1. Sebutkan dan jelaskan beberapa konsep filosofis yang menjadi dasar dalam
pembentukan sistem pendidikan suatu negara!
• Idealisme: Konsep ini menekankan pentingnya ide, nilai, dan tujuan ideal
dalam pendidikan. Pemikiran dari tokoh-tokoh seperti Plato dan Immanuel
Kant mempengaruhi pandangan idealis tentang pendidikan sebagai proses
pengembangan potensi manusia menuju ke arah ideal moral dan intelektual.
• Pragmatisme: Pragmatisme menekankan pentingnya pengalaman praktis dan
kegunaan dalam pendidikan. Filsuf seperti John Dewey menekankan bahwa
pendidikan harus berpusat pada pengalaman langsung dan mempersiapkan
individu untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.
• Perennialisme: Konsep ini menekankan pentingnya pengetahuan yang abadi
dan universal dalam pendidikan. Perennialisme percaya bahwa ada kebenaran-
kebenaran inti yang harus diajarkan kepada setiap generasi agar mereka dapat
memahami dunia secara menyeluruh. Tokoh seperti Mortimer Adler dan
Robert Maynard Hutchins merupakan pendukung utama konsep ini.
• Progresivisme: Progresivisme menekankan pentingnya perkembangan
individu dan masyarakat. Pendidikan dipandang sebagai alat untuk
memajukan kemajuan sosial, politik, dan ekonomi. Tokoh seperti Jean-Jacques
Rousseau dan Paulo Freire memiliki kontribusi penting dalam pengembangan
konsep ini.
• Konstruktivisme: Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan tidak
hanya dipindahkan dari guru ke siswa, tetapi juga dibangun oleh siswa melalui
pengalaman belajar mereka sendiri. Pendidikan dipandang sebagai proses aktif
di mana siswa secara aktif terlibat dalam pembangunan pemahaman mereka
sendiri. Tokoh seperti Lev Vygotsky dan Jean Piaget merupakan kontributor
utama dalam konsepsi ini.
• Humanisme: Humanisme menempatkan kepentingan dan kesejahteraan
manusia sebagai pusat dari segala hal. Dalam konteks pendidikan, humanisme
menekankan pengembangan potensi manusia secara holistik, termasuk aspek
fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Carl Rogers dan Abraham Maslow
adalah tokoh-tokoh yang mempengaruhi konsep ini dalam pendidikan.
2. Bagaimana pengaruh konteks sosial, budaya, dan historis terhadap pendidikan dalam
perspektif antropologi?
Ruang lingkup antropologi pendidikan sangat luas dan mencakup berbagai aspek yang
berkaitan dengan hubungan antara pendidikan, budaya, dan masyarakat. Studi di
bidang ini bertujuan untuk memahami bagaimana pendidikan dipersepsikan,
diorganisir, dan dipraktikkan dalam konteks budaya dan sosial yang berbeda.
Antropologi pendidikan dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan
hubungan antara sekolah dan komunitas lokal dengan cara sebagai berikut: