Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH PKN MI/SD

MODUL PEMBELAJARAN PKN {Menganalisis, Mengorganisasikan dan Melakukan


Pengembangan Materi PKN Sd/MI Kelas 1 Semester 1}
Dosen Pengampu : Mohammad Roriq M.P.d

Disusun oleh Kelompok 1 :


1. Desty Nurul Khusna 23030960097
2. Muhamad Ilham Mabruri 23030960106
3. Tika Rahmawati 23030960108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO
Pendahuluan
Secara terminolog, Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Indonesia diartikan
sebagai Pendidikan politik yang fokus materinya adalah peranan warga Negara dalam
kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan
tersebut sesuai dengan ketentun pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Chollisin,2000). Namun Somantri (2001)
Mendefinisikan Pendidikan Kewarganegaraan yang kiranya cocok dengan Indonesia Adalah
sebagai program Pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh positif dari Pendidikan sekolah, Masyarakat
dan orang tua yang kesemua itu diproses guna melatih para siswa untuk perfikir kritis,
anaitis, bersikap, dan Tindakan demokratis dalam persiapan hidup demokratis yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan materi ini dibuat untuk memberi pemahaman tentang materi Menganalisis,
Mengorganisasikan dan Melakukan Pengembangan Materi PKN Sd/MI Kelas 1 Semester 1.
PEMBAHASAN

Menganalisis Materi

Urgensi pendidikan kewarganegaraan diajarkan di SD/MI, menurut Susanto, ialah


sebagai pemberian pemahaman dan kesadaran jiwa setiap anak didik dalam mengisi
kemerdekaan, di mana kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh dengan perjuangan
keras dan penuh pengorbanan harus diisi dengan upaya membangun kemerdekaan,
mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara perlu memiliki apresiasi yang
memadai terhadap makna perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan. Oleh
karena itu, pembelajaran PKn di SD/MI dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar
dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk
manusia Indonesia seutulinya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan
mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD. dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam tahun Di samping itu, secara
kodrati maupun sosiokultural dan yuridis formal, ke beradaan dan kehidupan manusia selalu
membutuhkan nilai, moral, dan norma Dalam kehidupannya, manusia memiliki keinginan,
kehendak, dan kemauan {hu-man desirej} yang berbeda untuk selalu membina,
mempertahankan, mengembang kan, dan meningkatkan aneka potensinya berikut segala
perangkat pendukungnya. sehingga mereka dapat mengarahkan dan mengendalikan dunia
kehidupan ini, baik secara fisik maupun nonfisik ke arah yang lebih baik dan bermakna. Di
sini secara tegas. Djahiri dalam Susanto menyatakan bahwa dalam kehidupan manusia di
dunia ini tidak ada tempat dan waktu kehidupan yang bebas nilai (value frev), karena dengan
nilai, moral, dan norma ini, akan menuntun ke arah pengenalan jatidiri manusia maupun
kehidupannya.

Sementara itu, tiga alasan yang menjadikan PKn perlu diajarkan di SD/MI
diungkapkan Djahiri dalam Susanto sebagai berikut:

1. Sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan multifungsi peran


(status); manusia bersifat multikompleks atau neopluralistis Manusia memiliki kodrat
liahi, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
2. Setiap manusia memiliki rasa tentang nilai tentang, atau kesadaran tentang sesuatu
hal, menunjukkan integritas atau keterkaitan atau kepedulian manusia akan sesuatu.
Sesuatu ini bisa materiel, atau kondisional atau waktu.
3. Manusia ini unik (unique human). Hal ini karena potensinya yang multipotensi dan
fungsi peran serta kebutuhan atau human desire yang multiperan serta kebutuhan.

Mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang kemudian dalam struktur
kurikulum SD/MI disebut pendidikan kewarganegaraan (PKn), terdiri atas:

1. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan
dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan
pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup
mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
2. Substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis pedagogis pernangunan warga
negara Indonesia yang berkarakter Pancasila. Di SD mata pelajaran PPKn tidak
diajarkan tersendiri tetapi diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain melalui
pembelajaran tematik terpadu.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (reacher centered approach)
(Sudrajat, 2008) Adalah sesuatu yang ideal apabila pembelajaran PKn menggunakan
pendekatan yang berbasis pada siswa (student centered approach)

Sebaran Capaian Pembelajaran dijabarkan di dalam buku Pendidikan Pancasila

Kelas 1 SD yang terdiri atas 2 bab sebagai berikut.

