NIM : 320220404008
PRODI : TEKNIK SIPIL
MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA
PERTEMUAN 6
1. Jelaskan kompleksitas permasalahan dan heteregonitas pandangan yang mempengaruhi
perkembangan pemikiran yang terjadi pada masa sekarang.
2. Jelaskan yang mahasiswa ketahui tentang konsistensi dalam mengimplementasikan Pancasila
sesuai dengan kondisi bangsa saat ini.
3. Jelaskan tentang kaitan pemikiran Pancasila sebagai ideology bangsa, dasar negara dan
sumber dari segala sumber hukum terkait dengan politik kenegaraan saat ini.
4. Pemecahan berbagai kompleksitas permasalahan di dapat ditempuh dengan dua jalur, yaitu
jalur pemikiran politik kenegaraan, dan jalur pemikiran akademis. Jelaskan
5. Pendekatan ideologis terkandung Makna bahwa Pancasila sebagai seperangkat ide atau
gagasan yang sistematis dalam pemerintahan saat ini. Jelaskan !
JAWABAN
3. Jelaskan tentang kaitan pemikiran Pancasila sebagai ideologi bangsa, dasar negara
dan sumber dari segala sumber hukum terkait dengan politik kenegaraan saat ini.
b. Pemikiran Akademis
Tidak semua permasalahan mengenai Pancasila dapat dipecahkan melalui jalur politik
kenegaraan semata, melainkan memerlukan jalur lain yang membantu memberikan kritik
dan saran bagi pelaksanaan Pancasila, jalur itu adalah jalur akademis. Sejarah pemikiran
Pancasila menunjukkan adanya berbagai kompleksitas dan heterogenitas dalam
pendekatan intelektual mengenai Pancasila.
c. Hubungan pemikiran politik kenegaraan dengan pemikiran akademis
Pemikiran politik kenegaraan tujuan utamanya adalah untuk pengambilan keputusan
atau kebijakan, maka lebih mengutamakan aspek pragmatis, sehingga kadang-kadang
kurang memperhatikan aspek koherensi, konsistensi, dan korespondensi. Akibatnya
kadang berbagai kebijakan justru kontra produktif dan bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki fungsi dan peranan, antara lain
sebagai inspirasi seseorang untuk menemukan identitas dan jati diri kebangsaannya,
Sebagai prinsip dasar untuk memahami dan menafsirkan kehidupannya dalam konteks
berbangsa dan bernegara, Sebagai kekuatan yang memotivasi seseorang untuk
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, Sebagai pedoman
seseorang dalam bertindak bagi bangsanya, Sebagai inspirasi tumbuhnya jiwa
nasionalisme dan patriotism, Sebagai sarana
keilmuwan yang menghubungkan warga negara terhadap pemikiran para pendiri
bangsanya, Sebagai jalan untuk menemukan jawaban mengapa bangsa Indonesia
didirikan.
NAMA : DEFRI ARYANTO
NIM : 320220404008
PRODI : TEKNIK SIPIL
MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA
PERTEMUAN 7
1. Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam
kehidupan bangsa kita adalah melalui pendidikan karakter. Jelaskan bahwa Pancasila Sebagai
paradigma pemabangunan Pendidikan !
Jawab :
Paradigma menurut Thomas Khun (1970 : 49) adalah sebuah kerangka berfikir atau
sebuah model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial dilakukan atau diartikan
sebagai asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoristis yang umum (merupakan sumber
nilai). Paradigma merupakan sumber hukum, metode yang diterapkan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan.
Pendidikan Menurut Notonegoro (1973) adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, di dalam
dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Mengembangkan kepribadian dan
kemampuan/keahlian, menurut merupakan sifat dwi tunggal pendidikan nasional. Pendidikan
sebagai bagian dari Ilmu Humaniora memperlihatkan proses yang terus-menerus mengarah
pada kesempurnaan, yang semakin manusiawi.
Pendidikan pada dasarnya ialah pemanusiaan yang membuat hominisasi dan
humanisasi. Hominisasi proses pemanusiaan secara umum, yakni memasukkan manusia
dalam lingkup hidup manusiawi secara minimal. Humanisasi adalah proses yang lebih jauh,
kelanjutan hominisasi. Dalam proses ini, manusia bisa meraih perkembangan yang lebih
tinggi, seperti nampak dalam kemajuan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan merupakan salah satu aspek
yang penting untuk membangun pendidikan di Indonesia.
Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan bangsa kita adalah
melalui :
Pendidikan karakter
Pendidikan nilai
Pendidikan moral
Pendidikan akhlak
Pendidikan budi pekerti
Pendidikan Pancasila memiliki landasan yuridis yang dapat di lihat rasionalnya di
mulai dari tujuan negara Indonesia yang termuat di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka negara berkewajiban untuk menyelenggarakan
pendidikan nasional untuk warga negaranya. Pendidikan bangsa indonesia bersumber pada
Pancasila, maka tujuan pendidikan nasional juga mencerminkan terwujudnya nilai-nilai
Pancasila dalam diri anak didik sebagai warga negara Indonesia.
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia di atur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003:
Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pendidik agar
menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jawab :
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan landasan bahwa pembngunan
Iptek harus bersifat beradap dan diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia.
Oleh karena itu, pembangunan Iptek harus didasarkan kepada tujuan dasarnya untuk
mewujudkan kesejahteraan manusia serta peningkatan harkat dan martabat manusia.
Aspek kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila sebagai paradigmanya, perlu
dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu :
Aspek Ontologi. Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas
manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan
menentukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu Pengetahuan harus dipandang secara
utuh, dalam dimensinya sebagai:
Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic community
yang dalam hidup keseharian para warganya untuk terus menggali dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat ilmiah yang
melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi,
komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan
kenyataan.
Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang
berwujud karya – karya ilmiah beserta implikasinya yang berwujud fisik
ataupun non-fisik.
Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang terkandung
didalamnya dijadikan metode berpikir.
Aspek Aksiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung didalam
Pancasila sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan efek pengembangan
ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan ideal dari pancasila
dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila