Vikers Jepang meledak Disini Segera bung Tunggu apalagi
Truk peta dengan dinding luka
Merangkak rengas dengklok Seorang bayi merengek meminta susu Malah bergeming menertawakan Sandiwara kecil yang tidak lucu
Haiii para malaikat di syurga
Pagi ini Kami ingin merdeka Segala tetek bengek biarlah Sementara bamboo runcing yang jadi hakimnya Kun fayakun
Tanjung perak November merak
Hai para extremi biadab Tuan malabi dimana Satu kali dua puluh empat Sampai tanggal 9 malam Tinggalkan sangkur Letakkan senapan Para pencoleng datanglah Dan tinggi-tinggilah angkat tangan Srigala-srigala bangsat
Terimalah cocolan bambu didadamu
Lihatlah Darah kami masih merah Kami bukan budak yang hidup untuk menyembah
Sambutlah salam kami
Kalau tidak Ayo, kita buktikan Siapa yang jadi tuak di Surabaya