Kelompok 1 Modul Ajar PPKN
Kelompok 1 Modul Ajar PPKN
Tujuan materi ini dibuat untuk memberi pemahaman tentang materi Menganalisis,
Mengorganisasikan dan Melakukan Pengembangan Materi PKN Sd/MI Kelas 1 Semester 1.
PEMBAHASAN
Menganalisis Materi
Sementara itu, tiga alasan yang menjadikan PKn perlu diajarkan di SD/MI
diungkapkan Djahiri dalam Susanto sebagai berikut:
Mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang kemudian dalam struktur
kurikulum SD/MI disebut pendidikan kewarganegaraan (PKn), terdiri atas:
1. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan
dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan
pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup
mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
2. Substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis pedagogis pernangunan warga
negara Indonesia yang berkarakter Pancasila. Di SD mata pelajaran PPKn tidak
diajarkan tersendiri tetapi diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain melalui
pembelajaran tematik terpadu.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (reacher centered approach)
(Sudrajat, 2008) Adalah sesuatu yang ideal apabila pembelajaran PKn menggunakan
pendekatan yang berbasis pada siswa (student centered approach)
Bab 1
Pada Bab 1 ini, peserta didik diharapkan mampu memiliki kompetensi dan karakter Profil
Pelajar Pancasila yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, dan
gotong royong. Pembelajaran pada bab ini disajikan dalam tiga subbab sebagai berikut.
Pada aktivitas Subbab A, guru memfasilitasi peserta didik mengenal diri melalui berbagai
aktivitas yang menyenangkan. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan sikap
menerima atau toleransi atas keberagaman isik teman di lingkungan sekolah. Aktivitas
dimulai dengan mengamati kondisi isik diri, bernyanyi lagu Anggota Tubuhku,
memperkenalkan diri di depan kelas, bermain permainan Mahkotaku, berkarya menebalkan
garis gambar anggota tubuh, dan kegiatan berlatih soal dari materi yang sudah dipelajari.
Pada aktivitas Subbab B, guru memfasilitasi peserta didik mengenal jenis kelamin dengan
pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama melalui berbagai aktivitas
yang menyenangkan. Aktivitas dimulai dengan mengamati gambar kelompok anak laki-laki
dan perempuan yang bermain dan bekerja sama, kemudian memahami anggota tubuh,
bernyanyi lagu “Bermain”, melakukan kegiatan mengenal tokoh, bermain lempar bola “Siapa
Aku”, mengklasiikasikan laki-laki dan perempuan melalui berbaris dan berhitung, dan
kegiatan berlatih soal dari materi yang sudah dipelajari.
KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAAN
Pengetahuan:
● Mempraktekkan cara
memperkenalkan diri.
Sikap:
Keterampilan:
● Toleransi
● Gotong royong
Bab 2
Aku Patuh pada Aturan. Pelaksanaan pembelajaran pada Bab 2 ini, disajikan dalam tiga
subbab sebagai berikut.
Pada aktivitas Subbab A ini, guru lebih mengedepankan aktivitas yang menyenangkan.
Kegiatan ini diharapkan mampu menemukenali aturan yang ada di lingkungan keluarga
berdasarkan waktu pelaksanaannya melalui pengamatan gambar suasana pagi, siang, sore dan
malam hari. Aktivitas dimulai dengan mengamati gambar aktivitas di pagi hari. Peserta didik
diberikan pertanyaan pemantik tentang aturan di lingkungan tempat tinggal. Melalui
pengamatan gambar peserta didik mengidentiikasi tujuan mematuhi aturan berdasarkan
waktu pelaksanaannya di lingkungan keluarga. Melalui aktivitas bernyanyi, peserta didik
mengidentiikasi aturan sehingga peserta didik dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Aktivitas penyesuaian masa transisi PAUD-SD pada Subbab A ini,
disajikan melalui aktivitas mewarnai bertema aturan. Pada aktivitas ini, peserta didik
diberikan pertanyaan terbuka “Mengapa kita harus bangun pagi?” Penanaman karakter Proil
Pelajar Pancasila, disajikan melalui aktivitas Mari Bemain, peserta didik diminta membantu
tokoh pada buku untuk menunjukkan arah jalan menuju lemari. Aktivitas Subbab 1, peserta
didik melakukan evaluasi dalam Mari Berlatih yang sudah disesuaikan dengan alur tujuan
pembelajaran.
Sikap:
Keterampilan:
Sikap:
Pengetahuan:
Keterampilan:
Aktivitas Subbab C, diawali dengan pertanyaan pemantik terkait aturan saat bangun tidur,
“Bagaimana Ika membiasakan hidup bersih dan sehat?”. Tujuan pembelajaran pada Subbab C
adalah menunjukkan perilaku peduli dengan lingkungan keluarga. Aktivitas dimulai dengan
aktivitas mari mengamati, mari bernyanyi, mari mencari tahu, mari membaca, mari berkarya,
mari bercerita, mari bermain, mari berkarya dan mari berlatih.Aktivitas penyesuaian masa
transisi PAUD-SD dilakukan melalui aktivitas mari bermain. Peserta didik menghubungkan
pasangan alat kebersihan yang ada di rumah. Pada prinsipnya, panduan pelaksanaan
pembelajaran.
Sikap:
Keterampilan:
Bab 2 ini merupakan contoh yang dapat dijadikan acuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Guru dapat mengubah model pembelajaran sesuai kebutuhan dan
karakteristik lingkungan sekolah, sarana prasarana, serta kondisi pembelajaran di sekolah
masing-masing. Upaya memperkaya model pembelajaran yang dilakukan, guru dapat
melihatnya pada bagian alternatif pembelajaran yang terdapat pada bagian langkah-langkah
pembelajaran. Pada akhir, pentingnya membiasakan nilai-nilai Pancasila bagi pesertadidik SD
kelas 1 bergantung pada kreativitas guru. Pancasila merupakan ideologi yang hidup dalam
setiap tekad, sikap, perilaku, dan tindakan seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali
guru maupun peserta didik. Sejauh ini nilai-nilai Pancasila yang masih dipandang sebagai
pelajaran ‘hafalan’ harus diubah paradigmanya oleh guru, khususnya di jenjang pendidikan
dasar. Guru sangat berperan dalam memberikan contoh konkret pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga peserta didik dapat melihat model yang
hidup (living model) secara langsung. Dalam melaksanakan pembelajaran Bab 2 Pendidikan
Pancasila ini, gurudapat melaksanakan apersepsi dengan mempertimbangkan transisi PAUD-
SD, capaian pembelajaran, dan perkembangan Profil Pelajar Pancasila pada Fase A.
Apersepsi yang dikembangkan oleh guru pada bab ini menggambarkan aktivitas
pembelajaran yang terdapat di dalam buku peserta didik. Apersepsi yang dibuat oleh guru
dapat berupa pertanyaan pemantik, aktivitas pemanasan (aktivitas-aktivitas menyenangkan
terkait pelajaran yang akan dipelajari, misalnya ice breaking dan gim/permainan). Prinsipnya,
pengembangan apersepsi guru ini dilakukan dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan,
dan kondisi peserta didik di sekolah masing-masing. Berikut apersepsi yang dapat digunakan
oleh guru sebagai contoh dalam menjalankan kegiatan pembelajaran Pendidikan Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Elisa Seftriyana, Etika Indah Febriani, Canny Ilmiat. (2021). Panduan Guru Pendidikan
Pancasila untuk SD/MI Kelas I. Jakarta Selatan : Pusat Perbukuan Kompleks
Kemdikbudristek.
https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Pendidikan_Kewarganegaraan/
WTtwEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=materi+pkn+kelas+1+semester+1&pg=PA164&printsec=frontco
ver
Dr. Winarno, S.Pd., M.Si, Pt Bumi Aksa Jakarta 13220 Pendidikan Keewarganegaraan