Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx

Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Jurnal Analisa Medika


http://36.94.73.186:8080/jurnal/index.php/JIK
xxxx - xxxx (Print) xxxx - xxxx (online)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD di UPTD


Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie
Factors Influencing The Use Of IUD Contraception In UPTD Puskesmas
Mutiara Barat Pidie District

Kartina1, Jeny Riska Vatica 2,


STIKes Medika Nurul Islam Sigli
1,2

(kartina@gmail.com, jenyriskavatica@gmail.com)
ABSTRAK
Latar belakang : IUD merupakan salah satu kontrasepsi modern yang dirancang
sedemikian rupa baik bentuk ukuran, bahan dan masa aktif yang kemudian diletakkan
dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi yang menghalangi fertilisasi dan menyulitkan
telur berimplantasi dalam uterus. Tujuan : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas Mutiara Barat
Kabupaten Pidie. Metode penelitian : Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross-
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor KB yang berada di UPTD
Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie berjumlah 235 orang. Jumlah sampel diperoleh
dari rumus slovin sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling. Hasil penelitian : mayoritas responden dengan umur 20-35 tahun yaitu
sebanyak 34 orang (48,6 %), mayoritas responden dengan pendidikan SD/SMP/SMA yaitu
sebanyak 45 orang (64,3%), mayoritas responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 35
orang (50%). Kesimpulan : ada hubungan umur dengan penggunaan IUD (P Value 0,017),
tidak ada hubungan pendidikan dengan penggunaan IUD (P Value 0,151), ada hubungan
pengetahuan dengan penggunaan IUD (P Value 0,007). Saran : diharapkan bagi instansi
kesehatan untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya
memilih alat kontrasepsi yang tepat dan diharapkan bagi responden untuk lebih mengerti
dan memahami tentang kontrasepsi IUD.
Kata Kunci : Umur, Pendidikan, Pengetahuan, IUD.
Daftar Bacaan : 10 buku + 17 jurnal ilmiah (2012-2023)

ABSTRACT

Background: The IUD is one of the modern contraceptives which is designed in such a
way as to the size, material and active period which is then placed in the uterine cavity as a
contraceptive measure which blocks fertilization and makes it difficult for the egg to implant
in the uterus. Objective: To determine the factors that influence the use of IUD contraception
in the UPTD of Mutiara Barat Health Center, Pidie Regency. Research method: This type of
research is analytical with a cross-sectional design. The population in this study was all
mothers who were family planning acceptors who were in the working area of the UPTD
Puskesmas Mutiara Barat, Pidie Regency, totaling 235 people. The number of samples
obtained from the Slovin formula was 70 people with a sampling technique using accidental
sampling. Research results: the majority of respondents aged 20-35 years were 34 people
(48.6%), the majority of respondents had elementary/middle/high school education, namely
45 people (64.3%), the majority of respondents had sufficient knowledge, namely 35 people.
(50%). Conclusion: there is a relationship between age and IUD use (P Value 0.017), there is no
relationship between education and IUD use (P Value 0.151), there is a relationship between
knowledge and IUD use (P Value 0.007). Suggestion: It is hoped that health agencies can
provide information to the public about the importance of choosing the right contraceptive
method.

Keywords : Age, Education, Knowledge, IUD.


Reading List : 10 books + 17 scientific journals (2012-2023)

1
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

PENDAHULUAN Berdasarkan data Negara Assosition of


Keluarga berencana merupakan salah Southeast Asian Nations (ASEAN) tahun
satu program pemerintah dalam 2015 penggunaan alat kontrasepsi di
mengendalikan laju pertumbuhan Indonesia sebesar 61% sudah melebihi rata
penduduk serta suatu cara untuk rata ASEAN (58,1). Akan tetapi masih lebih
mencegah kehamilan dan menjarangkan rendah di bandingkan dengan Vietnam
kelahiran dimana pasangan suami istri (78%), Kamboja (79%) dan Thailand (80%).
terdorong untuk menggunakan alat Padahal jumlah wanita usia subur (WUS)
kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik, tertinggi di ASEAN adalah di Indonesia
implant, guna untuk mewujudkan keluarga yaitu 65 juta orang.(Alfiah, 2015)
sehat sejahtera. Data dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia merupakan salah satu Indonesia 2017 mencatat jumlah PUS
Negara dengan jumlah penduduk paling (Pasangan Usia Subur) di Indonesia
banyak di dunia. Pertumbuhan penduduk mencapai 37,33 juta jiwa dengan jumlah
di Indonesia mencapai 235,5 juta jiwa. peserta KB aktif sebanyak 23,60 juta jiwa.
Dampak dari adanya ledakan jumlah Penggunaan alat kontrasepsi suntik
penduduk ini munculnya berbagai masalah sebanyak (62,77%), pil (17,24%), IUD
social. Untuk itu, pemerintah secara aktif (7,15%), implan (6,99%), MOW (2,78%),
telah melakukan program penekanan kondom (1,22%) dan MOP (0,53%). (Profil
penduduk menggunakan kontrasepsi atau Kesehatan Indonesia, 2017)
program keluarga berencana. (Tiara, 2017) Hasil prevalensi KB di Indonesia
IUD merupakan salah satu kontrasepsi berdasarkan survey pemantauan pasangan
modern yang dirancang sedemikian rupa usia subur tahun 2013 mencapai angka
baik bentuk ukuran, bahan dan masa aktif 65,4% dengan metode KB yang didominasi
yang kemudian diletakkan dalam kavum oleh peserta KB suntikan 36%, pil KB 15,1%,
uteri sebagai usaha kontrasepsi yang implant 5,2%, IUD 4,7%, dan MOW 2,2%.
menghalangi fertilisasi dan menyulitkan Hasil tersebut sedikit menurun jika
telur berimplantasi dalam uterus. (Indra, dibandingkan dengan hasil survey tahun
2013) 2009-2011 prevalensi KB cenderung tetap
Menurut laporan World Health pada kisaran angka 67,5% (BKKBN 2013).
Organization (WHO) penggunaan Secara nasional sampai bulan Juli 2014
kontrasepsi telah meningkat di banyak sebanyak 4.309.830 peserta KB baru
bagian dunia, terutama di Asia dan didominasi oleh peserta non MKJP yaitu
Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara sebesar 69,99%, sedangkan untuk peserta
Afrika. Secara global, pengguna MKJP hanya sebesar 30,01%.(Kuswandari,
kontrasepsi modern telah meningkat tidak 2014)
signifikan dari 54% pada tahun 1990 Umur individu yang terhitung mulai
menjadi 58% pada tahun 2014. Secara saat dilahirkan sampai berulang tahun.
regional, proporsi pasangan usia subur 15- Semakin cukup umur, tingkat kematangan
49 tahun melaporkan penggunaan metode dan kekuatan seseorang akan lebih matang
kontrasepsi modern telah meningkat dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
minimal 6 tahun terakhir. Di Negara Afrika kepercayaan masyarakat seseorang yang
dari 24% menjadi 28%, di Asia telah lebih dewasa dipercaya dari orang yang
meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, belum tinggi kedewasaannya.
sedangkan Amerika latin dan Karibia naik Menurut Ayu (2015) dalam
sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%. penelitiannya yang berjudul “faktor-faktor
Diperkiraan 225 juta perempuan di negara- yang berhubungan dengan minat ibu dalam
negara berkembang ingin menunda atau penggunaan alat kontrasepsi dalam Rahim
menghentikan kesuburan tapi tidak (AKDR) di Puskesmas Tuminting Kota
menggunakan metode kontrasepsi apapun Manado”. Hasil Penelitian uji statistik uji
dengan alasan sebagai berikut: terbatas Chi Square pada tingkat kemaknaan 95%
pilihan metode kontrasepsi dan (α=0,05), menunjukkan bahwa ada
pengalaman efek samping. Kebutuhan yang hubungan antara usia dengan penggunaan
belum terpenuhi untuk kontrasepsi masih AKDR dengan nilai p value = 0,034,
terlalu tinggi. Ketidakadilan didorong oleh ekonomi dengan penggunaan AKDR
pertumbuhan populasi.(Kuswandari, 2014) dengan nilai p value = 0,026, sedangkan
pendidikan tidak ada hubungan dengan

2
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

penggunaan AKDR dengan nilai p value= Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2017”.
0,294. Kesimpulan dalam penelitian ini ada Hasil penelitian menunjukkan dari 92
hubungan antara usia dan ekonomi dengan responden, sebanyak 8,7% menggunakan
penggunaan AKDR dengan nilai p value < alat kontrasepsi IUD dan 91,3% tidak
α=0,05 dan tidak ada hubungan antara menggunakan kontrasepsi IUD. Variabel
pendidikan dengan penggunaan AKDR pendidikan (p=0,011), pengetahuan
dengan nilai p value > α=0,05.(Ayu dkk, (p=0,016), sikap (p=0,036), dukungan
2015). suami (<0,001) dan sosial budaya (p=0,043)
Tingkat pendidikan tidak saja memiliki hubungan terhadap penggunaan
Berhubungan Dengan kerelaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja
menggunakan keluarga berencana tetapi Siempat Rube. (Ratna, 2017)
juga pemilihan suatu metode. Beberapa Menyediakan sesuatu untuk memenuhi
studi telah memperlihatkan bahwa metode kebutuhan orang lain. Dukungan juga
kalender lebih banyak digunakan oleh dapat diartikan sebagai memberikan
pasangan yang lebih berpendidikan. dorongan/motivasi atau semangat dan
Menurut Johana (2017) dalam nasihat kepada orang lain dalam situasi
penelitian yang berjudul “faktor-faktor pembuat keputusan.
yang berhubungan dengan pemilihan alat Menurut Sindhy (2017) dalam
kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) bagi penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor
akseptor KB di Puskesmas Jailolo”. Hasil Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat
analisis multivariat dari lima variabel Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Pada
independen yang berhubungan Ibu Di Kecamatan Bantul Yogjakarta”
menunjukkan bahwa pendidikan yang Berdasarkan hasil analisis data didapatkan
paling dominan dalam pemilihan AKDR bahwa Ada hubungan antara pendidikan,
dengan nilai P = 0,161.(Johana, 2017) pekerjaan, sosial ekonomi, budaya, tingkat
Hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah pengetahuan dan dukungan suami dengan
orang mengadakan penginderaan terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD di
suatu objek tertentu. Penginderaan Kecamatan Bantul Yogyakarta. (Sindhy,
terhadap objek terjadi melalui panca indra 2017)
manusia yakni penglihatan, pendengaran, Berdasarkan data UPTD Puskesmas
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Mutiara Barat Kabupaten Pidie
Berdasarkan penelitian menurut Dian menunjukkan keikutsertaan KB pada
(2017) yang berjudul “faktor faktor yang pasangan usia subur pada di tahun 2022
Berhubungan Dengan pemilihan alat pengguna KB IUD sebesar 2,6%. Sementara
kontrasepsi IUD Di desa karang jeruk pada tahun 2023 dari bulan Januari sampai
jatirejo mojokerto”. Hasil penelitian dengan bulan Agustus prevalensi pengguna
menunjukkan bahwa 22% responden KB IUD hanya sebesar 4,2%. Capaian
memilih kontrasepsi IUD. Hasil uji regresi tersebut masih sangat rendah dan belum
logistic menunjukkan bahwa faktor mencapai target yang ditetapkan. (Laporan
penghasilan, paritas, dan pengetahuan Puskesmas Mutiara Barat, 2023)
Berhubungan Dengan responden dalam Berdasarkan survei awal yang
memilih alat kontrasepsi IUD. (Dian, 2017) dilakukan peneliti pada bulan Agustus
Reaksi atau respons yang masih 2023 di UPTD Puskesmas Mutiara Barat
tertutup dari seseorang terhadap stimulus pada 5 orang ibu pengguna alat
atau objek. Manifestasi sikap itu tidak kontrasepsi suntik dan pil didapatkan
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat keterangan bahwa 2 orang ibu tidak
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku memakai IUD disebabkan karena umurnya
yang tertutup. Sikap secara nyata yang masih muda sehingga mereka enggan
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian memakai IUD, mereka ingin menggunakan
reaksi terhadap stimulus tertentu yang kontrasepsi jangka pendek agar mereka
dalam kehidupan sehari – hari merupakan mudah hamil kembali tanpa harus
reaksi yang bersifat emosional terhadap membuka IUD terlebih dahulu dan 3 orang
stimulus sosial. ibu mengatakan kurang paham dan
Menurut Ratna (2017) dalam mengerti terhadap IUD disebabkan
penelitiannya yang berjudul “faktor-faktor kurangnya pengetahuan ibu terhadap IUD
yang Berhubungan Dengan akseptor KB dan mereka lebih percaya bahwa memakai
dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD IUD dapat masuk ke jantung dan menjalar
diwilayah kerja Puskesmas Siempat Rube ke pembuluh darah.

3
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Berdasarkan hal tersebut peneliti


tertarik mengambil judul “Faktor-Faktor Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa
yang Berhubungan Dengan Penggunaan mayoritas responden dengan pendidikan
Kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas SD/SMP/SMA yaitu sebanyak 45 orang
Mutiara Barat Kabupaten Pidie”. (64,3%).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang faktor-faktor yang c. Pengetahuan
berhubungan dengan penggunaan Tabel 5.3
kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Mutiara Barat Kabupaten Pidie. Responden Di UPTD Puskesmas
Mutiara Barat Tahun 2023
METODELOGI PENELITIAN No Pengetahuan f %
Jenis penelitian ini adalah bersifat 1 Kurang 15 21,5 %
analitik yaitu penelitian yang bertujuan 2 Cukup 35 50 %
mencari hubungan antarvariabel yang 3 Baik 20 28,6%
sifatnya bukan hubungan sebab akibat Jumlah 70 100 %
(Hidayat, 2013) bertujuan untuk
mengetahui Faktor-Faktor yang Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
Berhubungan Dengan Penggunaan Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan
Kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas bahwa mayoritas responden
Mutiara Barat Kabupaten Pidie. Dengan berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 35
desain crossectional yaitu studi yang orang (50%).
mempelajari terjadinya efek, dinamika
d. Penggunaan IUD
korelasi antara faktor-faktor resiko
Tabel 5.4
dengan efek yang di observasi sekaligus
pada waktu yang sama. Distribusi Frekuensi Penggunaan IUD Di
UPTD Puskesmas Mutiara Barat
HASIL PENELITIAN Tahun 2023
Penggunaan
1. Analisa Univariat No f %
a. Umur IUD
Tabel 5.1 1 Tidak 60 85,7 %
Distribusi Frekuensi Umur Responden Di Menggunakan
UPTD Puskesmas Mutiara Barat 2 Menggunakan 10 14,3 %
Tahun 2023 Jumlah 70 100 %
No Umur f %
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
1 < 20 Tahun 11 15,7 % Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan
2 20-35 Tahun 34 48,6 % bahwa mayoritas responden tidak
3 > 35 Tahun 25 35,7 % menggunakan IUD yaitu sebanyak 60 orang
Jumlah 70 100 % (85,7%).
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
2. Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan
bahwa mayoritas responden dengan umur a. Hubungan Umur dengan Penggunaan
20-35 tahun yaitu sebanyak 34 orang (48,6 IUD
%). Tabel 5.5
Tabulasi Silang Umur Dengan
b. Pendidikan Penggunaan IUD Di UPTD Puskesmas
Tabel 5.2 Mutiara Barat Tahun 2023
Distribusi Frekuensi Pendidikan IUD Jumlah
Responden Di UPTD Puskesmas P
No Umur
Mutiara Barat Tahun 2023 Tidak Menggunakan
f %
Value
No Pendidikan f % f % f %
1 < 20 tahun
1 SD/SMPSMA 45 64,3 % 11 15,7 0 0 11 15,7
2 Perguruan 25 35,7 % 2 20-35 tahun 25 35,7 9 12,8 34 48,5 0,017
Tinggi 3 > 35 tahun 24 34,2 1 1,42 25 35,7
Jumlah 70 100 %
Jumlah 60 85,6 10 14,2 70 100
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
Sumber data primer (diolah 2023).

4
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna


bahwa dari 11 responden dengan usia < 20 antara pendidikan dengan penggunaan
tahun yang tidak menggunakan IUD kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas
sebanyak 11 orang (15,7%) dan tidak ada Mutiara Barat Tahun 2023.
yang menggunakan IUD, dari 34 responden
dengan usia 20-35 tahun yang tidak c. Hubungan Pengetahuan dengan
menggunakan IUD sebanyak 25 orang Penggunaan IUD
(35,7%) dan yang menggunakan IUD Tabel 5.7
sebanyak 9 orang (12,8%), dari 25 Tabulasi Silang Pengetahuan dengan
responden dengan usia > 35 tahun yang Penggunaan IUD Di UPTD Puskesmas
tidak menggunakan IUD sebanyak 24 orang Mutiara Barat Tahun 2023
(34,2%) dan yang menggunakan IUD IUD Jumlah
sebanyak 1 orang (1,42%). P
No Pengetahuan Tidak Menggunakan Value
Berdasarkan hasil uji statistik Chi f %
f % f %
Square dan pada derajat kepercayaan 95% 1 Kurang
dilakukan untuk mengetahui hubungan 14 20 1 1,4 15 21,4
umur dengan penggunaan kontrasepsi IUD, 2 Cukup 33 47,1 2 2,8 35 50 0,007
diperoleh nilai P Value 0,017 (P ≤ 0,05). Hal 3 Baik 13 18,5 7 10 20 28,5
ini menunjukkan secara statistik bahwa
Jumlah 60 65,6 10 14,2 70 100
terdapat hubungan yang bermakna antara
Sumber data primer (diolah 2023).
umur dengan penggunaan kontrasepsi IUD
di UPTD Puskesmas Mutiara Barat Tahun
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan
2023.
bahwa dari 15 responden dengan
pengetahuan kurang yang tidak
menggunakan IUD sebanyak 14 orang (20%)
b. Hubungan Pendidikan dengan
dan yang menggunakan IUD sebanyak 1
Penggunaan IUD
orang (1,4%), dari 35 responden dengan
pengetahuan cukup yang tidak
Tabel 5.6
menggunakan IUD sebanyak 33 orang
Tabulasi Silang Pendidikan Dengan
(47,1%) dan yang menggunakan IUD
Penggunaan IUD Di UPTD Puskesmas
sebanyak 2 orang (2,8%), dari 20 responden
Mutiara Barat Tahun 2023
IUD Jumlah dengan pengetahuan baik yang tidak
P menggunakan IUD sebanyak 13 orang
No Pendidikan Tidak Menggunakan Value (18,5%) dan yang menggunakan IUD
f %
f % f % sebanyak 7 orang (10%).
1 SD/SMP/SMA 41 58,5 4 5,7 45 64,2 Berdasarkan hasil uji statistik Chi
2 Perguruan 19 27,1 6 8,5 25 35,7 0,151 Square dan pada derajat kepercayaan 95%
dilakukan untuk mengetahui hubungan
Tinggi
pengetahuan dengan penggunaan
Jumlah 60 85,6 10 14,2 70 100
kontrasepsi IUD, diperoleh nilai P Value
Sumber data primer (diolah 2023).
0,007 (P ≤ 0,05). Hal ini menunjukkan
secara statistik bahwa terdapat hubungan
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan
yang bermakna antara pengetahuan
bahwa dari 45 responden dengan
dengan penggunaan kontrasepsi IUD di
pendidikan terakhir SD/SMP/SMA yang
UPTD Puskesmas Mutiara Barat Tahun
tidak menggunakan IUD sebanyak 41 orang
2023.
(58,5%) dan menggunakan IUD sebanyak 4
orang (5,7%), dari 25 responden dengan
PEMBAHASAN
pendidikan terakhir perguruan tinggi yang
1. Hubungan Umur Dengan Penggunaan
tidak menggunakan IUD sebanyak 19 orang
Kontrasepsi IUD
(27,1%) dan yang menggunakan IUD
sebanyak 6 orang (8,5%).
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
dilakukan untuk mengetahui hubungan
dilakukan untuk mengetahui pendidikan
pengetahuan dengan penggunaan
dengan penggunaan kontrasepsi IUD,
kontrasepsi IUD, diperoleh nilai P Value
diperoleh nilai P Value 0,151 (P > 0,05). Hal
0,017 (P ≤ 0,05). Hal ini menunjukkan
ini menunjukkan secara statistik bahwa
secara statistik bahwa terdapat hubungan

5
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

yang bermakna antara umur dengan berpendidikan tinggi akan lebih mudah
penggunaan kontrasepsi IUD di UPTD menerima informasi tantang manfaat dan
Puskesmas Mutiara Barat Tahun 2023. efek samping kontrasepsi. Namun
Penelitian ini juga sejalan dengan demikian tidak semua yang berpendidikan
penelitian yang dilakukan Eminur (2016) tinggi menggunakan kontrasepsi IUD
menggunakan jenis penelitian dengan karena pemilihan kontrasepsi IUD tidak
pendekatan survey analitik dengan metode hanya diputuskan oleh perempuan saja,
cross sectional, diperoleh hasil nilai (p- melainkan memerlukan dukungan dan
value)= 0,002 yang berarti faktor umur persetujuan suami. (Dian, 2017)
berhubungan dengan rendahnya minat ibu Menurut pendapat peneliti dari hasil
terhadap penggunaan alat kontrasepsi penelitian diketahui mayoritas ibu
jangka panjang. memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA
Umur merupakan salah satu faktor tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD.
yang berperan dalam pemilihan Pendidikan tidak berpengaruh terhadap
kontrasepsi oleh wanita usia subur. penggunaan kontrasepsi IUD, dimana
Mengingat tujuan dari penggunaan pendidikan tidak dapat digunakan sebagai
kontrasepsi itu sendiri apakah untuk acuan seorang ibu dalam menentukan
menunda kehamilan, menjarangkan pilihannya menggunakan kontrasepsi IUD.
kehamilan atau bahkan mengakhiri Ibu dengan pendidikan tinggi belum tentu
kesuburan. (chanty, 2018) memiliki pemahaman yang baik tentang
Menurut pendapat peneliti, dari hasil penggunaan kontrasepsi IUD. Adanya
penelitian diketahui mayoritas ibu Penerimaan informasi yang jelas, serta
memiliki umur 20 – 35 tahun dan > 35 pemahaman yang mendalam mampu
tahun tidak menggunakan kontrasepsi IUD. meningkatkan pengetahuan ibu dan
Umur memiliki pengaruh dengan tepatnya mampu mendorong ibu dalam
penggunaan kontrasepsi IUD, dimana umur menentukan pilihannya menggunakan
ibu sebagai salah satu tolak ukur dalam kontrasepsi IUD sesuai kebutuhannya.
menggunakan alat kontrasepsi yang tepat.
Kontrasepsi IUD lebih cocok digunakan 3. Hubungan Pengetahuan Dengan
pada ibu dalam fase mengakhiri kehamilan Penggunaan Kontrasepsi IUD
yakni pada usia >35 tahun dengan jumlah
anak lebih dari 2 orang. Berdasarkan hasil uji statistik Chi
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
2. Hubungan Pendidikan Dengan dilakukan untuk mengetahui hubungan
Penggunaan Kontrasepsi IUD pengetahuan dengan penggunaan
kontrasepsi IUD, diperoleh nilai P Value
Berdasarkan hasil uji statistik Chi 0,007 (P ≤ 0,05). Hal ini menunjukkan
Square dan pada derajat kepercayaan 95% secara statistik bahwa terdapat hubungan
dilakukan untuk mengetahui hubungan yang bermakna antara pengetahuan
pengetahuan dengan penggunaan dengan penggunaan kontrasepsi IUD di
kontrasepsi IUD, diperoleh nilai P Value UPTD Puskesmas Mutiara Barat Tahun
0,151 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan 2023.
secara statistik bahwa tidak terdapat Hasil penelitian ini sejalan dengan
hubungan yang bermakna antara penelitian yang dilakukan Pinontoan (2014)
pendidikan dengan penggunaan yang menggunakan jenis penelitian
kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas deskriptif analitik dengan pendekatan
Mutiara Barat Tahun 2023. cross sectional study. Hasil penelitian yang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian diperoleh yaitu terdapat hubungan antara
yang dilakukan Dian (2017) yang variable pengetahuan dengan penggunaan
menggunakan jenis penelitian analitik AKDR dengan nilai (p) = 0,000.
observasional dengan desain cross Pengetahuan merupakan hasil dari
sectional, hasil penelitian yang didapatkan tahu, dan ini terjadi setelah orang
yaitu faktor pendidikan 83,5% tidak melakukan pengindraan terhadap suatu
Berhubungan Dengan pemilihan objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
kontrasepsi IUD. pancaindra manusia, yakni indra
Pendidikan yang tinggi akan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
Berhubungan Dengan penyerapan dan raba. Sebagian besar pengetahuan
informasi oleh sesorang. Mereka yang manusia diperoleh melalui mata dan

