Anda di halaman 1dari 14

Think like a learner

a share of lessons learned | @yoriyuliandra


RSS Feed June 2, 2012 Twitter Facebook

Perhitungan dosis untuk hewan percobaan


28 Comments Bagaimana cara saudara membuat sediaan untuk pemberian oral dengan dosis 20 mg/kg? Berapa konsentrasi larutan ekstrak yang saudara buat? Berapa volume yang saudara berikan jika berat hewannya adalah 265 gram? (pertanyaan dari salah seorang Dosen Pembahas/Penguji dalam suatu seminar penelitian mahasiswa) Topik tentang pembuatan sediaan merupakan bahasan yang sangat penting sebelum melakukan pengujian bioaktivitas terhadap hewan percobaan, misalnya bagi mahasiswa farmasi (khususnya pada bidang ilmu farmakologi yang nyaris selalu bermain-main dengan hewan percobaan). Saya sudah mengobok-obok Om Eyang Google (http://google.com) ternyata tidak ada hasil pencarian yang menunjukkan cara lengkap tentang bagaimana perhitungan dosis obat atau ekstrak untuk diberikan kepada hewan percobaan. Hmm ini adalah peluang amal Tapi buat pembaca yang bukan stakeholder terkait, ini sekedar informasi dan tambahan wawasan saja ya. Dont take it too serious and dont be puyeng lah yaa Buat mahasiswa farmasi, semoga bermanfaat. Zat yang biasa diberikan kepada hewan percobaan dapat berupa bahan dari tanaman (ekstrak, air rebusan, dll) atau berupa obat untuk tujuan tertentu. Biasanya, bahan-bahan ini tidak bisa diberikan begitu saja melainkan harus diformulasi terlebih dahulu dengan beberapa ketentuan dan pertimbangan. Ada banyak sekali pertimbangan dalam hal pemberian obat/ekstrak kepada hewan percobaan, misalnya tentang rute pemberian, jenis sediaan, jenis bahan pembantu yang digunakan, besaran dosis yang digunakan, dan lain sebagainya. Tulisan ini hanya membahas perhitungan dosisnya saja. Ada beberapa urutan pertanyaan dan detail yang harus diketahui dan dipersiapkan untuk perhitungan tersebut, yaitu: Berapa dosis obat yang mau diberikan? Obat diberikan melalui rute apa? Oral, intravena, intramuscular, intraperitoneal, dll? Berapa konsentrasi sediaan obat yang akan dibuat? Berapa jumlah hewan percobaan yang akan diberikan sediaan obat? Berapa berat obat/ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan? Berapa volume sediaan yang dibuat?

Terakhir, berapa volume sediaan yang diberikan ke masing-masing hewan percobaan? Waaah banyak sekali ya. Namun tak perlu khawatir karena pada dasarnya ada beberapa hal saja yang menjadi persoalan utama terkait dengan pembuatan sediaan uji. A. Berapa Konsentrasi sediaan yang dibuat? Konsentrasi sediaan yang dipersiapkan menunjukkan berapa mg obat atau ekstrak yang dilarutkan dalam sejumlah ml larutan. Konsentrasi ini biasanya dinyatakan dalam % (persen), atau lebih tepatnya % b/v (persen berat per volume) dimana 1% b/v berarti 1 gram zat yang terlarut dalam 100 ml larutan zat. Untuk dapat menentukan konsentrasi sediaan yang dibuat, maka diperlukan data tentang 2 hal berikut, 1. Dosis yang diberikan 2. Persen pemberian, dimana nilainya dipengaruhi oleh rute pemberian obat. Konsentrasi sediaan yang dibuat dapat ditentukan melalui pembagian dosis dengan persen pemberian. Dosis biasanya dinyatakan dalam mg/kgBB dimana 1 mg/kgBB menunjukkan 1 mg zat diberikan untuk setiap 1 kg hewan. Sedangkan persen pemberian biasanya dinyatakan dalam % v/b dimana 1% v/b menunjukkan 1 ml obat diberikan untuk setiap 100 gram berat badan hewan. Persen pemberian ditentukan berdasarkan rute pemberian obat yang akan digunakan, misalnya: Rute oral/ oral gavage/ gastric intubation: biasa diberikan 1 % Rute intraperitoneal: biasa diberikan 0,1 % Rute intravena: biasa diberikan 0,1 % Jika dosis (a) dan persen pemberian (b) sudah diketahui, maka konsentrasi sediaan yang dibuat bisa dihitung dengan rumus berikut: = Dosis (mg/kgBB) : Persen pemberian (ml/100gBB) = [a mg/kgBB] x [100 gBB/b ml] = [a mg/1000 gBB] x [100 gBB/b ml] = [a mg/10] x [1/b ml] = [a/10b] mg/ml > anggap ini rumus cepatnya Jika dinyatakan dalam satuan persen (gram/100 ml), maka jadinya adalah = [a/10b] x [100 mg/100 ml ] = [a/10b] x [0,1 g/100 ml] = [a/100b] g/100 ml = [a/100b] % > anggap juga ini rumus cepatnya B. Berapa berat obat atau ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan? Pada dasarnya, berat obat atau ekstrak yang ditimbang untuk dibuat sediaan uji ditentukan berdasarkan dosis yang diberikan dan total berat hewan percobaan. Jika dosis yang diberikan misalnya adalah 5 mg/kg, maka tentunya kita butuh dosis 20 mg jika total berat semua hewannya adalah 4 kg. Betul??? Untuk menentukan berat obat/ekstrak yang dibutuhkan tersebut, data yang diperlukan adalah:

