PERSIS 04 CIANJUR
Oleh :
NIS 131232030003210185
NISN 3056643060
KELAS XII IPA
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis saya yang berjudul:
Tidak pernah diajukan dalam penulisan karya tulis di Pesantren Persatuan Islam
04 Cianjur serta tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya
akui seolah-olah tulisan saya sendiri tanpa mengutip dan pengakuan kepada penulis
aslinya. Apabila dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran tersebut di atas,
Karya tulis ini dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup Hedonisme Terhadapsyakhsiyyah
Islam Dikalangan Santri Mts Persis 04 Cianjur” ini telah dibaca dan disetujui oleh
pembimbing dan panitia karya tulis.
Guru Pembimbing
Mengetahui,
Karya tulis ini dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup Hedonisme Terhadapsyakhsiyyah
Islam Dikalangan Santri Mts Persis 04 Cianjur” ini telah diuji dan di sahkan dalam
sidang karya tulis Pesantren Persatuan Islam 04 Cianjur tingkat Mu’allimien pada hari
Kamis, 23 November 2023.
Penguji 1 Penguji 2
Penguji 3
NITK : 1432.04.030
ABSTRAK
i
MOTTO
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. atas ridho-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Adapun judul karya tulis ilmiah yang
saya ajukan adalah "Pengaruh gaya hidup Hedonisme terhadap Syakhsiyyah islam di
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan, di
Muallimien Persis 04 Cianjur. Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil upaya yang
dilakukan dengan tujuan untuk menggali lebih dalam dan menganalisis sebuah topik
Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian
pengerjaan karya tulis ilmiah ini. Namun, karya tulis ilmiah ini tidak akan selesai tanpa
1. kepada kedua orang tua saya yang telah banyak-banyak mensuport saya selama
pengerjaan karya tulis ilmiah ini dan yang telah rela banting tulang untuk
memenuhi segala kebutuhan penulis, tanpa mereka penulis tidak akan sampai
2. asatidz/guru-guru yang ikut peran serta mensuport saya dalam pengerjaan karya
iii
3. kepada pembimbing penulis yaitu miss Endang Ningrum sekaligus sebagai wali
4. teman-teman penulis baik itu teman satu kelompok, teman satu kelas, teman
satu angkatan dan pihak lain yang ikut membantu dan memotivasi penulis.
5. Kepada ust Rahmat Khoerudin yang telah membantu penulis, dalam penyusunan
6. Santri Mts Persis 04 Cianjur sebagai objek penelitian yang telah membantu dan
penelitian ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah
Swt. dan akhirnya saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................................
ABSTRAK ............................................................................................................................... I
MOTTO ................................................................................................................................. II
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................................6
v
BAB III ..................................................................................................................................28
BAB IV ...................................................................................................................................32
BAB V ....................................................................................................................................51
A. SIMPULAN .......................................................................................................................51
B. SARAN .............................................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
➢ RIWAYAT HIDUP
➢ DOKUMENTASI PENELITIAN
➢ SAMPLE LEMBAR KUESIONER
➢ SURAT KEPUTUSAN JUDUL KARYA TULIS
➢ KARTU BIMBINGAN
➢ TABULASI OLAH DATA
➢ KARTU REVISI KARYA TULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ................................................................................................................... 28
Tabel 2 ................................................................................................................... 29
Tabel 3 ................................................................................................................... 30
Tabel 4 ................................................................................................................... 31
Tabel 5 ................................................................................................................... 32
Tabel 6 ................................................................................................................... 33
Tabel 7 ................................................................................................................... 34
Tabel 8 ................................................................................................................... 35
Tabel 9 ................................................................................................................... 36
Tabel 10 ................................................................................................................. 37
Tabel 11 ................................................................................................................. 38
Tabel 12 ................................................................................................................. 39
Tabel 13 ................................................................................................................. 40
Tabel 14 ................................................................................................................. 41
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan allah yang Allah ciptakan secara istimewa,
yang menjadikan manusia itu istimewa ialah akal, sehingga akal inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk lainya. Dengan akal inilah manusia berfikir
semakin manusia berfikir maka semakin berkembanglah pola pikir manusia dari
masa diantaranya teknologi yang manusia ciptakan dari bukti hasil kemajuan berpikir
manusia yaitu gadget, gadget inilah yang dapat menghubungkan manusia dengan
manusia lainya, tetapi saat ini banyak manusia yang malah menyalah gunakan gadget
Gaya hidup menjadi perhatian khusus saat ini pasalnya gaya hidup yang
mengalami perubahan dan perkembangan pastinya akan muncul gaya hidup yang baru,
dan saat ini di indonesia yang sedang menjadi sorotan masyarakat ialah gaya hidup
hedonisme baik itu dikalangan pelajar, mahasiswa, hingga ibu-ibu sekalipun saat ini
dan kenikmatan materi. Hidup hedon artinya gaya hidup yang mengejar kesenangan
dan kepuasan materi tanpa batas. Gaya hidup hedonisme di kalangan santri hari ini
kian merajalela baik itu di sekolah, lingkungan tempat mereka. tinggal dan yang lain
nya. Dari data dilapangan remaja khususnya santri mts sudah mulai terpengaruh
1
2
dengan prilaku hedonisme. Salah satu prilaku dari hedonisme itu diantaranya, santri
tersebut dengan tujuan untuk memenuhi keinginan dan mengikuti kegiatan modern.
bertentangan dengan islam karena gaya hidup hedonis akan membawa santri pada
batas kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan didalam salah satu ayat Al-qur’an
Dari ayat diatas menunjukan bahwa jika orang yang hidup bermegah-megahan,
melalaikannya. Kelalaian ini tidak akan berhenti sampai ia masuk kedalam kubur.
Selain itu ada pula dampak lain dari hedonisme itu sendiri yaitu, santri menjadi
banyak yang tersesat dari potensi besar nya yang mana santri itu sebagai agen
perubahan. Sungguh kondisi ini tidak dapat di biarkan sehingga memang harus di ubah
Sudah jelas memang santri saat ini butuh sosok dokter yang dapat mengobati nestapa
3
Ada beberapa potensi besar yang dimiliki oleh santri mulai dari segi tenaga
yang kuat, waktu yang produktif, dan daya pikir yang tunggi. Kita butuh adanya para
pemuda pencetak peradaban mulia, yakni yang bersyakhsyiah islam, berani dan
berjiwa pemimpin profil seperti ini hanya akan lahir dari generasi islam.
Para santri harus serius dan bersemangat dalam mengkaji hukum islam secara
kaffah atau yang menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan untuk membentengi diri
agar tidak terpengaruh oleh hedonisme ini. Hidupkan islam dalam hati , pikiran, dan
tingkah laku, sekaligus menyiapkan diri menjadi barisan pemuda visioner yang kuat,
dikendalikan oleh sistem sekularisme karena hedonisme ini muncul akibat adanya
sistem sekularisme jika pemuda sudah terpengaruh oleh hedonisme maka mereka akan
abai kepada hukum syariat islam karena mereka menganggap bahwa hidup ini hanya
untuk kenikmatan saja dan memenuhi gaya hidup yang menunjang kepuasan 3F (food,
fun, fashion) yang jelas-jelas itu adalah pengaruh dari barat yang harus dihindari oleh
para santri. Saat ini memang naluri eksistensi diri para santri sedang tinngi dan itu
sudah menjadi fitrah, oleh sebab itu santri harus bisa mengengendalikan fitrah itu agar
terhindar dari gaya hidup hedonisme. Maka dari itu inilah alasan mengapa penulis
4
B. Rumusan Masalah
islam?
syakhsiyah islam?
C. Tujuan Penulisan
syakhsiyah islam
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
5
hedonisme.
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Lembaga
LANDASAN TEORITIS
A. Gaya Hidup Hedonisme
Menurut Setiadi, gaya hidup pada dasar nya merupakan suatu prilaku yang
mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam alam fikir pelanggan
yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi,
psikologis konsumen. Lalu menurut Sumaidi, gaya hidup adalah prinsip yang dapat
dipakai sebagai landasan untuk memahami tingkah laku dan yang melatarbelakangi
sifat khas individu. Gaya hidup juga merupakan pembimgbing dalah hidup individu dan
menjalani kehidupan individu gaya hidup sebagai pembimbing dan akan di perjuangkan
mengalokasikan waktunya dan sebagainya. Menurut Handayani dan Patricia gaya hidup
adalah fungsi dan karakteristik individu yang telah terbentuk melalui interaksi sosial.
Secara sederhana, gaya hidup juga dapat diartikan sebagai cara yang ditempuh
6
7
bersama teman sepermainan dan ingin menjadi pusat perhatian dilingkungannya. Lalu
menurut Kunto, hedonisme merupakan aktivitas apapun yang dilakukan demi mencapai
Hedonisme juga adalah gaya hidup yang menjadikan kenikmatan atau kebahagiaan
sebagai tujuan. Menurut Akhmad Shidqi seseorang yang memilih hedonisme sebagai
dasar-dasar pilihannya untuk hidup didasarkan pada pilihan pengalaman apa saja yang
membuatnya merasa nikmat, dan menghindarkan nya dari hal-hal yang tidak
menyenangkan. Sedangkan menurut Riyanto dan Susanto, gaya hidup hedonisme juga
adalah aktivitas atau prilaku seseorang yang dilakukan dengan menghabiskan waktunya
Gaya hidup adalah pilihan. Mengutip jurnal Psikopedagogia 3, ada dua faktor
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
didasarkan pada keyakinan diri sendiri untuk bergaya hidup sesuai keinginannya.
kemegahan, dan senang menjadi pusat perhatian. Pemikiran seperti itu menjadi
b) Faktor Eksternal
Pengaruh dari lingkungan secara langsung atau tidak langsung bisa menyebabkan
besar orang tersebut juga turut mendunia mengikuti gaya hidup di lingkungan
pertemanan tersebut.
yang diterapkan di negeri ini. Dengan prinsip sekularisme, manusia hidup tanpa
Dari kacamata Islam, jelas hedonisme, sangat bertentangan dengan nilai ajaran
Islam. Islam tidak mengajarkan umatnya hidup berfoya-foya, glamour, ber- senang-
9
senang, dan bertingkah tanpa aturan. Hedonisme dalam islam diatur oleh Allah dalam
ْ
اهل ُك ُم التكَاث ُر
Ayat ini bisa diartikan sebagai dampak dari bermegah-megahan yakni lalai. Lalai
akhirat.
kenikmatan dunia tersebut harus sesuai dengan aturan Allah. Karena kehidupan dunia
yang halal memang diciptakan Allah untuk dinikmati dan disyukuri oleh manusia.