6
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

telinga. Pengetahuan merupakan responden untuk lebih mengerti dan


kemampuan seseorang yang Berhubungan memahami tentang kontrasepsi IUD.
Dengan terhadap tindakan yang dilakukan.
Pengetahuan seseorang tidak secara DAFTAR PUSTAKA
mutlak dipengaruhi oleh pendidikan
karena pengetahuan dapat juga diperoleh Alfiah ID. Faktor-faktor yang berhubungan
dari pengalaman masa lalu, namun tingkat dengan penggunaan metode
pendidikan turut pula menentukan mudah kontrasepi jangka panjang di
tidaknya seseorang menyerap dan wilayah kerja puskesmas
memahami informasi yang diterima yang kecamatan kalideres tahun 2015.
kemudian menjadi dipahami. (Ratna, 2019) Universitas Islam Negeri Syarif
Menurut pendapat peneliti dari hasil Hidayatullah Jakarta. 2015.
penelitian diketahui mayoritas ibu
memiliki pengetahuan cukup tidak Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur
menggunakan alat kontrasepsi IUD. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Pengetahuan berpengaruh terhadap
penggunaan alat kontrasepsi IUD, dimana Atikah Proverawati. Panduan_Memilih_
pengetahuan ibu mencerminkan Kontrasepsi_Lengkap_Dengan_Pan
pandangan ibu terhadap penggunaan alat du.2017. p. 1–92.
kontrasepsi IUD. Pengetahuan mencakup
segala informasi yang diketahui mengenai Bernadus J, Madianung A, Masi G. Faktor-
suatu hal. Ibu yang memiliki pengetahuan Faktor Yang Berhubungan Dengan
baik tentang kontrasepsi IUD akan memilih Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam
untuk menggunakan alat kontrasepsi Rahim (AKDR) Bagi Akseptor KB Di
tersebut jika sesuai dengan kebutuhannya. Puskesmas Jailolo. E-Ners.
Begitu pula sebaliknya, ibu yang memiliki 2013;1(1):1–10.
pengetahuan kurang tidak sepenuhnya
paham mengenai alat kontrasepsi IUD, Bidkesmas J. Jurnal Bidkesmas Vol 1,
sehingga ibu enggan menggunakan Nomor 6, Bulan Februari 2015.
kontrasepsi tersebut. Dalam hal ini, 2015;1:26–35.
dibutuhkan peran serta tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam memberi informasi Buku_panduan_praktis_pelayanan_kontras
dan pemahaman tentang kontrasepsi IUD epsi KB_IBI_repro.
sehingga mampu mendorong ibu untuk
menggunakan kontrasepsi tersebut. Data survei awal puskesmas muara batu.
data jumlah peserta KB dan jenis
SIMPULAN kKB yang di gunakan. puskesmas
Berdasarkan penjelasan dari Bab muara batu: 2017,2018; 2017;
sebelunya maka peneliti menarik
kesimpulan yaitu : Handayani S, editor. sri_handayani_
1. Ada hubungan umur dengan Agustus.pdf.part. 2014th ed.
penggunaan alat kontrasepsi IUD di sewon,bantul,yogyakarta: pustaka
UPTD Puskesmas Mutiara Barat Tahun rihama;
2023, dengan P Value 0,017 (P ≤ 0,05).
2. Tidak Ada hubungan pendidikan Indara. Pengetahuan G, Keluarga A,
dengan penggunaan alat kontrasepsi Tentang B, Intra K. Tentang
IUD di UPTD Puskesmas Mutiara Barat Kontrasepsi Intra Uterine Device (
Tahun 2023, dengan P Value 0,151 (P > IUD ) Di Desa Donoyudan
0,05). Kecamatan Kalijambe Kabupaten
3. Ada hubungan pengetahuan dengan Sragen Skripsi Diajukan Untuk
penggunaan alat kontrasepsi IUD di Memenuhi Salah Satu Persyaratan
UPTD Puskesmas Mutiara Barat Tahun Meraih Derajat Sarjana
2023, dengan P Value 0,007 (P ≤ 0,05). Keperawatan Oleh : Tentang
Kontrasepsi Intra Uterine Device
SARAN (IUD) Di Desa Donoyudan Kec
Diharapkan penelitian ini dapat Kalijambe Kabupaten Sragen.
menambah wawasan dan pengetahuan bagi 2018;(Skripsi).

