DAFTAR PENYUSUN
i
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LEMBAR REVISI
NIK : 14890058
Dengan ini menyatakan pelaksanaan Revisi Modul Fisika Dasar unutuk Fakultas
Teknik Elektro, telah dilaksanakan dengan penjelasan sebagai berikut:
ii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LEMBAR PERNYATAAN
NIK : 14890058
iii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
VISI:
Menjadi fakultas berstandar internasional yang berperan aktif dalam
pengembangan pendidikan, riset, dan entrepreneurship di bidang teknik elektro
dan teknik fisika, berbasis teknologi informasi.
MISI:
1. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berstandar internasional di
bidang Teknik elektro dan teknik fisika berbasis teknologi informasi.
2. Menyelenggarakan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan hasil-hasil
riset berstandar internasional di bidang teknik elektro dan fisika.
3. Menyelenggarakan program entrepreneurship berbasis teknologi bidang
teknik elektro dan teknik fisika di kalangan sivitas akademika untuk
mendukung pembangunan ekonomi nasional.
4. Mengembangkan jejaring dengan perguruan tinggi dan industri
terkemuka dalam dan luar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan,
riset, dan entrepreneurship.
5. Mengembangkan sumberdaya untuk mencapai keunggulan dalam
pendidikan, riset, dan entrepreneurship.
iv
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan unggulan dan berstandar internasional
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
telekomunikasi khususnya wireless communication yang diakui secara
internasional
3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi telekomunikasi untuk
peradaban bangsa dan masyarakat internasional.
v
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MISI:
1. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berstandar internasional di
bidang Teknik Fisika berbasis teknologi informasi.
2. Menyelenggarakan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan hasil-hasil riset
berstandar internasional di bidang Teknik Fisika.
3. Menyelenggarakan program enterpreneurship di kalangan sivitas
akademika yang berbasis teknologi bidang Teknik Tisika.
4. Mengembangkan jejaring dengan perguruan tinggi dan industri terkemuka
dalam danluar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan, riset, dan
enterpreneurship.
5. Mengembangkan sumberdaya untuk mencapai keunggulan dalam
pendidikan, riset, dan enterpreneurship di bidang Teknik Fisika.
vi
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
VISI:
Menjadi Program Studi S1 berstandar internasional, berperan aktif dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang sistem komputer berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berstandar internasional untuk
menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu dan teknologi komputer.
2. Mengembangkan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi bidang sistem komputer, serta bekerjasama dengan
industri/institusi, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat.
3. Mengembangkan dan membina jejaring dengan perguruan tinggi dan
industri terkemuka dalam dan luar negeri dalam rangka kerjasama
pendidikan dan penelitian.
4. Mengembangkan sumber daya untuk mencapai keunggulan dalam
pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
vii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MISI:
1. Mempersiapkan lulusan yang unggul di bidang teknologi biomedis dengan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendorong
pertumbuhan intelektual.
2. Berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan teknologi di bidang teknik
biomedis untuk mendorong inovasi perangkat penunjang kesehatan
berbasis teknologi di lingkupglobal.
3. Membangun jaringan kemitraan yang kuat dengan pemangku kepentingan
di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan industri.
4. Menyelenggarakan program kewirausahaan di bidang teknik biomedis
berbasis teknologi informasi.
viii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MISI:
1. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berstandar internasional di
bidang Rekayasa Energi Listrik berbasis teknologi informasi.
2. Menyelenggarakan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan hasil-hasil riset
berstandar internasional di bidang Rekayasa Energi Listrik.
3. Menyelenggarakan program entrepreneurship yang mengaplikasikan
bidang Rekayasa Energi Listrik di kalangan sivitas akademika untuk
mendukung pembangunan ekonomi nasional.
4. Mengembangkan jejaring dengan perguruan tinggi dan industri terkemuka
dalam dan luar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan, riset, dan
entrepreneurship.
5. Mengembangkan sumberdaya untuk mencapai keunggulan dalam
pendidikan, riset, dan entrepreneurship.
ix
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
x
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
DAFTAR ISI
xi
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
C. Multimeter ............................................................................................... 29
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM ................................................................... 30
V. PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 31
VI. ANALISIS ............................................................................................... 31
MODUL II PENGUKURAN BESARAN LISTRIK I (MENGUKUR
HAMBATAN DALAM BASICMETER) ............................................................ 33
I. TUJUAN ..................................................................................................... 33
II. ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 33
III. DASAR TEORI ....................................................................................... 33
A. Multimeter ............................................................................................... 33
B. Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.......................................................... 34
C. Cara Kerja Praktikum .............................................................................. 35
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM ................................................................... 36
V. PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 36
VI. ANALISIS ............................................................................................... 38
MODUL III PENGUKURAN BESARAN LISTRIK II (MENAIKKAN
BATAS UKUR AMPEREMETER) ................................................................... 40
I. TUJUAN ..................................................................................................... 40
II. ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 40
III. DASAR TEORI ....................................................................................... 40
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM ................................................................... 41
V. PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 41
VI. ANALISIS ............................................................................................... 42
MODUL IV PENGUKURAN BESARAN LISTRIK III (MENAIKKAN
BATAS UKUR VOLTMETER) ........................................................................... 44
I. TUJUAN ..................................................................................................... 44
II. ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 44
III. DASAR TEORI ....................................................................................... 44
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM ................................................................... 45
V. PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 45
VI. ANALISIS ............................................................................................... 46
MODUL V PENGISIAN MUATAN PADA KAPASITOR.............................. 48
I. TUJUAN ..................................................................................................... 48
II. ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 48
xii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xiii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xiv
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. 1 MULTIMETER DIGITAL ........................................................... 30
GAMBAR 1. 2 RANGKAIAN SERI ....................................................................30
GAMBAR 1. 3 RANGKAIAN PARAREL ........................................................... 31
GAMBAR 2. 1 MULTIMETER ...........................................................................34
GAMBAR 2. 2 RANGKAIAN PADA PBL I ...................................................... 35
GAMBAR 2. 3 RANGKAIAN PADA BASICMETER .......................................36
GAMBAR 3. 1 RANGKAIAN PADA PBL 2 ....................................................... 40
GAMBAR 3. 2 RANGKAIAN AMPEREMETER ............................................... 41
GAMBAR 4. 1 RANGKAIAN PADA VOLTMETER .........................................44
GAMBAR 4. 2 RANGKAIAN PADA PBL 3 ....................................................... 45
GAMBAR 5. 1 SIMBOL KAPASITOR................................................................ 48
GAMBAR 5. 2 KAPASITOR ................................................................................ 48
GAMBAR 5. 3 RANGKAIAN PENGISIAN KAPASITOR ................................ 50
GAMBAR 6. 1 RANGKAIAN PENGOSONGAN MUATAN KAPASITOR .....56
GAMBAR 7. 1 ILUSTRASI JEMBATAN WHEATSTONE ............................... 65
GAMBAR 7. 2 JEMBATAN WHEATSTONE DENGAN L SHIFT ................... 66
GAMBAR 7. 3 STRAIN GAUGE .........................................................................67
GAMBAR 7. 4 PITA WARNA RESISTOR ......................................................... 68
GAMBAR 7. 5 JEMBATAN WHEATSTONE DENGAN R VARIABEL ..........69
GAMBAR 8. 1 FENOMENA MAGNET BUATAN ............................................ 73
GAMBAR 8. 2 REPRESENTASI HUKUM BIOT-SAVART ............................. 74
GAMBAR 8. 3 RANGKAIAN PERCOBAAN PERTAMA PRAKTIKUM IM I 76
GAMBAR 8. 4 RANGKAIAN PERCOBAAN KEDUA PRAKTIKUM IM 1 ....77
GAMBAR 9. 1 KOMPONEN GENERATOR ...................................................... 81
GAMBAR 9. 2 PERCOBAAN PERTAMA PRAKTIKUM IM II ....................... 82
GAMBAR 9. 3 PERCOBAAN KEDUA PRAKTIKUM IM II ............................. 83
GAMBAR 10. 1 PERCOBAAN TRANSFORMATOR PERTAMA ................... 85
GAMBAR 11. 1 BEL LISTRIK ............................................................................ 89
GAMBAR 11. 2 METAL DETECTOR.................................................................91
xv
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xvi
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
DAFTAR TABEL
TABEL 1. 1 DATA PENGAMATAN ................................................................... 31
TABEL 2. 1 PENGAMATAN DATA PBL I ....................................................... 36
TABEL 2. 2 REGRESI LINEAR ......................................................................... 37
TABEL 3. 1 TABEL PENGAMATAN RSHUNT ................................................ 41
TABEL 4. 1 TABEL PENGAMATAN PADA PBL 3 .......................................... 45
TABEL 5. 1 TABEL PENGAMATAN PENGISIAN KAPASITOR ................... 51
TABEL 5. 2 TABEL REGRESI PENGISIAN PERTAMA .................................. 52
TABEL 5. 3 TABEL REGRESI PENGISIAN KEDUA ....................................... 52
TABEL 5. 4 TABEL REGRESI PENGISIAN KETIGA ...................................... 53
TABEL 6. 1 TABEL PENGAMATAN PENGOSONGAN KAPASITOR........... 58
TABEL 6. 2 TABEL REGRESI PENGOSONGAN KAPASITOR PERCOBAAN
KE - 1 ..................................................................................................................... 59
TABEL 6. 3 TABEL REGRESI PENGOSONGAN KAPASITOR PERCOBAAN
KE - 2 ..................................................................................................................... 59
TABEL 6. 4 TABEL REGRESI PENGOSONGAN KAPASITOR PERCOBAAN
KE - 3 ..................................................................................................................... 60
TABEL 7. 1 PENGAMATAN PADA MULTIMETER ........................................ 67
TABEL 7. 2 DAFTAR PITA WARNA RESISTOR ............................................. 68
TABEL 7. 3 CONTOH PERHITUNGAN PADA JEMBATAN WHEATSTONE
................................................................................................................................ 69
TABEL 7. 4 TABEL PENGAMATAN PITA WARNA ....................................... 69
TABEL 7. 5 DATA PENGAMATAN DENGAN JEMBATAN WHEATSTONE
................................................................................................................................ 70
TABEL 8. 1 PENGAMATAN PERCOBAAN PERTAMA PRAKTIKUM IM 1 77
TABEL 8. 2 PENGAMATAN PERCOBAAN KEDUA PRAKTIKUM IM I ...... 77
TABEL 10. 1 PENGAMATAN PADA PRAKTIKUM TRANSFORMATOR .... 86
xvii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
KEHADIRAN
1. Praktikan diwajibkan hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan
2. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum pelaksanaan praktikum dimulai.
3. Toleransi keterlambatan adalah 20 menit terhitung dari 10 menit sebelum
pelaksanaan praktikum dimulai. Jika melebihi waktu yang ditentukan tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
4. Maksimal ketidakhadiran mengikuti praktikum hanya 1 kali, lebih dari
ketentuan tersebut mahasiswa akan mengulang praktikum pada semester
berikutnya.
PERSENTASE PENILAIAN
Penilaian Praktikum Fisika Dasar meliputi parameter-parameter berikut:
Tugas Pendahuluan : 15 %
Tes Awal : 15 %
Praktikum : 40 %
Jurnal dan Analisis : 30 %
Total : 100 %
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Pada saat praktikum dilarang memakai jaket kecuali SAKIT.
2. Saat praktikum berlangsung dilarang menggunakan barang-barang yang tidak
berhubungan dengan praktikum (gelang, cincin, perhiasan berlebihan, dan HP),
kecuali aksesoris keagamaan.
3. Praktikan dilarang mengoperasikan alat-alat praktikum sebelum mendapat
instruksi dari asisten jaga.
4. Selama pelaksanaan praktikum HP WAJIB DI SILENT DAN
DIMASUKKAN KE DALAM TAS, menerima panggilan atau pesan
dilakukan di luar ruangan praktikum dengan seizin asisten jaga.
xviii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xix
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Ketentuan Seragam:
1. Senin : Kemeja Merah Telkom/Putih (kemeja wajib
dimasukkan)
2. Selasa - Rabu : Kemeja Putih (kemeja wajib dimasukkan)
3. Kamis : Kemeja Bebas/Putih
4. Jumat : Kemeja Batik/Putih (no outer batik)
5. Sabtu : Kemeja Bebas/Putih
NOTE: kemeja harus berkerah panjang dan full kancing (bukan baju polo)
KELENGKAPAN PRAKTIKUM
Perlengkapan praktikum yang harus dibawa adalah kartu praktikum, buku TP &
TA, dan laptop atau tablet minimal 1 perkelompok (berfungsi untuk alat hitung
atau menggunakan simulator alat jika dibutuhkan). Jika tidak membawa
dipersilahkan untuk melengkapi terlebih dahulu sesuai batas waktu yang telah
diberikan.
TUGAS PENDAHULUAN
1. TP bersifat WAJIB karena TP merupakan syarat mengikuti praktikum.
xx
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xxi
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
TES AWAL
1. Tes awal dilaksanakan selama 8 menit.
2. Tes awal dilakukan secara close book dan dilarang menggunakan kalkulator.
3. Tidak ada waktu tambahan untuk pelaksanaan tes awal jika praktikan datang
terlambat.
4. Dalam pelaksanaan tes awal praktikan dilarang berbuat curang dalam bentuk
apapun. Jika terjadi kecurangan nilai TES AWAL = 0.
5. Tes Awal dikerjakan pada buku “PENGERJAAN TP & TA”.
6. Jika ada pertanyaan ditujukan langsung kepada asisten jaga.
JURNAL
1. Setiap praktikan WAJIB mengerjakan jurnal praktikum.
2. Jurnal dikerjakan pada kertas yang sudah disediakan oleh asisten dan wajib
tulis tangan pada bagian yang perlu diisi.
3. Jurnal dikumpulkan pada saat minggu presentasi berlangsung.
4. Pembuatan jurnal harus sesuai dengan format yang telah ditentukan.
5. Dilarang keras melakukan plagiarisme.
6. Format jurnal:
• Cover (terlampir)
• Tujuan praktikum (terlampir)
xxii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
PRESENTASI
4. Format presentasi:
c. Tujuan
e. Dasar teori
f. Pengolahan data
xxiii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
g. Analisis
h. Kesimpulan
i. Referensi
PRAKTIKUM SUSULAN
1. Untuk pengajuan praktikum susulan langsung menghubungi ke OA Line
Seelabs (@jit0659i), bukan pada asisten praktikum.
2. Praktikan hanya dapat mengikuti praktikum susulan maksimal 1 kali selama
satu semester.
3. Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum susulan akan diinfokan melalui
Official Account Praktikum Fisika Dasar.
4. Syarat mengajukan izin praktikum susulan hanya berlaku bagi yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Sakit
- Dirawat Inap
● Praktikan wajib melampirkan surat keterangan rawat inap dari rumah
sakit/puskesmas/instansi terkait.
● Praktikan wajib memproses pengajuan praktikum susulan maksimal
tujuh hari setelah massa rawat inap selesai.
- Penyakit Kronis
● Praktikan wajib melampirkan surat sakit dari rumah
sakit/puskesmas/instansi terkait dan memberikan bukti rekam medis
yang menunjukkan penyakit telah diderita dalam kurun waktu yang
lama.
- Rawat Jalan
● Praktikan waib melampirkan surat keterangan dari dokter yang
menyatakan sakit dan membutuhkan istirahat.
b. Dispensasi Akademik
● Praktikan wajib melampirkan Salinan bukti approval dispensasi dari i-
xxiv
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xxv
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
HAK PRAKTIKAN
1. Mengikuti praktikum sesuai jadwal.
2. Meninggalkan ruang praktikum dengan seizin asisten jaga.
3. Menanyakan atau mengkomplain nilai kepada asisten yang bersangkutan.
4. Menanyakan hal yang kurang jelas yang berkenaan dengan materi yang ada
pada modul yang bersangkutan.
KOMPLAIN NILAI
1. Praktikan dapat mengkomplain nilai praktikum jika dirasa nilai tidak sesuai.
2. Komplain nilai dapat dilakukan dengan menghubungi asisten jaga yang
bersangkutan.
3. Kontak asisten dapat dilihat di website Laboratorium Fisika Dasar.
NOTE: Segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh praktikan akan diberikan
pengurangan nilai sebesar 60%.
xxvi
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
xxvii
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL I
PENDAHULUAN KELISTRIKAN
I. TUJUAN
1. Memahami konsep rangkaian pembagi arus dan pembagi
tegangan;Menentukan ketidakpastian dalam proses pengukuran.
2. Dapat merangkai rangkaian pembagi arus dan pembagi tegangan.
28
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
B. Resistor
Resistor merupakan suatu komponen listrik yang berfungsi untuk
menghambat atau membatasi jumlah arus yang lewat pada suatu rangkaian.
Resistor ini bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan
untuk resistansi pada resistor disebut Ohm dengan simbol (Ω). Sebutan
“Ohm” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga
merupakan seorang fisikawan berasal dari Jerman. Terdapat beberapa fungsi
dari resistor, yaitu :
• Sebagai pembatas arus listrik;
• Sebagai pengatur arus listrik;
• Sebagai pembagi tegangan arus listrik
• Sebagai penurun tegangan arus listrik.
C. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukut besaran listrik yang berfungsi untuk
mengukur tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), dan hambatan
(ohmmeter) suatu komponen listrik. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu
multimeter digital dan multimeter analog. Baik multimeter digital maupun
analog dapat digunakan untuk mengukur listrik AC maupun listrik DC.
Namun dalam praktikum ini digunakan multimeter digital. Berikut
merupakan contoh multimeter digital.
29
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
30
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan table data yang didapat di praktikum:
Tabel 1 1 Data Pengamatan
Tegangan (V)
Arus (A)
VI. ANALISIS
1. Manakah yang merupakan rangkaian pembagi tegangan ?
2. Mankah yang merupakan rangkaian pembagi arus ?
3. Mengapa ketika resistor dipasang seri tegangannya menjadi terbagi ?
4. Mengapa ketika resistor dipasang secara pararel arusnya menjadi
terbagi ?
31
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
32
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL II
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK I
(MENGUKUR HAMBATAN DALAM BASICMETER)
I. TUJUAN
1. Memahami fungsi dan aplikasi dari alat ukur multimeter;
2. Mengukur hambatan dalam dari amperemeter.
33
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Gambar 2. 1 Multimeter
34
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem
tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang,
jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Sehingga, pada suatu
titik percabangan, berlaku:
35
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2. 1 Pengamatan Data PBL I
Data ke I (µA)
BM V (mV)
BM
3
4
36
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥 𝑖𝑦 𝑖
1.
2.
3.
4.
5.
𝑁
Δ𝑏 = Δ𝑦√
𝑁Σ𝑥𝑖2 − (Σ𝑥𝑖 )2
Pelaporan : { 𝑏 ± 𝛥𝑏 }
Tingkat Ketelitian
Δ𝑏
𝑇𝐾 = (1 − ) × 100
𝑏
37
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
VI. ANALISIS
1. Bagaimana cara mengukur arus dan tegangan pada rangkaian (dipasang
seri atau paralel)? Jelaskan prinsipnya dengan menggunakan Hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff !
2. Apakah pengaruh dan fungsi hambatan dalam yang terdapat pada
basicmeter ?
38
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
39
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL III
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK II
(MENAIKAN BATAS UKUR AMPEREMETER)
I. TUJUAN
1. Dapat merangkai dan menaikkan batas ukur amperemeter.
40
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Keterangan :
CD : Catu Daya
RB : Hambatan beban (Bangku Resistor)
M : Multimeter Digital
BM : Basic Meter
RShunt : Hambatan-shunt
V. PENGOLAHAN DATA
Tabel 3. 1 Tabel Pengamatan Rshunt
Pengamatan
Shunt ke Batas ukur Teoritis N
IBasicmeter IMultimeter
41
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
𝐼 −𝐼𝐵𝑀
𝑅𝑎 = ( 𝑀 ) × 𝑅𝑠
𝐼𝐵𝑀
𝑹𝒂 = 𝑹𝒔𝒉𝒖𝒏𝒕(𝑵 − 𝟏)
dimana N= Imultimeter/Ibasicmeter!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.........................................................
VI. ANALISIS
1. Jelaskan hubungan nilai Ra dan Rshunt yang didapatkan dari praktikum!
2. Jelaskan pengaruh faktor N pada peningkatan batas ukur amperemeter!
3. Turunkan persamaan Ra=RshuntN-1 dimana N=IMIBM
4. Bagaimana cara Rshunt dapat meningkatkan batas ukur amperemeter?
42
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
43
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL IV
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK III
(MENAIKKAN BATAS UKUR VOLTMETER)
I. TUJUAN
1. Dapat merangkai dan menaikkan batas ukur voltmeter.
yang dirangkai secara seri dengan voltmeter yang mana di dalam Hukum
Kirchoff memiliki arti bahwa (V) yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati
VBMdan VRm. Kemudian akan ditentukan nilai hambatan dari masing-
masing multiplier agar dapat mengetahui proses dimana batas ukur
Voltmeter dapat dinaikkan.
44
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. PENGOLAHAN DATA
Tabel 4. 1 Tabel Pengamatan pada PBL 3
Pengamatan
Multiplier ke Batas ukur Teoritis N
IBasic Meter V
Multimeter
45
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
𝑉𝑅𝑚 = 𝑉𝑀 − 𝑉𝐵𝑀
𝑣
𝑉𝑅𝑚 = (𝑣 𝑚 − 1) 𝑋 𝑉𝐵𝑀
𝐵𝑚
𝑉𝑚
= N-1
𝑉𝐵𝑚
𝐼𝑚 x 𝑅𝑚
=N–1
𝐼𝐵𝑀 x 𝑅𝑎
𝑅𝑚 = 𝑅𝑎 (𝑁 − 1)
..................................................................................................................
VI. ANALISIS
1. Jelaskan hubungan nilai Ra dan Rm yang didapatkan dari praktikum!
2. Jelaskan pengaruh faktor N pada peningkatan batas ukur voltmeter!
𝑣𝑚
3. Turunkan persamaan RM=Ra (N-1) dimana N= 𝐼
𝐵𝑚 ⋅𝑅𝑎
46
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
47
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL V
PENGISIAN MUATAN PADA KAPASITOR
I. TUJUAN
1. Memahami karakteristik pengisian kapasitor;
2. Memahami pengaruh komponen R dan C pada proses pengisian kapasitor.
Gambar 5. 2 Kapasitor
48
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
49
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
50
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan tabel pengamatan pada pengisian kapasitor :
Tabel 5. 1 Tabel pengamatan pengisian kapasitor
51
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥 𝑖𝑦 𝑖
1.
2.
3.
4.
5.
No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥 𝑖𝑦 𝑖
1.
2.
3.
4.
5.
52
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖 2 𝑥 𝑖𝑦 𝑖
1.
2.
3.
4.
5.
𝑁
Δ𝑏 = Δ𝑦√
𝑁Σ𝑥𝑖2 − (Σ𝑥𝑖 )2
1 1
𝑏=− ; Δ𝑏 = −
𝑅𝐶 Δ𝑅𝐶
1 1
𝑅𝐶 = − ; Δ𝑅𝐶 = −
𝑏 Δ𝑏
Pelaporan : { 𝑅𝐶 ± 𝛥𝑅𝐶 } ΩF
1. {..............................±.............................} ΩF
2. {..............................±.............................} ΩF
3. {..............................±.............................} ΩF
Tingkat Ketelitian
Δ𝑅𝐶
𝑇𝐾 = (1 − ) × 100
𝑅𝐶
53
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
VI. ANALISIS
1. Grafik tegangan kapasitor pada pengisian kapasitor (100 KΩ & C1);
2. Grafik tegangan kapasitor pada pengisian kapasitor (100 KΩ & C1 seri C2);
C2)
4. Dari grafik tegangan kapasitor, tarik garis horizontal sejajar sumbu-t dari
nilai Vc =0.63 ε sampai memotong kurva tegangan. Dari titik potong garis
dengan kurva tariklah garis vertikal sampai memotong sumbu-t. Titik
potong dengan sumbu-t menunjukkan t=RC.
54
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
55
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL VI
PENGOSONGAN MUATAN PADA KAPASITOR
I. TUJUAN
1. Memahami karakteristik pengosongan kapasitor.
2. Memahami pengaruh komponen R dan C pada proses pengosongan
kapasitor.
Dimana :
56
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
57
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan tabel pengamatan pengosongan pada kapasitor :
𝑡
𝑉𝑐 = 𝐸0 (𝑒 𝑅𝐶 )
𝑡
𝑉𝑐 = 𝐸0 (𝑒 −𝑅𝐶 )
𝑉𝑐 𝑡
𝑙𝑛 = −
𝐸0 𝑅𝐶
𝑉𝑐
𝑦 = ln [ ]
𝐸0
1
𝑏=−
𝑅𝐶
𝑥=𝑡
58
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
1
𝑏=−
𝑅𝐶
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
59
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
5.
1.
2.
3.
4.
5.
𝑁 ∑(𝑥𝑖 𝑦𝑖 ) − ∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑦𝑖
𝑏=
𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 − ∑(𝑥𝑖 )2
1
𝑏=−
𝑅𝐶
1
𝑅𝐶 = −
𝑏
1
𝑏=−
𝑅𝐶
∆b ∆𝑅𝐶
= | − 1|
𝑏 𝑅𝐶
∆b
∆RC = 𝑅𝐶
𝑏
60
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Pelaporan : { 𝑹𝑪 ± ∆𝐑𝐂 }
1. (..............................± ............................... )
2. (..............................± ............................... )
3. (..............................± ............................... )
Tingkat Ketelitian :
∆RC
TK = (1 − ) × 100%
𝑅𝐶
VI. ANALISIS
1. Grafik tegangan kapasitor pada pengosongan kapasitor (100 kΩ dan
C1).
2. Grafik tegangan kapasitor pada pengosongan kapasitor (100 kΩ dan
C1 pararel C2).
4. Dari grafik tegangan kapasitor, tarik garis horizontal sejajar sumbu – t dari
nilai 𝑉𝑐 = 0,37 𝐸0 sampai memotong kurva tegangan. Dari titik
61
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
62
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
63
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL VII
JEMBATAN WHEATSTONE
I. TUJUAN
1. Menguasai konsep dan memiliki kemampuan untuk menyusun Jembatan
Wheatstone;
2. Mampu melakukan pengukuran resistansi resistor dengan menggunakan
Jembatan Wheatstone, Multimeter, serta membaca kode warna pada
resistor.
64
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
65
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
66
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
67
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
PITA KE-
WARNA
1 DAN 2 3 4
Hitam 0 x1 1%
Coklat 1 x 10 2%
Merah 2 x 100 2%
Jingga 3 x 1000 -
Kuning 4 x 10000 -
Hijau 5 x 100000 -
Biru 6 x 1000000 -
Ungu 7 x 10000000 -
Abu-abu 8 x 100000000 -
Putih 9 x 1000000000 -
Emas - x 0.1 5%
Perak - x 0.01 10%
Tidak Berwarna - - 20%
a. Cocokkan pita warna pada resistor dengan melihat tabel diatas.
Keterangan :
• Warna ke-1 merupakan digit angka pertama
• Warna ke-2 merupakan digit angka kedua
• Warna ke-3 merupakan bagian / angka pengali
• Warna ke-4 merupakan nilai persentase dari toleransi resistor
tersebut.
68
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
1 0 X 100 5% 1000 Ω ± 5%
69
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
(Rx), kemudian dari ujung lain resistor (Rx), sambungkan ke ujung kawat
yang belum terpasang kabel (Titik C).
v. Dari ujung kawat yang sama (Titik C), sambungkan ke catu daya negatif
(warna hitam).
vi. Terakhir pasang kabel ke galvanometer negatif (warna hitam), dan ujung
yang lain ke kontak geser (Titik D).
vii. Dapatkan titik setimbang dengan cara berikut :
• Posisikan kontak geser D tepat di tengah kawat hambatan.
• Nyalakan catu daya dan putar tombol pengatur tegangan ke sekitar
3 volt.
• Geserlah kontak geser pada kawat hingga jarum pada galvanometer
menunjuk angka nol (arus melalui G nol)
• Jika nilai arus belum nol, ubahlah nilai hambatan variabel Rb hingga
keadaan tersebut terpenuhi (usahakan agar titik keseimbangan
diperoleh dengan C kira-kira di tengah-tengah). Hal ini menjamin
ketidakpastian pada Rx adalah sekecil-kecilnya.
viii. Berikut merupakan tabel pengamatan :
Tabel 7. 5 Data pengamatan dengan Jembatan Wheatstone
L
Percobaan L1 L2 Rb
Rx
Ry
Rz
70
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Keterangan:
𝛥𝑅𝑏 = Ketidakpastian resistor variabel = 5% x Rb
𝛥𝐿1 & 𝛥𝐿2 = Ketidakpastian penggaris = 1/2 x Nst penggaris
𝑅𝑥 = (… … … … ± … … … … ) Ω
𝑅𝑦 = (… … … … ± … … … … ) Ω
𝑅𝑧 = (… … … … ± … … … … ) Ω
Tingkat Ketelitian :
∆𝑅𝑖
𝑇𝐾 = (1 − ) 𝑋 100%
𝑅𝑖
V. ANALISIS
1. Bandingkan nilai hambatan Rx dengan Jembatan Wheatstone,
Multimeter, dan membaca pita warna, apakah hasilnya sama? Jika tidak
sama metode mana menurut anda yang paling akurat?
2. Bagaimana pengaruh besar Rb terhadap panjang AD? Apakah besar Rb
dan panjang AD akan lebih kecil atau sebaliknya? Mengapa demikian?
3. Sebutkan contoh pengaplikasian Jembatan Wheatstone dalam
kehidupan sehari-hari!
𝑅2
4. Turunkan persamaan : 𝑅𝑥 = 𝑋 𝑅𝑏
𝑅1
71
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
72
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL VIII
KONSEP KONVERSI ARUS LISTRIK
MENJADI MEDAN MAGNET
I. TUJUAN
1. Memahami konsep magnet buatan dengan sumber arus searah (DC) dan
arus bolak-balik (AC).
2. Memahami pengaruh jumlah lilitan dan sumber arus terhadap kuat
medan magnet yang dihasilkan.
73
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Keterangan :
⃗⃗⃗⃗⃗
𝑑𝐵 = Perubahan medan magnet (Tesla)
⃗⃗⃗
𝑑𝑙 = Elemen panjang (m)
r̂ = vektor satuan r
74
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
75
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Langkah percobaan :
1. Siapkan alat-alat yang digunakan, meliputi: kawat tembaga, sumber
DC, batang besi, dan klip;
2. Masukkan ujung kabel jumper pada lilitan kawat tembaga dan
hubungkan ke sumber DC kemudian atur sumber tegangan sebesar
6 volt (sesuai asisten);
3. Letakkan klip pada jarak tertentu;
4. Dekatkan batang besi ke arah klip;
5. Kemudian amati jarak terjauh (maksimal) agar klip dapat menempel
pada gulungan logam. Lakukan percobaan sebanyak tiga kali;
6. Ulangi percobaan di atas dengan jumlah lilitan yang berbeda tanpa
mengubah nilai tegangan pada sumber;
7. Selanjutnya catat data yang didapatkan di tabel pengamatan pada
percobaan pertama :
76
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
2. Percobaan kedua
Langkah percobaan :
1. Siapkan alat-alat yang digunakan, meliputi : sumber AC dan DC,
kumparan 1000 lilitan (sesuai asisten), logam besi, dan klip;
2. Letakkan logam besi di tengah kumparan;
3. Hubungkan kumparan dengan sumber AC menggunakan jumper;
4. Amati apa yang terjadi pada logam besi jika didekatkan pada klip
atau isi staples;
5. Ulangi langkah praktikum di atas, ganti sumber dengan sumber DC;
6. Selanjutnya catat data tersebut di dalam tabel berikut :
Sumber AC
Sumber DC
77
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. ANALISIS
1. Bagaimanakah pengaruh jumlah lilitan terhadap jarak ?
2. Apa yang akan terjadi apabila batang besi diganti dengan sebuah isolator?
3. Bagaimanakah perbedaan antara sumber AC dan sumber DC ?
4. Apa yang menyebabkan klip bergetar begitu didekatkan dengan batang
besi? Jelaskan !
5. Bagaimanakah pengaruh nilai tegangan terhadap medan magnet yang
dihasilkan ?
78
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
79
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL IX
KONSEP KONVERSI MEDAN MAGNET
MENJADI ARUS LISTRIK
I. TUJUAN
1. Memahami arus induksi akibat perubahan kuat dan arah medan magnet
di sekitar kumparan;
2. Memahami konsep generator Alternating Current (AC) sederhana
Faraday pada saat itu baru dapat menghitung besarnya ggl induksi
yang terjadi, tetapi belum dapat menentukan kemana arah induksi yang
timbul pada kumparan/rangkaian. Arah induksi yang terjadi baru dapat
80
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
dijelaskan oleh Friederich Lenz yang lebih dikenal dengan Hukum Lenz,
yaitu ggl induksi dan arus induksi memiliki arah sedemikian rupa, sehingga
melawan muatan yang menghasilkan ggl dan arus induksi tersebut.
81
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Langkah percobaan :
1. Rangkaikan galvanometer dengan kumparan/lilitan seperti gambar
di atas;
2. Gerakkan magnet menuju ke dalam dan keluar kumparan dengan
kondisi seperti di bawah ini :
a. Jika kutub utara magnet dimasukkan terlebih dahulu, maka arah
jarum galvanometer menyimpang ke ......
b. Jika kutub selatan magnet dimasukkan terlebih dahulu, maka
arah jarum galvanometer menyimpang ke ......
c. Jika kutub selatan magnet dikeluarkan terlebih dahulu, maka
arah jarum galvanometer menyimpang ke ......
d. Jika kutub selatan magnet dikeluarkan terlebih dahulu, maka
arah jarum galvanometer menyimpang ke ......
3. Ulangi langkah 2 dengan gerakan cepat dan lambat. Apakah terdapat
perbedaan simpangan pada jarum galvanometer? Jika iya,
bagaimana perbedaannya?
4. Apa yang terjadi di galvanometer apabila batang magnet dikeluar -
masukkan di permukaan luar kumparan? Apakah ada perbedaan
dengan di dalam kumparan?
82
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
2. Percobaan kedua
Langkah percobaan :
1. Siapkan set alat generator listrik sederhana yang sudah terhubung
dengan lampu;
2. Putar bagian pedal pada generator dengan pelan, sedang , dan
kencang;
3. Amati fenomena yang terjadi dan jawablah pertanyaan berikut :
a. Bagaimana keadaan nyala lampu saat generator diam dan setelah
diputar? Apa perbedaannya?
b. Lalu amati saat generator listrik diputar secara lambat dan cepat,
Bagaimana keadaan nyala lampu? Mengapa bisa terjadi
demikian?
V. ANALISIS
1. Jelaskan mengenai hukum dasar yang melandasi modul 9 secara
lengkap !
2. Apa yang terjadi di galvanometer apabila batang magnet dikeluar-
masukkan di atas, di samping, ataupun di bawah kumparan?
Bandingkan dengan yang di tengah! Berikan penjelasan
menggunakan pendekatan hukum dasar pada no 1!
3. Bagian apakah dari generator listrik yang diam dan bagian apakah
yang bergerak? Dan berikan alasan pula bagaimana fenomena
tersebut dapat terjadi!
83
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
84
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL X
TRANSFORMATOR ATAU TRANSFER DAYA
TANPA KABEL
I. TUJUAN
1. Memahami konsep transfer energi tanpa kabel
85
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
V. ANALISIS
1. Bagaimanakah pengaruh jumlah lilitan terhadap jarak dan intensitas
lampu ?
2. Jelaskan prinsip kerja transfer daya tanpa kabel secara lengkap !
86
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
87
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL XI
APLIKASI INDUKSI MAGNET DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
I. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai alat yang menggunakan prinsip Induksi Magnet;
2. Memahami prinsip kerja dari alat yang menggunakan prinsip Induksi
Magnet.
88
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
digunakan, meskipun saat ini sudah banyak jenis bel lain yang
menggunakan sistem elektronik.
Salah satu bel listrik dengan prinsip Elektromagnetik yang
sering digunakan adalah bel listrik yang berbentuk “Interrupter
Bell” yaitu jenis bel listrik yang dapat menghasilkan suara secara
terus menerus ketika diberikan arus listrik. Cara kerja bel listrik juga
tidak terlalu rumit, untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita perlu
mengetahui beberapa bagian atau komponen penting dalam bel
listrik dan juga gambar dasarnya.
Bel listrik dengan prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari
beberapa komponen atau bagian utama yaitu :
• Lonceng (Gong)
• Pemukul (Striker)
• Kumparan Elektromagnet
• Armature
• Spring
• Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik)
89
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
2. Metal Detector
Metal detector merupakan sebuah instrument elektronik
yang memanfaatkan mekanisme elektromagnetik untuk melacak
kandungan metal pada sebuah objek. Umumnya metal detector
terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:
1. Transmitter Coil;
2. Receiver Coil;
3. Standard wave analyzer.
Transmitter coil merupakan sebuah kumparan yang
berfungsi sebagai penghasil atau pemancar gelombang
elektromagnetik, karena berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik
yaitu “Saat kumparan diberi tegangan AC (Alternating Current),
maka pada kumparan tersebut akan timbul medan magnet”.
Gelombang elektromagnet ini nantinya akan diterima oleh receiver
coil yang diletakkan di dekat transmitter coil antara transmitter dan
receiver, nantinya akan diberi ruang untuk melewati objek yang
akan diuji kandungan metalnya.
Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang
yang ada menjadi terganggu dan standard wave analyzer akan
memberitahukan bahwa ada ketidakseimbangan gelombang. Fungsi
standar wave analyzer disini yaitu sebagai regulasi induksi
90
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
3. Loud Speaker
Loud speaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker
adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga
manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada
Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
91
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
4. Motor Listrik DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat
yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan
(motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus
Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan
memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk
dapat menggerakannya. Motor Listrik DC atau DC Motor ini
menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal
dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat
berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam
apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut
dibalikan.
92
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
93
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
94
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
2. Accelerometer
Accelerometer adalah sebuah tranduser yang berfungsi untuk
mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran, ataupun
untuk mengukur percepatan akibat gravitasi bumi. Prinsip kerja dari
tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila suatu konduktor
digerakkan melalui suatu medan
magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu
konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor
tersebut. Accelerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat
mendeteksi percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik
vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan
horizontal maka Accelerometer akan mengukur percepatannya secara
langsung ketika bergerak secara horizontal.
95
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
96
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
MODUL XII
PERANCANGAN TUGAS BESAR
I. TUJUAN
1. Mampu menerapkan atau mengimplementasikan hal yang telah
dipelajari di akhir pertemuan;
2. Mampu mengembangkan gagasan – gagasan dari modul Fisika Dasar.
97
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
98
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
99
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Pembina Lab
Dr. Rahmat Awaludin Salam,
S.Si., M.Si.
Koordinator Asisten
Laboratorium Fisika Dasar
Ahmad Anugrah Akbar
Bendahara I Sekretaris I
Rr. Nurrizka Puspa Wiranti Tarisa Alifia Putri
Bendahara II Sekretaris II
100
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
101
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
102