Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER 26 OKTOBER 2023

PENGANTAR PENDIDIKAN PGSD UNIVERSTIAS SAMUDRA


DOSEN PENGAMPU : CUT KUMALA SARI, S.E., M. P,D

Nama : Debora Riani Pakpahan


Unit :3

1. Menurut pendapat anda mengapa siswa dapat dididik jika dilihat dari pandangan ilmiah tentang
manusia dari sisi Antropologi Budaya dan berikan contohnya?
2. Jelaskan kelemahan Pragmatisme beserta contoh!
3. Menurut pendapat anda mengapa manusia dapat dididik jika dilihat dari pandangan ilmiah
tentang manusia dari sisi psikologi?
4. Menurut pendapat anda apakah landasan filosofi Pancasila sudah diterapkan pada sekolah dasar
di Indonesia? Berikan alasannya disertai dengan contoh.
5. “Pendidikan adalah hak setiap warga negara”(Pasal 31 UUD 1945).Bagaimana dengan anak-
anak jalanan yang terkendala ekonomi sehingga tidak dapat mengikuti wajib belajar 9 tahun.
Kemukakan pendapat anda!

JAWABAN

1. Siswa dapat dididik dengan mempertimbangkan pandangan ilmiah tentang manusia dari
perspektif Antropologi Budaya karena pendekatan ini mengakui pentingnya konteks budaya
dalam membentuk individu. Antropologi Budaya mempelajari bagaimana nilai-nilai, norma,
dan praktik budaya mempengaruhi perilaku manusia.
Contohnya, dalam budaya yang mementingkan kerjasama dan kebersamaan, siswa dapat dididik
untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama. Mereka diajarkan untuk bekerja
sama dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang harmonis
dengan orang lain. Melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai ini, siswa akan belajar
untuk menjadi individu yang inklusif, empatik, dan mampu bekerja dalam tim.

Selain itu, Antropologi Budaya juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap


keberagaman budaya. Siswa dapat dididik untuk menghargai dan menghormati perbedaan
budaya, bahasa, dan tradisi. Mereka diajarkan untuk menjadi individu yang terbuka terhadap
perspektif baru, menghargai keanekaragaman, dan menghindari prasangka atau diskriminasi
terhadap kelompok-kelompok budaya tertentu.

Pendidikan yang didasarkan pada pandangan ilmiah Antropologi Budaya juga dapat membantu
siswa memahami bagaimana budaya mempengaruhi persepsi dan pemahaman mereka tentang
dunia. Mereka diajarkan untuk melihat dunia melalui lensa budaya yang berbeda,
mempertanyakan asumsi mereka sendiri, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Dengan demikian, siswa dapat dididik untuk menjadi individu yang berpikiran terbuka, kritis,
dan mampu menghadapi perubahan budaya yang terus-menerus.
Secara keseluruhan, pendekatan Antropologi Budaya dalam pendidikan memungkinkan siswa
untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang peran budaya dalam membentuk
individu.

2. Kelemahan Pragmatisme adalah bahwa pendekatan ini cenderung mengabaikan aspek moral
dan etika dalam pengambilan keputusan. Pragmatisme lebih fokus pada hasil praktis dan
efektifitas daripada pada prinsip-prinsip moral yang mendasarinya. Sebagai contoh, dalam
konteks politik, seorang pemimpin pragmatis mungkin mengabaikan pelanggaran hak asasi
manusia jika itu dianggap dapat memberikan keuntungan politik atau stabilitas negara. Dengan
demikian, Pragmatisme dapat mengorbankan nilai-nilai moral dan etika dalam rangka mencapai
tujuan praktis.

3. Manusia dapat dididik karena sifat manusia yang dapat beradaptasi dan belajar. Dalam
pandangan ilmiah tentang manusia dari sisi psikologi, manusia memiliki kemampuan untuk
mengubah perilaku dan pola pikir mereka melalui pengalaman dan pembelajaran. Psikologi
mengakui adanya proses belajar yang melibatkan stimulus, respons, dan penguatan.
Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat. Pendidikan memberikan
lingkungan yang terstruktur dan metode pembelajaran yang dirancang untuk memfasilitasi
proses belajar. Melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan belajar, manusia
dapat memperoleh pengetahuan baru, mengasah keterampilan, dan membentuk sikap yang
positif.

Selain itu, psikologi juga menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengubah
pola pikir dan keyakinan mereka. Dalam proses pendidikan, manusia dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih baik, menggali perspektif baru, dan mengubah pandangan mereka
tentang dunia. Dengan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas, manusia
dapat mengembangkan kemampuan kritis dan analitis yang memungkinkan mereka untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan bertindak secara lebih efektif.

Dalam kesimpulannya, manusia dapat dididik karena kemampuan mereka untuk belajar dan
beradaptasi. Pendidikan memberikan lingkungan yang mendukung dan metode pembelajaran
yang efektif untuk memfasilitasi proses belajar. Dengan pendidikan, manusia dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pola pikir yang diperlukan untuk
berfungsi secara efektif dalam masyarakat.

4. Menurut pendapat saya, landasan filosofi Pancasila belum sepenuhnya diterapkan secara
menyeluruh pada sekolah dasar di Indonesia. Meskipun Pancasila dijadikan sebagai dasar
negara dan pendidikan di Indonesia, implementasinya masih terbatas dan terkadang tidak
konsisten di tingkat sekolah dasar.

Salah satu alasannya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran guru serta tenaga pendidik
mengenai nilai-nilai Pancasila. Banyak guru yang masih belum memahami secara mendalam
tentang makna dan implikasi dari setiap sila Pancasila. Sehingga, mereka kesulitan untuk
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran sehari-hari.

Selain itu, faktor kurikulum juga berperan dalam implementasi Pancasila di sekolah dasar.
Meskipun terdapat beberapa mata pelajaran yang secara langsung mengajarkan nilai-nilai
Pancasila, seperti Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), namun kurikulum yang terlalu padat
dan fokus pada aspek akademik seringkali membuat guru kesulitan untuk memberikan
perhatian yang cukup pada pembelajaran nilai-nilai Pancasila.

Contoh konkret dari kurangnya implementasi Pancasila di sekolah dasar adalah minimnya
kegiatan ekstrakurikuler yang mengarah pada pembentukan karakter dan nilai-nilai Pancasila.
Misalnya, kegiatan seperti pengenalan budaya lokal, kegiatan sosial, atau kegiatan kebersihan
lingkungan yang dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.

Dalam rangka menerapkan landasan filosofi Pancasila secara lebih efektif di sekolah dasar,
diperlukan upaya yang lebih serius dan komprehensif. Guru dan tenaga pendidik perlu
mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai nilai-nilai Pancasila. Selain
itu, perlu ada peninjauan kembali kurikulum yang memberikan ruang yang cukup untuk
pembelajaran nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
pembentukan karakter dan nilai-nilai Pancasila juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian,
implementasi Pancasila di sekolah dasar dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

5. Pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk anak-anak jalanan yang terkendala
ekonomi. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil
tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa anak-anak jalanan juga mendapatkan akses
pendidikan yang layak.

Pertama, pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang memastikan bahwa anak-


anak jalanan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti wajib belajar9 tahun. Ini
dapat dilakukan dengan menyediakan program pendidikan alternatif yang fleksibel, seperti
sekolah inklusif atau pendidikan non-formal yang dapat diakses oleh anak-anak jalanan.
Program ini harus memperhatikan kebutuhan khusus mereka, seperti jadwal yang fleksibel,
dukungan psikososial, dan bantuan finansial.

Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak-anak
jalanan. Masyarakat dapat berperan sebagai sukarelawan atau donatur untuk menyediakan
bantuan pendidikan, seperti buku, alat tulis, atau dana beasiswa. Selain itu, masyarakat juga
dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak
jalanan, sehingga mereka merasa diterima dan dihargai dalam proses belajar.

Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah sangat
penting. Mereka harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan ekonomi
yang dihadapi anak-anak jalanan, serta memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka
dapat mengikuti pendidikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai