Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PANCASILA DASAR NEGARA PALING SESUAI

BAGI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. Eka Budhi Santosa, M.Pd

Oleh :
Nama : Saldi Ramdani
NIM : I0420128
Kelas : Pancasila B

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022

1
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ............................................................................................................3
A. Latar Belakang .......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................................................4
PEMBAHASAN ...............................................................................................................5
A. Pengertian Dasar Negara ........................................................................................5
B. Sejarah Pancasila ....................................................................................................6
C. Makna dan Nilai – Nilai Pancasila .........................................................................8
D. Pancasila Menjadi Dasar Negara Paling Sesuai Untuk Indonesia......................... 10
Kampanye di Media Sosial ............................................................................................ 12
Tanggapan ..................................................................................................................... 15
PENUTUP ...................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar negara adalah ajaran atau teori berupa hasil pemikiran mendalam
atau pemikiran filsafat tentang dunia dan kehidupan. Hal ini termasuk di
antaranya kehidupan bernegara di dalamnya, yang dijadikan pedoman dasar
yang mengatur dan memelihara kehidupan bersama dalam sebuah negara. Jika
sebuah negara tidak memiliki dasar maka bisa dikatakan bahwa negara tersebut
tidak memiliki tujuan yang jelas dan tepat dalam membangun sebuah negara.
(A. Rifan, 2021).
Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus
bukan dalam pengertian keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks
implementasinya. Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan
politik berbangsa dan bernegara bukan hanya berasal dari faktor domestik,
tetapi juga dunia internasional. Pada zaman reformasi saat ini
pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di
dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai
dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat
menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang
demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme
dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir
masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat
menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan dan
cita-cita nasional bangsa Indonesia (A. Harefa, 2012).
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar
pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara
Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan
cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi
tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena

3
konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh
menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu dasar negara?
2. Bagaimana sejarah terciptanya Pancasila?
3. Apa makna dan nilai-nilai dari Pancasila?
4. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari dasar negara dan Pancasila.
2. Untuk mengetahui sejarah dari Pancasila.
3. Untuk mengetahui makna dan nilai-nilai Pancasila
4. Untuk mengetahui alasan dipilihnya Pancasila menjadi dasar negara.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara merupakan sebuah hal fundamental yang harus dimiliki
suatu negara. Hal ini karena dasar negara merupakan fondasi terbentuknya
suatu negara. Dasar negara memuat bentuk negara, bentuk pemerintah, sistem
pemerintahan, tujuan negara dan cara-cara mencapai tujuan negara. Dasar
negara menjadi sebuah hal yang menunjukkan tujuan dan ke arah mana negara
tersebut akan berlabuh. Dasar negara sering kali diartikan sebagai ideologi (A.
Harefa, 2012).
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap negara harus
mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya. Dasar
negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Dasar negara bagi suatu negara merupakan sesuatu
yang amat penting. Pada dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara
tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas. Sehingga memudahkan
munculnya kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara
mencakup cita cita negara, tujuan negara, dan norma bernegara.
Adapun beberapa pengertian mengenai dasar negara dan ideologi
adalah sebagai berikut:
1. Menurut Setyowati
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ideos yang berarti mengetahui
dan logos yang berarti pengetahuan. Secara keseluruhan ideologi memiliki
arti gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara.Setiap negara harus
mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya. Dasar
negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara.Dasar negara bagi suatu negara merupakan
sesuatu yang amat penting.Pada dasar negara berarti negara tersebut tidak
memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka

5
akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang
jelas.Sehingga memudahkan munculnya kekacauan.Dasar negara sebagai
pedoman hidup bernegara mencakup cita cita negara, tujuan negara, dan
norma bernegara.
2. Menurut Karl Marx
Karl Marx, menyatakan bahwa dasar negara adalah sebuah kedudukan
yang memiliki kekuasaan untuk melakukan penindasan terhadap golongan
lain.
3. Menurut C. Wheare
C. Wheare, menyatakan bahwa dasar negara merupakan sebuah sistem
tatanegara yang digunakan pemerintahan dalam menjalankan negara yang
mengandung aturan-aturan negara.
4. Menurut Robert M. Mac. Iver
Robert M. Mac. Iver, mendefinisikan bahwa dasar negara adalah sistem
asosiasi yang memiliki fungsi untuk melindungi serta menjaga ketertiban
dalam masyarakat sesuai hukum yang berlaku dan pemerintahan
menjalankannya dengan paksaan.

B. Sejarah Pancasila
Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Proses lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah
terlupakan oleh bangsa Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa
Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman
bagi Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara
yang Fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat
nilai-nilai Pancaasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung di
dalamnya tiak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai
Pancasila.

6
Selama keberjalanannya, Pancasila memiliki lika-liku sejarah yang
menarik untuk dibahas mulai dari periode pengusulan, perumusam,
pengesahan, hingga saat ini.
1. Periode Pengusulan
Periode ini berlangsung pada masa penjajahan Jepang, yang mana
pada masa itu berdirilah Dokuritsu Junbi Cosakai atau lebih dikenal Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
pada 29 April 1945. Badan ini kemudian melaksanakan sidang sebulan
setelah dibentuk yang bertujuan untuk menentukan dasar negara Indonesia.
2. Periode Perumusan
Pada periode ini, para pendiri bangsa menyampaikan aspirasi dan
pendapat mereka mengenai dasar negara yang akan dipakai oleh bangsa
Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut antara lain, Muh. Yamim, Mr. Soepomo,
dan Ir. Soekarno. Hasil dari sidang ini adalah sebuah Piagam Jakarta atau
yang sering dikenal Jakarta Charter. Naskah dari piagam ini kemudian
dijadikan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun
1945. Pada alinea 4 naskah piagam ini terdapat lima butir asas yang
kemudian menjadi dasar negara yang telah disepakati oleh para pendiri
bangsa yang isinya antara lain.
1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Periode Pengesahan
Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Belum sampai menjalanjan sidang pertama kepanitiaan, Jepang
mengalami kekalahan terhadap sekutu yang menyebabkan kekosongan

7
kekuasaan di Indonesia, sehingga pada 17 Agustus 1945 Indonesia resmi
menyatakan kemerdekaannya.
Hingga pada 18 Agustus 1945, PPKI resmi mengadakan rapat yang
menghasilkan beberapa putusan, salah satunya pengesahan dasar negara
Indonesia. Dasar negara tersebut diambil dari alinea 4 naskah awal
pembukaan UUD 1945 atau Piagam Jakarta dengan beberapa perubahan.
Perubahan ini dilakukan untuk menindaklanjuti kecaman rakyat terutama
oleh orang timur dikarenakan banyak di antara mereka yang beragama non-
Islam. Oleh karena itu, mereka menuntut agar 7 kata dalam sila pertama
(… dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya) diganti atau
dihilangkan. Hingga akhirnya dasar negara Pancasila ditetapkan dengan
bunyi,
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Periode Pasca-Pengesahan
Setelah disahkan pada 18 Agustus 1945, Pancasila resmi dijadikan
idologi bangsa yang menjadi sumber dari segala hukum di Indonesia.
Beragam tantangan dan rintangan telah dilalui. Beragam pemberontakan
yang dilakukan guna menggulingkan Pancasila telah dilakukan namun
semuanya tidak mampu mengalahkan kesaktian Pancasila.
Pancasila telah dijadikan sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia yang tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2011 pasal 2 serta pembukan
UUD 1945. Hal ini menjadikan Pancasila memiliki kedudukan tertinggi dalam
hukum.

C. Makna dan Nilai-Nilai Pancasila


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar
pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar

8
negara yang bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur
Pancasila terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan
kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan
tersebut berkembang nilai-nilai antara lain makna nilai, maka Pancasila pun
mengandung makna nilai yang luas, antara lain.

Makna Nilai dalam Pancasila:


1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan
nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius
bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan
akan kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap
dan perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia

9
yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar
itu sifatnya abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif,
isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan
eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai
instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-
undangan lainnya.

D. Pancasila Menjadi Dasar Negara Paling Sesuai Untuk Indonesia


Dari penjelasan pada poin sebelumnya sudah cukup membuktikan
bahwa Pancasila memang sudah sangat cocok dijadikan dasar negara
Indonesia. Kelima silanya menunjukkan tujuan dan cita-cita utama bangsa
Indonesia. Selain itu, kelima silanya bukan merupakan hasil pemikiran
pemimpin bangsa saja, melainkan dari budaya luhur bangsa.
Jika kita simak lagi, Pancasila mengandung makna mendalam dalam
setiap silanya yang mengatur dalam seluruh aspek kehidupan. Mulai dari
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, hingga keadailan.
Kelimanya memiliki makna yang sangat luas dan bisa dijadikan dasar dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, menunjukkan
bahwa para pendiri negara kita dengan sangat cemerlang mampu menyepakati
pilihan yang pas tentang dasar negara sesuai dengan karakter bangsa, sangat
orisinal, menjadi sebuah Negara modern yang berkarakter religius, tidak
sebagai negara sekuler juga tidak sebagai negara agama. Rumusan konsepsinya
benar-benar diorientasikan pada dan sesuai dengan karakter bangsa. Mereka
bukan hanya mampu menyingkirkan pengaruh gagasan negara patrimonial
yang mewarnai sepanjang sejarah nusantara prakolonial, namun juga mampu
meramu berbagai pemikiran politik yang berkembang saat itu secara kreatif
sesuai dengan kebutuhan masa depan modern anak bangsa (Ali, 2010).
Pancasila adalah warisan dari jenius Nusantara.Sesuai dengan karakteristik
lingkungan alamnya, sebagai negeri lautan yang ditaburi pulau-pulau
(archipelago), jenius Nusantara juga merefleksikan sifat lautan.Sifat lautan
adalah menyerap dan membersihkan, menyerap tanpa mengotori

10
lingkungannya.Sifat lautan juga dalam keluasannya, mampu menampung
segala keragaman jenis dan ukuran (Latief, 2011). Pancasila sangat dikagumi
oleh tokoh-tokoh di luar negeri. Yaman ketika baru saja lepas dari bentuk
monarki, para pemimpin muda Yaman menjadikan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pembanding
sebelum menentukan dasar negara mereka.
Pancasila sebagai pedoman bagi hidup kenegaraan dan hukum republik
Indonesia dalam konkretnya tidak hanya sekedar cita-cita dalam abstraknya
saja, melainkan mempunyai bentuk dan isi yang formal serta material untuk
menjadi pedoman bagi hidup kenegaraan dan hukum Indonesia secara konkret
(Soejadi, 1999).

11
KAMPANYE DI MEDIA SOSIAL

12
13
14
TANGGAPAN
Pada kampanye di media sosial, saya mengampanyekan mengenai Pancasila adalah
dasar negara yang paling sesuai bagi Indonesia melalui platform Instagram dengan
deskripsi postingan sebagai berikut

Dengan penjelasan seperti di atas, begini tanggapan warga instagram

15
Dari beberapa tanggapan tersebut sebenarnya masih cenderung kurang
menunjukan rasa nasionalisme dan kurang serius, tetapi masih ada juga yang
menanggapi serius. Dari yang terlihat Pancasila dianggap sudah sangat cocok
dijadikan dasar negara Indonesia, namun masih ada beberapa oknum yang justru
menodai Pancasila itu sendiri.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang lahir dari nilai-nilai luhur
bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa Indonesia.
2. Pancasila menduduki pangkat tertinggi dalam hukum.
3. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang harus
mendominasi setiap produk hukum, baik pada tataran pembentukan,
pelaksanaan maupun penegakannya. Nilai-nilai pancasila harus
diimplementasikan dengan penuh moralitas dan harus dilaksanakan aparat
penegak hukum sebagai acuan dasar dalam mengambil kebijakan serta
keputusan. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia ini tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 serta dalam Pasal 2
UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara”
4. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelengaraan Negara.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi
dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila.
5. Dilihat dari sudut pandang historisnya, Pancasila telah mengalai berbagai
tantangan, rintangan, serta halangan, mulai dari awal perumusannya hingga
saat ini.
6. Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, Pancasila menjadi
dasar/lamdasan dan tujuan dalam penyelenggaraan negara serta dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

17
B. Saran
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan
kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa
Indonesia yang damai.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aditya R. (2022). Mengenal Pengertian Dasar Negara dan Fungsi Pancasila. Jurnal
Kewarganegaraan, 1(1), 3-4.
Bo’a, F. Y. (2018). Pancasila sebagai sumber hukum dalam sistem hukum
nasional. Jurnal Konstitusi, 15(1), 21-49.
Harefa, A. (2011). Implementasi Pancasila sebagai dasar filsafat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Humaniora,
Sains, dan Pembelajarannya, 5(2), 437-451.
Setyowati, R., & Buyung, S. P. (2020). 1. Perlunya Ideologi bagi Suatu Negara a.
Pengertian Ideologi. PENDIDIKAN PANCASILA, 22.
Titik Sumarni dan Joko Mumpuni (2021). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
SMA/MA Kelas X (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbud).

19

Anda mungkin juga menyukai