Anda di halaman 1dari 11

NAMA : SONYA J.

N OTEMUSU

NIM : 184502721

KELAS/SEMESTER : D/V

REMEDIAL KEPERAWATAN PALIATIF

1. Jelaskan perkembangan keperawatan paliatif.


Jawaban :
Perkembangan keperawatan paliatif telah menjadi fokus penting dalam pelayanan
kesehatan, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup pasien yang menghadapi
penyakit serius. Perawatan paliatif bertujuan untuk meringankan penderitaan fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual pasien serta keluarganya. Pendekatan ini melibatkan
tim multidisiplin dan dapat dilakukan di berbagai setting, seperti rumah sakit, rawat
jalan, rawat inap, dan rumah pasien. Perkembangan awal perawatan paliatif di
Indonesia dimulai pada tahun 1980-an dan masih terus berkembang hingga saat ini.
Pendekatan perawatan paliatif ini penting dalam meningkatkan kualitas hidup
pasien yang menghadapi penyakit serius, termasuk anak-anak. Perawatan paliatif pada
anak memiliki aspek khusus yang harus diperhatikan, dan penting untuk dilakukan
oleh tim perawatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai. Di
Indonesia, rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan perawatan paliatif masih
terbatas, namun perkembangannya terus diupayakan untuk merata ke berbagai
wilayah.

Refrensi :
[1] https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/558779-keperawatan-
paliatif-dan-menjelang-ajal-d3905137.pdf
[2] https://ugm.ac.id/id/berita/3588-mengembangkan-perawatan-paliatif-di-indonesia/
[3] https://lms.unism.ac.id/mod/resource/view.php?id=10030
[4] https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18321/2/Bab%20I.pdf
[5] https://www.ums.ac.id/berita/penelitian/perawatan-paliatif-nyalakan-asa-di-ujung-
hayat
2. Jelaskan model pelayanan keperawatan paliatif.
Jawaban:
Model pelayanan keperawatan paliatif merupakan sistem integrasi yang
mengumpulkan prinsip, teknik, dan strategi untuk mendinginkan kualitas hidup pasien
dan keluarga yang menghadapi masalah serius yang mengancam kehidupan, termasuk
penyakit yang mengancam akhirnya kehidupan individu. Beberapa elemen penting
dalam model pelayanan keperawatan paliatif antara lain:

a. Model Teori Peaceful End of Life (PEOL): Contohnya adalah model teori PEOL
yang menggambarkan cara untuk memfasilitasi praktik yang berkelanjutan yang
mempertimbangkan prinsip etik dan mendorong kualitas hidup yang lebih nyaman
dan damai bagi pasien, termasalkan:
- Terbebas dari rasa nyeri
- Merasa nyaman
- Merasa bernifah dan merasa terhormat
- Merasa damai
b. Struktural dan Proses Layanan : Cara menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
bagi para profesional paliatif dalam memberikan perawatan yang
berkesinambungan pada pasien dan keluarga.
c. Tim Paliatif Integralis : Tim paliatif berpijak pada pengertian yang sama tentang
kondisi pasien akan bersama sama menentukan tujuan perawatan paliatif sesuai
dengan tahapan dalam fase paliatif.
d. Prinsip Utama: Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain, menghargai kehidupan
dan menganggap kematian sebagai proses normal, tidak bertujuan mempercepat
atau menghambat kematian, mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan
spiritual, memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin.
e. Tenaga Ahli: Tenaga ahli yang handal termasuk dokter, perawat, insinyur
kesehatan masyarakat (IKM), dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki
pendidikan dan pengalaman yang konsisten dengan prinsip keperawatan paliatif.
f. Organisasi dan Dokumentasi: Organisasi struktural yang mendukung pelayanan
paliatif, serta dokumentasi yang transparan dan akurat.
g. Sumber Daya Manusia: Ketersediaan opioid dan obat-obatan lainnya, serta sistem
pendukung struktural yang membantu pelayanan paliatif.
h. Pengembangan Profesi : Pengembangan profesi keperawatan paliatif melalui
kurikulum pendidikan, serta penguatan kolaborasi antara sektor pendidikan,
pemerintah, dan sektor swasta.

Refrensi :
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22345/BAB%20II.pdf?
isAllowed=y&sequence=5
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/perawatan-paliatif
https://www.poijaya.org/2021/03/08/prinsip-perawatan-paliatif-dan-aplikasinya/
http://repository.uki.ac.id/9640/1/
PeranDanFungsiKeluargaDalamPerawatanPaliatif.pdf
https://www.unpad.ac.id/2014/03/perawatan-paliatif-dan-kualitas-hidup-bangsa/

3. Jelaskan aspek legal keperawatan paliatif di indonesia.


Jawaban:
Aspek legal keperawatan paliatif merupakan kontekst hukum yang mendorong
profesionalisme dan memperlindungi pasien serta keluarga mereka dalam situasi
penyakit yang sulit disembuhkan, terutama pada fase awal dan akhir penyakit. Di
Indonesia, aspek legal keperawatan paliatif dipelopori oleh Undang-Undang Nomor
2014 tentang Kesehatan, yang membatasi praktik medis yang melibatkan perawatan
paliatif.

Prinsip utama dalam keperawatan paliatif antara lain:

1. Menghilangkan nyeri dan mencegah gejalanya, serta keluhan fisik lainnya.

2. Memperjuangkan kualitas hidup pasien dan keluarga.

3. Memberikan dukungan secara fisik, psikososial, dan spiritual.

4. Respektivis terhadap autonomi pasien dan keluarga.

5. Transparansi dalam komunikasi dengan pasien dan keluarga.

Perawatan paliatif di Indonesia masih sedang dalam proses perluasan dan


implementasi, sehingga tidak semua institusi kesehatan memiliki kapasitas untuk
memberikan layanan ini secara optimal. Selain itu, aspek etik dan legal dalam
keperawatan paliatif juga membantu dalam menciptakan sistem pelayanan yang lebih
profesional dan mematuhi standar internasional.

Di dunia, keperawatan paliatif telah banyak dikenal dan diimplementasikan di


berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Eropa Utara. Standar dan
prinsip dasar keperawatan paliatif telah dirancang dan diberikan oleh World Health
Organization (WHO), International Council of Nurses (ICN), dan European
Association for Palliative Care (EAPC).

Refrensi :

https://www.scribd.com/document/428385402/Aspek-Legal-Etik-Kep-Paliatif

https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/558779-keperawatan-
paliatif-dan-menjelang-ajal-d3905137.pdf

https://osf.io/2t36g/download/?format=pdf

https://repository.itekes-bali.ac.id/medias/journal/Book_Chapter_Palliative_Ca
re___Sertifikat.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22345/BAB
%20II.pdf?isAllowed=y&sequence=5

4. Jelaslan prinsip perawatan paliatif dan manajemen nyeri


Jawaban :
Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi antara dokter,
perawat, terapis, petugas sosial-medis, psikolog, rohaniwan, relawan, dan profesi lain
yang diperlukan. Prinsip-prinsip perawatan paliatif meliputi menghargai setiap
kehidupan, menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak mempercepat
atau menunda kematian, menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan,
menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, mengintegrasikan aspek
psikologis, sosial, dan spiritual, serta memberikan dukungan agar pasien dapat hidup
seaktif mungkin. Manajemen nyeri merupakan bagian penting dari perawatan paliatif,
yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien dan meningkatkan kualitas
hidupnya. Prinsip-prinsip manajemen nyeri meliputi penilaian nyeri secara teratur,
pemilihan obat yang tepat, dosis yang tepat, dan cara pemberian yang tepat, serta
memperhatikan efek samping obat[5]. Selain itu, terapi non-farmakologis seperti
terapi fisik, relaksasi, dan terapi psikologis juga dapat membantu mengurangi nyeri.

Prinsip utama dalam keperawatan paliatif antara lain:

1. Menghilangkan nyeri dan mencegah gejalanya, serta keluhan fisik lainnya.

2. Memperjuangkan kualitas hidup pasien dan keluarga.

3. Memberikan dukungan secara fisik, psikososial, dan spiritual.

4. Respektivis terhadap autonomi pasien dan keluarga.

5. Transparansi dalam komunikasi dengan pasien dan keluarga.

Refrensi :

https://www.poijaya.org/2021/03/08/prinsip-perawatan-paliatif-dan-aplikasinya/

https://sardjito.co.id/2019/05/15/perawatan-paliatif-melalui-program-home-care/

https://rscarolus.or.id/artikel/perawatan-paliatif/

5. Jelaskan peran perawat dalam asuhan keperawatan paliatif dan menjelang ajal
Jawaban :
Perawat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan sosial, emosi, dan
fisiologis pasien yang mengalami asuhan keperawatan palliatif (KP) dan menjelang
ajal. Berikut adalah beberapa tugas utama perawat di bidang ini:
1. Pemantauan dan pengevaluasi kondisi pasien secara holistik, termasuk faktors
seperti dukungan emosi, kesadaran, dan kebutuhannya.
2. Menciptakan hubungan komunikatif yang baik dengan pasien dan keluarga
mereka untuk membentuk tujuan terapi sesuai dengan keinginan pasien.
3. Memfasilitasi proses dekompensasi dan alih fungsi bagi pasien yang sedang
berada pada masa akhir hidupnya.
4. Menyediakan informasi dan bimbingan tentang alternatif terbaik untuk pilihan
medis, obat-obatan, dan teknik penggunaan obat.
5. Melakukan intervensi nonfarmaseutikal, seperti massaj, peternakan, dan
olahraga, untuk memberikan relief daripada nyeri dan diskomfort lainnya.
6. Merancang dan menerapkan strategi pengurangan nyeri dan diskomfort,
termasuk manajemen simptom umum seperti nausea, vomiting, dan halusan.
7. Mendorong dan membantu pasien dalam mengembangkan dokumen
persetujuan hukum (ADV), jika dirinya memerlukan perwujudan tersebut.
8. Memberikan dukungan emosi dan mental bagi pasien dan keluarganya,
termasuk berbagai bentuk terapi seperti terapi arteterapi, musikoterapi, dan
terapi seniman.
9. Mempersiapkan lingkungan yang nyaman dan aman untuk pasien dan
keluarga mereka.

Perawat juga harus memahami konsep KP, mulailah dari prinsip-prinsip dasar,
sehingga bisa mendukung pasien dan keluarga mereka dalam mengintegrasikan aspek
spiritual, emosi, dan keseimbangan fisiologis dalam kehidupan mereka. Selain itu,
perawat juga wajib memahami dan mengimplementasikan standar etika, profesionalisme,
dan kompetensi yang diperlukan dalam melayani pasien yang mengalami KP dan
menjelang ajal.

6. Jelaskan komunikasi pada keperawatan paliatif dan teknik penyampaian berita buruk.
jawaban :
Komunikasi pada keperawatan paliyativ, termasuk penyampaian berita buruk,
memerlukan kemampuan bermuta resmi, empati, dan ketrampilan berkomunikasi
yang baik. Proses ini melibatkan beberapa fase utama:
1) Persiapan: Melakukan preparasi sebelum menyampaikan berita buruk, seperti
mempersiapkan informasi yang relevan dan memilih waktu dan tempat yang
sesuai.
2) Empati dan keprihatinan: Menjalankan komunikasi dengan empati dan
keprihatinan terhadap situasi pasien, sekaligus memahami dan mempatikan diri
dalam posisi mereka.
3) Penjelasan yang jelas : Menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan menunjukkan empati terhadap pasien.
4) Memvalidasi emosi : Mendengar dan memahami emosi pasien saat menerima
berita buruk, dan memberikan ruang untuk mereka untuk mencerna informasi.
5) Merencanakan tindak lanjut: Menyediakan rencana untuk langkah-langkah
selanjutnya, misalnya pemeriksaan lanjut, pengobatan gejala, atau pemberitahuan
kepada keluarga.
Prosedur ini membantu menghindari kolusi dan mengurangi risiko negatif
yang timbul dari penyampaian berita buruk, seperti kekecilan harapan, depresi,
dan retrospepsi negatif.

Refrensi :

https://id.scribd.com/presentation/544458670/Teknik-Penyampaian-Berita-Buruk-
Dalam-Perawatan-Paliatif

https://ejournal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/sentri/article/view/1272

https://id.scribd.com/document/375508654/Makalah-Teknik-Menyampaikan-Berita-
Buruk

7. Jelaskan keperawatan paliatif dalam perpektif agama dan spirituan, sosial budaya.
jawaban :
Keperawatan paliatif melibatkan aspek agama dan spiritual, serta sosial budaya dalam
berbagai hal seperti:
a. Menyediakan dukungan sosial, kultural, dan spiritual bagi pasien dan keluarga
b. Memperhitungkan nilai-nilai agama dan spiritual dalam memilih strategi
perawatan sesuai dengan kepercayaan individu.
c. Merancang perawatan yang komprehensif yang mencakup aspek fisiologis,
psikologis, sosial, dan spiritual.
d. Memberikan dukungan persiapan dan selama masa duka cita (bereavement).

Keperawatan paliatif didorong oleh prinsip penting seperti menghilangkan nyeri,


mengecek api gejala, dan menganggap kematian sebagai proses normal. Hal ini
memungkinkan petugas kesehatan untuk mengintegrasikan aspek agama, spiritual,
dan sosial budaya dalam upaya merealisasikan keperawatan yang lebih integratif dan
menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan keluarga secara holistik.

Refrensi :
https://www.researchgate.net/publication/
372519060_PERAWATAN_PALIATIF_DALAM_PERSPEKTIF_SOSIAL_DAN_B
UDAYA

https://www.coursehero.com/file/78307589/Perawatan-Paliatif-Dalam-Perspektif-Agama-
dan-Spiritualdocx/

8. Jelaskan pengkajian keperawatan paliatif secara holistik


Jawaban:
Keperawatan paliatif secara holistik melibatkan aspek fisik, psikososial, sosial,
kultural, dan spiritual dalam memberikan perawatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga. Berikut adalah daftar aspek yang diperhatikan dalam
keperawatan paliatif secara holistik:
a. Fisik: Melihat dan mengobati gejala fisik, seperti nyeri, gangguan nutrisi, dan
kondisi fisiologis.
b. Psikososial: Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi yang
membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi emosi, kepuasan hidup, dan
hubungan sosial.
c. Sosial: Memberikan dukungan sosial, seperti bantuan logistik, informasi, dan
perantaraan dengan profesional lainnya.
d. Kultural: Memahami dan mematuhi norma-norma kultur pasien dan keluarga,
seperti kebudayaan, tradisi, dan persepsii mata dunia.
e. Spirtual: Membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi pertanyaan
filozofis, moral, dan deontologi yang berhubungan dengan kehidupan,
kematian, dan persemakmuran.

Perawat paliatif harus mampu mengidentifikasi dan mengkaji masalah non-fisik


pasien, serta mengoptimalkan pengobatan yang tepat masalah[1][2]. Tim
multidisipliner yang terdiri dari berbagai profesi, seperti dokter, perawat, psikologi,
sosial, dan teologi, merupakan komponen penting dalam mengeksekusi keperawatan
paliatif secara holistik.

Refrensi :
https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/558779-keperawatan-paliatif-dan-
menjelang-ajal-d3905137.pdf

https://jurnal.poltekesos.ac.id/index.php/peksos/article/download/338/301/923

https://repository.itekes-bali.ac.id/medias/journal/B.8.1_BUKU_AJAR_KEPERAWATAN_P
ALIATIF.pdf

http://repository.akperykyjogja.ac.id/187/1/Buku_Holistic_Nursing.pdf

9. Jelaskan asuhan keperawatan paliatif care dengan kasus AIDS


Jawaban :
Dalam asuhan keperawatan paliatif care pada pasien AIDS, perawat harus
memperhatikan aspek fisik, psikososial, sosial, kultural, dan spiritual pasien.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam intervensi keperawatan pada pasien
AIDS antara lain:
a. Pengkajian: Melakukan pengkajian fisik dan psikososial pasien secara
menyeluruh, termasuk identifikasi masalah non-fisik seperti emosi,
kepercayaan, dan nilai-nilai pasien.
b. Perencanaan: Merencanakan intervensi yang tepat masalah, termasuk
pengobatan yang tepat masalah fisik dan non-fisik, seperti komunikasi efektif,
penanganan stres, dan penunjangan emosi.
c. Implementasi: Melaksanakan intervensi yang telah direncanakan, termasuk
memberikan dukungan sosial, seperti bantuan logistik, informasi, dan
perantaraan dengan profesional lainnya.
d. Evaluasi: Mengevaluasi efektivitas intervensi yang telah dilakukan dan
melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Perawat paliatif harus mampu mengidentifikasi dan mengkaji masalah non-fisik
pasien, serta mengoptimalkan pengobatan yang tepat masalah. Tim multidisipliner
yang terdiri dari berbagai profesi, seperti dokter, perawat, psikologi, sosial, dan
teologi, merupakan komponen penting dalam mengeksekusi keperawatan paliatif
secara holistik.

Refrensi :
[https://id.scribd.com/document/451572645/ASUHAN-KEPERAWATAN-PALIATIF-CARE-
PADA-PASIEN-HIV-docx

https://id.scribd.com/document/451844530/375895052-Askep-Paliatif-HIV-AIDS-Copy-docx

https://prin.or.id/index.php/Innovation/article/download/1695/1674/4525

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muria-kudus/psychology/asuhan-
keperawatan-paliatif-pada-odha/15827725

http://repository.itspku.ac.id/226/1/PERAWATAN%20PALIATIF%20HIV%20AIDS
%20Cetak.pdf

10. Jelaskan trend keperawatan paliatif di indonesia di masa depan


Jawaban :
Tren keperawatan paliatif di Indonesia pada masa depan ditandai oleh fokus lebih
intensif pada meningkatkan akses dan kualitas layanan terbaik untuk pasien dengan
penyakit yang sulit disembuhkan, seperti penyakit kanser dan HIV/AIDS[2].
Beberapa aspekt penting dalam tren ini antara lain:
a) Multidisiplinarisme: Mempromosikan pendekatan multidisiplinary yang
melibatkan profesional dari berbagai bidang medis untuk meningkatkan hasil
pelayanan.
b) Integrasi komunitas: Melibatkan keluarga dan komunitas dalam proses perawatan
paliati.
c) Peningkatan keterlibatan dokter spesialis: Mendorong jumlah dokter yang mampu
memberikan pelayanan perawatan paliatif.
d) Investasi dalam riset: Meningkatkan waktu dan sumber daya yang dialokasikan
untuk riset, yang akan meningkatkan akses dan outkom dari perawatan paliatif.
e) Pemberdayaan institusi: Memfasilitasi kolaborasi antara institusi pendidikan dan
praktik untuk mendukung pengembangan sistem perawatan paliatif.

Di masa depan, perlu diprioritaskan peningkatan ketersediaan tenaga kerja ahli, serta
peningkatan kinerja pelayanan terintegrasi yang mencakup aspek fisik, psikologis, dan
spiritual dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
Refrensi :

https://id.scribd.com/document/506428385/TREND-ISSUE-KEPERAWATAN-PALIATIF-
DI-INDONESIA-DAN-LUAR-NEGERI-Nurul-Fauzhiyah-01-2018-015

https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/558779-keperawatan-paliatif-dan-
menjelang-ajal-d3905137.pdf

https://id.scribd.com/document/441397105/MAKALAH-TREND-ISSUE-PALIATIF-II

https://scholar.ui.ac.id/files/
14222934/5._Pedoman_Strategi_Langkah_Aksi_Pengembangan_Perawatan_Paliatif.
pdf

http://repository.uki.ac.id/9640/1/PeranDanFungsiKeluargaDalamPerawatanPaliatif.pdf

Anda mungkin juga menyukai