Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Bulan Ramadhan

Saudaraku yang dimuliakan oleh Allah, tidak terasa sudah satu tahun bulan Ramadhan yang lalu
telah meninggalkan kita. Kini, bulan kebaikan dan barakah itu telah datang kembali mengunjungi
kita. Ramadhan kembali menyelimuti hari-hari kita, siang dan malam kita. Siang hari dari subuh
sampai maghrib, kita dengan rela berpuasa yaitu tidak makan, minum, dan jima’ dengan suami/istri
yang sesungguhnya semua itu asalnya adalah halal untuk kita. Kita tinggalkan semua itu untuk
memenuhi perintah Rabb yang Maha Agung, untuk menunjukkan bahwa cinta kepada-Nya ada di
atas segala-galanya. Ketika malam telah tiba, kita hidupkan malam dengan shalat tarawih dan
tilawah Al-Qur’an.
Saudaraku, ketahuilah pada bulan ini pintu-pintu rahmat dibuka untuk memberikan semangat yang
besar dan kecondongan yang kuat untuk memperbanyak amal shaleh. Demikian juga pintu-pintu
neraka Jahannam ditutup seolah-olah tidak ada jalan lagi bagi nafsu ini untuk bermaksiat dan
durhaka. Semua kemudahan ini hanya karena kemuliaan yang disandang oleh Ramadhan.
Saudaraku, bagaimana bulan Ramadhan tidak mulia, sedangkan Allah ‘azza wa jalla telah
memuliakannya. Tidak ada yang Allah muliakan kecuali pasti akan mulia dan tidak ada yang Allah
hinakan kecuali pasti akan hina. Allah ‘azza wa jalla telah memilih Ramadhan sebagai waktu yang
tepat untuk menurunkan Al-Qur’an ke langit dunia secara keseluruhan. Kemudian setelah itu Al-
Qur’an turun berangsur-angsur ke bumi lewat perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul yang
dicintai-Nya. Allah subhanahu wata’ala mengisahkannya kepada kita dengan berfirman:

ۚ ‫َش ْه ُر َرَم َض اَن اَّلِذي ُأنِز َل ِفيِه اْلُقْر آُن ُه ًد ى ِّللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِّم َن اُهْلَد ٰى َو اْلُفْر َقاِن‬
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS Al-Baqarah: 185)
Saudaraku, sungguh termasuk kerugian yang sangat besar jika kita tidak mengisi bulan yang mulia
ini dengan memperbanyak amal shaleh, sampai ketika Ramadhan meninggalkan kita lagi, kita tidak
termasuk orang yang diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka. Dari Abu Hurairah
radhiallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ِت‬ ‫ِم‬ ‫ِجْل‬ ‫ِط‬ ‫ِت‬ ‫ٍة ِم‬
‫ َو ُف َح ْت‬، ‫ َو ُغِّلَق ْت َأْبَو اُب الَّناِر َفَلْم ُيْف َتْح ْنَه ا َباٌب‬، ‫ ُصِّد َف الَّش َيا ُني َو َم َر َدُة ا ِّن‬، ‫ِإَذا َك اَن َأَّو ُل َلْيَل ْن َش ْه ِر َرَم َض اَن‬
‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬
‫ َو َذ َك‬، ‫ َو َّلِه ُعَتَق اُء ِم َن الَّناِر‬، ‫ َو َيا َباِغَي الَّش ِّر َأْقِص ْر‬، ‫ َيا َباِغَي اَخْلِرْي َأْقِبْل‬: ‫ َو ُيَنا ْي ُم َنا‬، ‫َأْبَو اُب اَجْلَّنِة َفَلْم ُيْغَلُق ِم ْنَه ا َباٌب‬
.‫ُك َّل َلْيَلٍة‬
Jika pada awal malam bulan Ramadhan maka para setan dan pemimpin jin terbelenggu, pintu-
pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pun pintu yang terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka dan
tidak ada satu pun pintu tertutup, kemudian ada suara yang menyeru: “Wahai pencari kebaikan,
sambutlah! Wahai pencari keburukan, cukuplah!” Dan Allah mempunyai orang-orang yang
dibebaskan dari neraka dan itu pada setiap malam. (HR Tirmidzi dan dinilai shahih oleh Syaikh
Al-Albani)
Saudaraku yang dimuliakan Allah, marilah kita mohon pada Allah yang telah berjanji akan
mengabulkan setiap doa agar Allah berkenan membantu kita dalam memperbaiki ibadah kita
kepada-Nya, apalagi di tengah peluang yang demikian besar untuk kita beramal shaleh. Pintu-pintu
rahmat dibuka, pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Persiapkanlah
dirimu! Paculah semangatmu untuk menggapai ridha Allah yang selalu ditunggu!

Materi. 1
Materi. 1

Anda mungkin juga menyukai