1. Berapa jumlah hewan percobaan yang akan diberikan sediaan? 2. Berapa (kira-kira) berat rata-rata hewan tersebut? Dari kedua data ini, kita dapat menentukan berat total hewan percobaan yang akan diberikan ekstrak. Sebagai contoh (di dalam penelitian farmakologi) berat rata-rata dari mencit adalah sekitar 20-30 gram, sedangkan berat rata-rata tikus adalah sekitar 250-300 gram (tergantung kondisi real hewan yang digunakan).

Jika perkiraan berat total hewan sudah diketahui, maka langkah berikutnya adalah menentukan berat obat/ekstrak yang diperlukan. Berat obat/ekstrak yang diperlukan dihitung berdasarkan dosis yang akan diberikan dan total berat hewan. Contohnya: suatu ekstrak diberikan dalam dosis 20 mg/kgBB dipersiapkan untuk diberikan ke 10 ekor mencit dengan berat rata-rata 25 gram. Berapa ekstrak yang ditimbang? Berat ekstrak yang ditimbang: = dosis x total berat hewan = 20 mg/kgBB x (25 gramBB x 10) = 20 mg/kgBB x 250 gramBB = 20 mg/kgBB x 0,25 kgBB = 5 mg Dengan demikian, jumlah ekstrak yang dibutuhkan untuk diberikan kepada sepuluh ekor hewan tersebut adalah 5 mg. Langkah berikutnya adalah pembuatan sediaan, terutama menentukan berapa volume sediaan yang dibuat. C. Berapa volume sediaan yang dibuat? Volume sediaan yang akan dibuat ditentukan berdasarkan: 1. Konsentrasi sediaan. Konsentrasi tersebut sebelumnya sudah kita tentukan pada bagian A,

yaitu berdasarkan dosis (mg/kg) dan persen volume pemberian atau rute pemberian yang digunakan. 2. Total berat obat/ekstrak yang diperlukan. Berat ekstrak yang diperlukan ini juga sudah dihitung sebelumnya pada bagian B, yaitu berdasarkan dosis yang digunakan dan total berat hewan. Sebagai contoh: jika sebelumnya sudah diketahui bahwa konsentrasi obat yang akan diberikan adalah 0,2 % dan berat ekstrak yang diperlukan untuk keseluruhan hewan percobaan adalah 10 mg, maka berapakah volume sediaan yang dibuat? Volume sediaan yang dibuat: = berat ekstrak : konsentrasi = 10 mg : 0,2 % = 10 mg : (0,2 gram/100 ml) = 10 mg x (100 ml/0,2 gram) = 10 mg x (100 ml/ 200 mg) = 5 ml Dengan demikian, 10 mg ekstrak tersebut harus dilarutkan dengan pelarut yang sesuai (misalnya air atau air suling) sampai terbentuk larutan yang homogen. Kadang dibutuhkan bahan pembantu untuk mensuspensikan ekstrak di dalam larutan, misalnya NaCMC atau Tween/Polysorbate. Jangan lupa, apapun pelarut dan bahan pembantu yang digunakan, volume larutan akhirnya tidak boleh melebihi 5 ml supaya konsentrasinya tetap sesuai dengan yang direncanakan. Sebaiknya sediaan ini dibuat baru setiap harinya (dalam istilah resep disebut dengan rp recenter paratus). Meskipun demikian, kadang peneliti dapat membuat sediaan untuk stok beberapa hari, misalnya 2 atau 3 hari. Hal ini tergantung kepada stabilitas sediaan untuk disimpan dan perhatikan juga kondisi penyimpanan sediaan. Jika sediaan dibuat untuk stok 2 hari, maka jumlah ekstrak dan volumenya dijadikan 2 kali lipat yaa D. Berapa volume sediaan yang diberikan kepada masing-masing hewan? Volume sediaan yang diberikan kepada masing-masing hewan dihitung berdasarkan 2 hal berikut: 1. Persen volume pemberian. Nilai ini tergantung kepada jenis rute pemberian yang digunakan seperti yang sudah dijabarkan di atas. 2. Berat masing-masing hewan percobaan. Hewan dengan berat badan yang berbeda tentu akan menerima volume sediaan yang berbeda pula. Contoh: Suatu sediaan ekstrak yang sudah diformulasikan akan diberikan melalui rute intraperitoneal dengan persen pemberian 0,1 %. Berapa volume yang disuntikkan kepada tikus berikut jika masing-masing beratnya adalah 260; 252; dan 275 gram? Volume pemberian atau volume administrasi: = berat x persen pemberian = 260 gram x 0,1 % = 260 gram x (0,1 ml/100 gram) = 0,26 ml

Jika untuk hewan 260 gram diberikan sediaan dengan volume 0,26 ml, maka hewan dengan berat 252 dan 275 gram diberikan sediaan dengan volume 0,252 dan 0,275 ml. Simple kan? ___________ Jadi dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah untuk perhitungan dosis dan pembuatan sediaan obat dan ekstrak adalah seperti yang terlihat dalam skema berikut:

(http://yorijuly14.files.wordpress.com/2012/06/skema-perhitungan-dosis-hewan.jpg) ___________ sumber gambar: di sini (http://extras.sltrib.com/comicsSurvey/) dan di sini (http://www.masterfile.com/stock-photography/image/400-04899822/two-scientists-one-have-a-labrat-in-his-hand). Gambar skema dibikin sendiri lho About these ads (http://en.wordpress.com/aboutthese-ads/)

Posted by yoriyuliandra in Think Pharmacy Tagged: farmakologi, hewan percobaa, laboratorium, mencit, mg/kgBB, penelitian, perhitungan dosis, tikus

28 thoughts on Perhitungan dosis untuk hewan percobaan


1. babel says: June 5, 2012 at 1:27 pm ternyataaa begeetoh yaa wwweeeewww seremm 0 0 i Rate This Reply 2. Karina says: June 5, 2012 at 2:43 pm berat banget topiknyaaaa >.< hehehe ga paham sama sekali saya ini. 0 0 i Rate This Reply Adi Nugroho says: June 7, 2012 at 8:39 am sama heheheh 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: June 7, 2012 at 9:04 am Jangan dipaksaain yaaa

0 0 i Rate This 3. ysalma says: June 7, 2012 at 8:57 am tetap aja yang kebayang cuma praktek lab biologi waktu SMA, jauh kayaknya,, anak farmasi pasti paham #hewan percobaan yang dipakai pernah klenger gak? 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: June 7, 2012 at 9:04 am klenger? paling2 cuma menggigit aja, tapi sakit Kan giginya mereka ni panjang dan tajam. Kita khawatirnya gigi mereka tu berkuman, kan mereka nggak pernah gosok gigi heheee 0 0 i Rate This Reply 4. 'Ne says: June 7, 2012 at 11:53 am ini emang topik buat anak2 farmasi ya hehe.. lier euy 0 0 i Rate This

Reply yoriyuliandra says: July 8, 2012 at 11:06 am lier emang, tapi hewannya jinak-jinak kok. Suerrr 0 0 i Rate This Reply 5. Mila says: June 8, 2012 at 10:06 pm serasa ke dunia perkuliahan 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: June 9, 2012 at 6:51 am heheee. kami menyebutnya dunia perhewanan 0 0 i Rate This Reply 6. obat tradisional jantung koroner says: June 12, 2012 at 1:37 pm waduh eksperimen,,,,gelap deh kalo soal beginian mh,,,

0 0 i Rate This Reply 7. eo kids party says: June 13, 2012 at 8:26 am kasian yang menjadi percobaannya. kalau penemuannya untuk manusia apakah sama menentukannya dengan hewan?? 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: July 8, 2012 at 10:51 am penelitian/pengujian pada manusia pastinya lebih complicated. Secara umum, barangkali prosedurnya sama aja 0 0 i Rate This Reply 8. Akhmad Muhaimin Azzet says: June 14, 2012 at 3:20 pm Justru ketika dulu saya sekolah tidak pernah belajar ihwal ini, maka membaca postingan ini sungguh saya dapat ilmu baru, terutama terkait langkah-langkah untuk perhitungan dosis dan pembuatan sediaan obat dan ekstrak. Makasih banyak ya, Mas.

0 0 i Rate This Reply 9. jaka says: June 15, 2012 at 11:49 am Salam Kenal Ya Untuk Semuanya.. 0 0 i Rate This Reply 10. kempor says: June 21, 2012 at 5:47 pm saya kok nggak paham ya? maklum nie anak mesin jadi kagak tau yg beginian 0 0 i Rate This Reply 11. Uz 1453 says: June 24, 2012 at 11:47 pm #geleng-geleng kepala# suruh minum dosis ndiri aja hewan percobaannya Mas 0 0 i Rate This

Reply 12. Sugeng says: June 27, 2012 at 5:50 am Meskipun tidak pernah melakukan pada hewan percobaan, namun semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi yang membutuhkan. Saya sendiri kalau disuruh megang tikus, meskipun tikus putih, gak deh. Terima kasih. Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan 0 0 i Rate This Reply 13. Diah Ayren says: July 8, 2012 at 10:49 am trus gmana perhitungan dosis penyutikan ekstrak klo pemberiannya lwat oral dan dinyatakan dosisnya mis. 40 mg/kg BB???? 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: July 8, 2012 at 10:55 am administrasi secara oral gavage biasanya diberikan 1%. Berarti bikin larutan ekstraknya dengan konsentrasi 4 mg/ml. Jika berat hewannya adalah 250 mg, maka berikan larutan ekstrak tersebut dengan volume 2,5 ml. Gitu aja Oh ya, jumlah volume larutan yang dibuat sesuaikan aja dengan kebutuhannya. Untuk 2 ekor hwean @ 250 gram, bikin aja 5 ml 0 0 i Rate This Reply

Diah Ayren says: July 9, 2012 at 3:42 pm brpa volume pemberian untuk dosis 1,25 mg/kgBB dgn brat mencit 40 g jika konsentrasi ekstrak yg di miliki 100mg/ml bsa mnta tliskan rmusnya enggak???? mkash ya sblumnya 0 0 i Rate This yoriyuliandra says: July 10, 2012 at 10:12 am to @Diah Ayren dosis 1,25 mg/kgBB; brat mencit 40 g; konsentrasi ekstrak 100 mg/ml; volume pemberian = ? - berat ekstrak yang diterima oleh hewan = dosis x berat hewan = 1,25 mg/kgBB x 0,040 kgBB = 0,05 mg ekstrak - volume pemberian = berat ekstrak : konsentrasi = 0,05 mg : 100 mg/ml = 0,0005 ml Hmm, volume pemberiannya kecil sekali yaa wajar aja, karena pembuatan konsentrasi larutannya terlalu pekat. Sebaiknya konsentrasi larutan ekstrak itu ditentukan dengan cara yang benar sesuai dengan tulisan di atas. Btw, nanya sekali lagi bayar yaaa 0 0 i Rate This 14. yolaorvalho says: July 22, 2012 at 5:30 pm ternyata bgtu tohh makasih.mksih bnyk da smg bermanfaat u/ kami suatu hari nnti

0 0 i Rate This Reply 15. Okky Meidiana Prameswari says: September 24, 2012 at 10:22 pm bisa minta daftar pustaka mengenai persen pemberian berdasarkan rute pemberian? terima kasih 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: September 25, 2012 at 10:31 am Literaturnya cukup banyak, dan banyak versi juga. Berikut saya lampirkan saja 2 links, mudah2n bisa dipahami 1. http://goo.gl/cOeCi 2. http://goo.gl/Dq1ps *Thanks for stopping by and leaving comment, and for asking as well 0 0 i Rate This Reply yoriyuliandra says: September 25, 2012 at 10:40 am Coba rujuk ke daftar pustaka berikut: #1. A good practice guide to the administration of substances and removal of blood, including routes and volumes. Karl-Heinz Diehl, Robin Hull, David Morton, Rudolf Pfister, Yvon Rabemampianina, David Smith, Jean-Marc Vidal, Cor Van De Vorstenbosch . J Appl Toxicol 21 15-23, 2001. #2. Refining procedures for the administration of substances. Report of the BVAAWF/

FRAME/ RSPCA/ UFAW joint working group on refinement. D.B. Mortom, M. Jennings, A. Beckwell, R. Ewbank, C. Godfrey, B. Holgayte, I. Inglis, R. James, C. Page, I. Sharman, R. Verschoyle, L. Westall and A.B. Wilson. Laboratory Animals 35, 1-41, 2001. 0 0 i Rate This Reply 16. fafa says: November 17, 2012 at 10:03 pm Keren..sgt brmnfaat..gomawo!!! 0 0 i Rate This Reply 17. rhiniluph'na a'frz says: November 21, 2012 at 6:54 pm ouuuuukh bgto to cara ngitunge!!!! makasich yach infoehehe 0 0 i Rate This Reply

Blog at WordPress.com. | Theme: Splendio by DesignDisease.

Anda mungkin juga menyukai