Manusia sebagai makhluk individu adalah insan ciptaan Tuhan yang beragama dan hidup
bersama dengan umat beragama yang berbeda- beda (sosial) dalam konteks sebagai warga negara
Indonesia. Sebagai individu, manusia akan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan orang lain. Inilah yang
menyebabkan manusia akan menjalin hubungan dengan orang lain di dalam sebuah masyarakat.
Sebagai warga negara, manusia akan menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Dalam rangka menuju masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, individu harus
mampu menerapkan Pancasila sebagai pandangan hidup, serta mematuhi peraturan UUD 1945.
Individu dengan berbagai keragaman di masyarakat harus mampu mengutamakan kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan guna mewujudkan parsatuan dan kesatuan
sehingga perdamaian dan kesejahteraan sosial dapat terwujud.
b. Bentuk pembelajaran yang sesuai di sekolah dasar mengenał manusia sebagai makhluk
mdividu, sosialț dan warga negara dalam rangka membina siswa sekolah dasar menjadi siswa
yang bertanggung jawab sesuai dengan pengamalan Pancasila dan UUD 1945 yaitu dalam
pembelajaran siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari materi dan
sekaligus praktek, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi
yang dipelajari Strategi yang harus dipergunakan guru hendaknya: (l) membina dan menciptakan
keteladanan, baik fisik dan materiil (tata dan asesoris kelas/sekolah), kondisional (suasana proses
KBM) maupun personal (guru, pimpinan sekolah, dan tokoh unggulan), (2)
membiasakan/membakukan atau mempraktekkan apa yang diajarkan mulai di kelas-sekolah
rumah dan lingkungan belajar, dan (3) memotivasi minat/gairah untuk terlibat dalam proses
belajar, untuk kaji Ianjutan dan mencobakan serta membiasakannya. Strategi tersebut dapat
dioperasionalkan melalui berbagai metode yang sering digunakan oleh guru dalam ceramah
bervariasi tanya jawab, diskusi, problem solving, percontohallț bermain peran, VCT (Value
Clarification Technique), kerja lapangan, karya wisata, observasi reportase dan dramatisasi.
2) a.lndonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman sosial budaya masyarakat.
Keberagaman ini muncul karena Indonesia memiliki banyak stiku bangsa. Menurut para ahli,
jumlah suku bangsa di Indonesia mencapai 300 suku bangsa. Beragamnya suku bangsa ini
menyebabkan kebudayaan yang dimilikinya pun beragamŕ Masing-masing suku bangsa akan
hasil kebudayaan yang berbeda seperti tarian, nyanyian, alat musik, maupun tradisL Dalam
bidang sosial, mata pencaharian penduduk pun beragam. Masyarakat yang tinggal di pesisir, mata
pencaharian penduduknya sebagai nelayan. Di dataran rendah, mata pecaharian penduduknya
sebagai petani, dan di dataran rendah mata pencaharian penduduknya dari sektor perkebunan.
Saat im, sosial budaya masyarakat di Indonesła telah mengalami kemajuan, Dalam bidang
budaya, banyaknya tarian kreasi baru yang diciptakan di masyarakat. Akulturasi kebudayaan luar
dengan kebudayaan asli juga menambah keragaman budaya di masyarakat. Dalam hal sosial,
banyaknya orang yang berwirausaha sehingga menambah keberagaman mata pencaharian
penduduk.
3)a.Bagi bangsa dan negara Indonesia, hakikat dari Pancasila, yaitu sebagai Pandangan Hidup
bangsa dan sebagai Dasar Negara, Pancasila dalam pengertian sebagai pandangan hidup sering
juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, petunjuk hidup.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk
arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, Artinya, setiap sikap dan
perilaku manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai-nilai Pancasila.
Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan hidup berarti melaksanakan Pancasila dalam
kehidupan sehari- hari, dan menggunakannya sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Sebagai dasar
negara, Paneasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara yang berarti bahwa
Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Sebagai
landasan untuk menyelenggarakan negara, Pancasila ditafsirkan dalam bentuk aturan, yaitu pasal-
pasal yang tercantum dalam UUD 1945.UUD 1945 merupakan konstitusi tertulis yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Dengan memiliki konstitusi atau UUD, setiap penguasa dan warga negara
akan mengetahui hak dan kewajibannya masing -masing pihak.Dengan menerapkan Pancasila
dan UUD 1945, tentu akan tercipta masyarakat yang bertanggung jawab.
Sebagai contoh, untuk menjelaskan arti Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila ke-l), perlu pemberian
contoh-contoh konkret, seperti gambar tempat Ibadah beserta orang yang sedang beribadah,
gambar/foto contoh orang yang toleran terhadap pemeluk agama lain. Demikian pula tentang
pokok bahasan menghargai orang lain atau persamaan derajat (sila ke-2), Anda dapat
menampilkan contohcontoh orang yang menghormati/menghargai orang Iain dan sekaligus
memberi contoh bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain* Selain itu dapat pula
Anda menampilkan contoh langsung orang yang selalu menghargai/menghormati orang lain dan
juga orang yang tidak menghargai orang lain atau melalui cerita-cerita yang kontras nilai yang
merupakan realitas kehidupan di masyarakat. Dalam pelaksanaannya, model percontohan
(example provisory) tidak berdiri sendiri, tetapi divariasikan dengan metode Iain, seperti
ceramah, ekspositori, dan tanya jawab nilai.
4) a. Tiap usaha mengajar sebenarnya ingin menumbuhkan atau menyempurnakan pola laku
tertentu dalam diri peserta didik. Pola laku ialah kerangka dasar dari sejumlah kegiatan, yang
lazim dilaksanakan manusia untuk bertahan hidup dan untuk memperbaiki mutu hidupnya
dalam situasi konkret. Kegiatan itu bisa berupa kegiatan mental seperti mengamati,
menganalisis dan menilai keadaan dengan daya nalar. Dapat juga berupa kegiatan fisik, yang
dilakukan dengan tenaga dan keterampilan fisik. Umumnya manusia bertindak seeara
manusiawi apabila kedua jenis kegiatan tersebut dibuat secara terjalin. Kegiatan fisik didukung
oleh kegiatan mental, demikian juga sebal.iknya. Di sampl.ng menumbuhkan atau
menyempurnakan pola laku, pembelajaran bertujuan pula untuk menimbulkan kebiasaan,
Kebiasaan dapat dirumuskan sebagai keterarahan, kesiapsiagaan dalam diri manusia untuk
melakukan kegiatan yang sama atau serupa dengan cara yang lebih mudah, tanpa memeras dan
menguras tenaga. Kebiasaan akan timbul justru apabila kegiatan manusia berulang kali dengan
sadar dan penuh perhitungan. Dengan demikian, tujuan tiap pembelajaran ialah menimbulkan
atau menyempurnakan pola laku dan membina kebiasaan sehingga peserta didik terampil
menjawab tantangan situasi kehidupan secara manusiawi. Dengan kata lain, pembelajaran ingin
menekankan kemampuan berpikir dan kemampuan bertindak pada peserta didik sehingga
menghadapi keadaan apa pun ia cukup sanggup mengamati keadaan, menilai keadaan, dan
menentukan sikap serta tindakannya dalam keadaan tersebut. Keadaan hidup manusia dalam
masyarakat modern dewasa ini berubah sangat pesat. Oleh sebab itu, pembelajaran di abad
sekarang ini hendaknya memperhatikan arus dan laju perubahan yang terjadi. Pembelajaran
perlu
membina pola berpikir, keterampilan dan kebiasaan, yang terbuka dan tanggap, yang mampu
menyesuaikan diri secara manusiawi dengan perubahanw Kalau tujuan pembelajaran adalah
menumbuhkan dan menyempurnakan pola laku, membina kebiasaan dan kemahiran
menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah-ubah maka metode pembelajaran harus
mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan,
b.Model pengembangan pembelajaran yang tepat untuk siswa sekolah dasar dalam rangka
menciptkan masyarakat yang sadar hukum yaitu dengan dengan inkuiri dasar, Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan:
(3) Ketiga, Mengumpulkan bukti yang dapat digunakan untuk menguji akurasi kesunpulan
atau penjelasanm
(4) Keempat, Menguji kesimpulan atau penjelasan berdasarkan bukti yang ada.
(5) Kelima, Mengembangkan kesimpulan yang didukung oleh bukti yang tepat.
Guru dapat memberikan cerita yang berkaitan dengan permasalahan pelanggaran hukum di
masyarakat. Cerita tentunya disesuaikan dengan keh.idupan sehari-hari anak. Misalkan Cerita
tentang dua siswa laki-laki mencorat-coret dinding rumah tetangganya. Ibunya yang
membersihkan dinding rumah tetangga,