Bab 1 Aku dan Teman-Temanku


A. Aku Mengenal Diriku

B. Aku Mengenal Teman-Temanku

C. Aku Mengenal Aturan Main Bersama Teman

Bab 2 Aku Patuh Pada Aturan

A. Aturan Dalam Keluargaku

B. Aku Mematuhi Aturan di Rumah

C. Aku Peduli dengan Tempat Tinggalku

Bab 1

Pada Bab 1 ini, peserta didik diharapkan mampu memiliki kompetensi dan karakter Profil
Pelajar Pancasila yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, dan
gotong royong. Pembelajaran pada bab ini disajikan dalam tiga subbab sebagai berikut.

a. Subbab A. Aku Mengenal Diriku

Pada aktivitas Subbab A, guru memfasilitasi peserta didik mengenal diri melalui berbagai
aktivitas yang menyenangkan. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan sikap
menerima atau toleransi atas keberagaman isik teman di lingkungan sekolah. Aktivitas
dimulai dengan mengamati kondisi isik diri, bernyanyi lagu Anggota Tubuhku,
memperkenalkan diri di depan kelas, bermain permainan Mahkotaku, berkarya menebalkan
garis gambar anggota tubuh, dan kegiatan berlatih soal dari materi yang sudah dipelajari.

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG


DIKEMBANGKAN

1. Memahami perbedaan isik diri dan orang lain. Pengetahuan:

2. Menyebutkan aktivitas sebelum berangkat ● Perbedaan diri dan orang lain.


sekolah. ● Aktivitas sebelum berangkat sekolah.
Keterampilan:
3. Memahami pentingnya menjaga kebersihan
tubuh ● Mencontohkan aktivitas menjaga
kebersihan. Sikap:

● Bersyukur atas anugerah yang


diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Penerapan nilai Pancasila

Sikap peduli terhadap kebersihan diri


(tubuh) sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa

b. Subbab B. Aku Mengenal Teman-Temanku

Pada aktivitas Subbab B, guru memfasilitasi peserta didik mengenal jenis kelamin dengan
pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama melalui berbagai aktivitas
yang menyenangkan. Aktivitas dimulai dengan mengamati gambar kelompok anak laki-laki
dan perempuan yang bermain dan bekerja sama, kemudian memahami anggota tubuh,
bernyanyi lagu “Bermain”, melakukan kegiatan mengenal tokoh, bermain lempar bola “Siapa
Aku”, mengklasiikasikan laki-laki dan perempuan melalui berbaris dan berhitung, dan
kegiatan berlatih soal dari materi yang sudah dipelajari.
KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAAN

Pengetahuan:

1. Mengenalkan suasana yang ● Perkenalan lingkungan pendidikan


menyenangkan di sekolah dasar

2. Memahami pentingnya saling ● Cara berkenalan


mengenal
● Memperkenalkan diri
3.Mempraktekkan cara
Keterampilan:
memperkenalkan diri

● Mempraktekkan cara
memperkenalkan diri.

Sikap:

● Bersyukur atas anugerah yang


diberikan Tuhan YME

Sikap yang Sesuai Nilai Pancasila:

● Sikap peduli terhadap kebersihan


diri (tubuh) sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa.

c. Subbab C. Aku Mengenal Aturan Main Bersama Teman


Pada aktivitas Subbab C, guru memfasilitasi peserta didik mengenal aturan di lingkungan
bermain melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas dimulai dengan mengamati
gambar berbagai aktivitas bermain di sekolah dan di rumah. Kemudian, memahami
keberagaman teman, bermain “Keranjang dan Bendera” yang berfokus pada aturan
permainan, melakukan kegiatan menghubungkan gambar, dan berlatih soal dari materi yang
sudah dipelajari.

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG DIKEMBANGAN

1. Menemukenali keberagaman dalam Pengetahuan:


lingkungan bermain.
● Keberagaman lingkungan bermain.
2. Memahami pentingnya aturan melalui
● Aturan dalam bermain.
bermain.

Keterampilan:

● Bermain memindahkan bendera sesuai


aturan permainan.

Sikap Penerapan Sila Pancasila

● Toleransi

● Gotong royong

Bab 2

Aku Patuh pada Aturan. Pelaksanaan pembelajaran pada Bab 2 ini, disajikan dalam tiga
subbab sebagai berikut.

a. Subbab A. Aturan dalam Keluargaku

Pada aktivitas Subbab A ini, guru lebih mengedepankan aktivitas yang menyenangkan.
Kegiatan ini diharapkan mampu menemukenali aturan yang ada di lingkungan keluarga
berdasarkan waktu pelaksanaannya melalui pengamatan gambar suasana pagi, siang, sore dan
malam hari. Aktivitas dimulai dengan mengamati gambar aktivitas di pagi hari. Peserta didik
diberikan pertanyaan pemantik tentang aturan di lingkungan tempat tinggal. Melalui
pengamatan gambar peserta didik mengidentiikasi tujuan mematuhi aturan berdasarkan
waktu pelaksanaannya di lingkungan keluarga. Melalui aktivitas bernyanyi, peserta didik
mengidentiikasi aturan sehingga peserta didik dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Aktivitas penyesuaian masa transisi PAUD-SD pada Subbab A ini,
disajikan melalui aktivitas mewarnai bertema aturan. Pada aktivitas ini, peserta didik
diberikan pertanyaan terbuka “Mengapa kita harus bangun pagi?” Penanaman karakter Proil
Pelajar Pancasila, disajikan melalui aktivitas Mari Bemain, peserta didik diminta membantu
tokoh pada buku untuk menunjukkan arah jalan menuju lemari. Aktivitas Subbab 1, peserta
didik melakukan evaluasi dalam Mari Berlatih yang sudah disesuaikan dengan alur tujuan
pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG DILAKUKAN

Sikap:

Peserta didik mengamati gambar suasana ● Melalui kegiatan mengidentiikasi aturan di


pagi, siang, sore, dan malam hari, untuk sekolah, peserta didik dapat menunjukkan
menemukenali aturan yang ada di sikap mematuhi peraturan sebagai tanda
lingkungan keluarga berdasarkan waktu syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
pelaksanaannya.
Pengetahuan:

● Aturan dalam keluarga.

● Mengidentiikasi aturan berdasarkan waktu


pagi, siang, sore, dan malam hari.

Keterampilan:

● Bercerita tentang aturan dalam keluarga

b. Subbab B. Aku Mematuhi Aturan di Rumah


Aktivitas Subbab B, diawali dengan pertanyaan pemantik terkait aturan saat bangun tidur,
“Apakah bangun pagi berarti patuh aturan?”. Tujuan pembelajaran pada Subbab B adalah
menunjukkan dan menceritakan pengalaman mematuhi aturan di lingkungan keluarga.
Aktivitas dimulai dengan aktivitas mari mengamati, mari bernyanyi, mari mencari tahu, mari
berdiskusi, mari berkarya, mari bermain, dan mari berlatih. Aktivitas penyesuaian masa
transisi PAUD-SD dilakukan melalui aktivitas mari membaca, peserta didik melakukan
aktivitas membaca, lalu melatih motorik halusnya dengan melengkapi kalimat rumpang
dengan menyambung kata bergaris putus

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG


DIKEMBANGKAN

Sikap:

Melalui pengamatan gambar, membaca ● Bersyukur atas anugerah yang


teks, tanya jawab, bercerita, dan diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
diskusi kelompok peserta didik
● Menerima dan melaksanakan tugas
menceritakan pengalaman mematuhi
serta peran yang diberikan kelompok
aturan.
dalam sebuah kegiatan bersama.

Pengetahuan:

● Mengidentiikasi kegiatan mematuhi


aturan dalam keluarga.

Keterampilan:

● Bercerita tentang pengalaman


mematuhi aturan di lingkungan
keluarga.
c. Subbab C. Aku Peduli dengan Tempat Tinggalku

Aktivitas Subbab C, diawali dengan pertanyaan pemantik terkait aturan saat bangun tidur,
“Bagaimana Ika membiasakan hidup bersih dan sehat?”. Tujuan pembelajaran pada Subbab C
adalah menunjukkan perilaku peduli dengan lingkungan keluarga. Aktivitas dimulai dengan
aktivitas mari mengamati, mari bernyanyi, mari mencari tahu, mari membaca, mari berkarya,
mari bercerita, mari bermain, mari berkarya dan mari berlatih.Aktivitas penyesuaian masa
transisi PAUD-SD dilakukan melalui aktivitas mari bermain. Peserta didik menghubungkan
pasangan alat kebersihan yang ada di rumah. Pada prinsipnya, panduan pelaksanaan
pembelajaran.

KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG


DIKEMBANGKAN

Sikap:

Melalui pengamatan gambar, membaca teks, ● menetapkan target belajar dan


tanya jawab, dan diskusi kelompok peserta merencanakan waktu dan tindakan belajar
didik menunjukkan sikap peduli terhadap yang akan dilakukannya.
lingkungan tempat tinggal, aturan membuang
Pengetahuan:
sampah

● Mengidentiikasi kegiatan mematuhi


aturan dalam keluarga.

Keterampilan:

● Bercerita tentang pengalaman


melakukan kegiatan peduli terhadap
lingkungan tempat tinggal

Bab 2 ini merupakan contoh yang dapat dijadikan acuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Guru dapat mengubah model pembelajaran sesuai kebutuhan dan
karakteristik lingkungan sekolah, sarana prasarana, serta kondisi pembelajaran di sekolah
masing-masing. Upaya memperkaya model pembelajaran yang dilakukan, guru dapat
melihatnya pada bagian alternatif pembelajaran yang terdapat pada bagian langkah-langkah
pembelajaran. Pada akhir, pentingnya membiasakan nilai-nilai Pancasila bagi pesertadidik SD
kelas 1 bergantung pada kreativitas guru. Pancasila merupakan ideologi yang hidup dalam
setiap tekad, sikap, perilaku, dan tindakan seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali
guru maupun peserta didik. Sejauh ini nilai-nilai Pancasila yang masih dipandang sebagai
pelajaran ‘hafalan’ harus diubah paradigmanya oleh guru, khususnya di jenjang pendidikan
dasar. Guru sangat berperan dalam memberikan contoh konkret pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga peserta didik dapat melihat model yang
hidup (living model) secara langsung. Dalam melaksanakan pembelajaran Bab 2 Pendidikan
Pancasila ini, gurudapat melaksanakan apersepsi dengan mempertimbangkan transisi PAUD-
SD, capaian pembelajaran, dan perkembangan Profil Pelajar Pancasila pada Fase A.
Apersepsi yang dikembangkan oleh guru pada bab ini menggambarkan aktivitas
pembelajaran yang terdapat di dalam buku peserta didik. Apersepsi yang dibuat oleh guru
dapat berupa pertanyaan pemantik, aktivitas pemanasan (aktivitas-aktivitas menyenangkan
terkait pelajaran yang akan dipelajari, misalnya ice breaking dan gim/permainan). Prinsipnya,
pengembangan apersepsi guru ini dilakukan dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan,
dan kondisi peserta didik di sekolah masing-masing. Berikut apersepsi yang dapat digunakan
oleh guru sebagai contoh dalam menjalankan kegiatan pembelajaran Pendidikan Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Elisa Seftriyana, Etika Indah Febriani, Canny Ilmiat. (2021). Panduan Guru Pendidikan
Pancasila untuk SD/MI Kelas I. Jakarta Selatan : Pusat Perbukuan Kompleks
Kemdikbudristek.

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Pendidikan_Kewarganegaraan/
WTtwEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=materi+pkn+kelas+1+semester+1&pg=PA164&printsec=frontco
ver

Dr. Winarno, S.Pd., M.Si, Pt Bumi Aksa Jakarta 13220 Pendidikan Keewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai