dengan volume 0,252 dan 0,275 ml.
Simple kan…?

___________

Jadi dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah untuk perhitungan dosis dan pembuatan
sediaan obat dan ekstrak adalah seperti yang terlihat dalam skema berikut:
___________

Anda mungkin juga menyukai