Anda di halaman 1dari 9

NAMA: DESWITA PRATIWI

NIM: O1A122204

KELAS: A

SOAL :

1. Jelaskan pengertian pendidikan pancasila, dan uraikan yuridis sampai masuk ke dalam
kurikulum pendidikan tinggi!
2. Identifikasi sekurang-kurangnya tiga fenomena sosial yang menurut anda bertentangn
dengan nilai-nilai pancasila, uraikan pendapat anda mengapa ha tersebut terjadi dan solusi
yang anda tawarkan!
3. Jelaskan maksud dari pancasila sebagai dasar negara dan uraikan secara komperehensif dan
maksud dari pernyataan berikut:
a. Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak pancasila sebagai
dasar negara
b. Alasan banyak tetap ingin mempertahan pancasila sebagai dasar negara indonesia.
c. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi perbedaan tersebut?
4. Telusuri dan temukan kebijakan pemerintah berupa peraturan perundang-undangan,kepres,
peraturan menteri,peraturan gubernur provinsi, atau kabupaten kota yang sesuai dengan
nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara sehingga kepentigan rakyat menjadi fokus utam!
5. Menurut anda ,apakah kondisi negara indonesia dilihat pada aspek penyelenggaraan negera
apakah sudah sesuai dengan pancasila atau belum? Jelaskan argmen anda secara ilmiah
berdasarkan fakta empiris dan secara teoritis
6. Jelaskan hubungan antara pancasila dengan proklamasi,dan pancasila dengan pembukaan
UUD 1945!
7. Silahkan temukan dan mencari berbagai sumber tentang kebijakan PEMERINTAH berupa
peraturan perundang-undangan yang di landasi oleh nilai pancasila yang ada daerah Anda!
Apakah kebijakan tersebut sesuai dengan nilai-nilai pancasila atau tidak?jelaskan!
8. Jelaskan apa yang di maksud pancasila sebagai ideologi terbuka,dan Bandingkan apa
keunggulan ideologi pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi di dunia!
9. Jelaskan pengertian pancasila sebagai sistem Filsafat dan mengapa pancasila di katakan
sebagai sebuah sistem sehingga dijadikan dasar falsafah negara?
10. Silahkan anda mencari dan menemukan nilai-nilai kearifas lokal dari daerah anda masing-
masing, yang mencerminkan sila-sila pancasil seperti nilai ketuhanan , kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, dan keadilan
11. Uraikan perbedaan dan persamaan beserta contohnya antara etiket, etika, moral, norma,
dan nilai menurut parah ahli, dan kesimpulan anda!
12. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri perilaku politik yang etis berdasarkan nilai-nilai moral
pancasila
13. Jelaskan pengertian pancasila sebagai paradigma pembangunan IPTEK
14. Tuliskan dan jelaskan bagaimana kala kita mengembangkan pancasila sebagai pembangunan
ekonomi, sosial media, dan pendidikan.
JAWABAN :

1. Pendidikan Pancasila merupakan suatu hal yang mendasar bagi setiap kehidupan warga
negara untuk dijadikan sebuah patokan atau pegangan dalam menjalin kehidupan sebagai
warga negara yang baik atau sesuai dengan nilai pancasila. (Sulianti., 2020).

Langkah pertama dan utama yang diperlukan dalam mewujudkan pendidikan tinggi
berkualitas adalah memformulasi kurikulum yang berkualitas, yaitu dengan melakukan
pengembangan kurikulum pendidikan tinggi yang bersandarkan pada undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi khususnya mengenai
Kurikulum, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
bidang Pendidika Tinggi, serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Penidikan Nasional (SN-DIKTI).
Rangkaian urutan Undang-undang dan Peraturan Presiden diatas, merupakan landasan
Yuridis dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi.

Aspek yuridis dalam pengembangan kurikulum, menjadi rujukan hukum secara legal formal
terhadap hasil pengembangan kurikulum, bahkan aspek yuridis menjadi bagian yang tak
terpisahkan dengan tujuan dasar hasil rumusan kurikulum. Landasan yuridis berperan untuk
menjadi acuan dasar dalam meramu konsep-konsep dasar kurikulum, di antaranya; 1) apa
yang ingin dicapai dalam proses pendidikan? Apa yang akan dijelaskan? Bagaimana proses
menjelaskannya? Dan bagaimana mengukur capaian hasil belajarnya? Pertanyaan tersebut
nerujuk pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentanf Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, terkait isi
kurikulum serta mekanisme pengelolaan kurikulum harus bersandar pada aspek yuridis.
Pengembangan Kurikulum pendidikan tinggi, selain merujuk pada regulasi yang disebutkan
di atas, juga secara khusus harus merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri Nomor 49 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (Kaimuddin., 2015)

2. a. yang pertama yaitu masih terdapat konflik yang terjadi di negara kita ini, Contohnya
seperti ada seorang mahasiswa yang menghina presiden, itu termasuk nilai sosial yang
bertentangan dengan Pancasila, didalam Pancasila sama sekali tidak mengajarkan hal
tersebut.
b. Dan yang kedua, Masih banyak di negara kita yang saling menghina suku ras maupun
agama hal ini sangat bertentangan dengan Pancasila pada alinea ketiga yaitu persatuan
Indonesia bagaimana kita bisa bersatu Kalau kita saling menghina?
c. selanjutnya ketiga yaitu seperti yang kita ketahui bahwa di dalam Pancasila alinea kelima
menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menurut saya negara
belum bisa dinyatakan sebagai negara adil bisa kita lihat dari luar sana banyak sekali
saudara-saudara kita yang tidak bersekolah karena keluarganya tidak mampu untuk
membiayai sekolahnya.
3. Maksud dari Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila merupakan pedoman, acuan,
serta tumpuan seluruh kehidupan bangsa dan negara serta mengatur penyelenggaraan
pemerintahan sehingga mencapai tujuan nasional yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945
Alinea ke-4. Pancasila sebagai dasar negara ditegaskan lagi dalam ketetapan MPR No.
XVII/MPR/1998 Tentang pencabutan P4 dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
(Ronto,. 2012)
a. Faktor yang mempengaruhi beberapa pihak menolak Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia adalah karena ada beberapa kelompok yang sudah tidak tidak mempercayai
lagi negara dan pemerintah yang menjalakannya (Prafitasari, F. M., 2021).
b. Alasan banyak pihak tetap mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara
Indonesia adalah karena berpikir bahwa Pancasila telah menverminkan kepribadian
bangsa yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat sendiri (Prafitasari, F . M., 2021)
c. Pendapat saya yaitu perbandingan pandangan memang sangat sering terjadi antar
kelompok yang satu dengan yang lainnya. Pandangan pihak A tentu menimbulkan pro
dan kontra, begitu pula dengan pandangan pihak B. Perbedaan-perbedaan tersebut
ada karena perbedaan pola pemikiran antara kelompok yang satu dengan yang
lainnya.
d. Sikap saya dalam menghadapi perbedaan tersebut yaitu saya tidak akan
memprovokasi kedua kelompok tersebut. Saya akan berusaha menjadi penengah
antara dua perbedaan itu dan mendiskusikannya secara bersama-sama, menampung
semua saran, masukan, dan pendapat-pendapat yang ada lalu menarik kesimpulan
bersama untuk mencapai kesepakatan bersama.

4. Salah satu contohnya yaitu pemerintah membebaskan rakyatnya untuk memeluk agamanya
masing-masing tanpa paksaan dari pihak-pihak manapun. Pemerintah menyediakan fasilitas
berupa rumah-rumah ibadah untuk masyarakatnya dan ikut mendukung kegiatan keagamaan
yang dilakukan masyarakat.

5. menurut saya kondisi negara Indonesia belum sesuai dengan Pancasila karena masih banyak
sekali masalah di dalam negara kita ini mulai dari pemerintah rakyat maupun mahasiswa.
Contohnya, seperti yang terdapat dalam Pancasila alinea kedua berbunyi “ kemanusiaan yang
adil dan beradab”. nah, apakah negara kita ini sudah adil? beradab ?, Tidak. Mengapa saya
mengatakan tidak, karena. Coba kita lihat, di luar sana masih banyak rakyat yang mati
kelaparan, masih banyak rakyat yang tidur di kolong jembatan dan tidak mampu membiayai
keluarganya. sedangkan pemerintah yang diatas enak-enakan. itukah yang dinamakan adil?
maka dari itu menurut saya, negara kita ini belum sesuai dengan Pancasila.

6. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi adalah Pancasila merupakan pelopor dasar terhadap
Proklamasi Kemerdekaan RI serta secara tidak langsung Pancasila menjelaskan maksud dan
tujuan dari dilaksanakannya Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan hubungan Pancasila
dengan Pembukaan UUD 1945 adalah di dalam UUD 1945 memuat Pancasila yang
merupakan kaidah dasar negara dan Pancasila menjadi inti dari Pembukaan UUD 1945
(Surajiyo dan Agus, W., 2006).
7. Kebijakan yang diatur dalam bidang Pendidikan sebagai pengajar serta pendidik yang
memiliki peran sangat besar dalam kemajuan dunia Pendidikan. Dalam pasal 31 ayat (3)
disebutkan “pemerintah mengusahakan dalam menyelenggarakan satu system Pendidikan
nasional, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan
yang mumpuni, yaitu guru. Salah satu nilai Pancasila dalam dunia Pendidikan terutama terkait
dengan profesi guru yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakila. (silikonga dkk.,2021)

8. Ideologi Pancasila terbuka adalah ideologi yang bersifat aktual, dinamis, dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
perkembangan masyarakat. Ideologi Pancasila yang terbuka tidak mengubah nilai-nilai dasar
yang terkandung di dalamnya. ( D. C. tyas.,2020)

Keunggulan ideologi Pancasila disbanding ideologi lain di dunia yaitu menjunjung tinggi
berbagai hak asasi manusia (HAM), memberikan kebebasan pada rakyat. (Dewi,s.f.,2017)

9. Pancasila sebagai sistem filsafat yang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan
hasil pemikiran para mantan pejuang kemerdekaan kita. Pancasila merupakan pusat
pembangunan sistem hukum nasional, dan keberhasilan pembangunan sistem hukum itu
sendiri juga ditunjukkan dengan seberapa besar kesadaran hukum masyarakat dilibatkan
dalam aspek pembangunan sistem hukum nasional. Pancasila dikatakan sebagai sistem
filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri negara yang dituangkan dalam suatu
sistem yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila yang saling berhubungan dan
digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam berbangsa dan
bernegara. (Antoni dan condra.,2012)

10. Contoh nilai kearifan yang ada di daerah saya yaitu Lulo. Lulo ini adalah tarian yang memiliki
makna yaitu bergandengan antara satu dengan yang lainnya berbentuk lingkaran sambil
menikmati alunan atau irama musik. Mengapa saya mengatakan lulo itu termasuk kearifan
lokal di daerah saya yang mencerminkan nilai pancasila karena lulo ini bertujuan untuk
menjaga silahturahmi serta menjaga kesatuan dan persatuan.

11. Etiket: Antara etika dan etiket memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah
etika dan etiket bertalian dengan tindakan dan perilaku manusia. Etika dan etike mengatur
perilaku manusia secara normatif. Perbedaan etika dan etiket pertama, etika berkaitan
dengan cara perbuatan yang harus dilakukan seorang atau kelompok tertentu. Etiket
menunjukkan cara yang tepat dalam bertindak. Etika memberikan norma tentang
perbuatan sendiri. Etika berkaitan dengan apakah suatu perbuatan dapat dilakukan
antara ya dan tidak. Kedua, etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Jadi, etiket
selalu berlaku ketika ada orang lain. Bedanya etika tidak memperhatikan adanya orng
lain atau tidak. Ketiga, etiket bersifat relatif, dimana terjadi keragaman dalam
menafsirkan perilaku yang sesuai dengan etiket tertentu. Etika lebihbersifat mutlak, dan
prinsip erika sangat universal dan tidak bisa ada proses tawar-menawar. Keempat, etiket
hanya bertalian dengan lahiriah saja, dan etika bertalian dengan dimensi internal
manusia. Dalam kaitannya dengan etiket seseorang bisa munafik, tetapi kaitannya dengan
perilaku etis, seorang tidak bisa bersifat kontradiktif. (Mauna B .,2019).
Etika: Dari segi ilmu etika adalah mempelajari suatu perilaku yang benar (right), baik (good)
dan yang buruk (bad), tentang hak dan kewajiban moral. Dengan kata lain, kode etik, yaitu
suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan atau
suatu pekerjaan sebagai pedoman ber- perilaku ( Wahji dan Kubis., 2021).
Moral: Ensiklopedi Nasional Indonesia menjelaskan bahwa moral merupakan salah satu
cabang ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan berbicara tentang tingkah laku
manusia. Moral dikatakan sebagai norma maka akan berbicara mengenai bagaimana orang
harus bertindak. Sehingga dapat dikatakan bahwa moral merupakan suatu ciri berperilaku
seseorang yang dihubungkan dengan ukuran yang ada dalam masyarakat, khususnya
mengenai perilaku baik atau buruk, moralitas bukan sesuatu yang diperoleh dari kelahiran
melainkan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan hidup (Ensiklopedi Nasional
Inodonesia, 1990:371).
Dari berbagai perspektif mengenai pengertian moral maka penulis memberikan pengertian
moral sebagai suatu prinsip yang mengatur setiap sikap dan perbuatan manusia yang
berlandaskan asas kemanusiaan secara universal. “Baik” atau “buruk” nampaknya dua kata
yang menjadi dasar dari ukuran moral. Orang yang melakukan amal dari uang hasil korupsi
mengatakan bahwa itu adalah perbuatan yang diperbolehkan menurut pemikirannya tapi
bertentangan dengan kaidah secara umum.(Eri Hendro kusuma(2016).
Norma: Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma
memungkinkan sesorang menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan
dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau
menolak prilaku seseorang. (Pinasang., 2012).
Nilai: Menurut Gordon Allport, seorang ahli psikolog (1964), nilai adalah keyakinan yang
membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Nilai terjadi pada wilayah psikologis
yang membuat keyakinan, seperti hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan. Karena itu,
keputusan benar-salah, baik-buruk, indah tak indah pada wilayah ini merupakan hasil dari
serentetan proses psikologis yang kemudian mengarahkan individu pada tindakan dan
perbuatan yang sesuai dengan nilai pilihannya. Contohnya menolong sesama tanpa
membeda-bedakan (Allport., 1964)

Kesimpulan: Etika dan etiket saling berkaitan untuk mengatur bagaimana sikap yang harus
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama. Moral merupakan suatu mindset
yang mengatur manusia dalam bertingkah laku. Nilai adalah suatu pedoman yang membuat
kita untuk melakukan tindakan atas pilihan yang kita ambil.
12. 1) integritas
Menjunjung tinggi prinsip kejujuran, konsistensi kata dan perbuatan, komitmen pada janji,
keberanian moral dalam membela kebenaran, kepentingan organisasi di atas kepentingan
kelompok dan individu, dan dapat dipercaya dan bertanggungjawab.
2) Profesionalisma
Memainkan perannya dengan berpedoman pada kualitas dan standar kinerja, kesesuaian dengan
keahlian, kepakaran dan kompetensinya, semangat pengembangan diri secara berkesinambungan,
berorientasi pada klien dan akuntabel.
3) Objektivitas dan Kesetaraan
Memberikan respek (rasa hormat) kepada semua warga, tanpa membedakan fungsi, status dan
posisi, dan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnik, dan xjenis kelamin,
serta mengapresiasi dan mengevaluasi kinerja secara objektif dan adil.
4) Kebebasan Akademik
Mengakui konsep dan praktik kebebasan akademik sebagai perilaku sentral yang patut dijunjung
tinggi dalam pembelajaran, pengajaran, penelitian, dan kesarjanaan.
5) Kepedulian Sosial
Mempunyai komitmen dan kesungguhan untuk berpartisipasi dan terlibat secara aktif dalam
penanganan dan pemecahan berbagai masalah ekonomi, bisnis, dan sosial yang dihadapi oleh
masyarakat (Nurgiansah., 2021)

13. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia yang meliputi aspek akal,
rasa, dan kehendak dalam meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia. Pancasila
memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan manusia, yaitu
harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian ada
beberapa makna dalam Pancasila dalam pembangunan IPTEK, yaitu:
1)Sila ketuhanan yang maha esa, memberi arti IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya;

2) Sila kemanusiaan yang adildan beradab, memberi arti dasar moralitas bahwa dalam
pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradab, pengembangan IPTEK yang merugikan tidak akan
mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek, yaitu kesejahteraan;

3) Sila persatuan Indonesia, memberi arti pengembangan IPTEK hendaknya dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme, sehingga pengembangan IPTEK dapat memunculkan persatuan;
4) Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan
pengembangan IPTEK. Para pengembang IPTEK harus bersikap terbuka untuk dikritik, dikaji ulang
maupun dibandingkan dengan teori lainnya; dan
5) Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberi arti pengembangan IPTEK harus
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan (Zulfikar putra,SH.,dan Farid Wadji
S.Pd.)

14. Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi:

Rohani (2019) dijelaskan bahwa sumber nilai sesuai dengan paradigma Pancasila dalam
pembangunan ekonomi maka soliditas dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral
daripada Pancasila secara khusus sistim ekonomi harus mendasar pada moralitas sesuai dengan sila
1 (pertama) Pancasila yang mengajarkan nilai keimanan kepada taqdir Tuhan bahwa manusia hanya
merencana seperti membangun ekonomi akan berhasil tetapi hasil akhir berada di tangan Tuhan
Yang Maha Kuasa, seperti wabah Covid-19 adalah bagian dari ujian dalam kehidupan yang harus
semakin menjadikan kita tambah kekuatan di luar dugaan mereka, sehingga religiusitas harus
menyadarkan kita semakin kuat dimasa pandemi ini (Tugino dan Harini., 2021).

Pancasila sebagai paradigma sosial budaya:


Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial budaya, artinya nilai-nilai yang sesuai dengan
nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat kita, yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri (kristalisasi, nilai-
nilai adat istiadat, tradisi, budaya, pustaka, dan keagamaan) dijadikan dasar/landasan
pengembangan social budaya. Prinsip etika Pancasila bahwa nilai-nilai Pancasila diangkat dari harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya. Menurut Koentowijoyo (dalam Rowland B.F.
Pasaribu, 2013: 129), Pancasila sebagai sumber normatif bagi peningkatan humanisasi dalam bidang
sosial budaya. Sebagai kerangka kesadaran, Pancasila dapat merupakan dorongan untuk
universalisasi, artinya melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan struktur dan transendentalisasi,
meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual ( Hariyadi., 2021).

Pancasila sebagai paradigma pendidikan politik:

Dalam sistem politik Indonesia yang sesuai Pancasila sebagai paradigma yaitu sistem politik
Indonesia harus dikembangkan atas dasar azas kerakyatan prilaku politik baik dari warga negara
maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan
perilaku politik yang santun dan bermoral. Esensi sila keempat menjadikan dibutuhkan
kebijaksanaan pemimpin dan elit politik dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan negara yang
benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat dalam menangani pandemi Covid-19 dan
dampaknya pada keberlangsungan perikehidupan, sehingga harapan tidak ada penyalahgunaan
wewenang dan orientasinya pada sila ke lima Pancasila yaitu mewujudkan kesejahteraan yang harus
menjadi penggerak dari seluruh komponen negara atau elit.

Namun kita tidak harus mengandalkan etika politik dalam penanganan krisis, namun diantara krisis
kesehatan oleh karena setidaknya kita harus mengupayakan ada 3 hal:

Pertama; masyarakat harus inisiatif perlindungan kesehatan masyarakat secara mandiri dengan
semangat gotong-royong dalam pencegahan penyebaran Covid-19 ini harus bahu membahu
membangun jejaring pengaman sosial berbasis lokal.

Kedua; dalam menangani Covid-19 masyarakat harus berusaha dan memberi apresiasi yang baik
terhadap kebijakan yang disampaikan pemerintah melalui gugus Covid-19 pusat sampai daerah atau
steak holder.

Ketiga; Rakyat dan masyarakat harus mengkondisikan diri dengan kokoh supaya kepentingan publik
agar lebih tercerminkan didalam negara , saat pandemi berlangsung (Tugino dan Harini.,2021).
DAFTAR PUSTAKA

Sulianti, A., Efendi, Y., dan Sa'diyah, H., (2020). Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Lembaga
Pendidikan. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 5((1)

Kaimuddin. (2015). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jurnal Al- Ta’dib, Vol.8(1).

Ronto. (2012). Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.

Prafitasari, F. M. (2021). Alasan Sebagian Masyarakat Menolak dan Banyak Pihak yang Tetap
Mempertahankan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia.

SURAJIYO dan Agus, W. (2006). HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PANCASILA DAN PEMBUKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945. Lex Jurnalica, Vol. 3 (3).

Silikonga, B. N., saputro, A. N. C., dan Damayanti, W. K. (2021). Profesi keguruan:kompetensi dan
permasalahan. Penerbit: Yayasan kita menulis.

D.C. Tyas.(2020). Mengenal IDEOLOGI NEGARA INDONESIA: Penerbit: Alprin

Dewi, S.F. (2017). Perbandingan ideologi: Pancasila dan ideologi-ideologi di dunia. Yogyakarta:
penerbit: GREPUBUSHING.

Antoni, Condra. 2012. Filsafat Pancasila Sebagai Basis Pergerakan Mahasiswa, Kehidupan Sosial, Dan
Spirit Kewirausahaan, Politeknik Negeri Batam

Mauna, B., (2019). Pendidik dan Guru Muskim Dalam Prespektif Sosiologis. Cendekia: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 13 (2), 99-114
Wafji, F., dan Kubis, S.K., (2021). Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika

Pinasang, D., (2012) Falsafah Pancasila Sebagai Norma Dasar Dalam Rangka Penge,bangan Sistem
Hukum Nasional. Jurnal Hukum UNSRAT. Vol. 20(3)

Allport, GW. (1964). Pattern and Growth in Personallity. New York: Holt Rinehart and Winston

Allport, GW. (1964). Pattern and Growth in Personallity. New York: Holt Rinehart and Winstonf

Nurgiansyah, T. H., (2021). Pendidikan Pancasila. Solo

Zulfikar, P dan Farid, W.(2021).buku ajar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan panduan kuliah
di perguruan tinggi.Jiwandono, I. S dan Iswahyu, N. (2019). PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP
FUNGSI PANCASILA SEBAGAI WELTANSCHAUUNG DALAM UPAYA MENGATASI MEROSOTNYA NILAI
KEBANGSAAN. ELSE (Elementary School Education Journal), Volume 3 (2), 2597-4122.

Tugino dan Harini., (2020). Implementasi Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi,
Politik, Sosial dan Budaya yang berwawasan Kemaritiman Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Makalah Ilmiah Gema Maritim. Vol 23(1), 20-25

Hariyadi, A., (2021). Pendidikan Pancasila: Menanamkan Nilai-Nilai Karakter dan Budaya. Surabaya:
Global Aksara Pers

Anda mungkin juga menyukai