Namun kenikmatan dunia tersebut tidak boleh melampaui batas yaitu melanggar
batasan yang haram. Serta jangan sampai kenikmatan dunia tersebut melalaikan dari
Mari menilik gaya hidup hedonisme seorang Qorun pada masa nabi Musa. Qorun
adalah orang terkaya di masa itu. Gaya hidupnya yang selalu mengenakan jubah
berbeda setiap keluar rumah dan jubah tersebut merupakan jubah termahal yang pernah
ada, kemudian ia memamerkannya. Tak hanya itu, Qorun mempunyai banyak tentara
pribadi, banyak istana, banyak kuda, banyak emas dan materi-materi lainnya yang
kepada masyarakat. Pamer sangat erat hubungan nya dengan sifat sombong padahal
إِ َّن:ٌ قَا َل َر ُجل. الَ يَدْ ُخ ُل ْال َجنَّةَ َم ْن َكانَ فِي قَ ْلبِ ِه مِ ثْقَا ُل ذَ َّرةٍ مِ ْن ِكب ٍْر:َع ِن النَّبِي ِ قَال َ ع ْن
َ ،ٍع ْب ِد هللاِ ب ِْن َم ْسعُود َ
ِ ط ُر ْال َح
ُ ق َوغ َْم
ط النَّاس َ َب: ْال ِكب ُْر.َ إِ َّن هللاَ َجمِ ي ٌل يُحِ بُّ ْال َج َمال:َ قَال.ًسنَة َ الر ُج َل يُحِ بُّ أ َ ْن يَ ُكونَ ث َ ْوبُهُ َح
َ َونَ ْعلُهُ َح،سنًا َّ
[]رواه مسلم.
“Dari Abdullah bin Mas’ud (diriwayatkan bahwa) Nabi saw bersabda, tidak akan
masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan meski (porsinya) kecil.
Berkata seorang lelaki, (kalau) ada seseorang yang menyukai pakaian dan sandalnya
bagus. Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan,
sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia (lain)” [HR. Muslim
Nomor 147].
peduli terhadap mereka yang kesusahan/kesulitan. Hanya saja, tidak mudah mengubah
pola hidup hedonis menjadi islami. Di sinilah pentingnya hijrah dalam arti luas. Yakni
berubah dari kondisi tidak baik ke kondisi lebih baik, dari maksiat berubah menjadi taat
Sikap hidup hedonis hanyalah bagian kecil dari kerusakan yang terjadi.
dll) terus menyeruak. Dari sisi ekonomi, riba masih menjadi basis kegiatan ekonomi.
Demikian pula banyaknya transaksi-transaksi batil lainnya. Bahkan dalam hal riba,
negara. Adalah pelaku utamanya dengan menumpuk utang luar negeri berbunga tinggi.
Kemiskinan yang meluas. Di bidang politik, jelas ne- geri-negeri kaum Muslim, terma-
suk negeri ini, tidak pernah diperhitungkan oleh negara-negara lain; kecuali sebagai
Karena itu saat ini, kaum Muslim, bahkan dunia, memerlu- kan tatanan baru,
yakni tananan yang dibangun berdasarkan ideologi dan sistem Islam. Tatanan. Yang
menghasilkan peradaban mulia, yang terlahir dari rahimnya generasi mulia pembela
Islam, para cendekiawan Muslim yang ahli di berbagai bidang sekaligus ulama yang
Walhasil, penting bagi kaum Muslim saat ini untuk mewujudkan kan kembali
spirit hijrah. Di antara spirit hijrah yang paling penting adalah spirit penegakan sistem
masyarakat Islam, yang nantinya menciptakan atmosfer islami. Sudah saatnya segera
meninggalkan sistem dan hukum jahiliyah. Terbukti sistem jahiliah ini memperburuk
atau kenikmatan merupakan tujuan akhir hidup yang baik dan tertinggi.
kesenangan hidup.
B. Syakhsiyyah Islamiyyah
pola piker dan pola sikap. Pola pikir ini di peroleh dari tshaqofah Islam yang
Islam telah memperbaiki diri manusia secara sempurna guna mewujudkan adanya
suatu syakhshiyah tertentu yang khas dan berbeda dengan yang lain. Islam telah
landasan berpikir (qa’idah fikriyah) yang menjadi dasar pemikiran manusia yang dapat
yang benar dan yang salah tatkala melakukan standardisasi suatu pemikiran dengan
akidah Islam. Ia menjadikan akidah Islam sebagai dasar untuk membina dan
memiliki aqliyah yang khas, yang berbeda dengan yang lain, juga memiliki suatu tolak
ukur yang benar untuk setiap pemikiran/ide. Dengan demikian ia akan selamat dari
ketergelinciran dan kesalahan serta kerusakan berpikir. Ia akan tetap benar dalam
Pada saat yang sama, Islam telah mengatur perbuatan manusia yang muncul dari
kebutuhan jasmani dan gharizah-nya dengan hukum-hukum syarak yang terpancar dari
14
akidah Islam. Peraturan-peraturan tersebut adalah peraturan yang benar, yang mengatur
gharizah, bukan menindasnya; yang dapat mengarahkan dan bukan membiarkannya liar
tanpa kendali. Islam menawarkan pemenuhan seluruh kebutuhannya secara serasi dan
menjadikan akidah Islam sebagai akidah yang dapat dipikirkan (dijangkau oleh akal),
sehingga tepat untuk dijadikan sebagai landasan berpikir yang digunakan sebagai tolok
ukur terhadap seluruh pemikiran yang ada, dan dijadikan pula sebagai suatu pemikiran
Sebab, manusia hidup di bumi yang merupakan bagian dari alam semesta, maka
problem yang ada di dalam dan di luar diri manusia. Oleh karena itu pemikiran
menyeluruh yang disodorkan Islam ini sangat layak dijadikan sebagai mafhum umum,
yaitu sebagai tolok ukur yang dapat digunakan secara langsung pada saat terjadinya
perpaduan antara dorongan jasmani dan naluri dengan mafahim manusia terhadap
kecenderungan manusia.
suatu qa’idah fikriyah yang pasti, yang berfungsi sebagai tolok ukur yang paten bagi
bagi aqliyah dan nafsiyah-nya, sehingga dapat menghasilkan suatu kepribadian khas,
dibentuk aqliyah dan nafsiyah-nya. Jelaslah bahwa aqliyah Islamiyah adalah berpikir
Islamiyah tidaklah hanya dimiliki oleh orang-orang cerdik pandai atau kaum
intelektual/pemikir saja, tetapi cukup bila seseorang menjadikan Islam sebagai asas
bagi seluruh pemikirannya secara praktis dan faktual, agar ia memiliki suatu aqliyah
dasar Islam. Artinya, ia jadikan Islam sebagai satu-satunya standar umum dalam
aktifitas pemenuhan kebutuhan (jasmani dan naluri). Nafsiyah ini tidak hanya dimiliki
oleh kaum sufi (yang menghabiskan waktunya untuk beribadah), atau orang-orang yang
fanatik terhadap agamanya, tetapi cukuplah bila seseorang menjadikan Islam sebagai
standar bagi seluruh aktivitas pemenuhan kebutuhan (jasmani dan naluri)-nya secara
amiyah seseorang tanpa memerhatikan lagi apakah ia seorang alim ataukah jahil;
apakah ia melaksanakan fardu, sunah, meninggalkan yang haram dan makruh; atau
apakah ia melakukan lebih dari itu. Dengan kata lain mengerjakan berbagai perbuatan
yang mendatangkan ketaatan dan disukai Allah serta menjauhi hal-hal yang syubhat.
Islamiyah. Sebab setiap orang yang berpikir di atas landasan Islam dan menjadikan
hawa nafsunya tunduk terhadap Islam, berarti telah terbentuk dalam dirinya suatu
syakhshiyah Islamiyah.
Islam pun memerintahkan untuk melakukan amal-amal perbuatan yang wajib, mandub
dirinya berjalan di jalan yang luhur dan mulia, tetapi bukan berarti orang yang tidak
mengerjakan semua itu tidak memiliki syakhsiyah Islamiyah. Dia tetap memiliki
17
dianggap Islami, begitu pula para pelajar yang terbatas hanya mengerjakan perbuatan-
perbuatan yang wajib dan meninggalkan yang haramnya saja. Mereka masih memiliki
Islamiyah adalah tindakan yang menjadikan Islam sebagai asas bagi pemikiran dan
Oleh karena itu, suatu kesalahan besar bagi mereka yang menggambarkan bahwa
syakhshiyah Islamiyah itu ibarat “malaikat”. Besar sekali bahayanya (pendapat) orang-
orang semacam itu dalam masyarakat. Sebab, mereka akan mencari “malaikat” di
Akibatnya mereka pun dihinggapi rasa putus asa, kemudian menjauhkan diri dari
kaum muslimin. Para pengkhayal ini telah menyangka bahwa Islam itu hanya khayalan
belaka; dan mustahil diterapkan (dalam kehidupan). Islam itu ibarat sesuatu yang amat
indah, yang tidak mungkin bagi manusia mampu menerapkannya atau dapat meraihnya,
yang pada akhirnya mereka menjauhkan dan menghalangi manusia dari Islam, dan
Padahal Islam datang ke dunia untuk diterapkan secara nyata. Islam adalah
sesuatu yang riil bukan suatu hal yang sulit untuk menerapkannya. Setiap manusia,
Sebab dengan hanya menjadikan akidah Islam sebagai suatu tolak ukur bagi pola
pikir dan kecenderungan (jiwa)-nya, kemudian berjalan sesuai dengan tolok ukur
(mempertahankan) derajatnya yang tinggi itu di dunia, serta dapat meraih keridaan
Tatkala terbentuk pada diri seorang muslim aqliyah dan nafsiyah Islam maka dia
memiliki kemampuan untuk menjadi seorang prajurit sekaligus pemimpin pada waktu
syiddah (sifat tegas). Dia bisa hidup apa adanya atau diselimuti dengan kemewahan.
Dia memahami kehidupan dengan pemahaman yang benar. Dia sanggup menguasai
kehidupan dunia sesuai dengan haknya dan berupaya meraih kehidupan akhirat. Dia
19
tidak dapat ditaklukkan oleh sifat penghamba dunia, tidak didominasi sikap fanatik buta
terhadap agama dan tidak hidup menyengsarakan diri seperti yang dilakukan oleh
orang- orang India. Pada saat yang sama dia menjadi pahlawan jihad sekaligus singa
podium. Dia menjadi orang yang terkemuka/mulia namun bersifat rendah hati. Dia
mampu memadukan antara perkara imarah (peme- rintahan) dengan fiqih (hukum-
hukum syara’), juga memadukan antara aspek perdagangan dengan politik. Sifatnya
yang paling tinggi adalah sebagai hamba Allah, Sang Pencipta. Anda akan menemu-
kannya sebagai orang yang khusyu’ dalam shalatnya, berpaling dari perkataan yang sia-
Itulah seorang muslim, dan itulah pula seorang mukmin. Dan inilah kepribadian
(syakhshiyah) Islam yang dibentuk oleh Islam, dan menjadikannya manusia sebaik-baik
ciptaan.
Allah telah menyebutkan ciri-ciri kepribadian tersebut di dalam al- Quran yang
mulia pada banyak ayat. Disebutkannya sebagai sifat-sifat para sahabat Rasulullah saw,
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah.” (TQS. At-
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan
“Dan hamba-hamba Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang
yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil
21
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata- kata yang baik. Dan orang yang
melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”
“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad
dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang- orang yang memperoleh
kebaikan, dan mereka itulah (pula) orang- orang yang beruntung. Allah telah
“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat yang memuji
(Allah), yang melawat, yang ruku, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan
Allah. Dan gembirakanlah orang- orang mukmin itu.” (TQS. at-Taubah [9]:
112).
2. Pembentukan Syakhsiyyah
Ketika seseorang memahami sesuatu berdasarkan tata cara yang khas berarti dia
memiliki aqliyah (pola pikir) yang unik. Ketika seluruh dorongan pemuasan (atas
kebutuhan fisik dan naluri-pen) dikaitkan dan digabungkan secara pasti dengan
mafahim (persepsi) tentang sesuatu berdasarkan mafahim yang khas tentang kehidupan
berarti dia memiliki nafsiyah (pola sikap) yang unik. Dan takkala mafahimnya tentang
menentukan sesuatu berarti dia memiliki kepribadian yang unik. Jadi, syakhshiyah itu
dengan arahan yang dibangun diatas asas yang satu. Berdasarkan hal itu maka
pembentukan syakhshiyah adalah mewujudkan satu asas dalam berpikir dan muyulnya
seseorang. Asas ini kadangkala satu jenis, kadangkala beraneka ragam. Apabila asasnya
beraneka ragam maka hal itu layaknya menjadikan beberapa kaedah sebagai asas dalam
berpikir dan muyul. Memang hal itu juga menghasilkan seseorang yang berkepribadian,
Dan apabila asasnya satu macam maka hal itu layaknya menjadikan satu kaedah
sebagai asas dalam berfikir dan muyul. Dan ini menghasilkan orang yang
berkepribadian khas dan mempunyai ciri yang unik. Inilah yang harus diwujudkan pada
diri manusia dan yang harus diusahakan ketika mendidik setiap individu.
Walaupun setiap pemikiran yang bersifat umum bisa dijadikan sebagai asas
dalam berpikir dan muyul, akan tetapi pemikiran tersebut hanya dapat dijadikan sebagai
asas untuk beberapa perkara saja bukan mencakup segala sesuatu. Dan tidak layak
dijadikan sebagai asas yang mencakup segala sesuatu, kecuali pemikiran yang bersifat
Karena pemikiran yang menyeluruh itu adalah aqidah aqliyah, maka pemikiran
itulah yang yang layak mengikat seluruh pemikiran tentang pengaturan urusan
Namun demikian bukan berarti bahwa keberadaan pemikiran yang menyeluruh, atau
akidah aqliyah, yang layak dijadikan sebagai asas yang bersifat umum dan menyeluruh
bagi pemikiran dan muyul itu otomatis merupakan asas yang shahih. Namun pemikiran
menyeluruh itu hanya layak dijadikan sebagai asas saja, tanpa memperhatikan apakah
(pemikiran tersebut) benar atau salah. Yang menunjukkan asas itu benar atau tidak
adalah kesesuaiannya dengan fitrah manusia. Jika akidah aqliyah (yang diperoleh
melalui proses berpikir-pen) itu sesuai dengan fitrah manusia, maka ia adalah akidah
24
yang benar sekaligus asas yang shahih bagi pemikiran dan muyul, asas yang benar
untuk membentuk kepribadian. Akan tetapi jika bertolak belakang dengan fitrah
manusia maka pemikiran menyeluruh tersebut adalah akidah yang batil dan asasnya
pun batil. Yang dimaksud bahwa akidah itu sesuai dengan fitrah manusia adalah
sifatnya yang me- netapkan -apa yang ada dalam fitrahnya- berupa kelemahan dan
kebutuhannya terhadap Sang Pencipta Yang Maha Mengatur. Dengan kata lain (akidah
Akidah Islam adalah satu-satunya akidah aqliyah (yang diperoleh melalui proses
berpikir-pen) yang menetapkan apa yang ada dalam fitrah manusia berupa naluri
beragama. Akidah-akidah lainnya selain akidah Islam kadangkala sesuai dengan naluri
beragama (gharizah at-tadayyun) akan tetapi melalui proses perasaan (wijdan), bukan
melalui proses berpikir. Karena itu bukan termasuk akidah aqliyah. Kadangkala aqidah
itu adalah akidah aqliyah akan tetapi tidak menetapkan apa yang ada dalam fitrah
Dengan demikian akidah Islam adalah satu-satunya akidah yang shahih, dan satu-
satunya yang layak dijadikan sebagai asas untuk berpikir dan muyul. Dari sini berarti
untuk membentuk kepribadian manusia harus menjadikan akidah aqliyah sebagai asas
dalam berpikir dan muyul. Karena akidah Islam adalah satusatunya akidah aqliyah yang
shahih dan satu-satunya asas yang shahih maka pembentukan syakhshiyah wajib
dilakukan dengan menjadikan akidah Islam sebagai satu-satunya asas dalam berpikir
dan muyul agar terbentuk dalam diri seseorang syakhshiyah Islam, yaitu kepribadian
25
yang tinggi lagi istimewa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemben-
tukan syakhshiyah Islam dilakukan dengan membangun pemikiran dan muyul secara
bersamaan pada seseorang berdasarkan akidah Islam. Ini berarti telah terbentuk
syakhshiyah Islam. Namun demikian pem- bentukan ini bukan berarti bersifat
saja.
Tidak dijamin bahwa kepribadian ini selalu berasaskan akidah Islam, karena
kadangkala perubahan juga terjadi pada aspek muyulnya. Perubahan itu kadangkala
Allah dan bertaqarrub kepada- Nya dengan melakukan ketaatan dan selalu membangun
metoda yang ditempuh oleh Rasulullah saw. Beliau mengajak manusia untuk memeluk
26
Islam dengan menda'wahkannya kepada akidah Islam. Ketika mereka sudah memeluk
Islam beliau memperkuat akidah mereka dan memperhatikan keterikatan ini dengan
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga aku berada dalam
Islam terhadap kaum Muslim. Melalui tangan beliau dan para pengikutnya terbentuklah
tertinggi yang ada di alam semesta ini setelah syakhshiyah para nabi.
Berdasarkan hal ini tampak jelas bahwa dasar yang dilakukan pertama sekali pada
individu adalah menanamkan akidah Islam pada diri mereka. Kemudian membangun
27
METODE PENELITIAN
Pada bab ini memuat uraian tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan analisa data.
A. Jenis Penelitian
penelitian yang menghasilkan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
statistik.
penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya yang berbeda dalam suatu populasi melalui penelitian terhadap
santri Mts Persis 04 Cianjur Jl. Doktor Muwardi, Bojongherang. Metode penelitian ini
lapangan dan penulis bertemu dengan responden untuk memperoleh data yang
ini.
28
29
C. Populasi Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah santri di MTs Persis 04 Cianjur yang
2. Sampel
adalah kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan yang dilakukan oleh
atau kuesioner yang penulis bagikan kepada responden, dan responden menjawab
pertanyaan tersebut sesuai dengan pilihan jawaban yang telah penulis sediakan.
30
Dalam menganalisis data penulis menghubungkan data yang satu dengan yang
lainnya, kemudian dibuat kesimpulan dari kelompok data atau pengujian hipotesis.
penafsiran data.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini melampirkan tabel hasil pengolahan data (angket) dari responden
TABEL 1
terpenting Ragu-ragu 1 7%
Tidak setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
setuju bahwa penampilan adalah hal terpenting. Sebagian kecil responden (7%) ragu-
ragu menyetujui bahwa penampilan adalah hal terpenting. Seluruh responden (0%)
32
33
TABEL 2
Tidak setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
setuju bahwa tampil modis membuat responden percaya diri. Ditafsirkan hampir
setengahnya (33%) ragu-ragu bahwa tampil modis membuat responden percaya diri. Di
tafsirkan tidak ada (0%) tidak setuju bahwa tampil modis membuat saya percaya diri.
Jadi berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden setuju bahwa tampil
modis membuat responden percaya diri dan menunjukan persentase paling banyak.
34
35
TABEL 3
fashion Ragu-ragu 1 7%
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
responden (10%) setuju bahwa responden selalu update fashion. Ditafsirkan sebagian
kecil responden (7%) ragu-ragu bahwa responden selalu update fashion. Ditafsirkan
hampir setengahnya responden (27%) tidak setuju bahwa responden selalu update
fashion.
Jadi berdasarkan tabel diatas hampir sebagian responden menjawab setuju bahwa
responden selalu update fashion, dan menunjukan persentase yang paling banyak.
36
TABEL 4
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
(47%) setuju bahwa menurut responden trend fashion adalah hal yang wajib diikuti.
