Anda di halaman 1dari 2

Kisah Berhikmah

Nama asli Imam Syafi’i adalah Abu Abdullah Muhammad Bi Idris As SyafI’i Al Muthalibi Al Quraisy. Ia
merupakan ulama yang lahir pada tahun 150 Hijriyah di Gaza, Palestina. Setelah ayah Imam Syafi’i meninggal,
selang dua tahun dari kelahirannya, ibundanya membawa Syafi’i ke Mekkah yang merupakan Tanah Air dari
nenek moyangnya. Hingga, kemudian ia tumbuh besar di Mekkah. Karena Imam Syafi’i begitu menghormati
gurunya, hal itu juga sempat membuat orang lain heran terhadap apa yang ia lakukan kepada gurunya.
Suatu hari Imam SyafI’i bertemu dengan gurunya, tiba-tiba ia mencium tangan serta memeluk hangat
gurunya yang sudah tua tersebut. Hal inilah yang membuat orang lain heran terhadap apa yang Imam Syafi’i
lakukan. Hingga pada akhirnya, orang tersebut bertanya kepada Imam Syafi’i. “Mengapa engkau melakukan itu,
bukankah laki-laki itu sudah tua, apakah engkau juga mengenalnya?”
Dengan sangat santainya dan tidak perlu berpikir panjang, Imam Syafi’i menjawab “Ia adalah guruku. Ia
harus ku muliakan karena aku suatu hari pernah bertanya kepadanya mengenai bagaimana cara untuk mengetahui
bahwa seekor anjing sudah dewasa. Lantas menjawab pertanyaanku, kita bisa melihat anjing sudah dewasa apabila
ketika kencing, anjing tersebut mengangkat sebelah kakinya”.
Dari sepenggal kisah tersebut, juga bisa kita simpulkan bahwa sikap teladan Imam Syafi’i terlihat dari
semangatnya dalam menimba, menuntut ilmu, serta selalu memuliakan guru. Hal itu juga menjadi salah satu yang
penting dalam menuntut ilmu. Ketika kita tidak lelah dalam menuntut ilmu, maka akan menyebabkan kita
mengetahui tentang banyak hal baru yang bahkan orang lain saja belum mengetahuinya. Sedangkan jika kita
memuliakan guru atau seseorang yang memberi pengajaran kepada kita, atas izin Allah, apa yang mereka berikan
kepada kita, entah ilmu apapun yang mengandung kebaikan dengan mudahnya kita akan paham.
Adab menghormati guru
1. Mendoakan kebaikan untuk guru
Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru
adalah dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam
keadaan bodoh dan tidak tahu banyak hal.
2. Tidak menggaduh di hadapan guru
Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah
mengobrol sendiri? Tidak enak bukan? Pun begitu dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu,
maka dengarkanlah dengan seksama.
3. Menghormati hak guru
Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut.
4.Merendahkan diri di hadapan guru
Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan sulit menerima apa yang disampaikan
oleh orang lain.
5. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik
Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin
dengan sopan dan tidak menyelanya ketika berbicara.
6. Bersabar terhadap kesalahan guru
Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki
cara mengajar yang keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam
berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita. Jangan malah marah atau malas karena tidak ingin
bertemu dengan guru yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Adab bergaul dengan teman
1. Mengucapkan salam.
Dalam ajaran agama Islam, memberi dan mengucapkan salam adalah salah satu kewajiban manusia di antara
sesama muslim. Mengucapkan salam kepada orang lain merupakan adab pergaulan yang dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
2. Memilih teman dalam bergaul.
Manusia termasuk makhluk sosial yang kehidupannya tak lepas dari orang lain. Untuk menjaga agama dan etika
sosial, hendaknya kita memilih dan memilah siapa yang akan dijadikan teman bergaul. Karena siapa yang menjadi
teman dekat pasti akan memberikan pengaruh baik dalam urusan agama maupun akhlak seseorang.
3. Mencintai teman karena Allah.
Islam adalah agama yang menyerukan cinta, silaturahmi, dan kasih sayang sesama. Islam juga melarang kita untuk
meninggalkan saudara dalam iman. Salah satu bentuk kecintaan antar teman adalah dengan melarang atau
meninggalkan satu sama lain ketika ada yang melakukan kekufuran.
4. Saling tolong-menolong.
Saling tolong-menolong antara teman dalam hal kebaikan dan taqwa sangatlah dianjurkan. Dan terlarang jika
saling memberi bantuan atas dosa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW riwayat Imam Muslim: “Allah
senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya suka menolong saudaranya.”
5. Saling menghormati hak teman.
Selama bergaul dengan sebaya hendaknya memperlakukannya dengan baik dan saling menghormati hak-haknya
dan tidak saling mendzalimi. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW riwayat Ahmad, Al-Bukhari, Muslim,
dan Ibnu Majah: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu menjawab salam, menengok orang
yang sakit, mengiringi jenazahnya, mendatangi undangannya, dan mendoakan ‘yarhamukallah’ untuk yang
bersin.”
6. Menjauhi hal yang menimbulkan keburukan.
Antar teman hendaknya tidak berprasangka buruk dan menggunjing, yaitu tidak menyebarkan aib dan
kekurangannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:
“Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa. Janganlah kalian saling mencari-
cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lainnya, apakah salah
seorang di antara kalian suka memakan bangkai saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian tidak menyukainya.”
Antar teman hendaknya tidak saling mencela dan berkata kotor ataupun kasar, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi: “Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela,
tidak suka melaknat, tidak berbuat keji, dan tidak berkata kotor.”
7. Menjaga keharmonisan hubungan pertemanan.
Ketika terjadi persoalan yang menyangkut harga diri masing-masing teman hendaknya tetap bertegur sapa. Jika
tidak memungkinkan, Rasulullah SAW memberi ruang maksimal tiga hari untuk tidak bertegur sapa.

Anda mungkin juga menyukai