7
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Indonesia PK. Profil Kesehatan Indonesia http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/in


2017. 2018; dex.php/JK/article/view/102/142

Ika, Perumahan T, Perkotaan DI. Sarce Pinontoan, Sesca D. Solang SGJT.


Universitas Sumatera Utara. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
2011;(1987):5–30. Kuswandari T. Dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi dan kesehatan Kontrasepsi Dalam Rahim Di
reproduksi tahun 2014. Eprints. Puskesmas Tatelu Kabupaten
2014;2:1–9. Minahasa Utara. J Ilm Bidan.
2014;2(1):17–23.
Machfoedz, Ircham. 2017. Statistika
Induktif Bidang Kesehatan, Setyaningrum E. Pelayanan Keluarga
Keperawatan, Kebidanan, Berencana. jakarta: cv. trans info
Kedokteran Bio Statistika. media; 2016.
Yogyakarta: Fitramaya.
Studi P, Pendidik B, Diploma J, Kesehatan
Marikar APK, Kundre R, Bataha Y. Faktor- FI. Pemilihan Alat Kontrasepsi
Faktor Yang Berhubungan Dengan Intra Uterine Devices ( Iud ) Pada
Minat Ibu Terhadap Penggunaan Ibu Di Kecamatan. 2017;
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) Di Puskesmas Tumingting Suratun, Maryani S, Hartini T, Rusmiati,
Kota Manado. e-Journal Pinem S. Pelayanan Keluarga
Keperawatan (eKp). 2015;volume Berencana dan Pelayanan
3(Nomor 2):0–5. Kontrasepsi. DKI jakarta: cv trans
infomedia; 2015. p. 27– 116.
Mojokerto J. Faktor - Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemilihan Tiara J. Pendahuluan Indonesia merupakan
Kontrasepsi Iud (Intra Uterine salah satu negara dengan jumlah
Device) di Desa Karangjeruk penduduk paling banyak di dunia .
Jatirejo Mojokerto. 2016;8(1):14– Pertumbuhan penduduk di
21. Indonesia mencapai 1 , 49 %
Nina Siti Mulyani. Keluarga Berencana Dan pertahun . Sehingga pada tahun
Alat Kontrasepsi. 2013. p. 92. mencapai 235 , 5 juta jiwa .
Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Dampak dari adanya ledakan
Metodologi Penelitian Kesehatan. jumlah penduduk in. 2017;
Jakarta: Rineka Cipta.
Wawan, A dan dewi M. teori pengukuran,
____________, 2012. Promosi Kesehatan pengetahuan, sikap dan perilaku
Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka manusia. jl.sadewa No 1sorowajan
Cipta. Baru, yogjakarta: nuha medika;
2017.
Purwoastuti E. perilaku dan softskills
kesehatan panduan untuk tenaga Yetti Anggraini, S.ST., SKM & Martini, Amd.
kesehatan. yogyakarta: Keb S. Pelayanan Keluarga
PUSTAKABARUPRESS; 2015. Berencana. Endroko T, editor.
ROHIMA PRESS; 2016. 213-215 p.
Puskesmas Mutiara Barat. Laporan
Pengguna KB Tahunan. 2023.

Putriningrum R, Umarianti T, Sholikhah


MM, Yulistiana D. Faktor-faktor
yang Berhubungan Dengan
Rendahnya Minat Penggunaan
AKDR (IUD) di Desa Gebang
Sukodono. J KESMADASKA
[Internet]. 2014;5(2):143–5.
Available from:

Anda mungkin juga menyukai