Ditafsirkan sebagian kecil responden (20%) ragu-ragu bahwa menurut responden trend
fashion adalah hal yang wajib diikuti. Ditafsirkan hampir setengahnya responden (33%)
tidak setuju bahwa menurut responden trend fashion adalah hal yang wajib diikuti.
menurut responden trend fashion adalah hal yang wajib diikuti dan menunjukan jumlah
TABEL 5
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
(47%) setuju bahwa responden selalu suka membeli apa yang responden mau. Hampir
setengahnya reponden (40%) ragu-ragu bahwa responden selalu suka membeli apa
yang responden mau. Sebagian kecil responden (13%) tidak setuju bahwa responden
responden selalu suka membeli apa saja yang responden mau dan menunjukan
TABEL 6
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
(40%) setuju bahwa responden selalu belanja dalam jumlah yang banyak. Sebagian
kecil responden (20%) ragu-ragu bahwa responden selalu belanja dalam jumlah yang
banyak. Hampir setengahnya responden (40%) tidak setuju bahwa responden selalu
Jadi berdasarkan tabel di atas, responden imbang antara setuju dengan tidak
setuju bahwa responden selalu belanja dalam jumlah yang banyak dan menunjukan
TABEL 7
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
(40%) setuju bahwa responden selalu menghabiskan uang untuk belanja. Hampir
untuk belanja. Sebagian kecil responden (27%) tidak setuju bahwa responden selalu
responden selalu menghabiskan uang untuk belanja dan menunjukan persentase yang
paling banyak.
40
TABEL 8
bersama Ragu-ragu 1 7%
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
kecil responden (7%) ragu-ragu bahwa responden selalu makan di café/resto bersama
Jadi berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden setuju bahwa responden
paling banyak.
41
TABEL 9
Tidak setuju 0 0%
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
responden (47%) ragu-ragu bahwa responden lebih suka makanmakanan resto. Tidak
ada responden (0%) tidak setuju bahwa responden lebih suka makan-makanan resto.
Jadi berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden setuju bahwa responden
lebih suka makan-makanan resto dan menunjukan persentase yang paling banyak.
TABEL 10
42
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
(20%) setuju bahwa responden lebih senang memesan makanan secara online. Hampir
makanan secara online. Sebagian besar responden (53%) tidak setuju bahwa bahwa
Jadi berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden tidak setuju bahwa
responden lebih senang memesan makanan secara online dan menunjukan persentase
TABEL 11
43
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
setuju bahwa responden lebih menyukai makanan wastern. Sebagian besar responden
setengahnya responden (27%) bahwa responden tidak setuju jika responden lebih
TABEL 12
44
mempengaruhi masa
depan anda
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
setuju bahwa responden menyenangi trend fasion, berwisata kuliner di resto dan kafe-
kafe mahal dan juga senang belanja sangat mempengaruhi masa depan responden.
fasion, berwisata kuliner di resto dan kafe-kafe mahal dan juga senang belanja sangat
mempengaruhi masa depan responden. Sebagian kecil responden (3%) menjawab tidak
setuju bahwa menyenangi trend fasion, berwisata kuliner di resto dan kafe-kafe mahal
Jadi berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden menjawab bahwa setuju
jika responden menyenangi trend fasion, berwisata kuliner di resto dan kafe-kafe mahal
dan juga senang belanja sangat mempengaruhi masa depan responden dan menunjukan
TABEL 13
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
menyetujui bahwa Kebiasaan hidup hedonisme akan selalu terbawa ke masa depan
responden nantinya. Sebagian kecil responden (20%) ragu-ragu bahwa Kebiasaan hidup
hedonisme akan selalu terbawa ke masa depan responden nantinya. Sebagian tidak ada
responden (0%) menjawab tidak menyetujui bahwa Kebiasaan hidup hedonisme akan
nantinya.
bahwa Kebiasaan hidup hedonisme akan selalu terbawa ke masa depan responden
TABEL 14
Jumlah 15 100%
Analisis Data :
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden (60%) setuju bahwa gaya
hidup hedonisme memberikan impact yang kurang baik bagi masa depan responden.
Sebagian kecil responden (13%) ragu-ragu bahwa gaya hidup hedonisme memberikan
impact yang kurang baik bagi masa depan responden. Sebagian kecil responden (27%)
tidak setuju bahwa gaya hidup hedonisme memberikan impact yang kurang baik bagi
Jadi berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden setuju menjawab bahwa
gaya hidup hedonisme memberikan impact yang kurang baik bagi masa depan
B. Pembahasan
berpengaruh, hal ini terbukti dengan jawaban no 8 yang menjawab "setuju" mencapai
uang untuk belanja, hal ini di perkuat juga dengan jawaban no 5 yang menjawab
Dari hasil di atas Jika kita kaitkan dengan pengaruh belanja pelaku hedonisme
terhadap syakhsiyyah islam maka ada dua pandangan di dalam islam tentang hal
tersebut yang pertama, jika responden menghabiskan uang untuk belanja karena
responden ingin membelikan orang lain dalam jumlah yang banyak sehingga responden
harus mengeluarkan banyak uang untuk belanja jadi tidak semata hanya untuk dirinya
tetapi untuk kebutuhan orang lain juga maka hal itu tidak bisa dikatakan hedonisme
justru hal itu malah akan menjadi bernilai pahala bagi responden. Yang kedua, apabila
sendiri maka yang demikianlah yang termasuk kepada gaya hidup hedonisme.
48
sebagaimana teori yang terdapat pada bab II tentang syakhsiyyah islam yang didalam
nya membahas tentang islam telah mengatur perbuatan manusia yang muncul dari
kebutuhan jasmani dan gharizah- Nya dengan hukum-hukum syara yang terpancar dari
aqidah islam. Peraturanperaturan tersebut adalah peraturan yang benar yang mengatur
gharizah, bukan menindasnya; yang dapat mengarahkan dan bukan membiarkannya liar
tanpa kendali. Islam menawarkan pemenuhan seluruh kebutuhannya secara serasi dan
Jadi sudah jelas bahwa gharizah seseorang itu perlu diatur dengan hukumhukum
syara tidak boleh dibiarkan liar begitu saja ia harus memiliki tolak ukur yang benar
untuk setiap pemikiran/ide. Dengan demikian ia akan selamat dari tergelinciran dan
kesalahan serta kerusakan berpikir, lalu akan terwujudlah suatu syakhsiyyah tertentu
sangat berpengaruh hal ini dibuktikan dengan jawaban no 10 yang menjawab ‘’setuju’’
mencapai(53%) yakni sebagian besar menyatakan bahwa responden lebih suka makan
makanan resto hal ini diperkuat pula dengan jawaban no 9 yang menjawab ‘’setuju’’
cafe/resto bersama teman-teman. Hal ini terbukti bahwa sebagian besar responden
melalaikan kamu (TQS. AtTakasur: 1) Ayat ini bisa diartikan sebagai dampak dari
bisa jadi ketika responden sedang makan di cafe/resto bersama teman-temannya mereka
akan lupa dengan waktu, mereka akan asik dengan dunia nya sendiri dan ketika sudah
tiba waktu untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim yakni sholat mereka
kewajiban itu. Allah sangat tidak menyukai orang-orang yang lalai terhadap kebaikan.
sangat berpengaruh hal ini dibuktikan dengan jawaban no 15 yang menjawab "setuju"
mencapai (60%) yakni sebagian besar menyatakan bahwa responden menyetujui gaya
hidup hedonisme memberikan impact yang kurang baik bagi masa depan reesponden
dan jika dibiarkan begitu saja akan terus terbawa hingga masa depan dan hal itu pun
disadari oleh responden yang yang dibuktikan dengan jawaban no 14 yang menjawab
kebiasaan hidup hedonisme akan selalu terbawa kemasa depan responden nantinya.
Sudah jelas bahwa gaya hidup hedonisme tidak sesuai dengan syakhsiyyah
islam(kepribadian islam).
50
Syahsiah (kepribadian) setiap manusia terbentuk oleh akliah (cara berpikir) dan
nafsiah (cara bersikap)-nya. Jika akliah dan nafsiahnya hedonis maka akan
menghasilkan sifat yang konsumtif, matrealistis, dan hanya memikirkan dunia semata.
Dan tidak memikirkan akhirat nantinya padahal semua yang kita lakukan akan dimintai
A. Simpulan
terpengaruh oleh gaya hidup hedonisme yang dibuktikan dengan santri selalu
menghabiskan uang untuk belanja dan santri suka membeli apapun yang mereka
mau jelas hal itu sangat bertentangangan dengan syakhsiyah islam mereka
sebagai seorang muslim. Apalagi santri sebagai individu yang mendalami ajaran
islam.
2. Sebagian besar santri di Mts Persis 04 Cianjur sudah terpengaruh dengan cara
makan atau makanan pelaku gaya hidup hedonisme terbukti dengan santri lebih
3. Sebagian besar santri Mts Persis 04 Cianjur menyetujui bahwa masa depan
pelaku hedonisme memiliki impact yang kurang baik bagi santri di masa depan
hanya memikirkan dunia saja tidak memikirkan akhirat hal itu sangat mengikis
B. Saran
51
cara menghadapi godaan hedonisme. Ini termasuk ajaranajaran moral, etika, dan
ahklak yang kuat.
2. Pembinaan etika dan karakter: Penting untuk membina karakter dan etika santri
agar mereka memiliki landasan moral yang kokoh. Ini dapat mencakup program
pembinaan karakter, pelatihan kepemimpinan, dan keterlibatan dalam kegiatan
sosial yang positif.
depan santri.
52
DAFTAR PUSTAKA
Inaya Hilmi. Wordpress. "Hedonisme Ala Qorun". 26 Agustus 2017. Diakses pada 27
Oktober 2023. Dari https://islamslogic.wordpress.com.
Para kontributor Liputan6. "15 Pengertian Hedonisme menurut para ahli, ini
penyebabnya". Diakses pada 25 September 2023. Dari
https://www.liputan6.com/hot/read/4691939/15-pengertian-hedonismemenurut-
para-ahli-ini-penyebabnya.
53
LAMPIRAN- LAMPIRAN
54
DOKUMENTASI PENELITIAN
55
56