Anda di halaman 1dari 3

Karimah Tauhid, Volume X Nomor X (202X), e-ISSN 2963-590X | Author

Formulasi Kebijakan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bogor


Dewi Nur Fadhillah1, Ratu Ulfah Zakiah2, Reza Gustina3, Tri Ratnasari4
1
Afiliasi penulis, email penulis
2
Afiliasi penulis, email penulis
Dst.

ABSTRAK
(Palatino Linotype, font size 11, Justify, spasi 1.15) Bagian latar belakang harus menjadi
bagian terpendek dari abstrak dan secara singkat menguraikan informasi berikut: Apa yang
sudah diketahui tentang subjek, terkait dengan makalah yang bersangkutan? Apa yang
tidak diketahui tentang subjek dan karenanya apa yang ingin diteliti oleh penelitian (atau
apa yang coba disajikan makalah ini – sebagai tujuan). Dalam kebanyakan kasus, latar
belakang dapat dibingkai hanya dalam 2–3 kalimat, dengan setiap kalimat menggambarkan
aspek berbeda dari informasi yang dirujuk di atas. Tujuan penelitian, seperti yang
diindikasikan oleh kata-kata untuk memberikan latar belakang penelitian kepada pembaca,
dengan demikian akan mengarah pada deskripsi metode yang digunakan dalam penelitian
secara tersusun. Bagian metodologi biasanya merupakan bagian terpanjang kedua dalam
abstrak. Ini harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pembaca memahami
apa yang telah dilakukan, dan pertanyaan penting yang harus diberikan jawaban singkat
pada bagian metode penelitian, termasuk pengumpulan data, dana analisis data. Bagian
temuan adalah bagian terpenting dari abstrak dan tidak harus mengetepikan jangkauan dan
kualitasnya. Oleh karena itu, bagian hasil temuan harus menjadi bagian terpanjang dari
abstrak dan harus berisi detail sebanyak mungkin tentang temuan-temuan yang peroleh
agar dapat dilanjutkan pada tahap penyerahan jurnal. Batasan-batasan tersebut biasanya
menjelaskan tentang batasan-batasan penelitian yang disadari dan dapat diperbaiki di masa
mendatang. Kesimpulan dan implikasi penelitian.
Kata Kunci: a, b, c, d, e

PENDAHULUAN (PALATINO LINOTYPE, 12, BOLD, SPASI 1.5)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik

menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan

masyarakat berbasis pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga negara dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Langkah terbaru bagi sistem pelayanan publik di Indonesia dengan

mengadakan pelayanan terpadu generasi ketiga, yakni Mal Pelayanan Publik (MPP).

Mal Pelayanan Publik (MPP) dianggap lebih progresif memadukan pelayanan dari
1
Karimah Tauhid, Volume X Nomor X (202X), e-ISSN 2963-590X | Author

pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta dalam satu gedung. Pelayanan

Terpadu Satu Atap (PTSA) adalah generasi pertama layanan terpadu di Indonesia.

Kemudian menjadi Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA) yang merupakan generasi

kedua. Kehadiran Mal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai generasi ketiga

dapat memayungi PTSP tanpa mematikan pelayanan yang sudah ada sebelumnya.

Peran PTSP justru diperluas sebagai motor penggerak MPP.

Mal Pelayanan Publik (MPP) menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 23 Tahun 2017 adalah

tempat berlangsungnya aktifitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang dan

jasa atau pelayanan administrasi yag merupakan perluasan fungsi pelayanan

terpadu baik pusat maupun daerah serta pelayanan BUMN atau BUMD dan swasta

dalam rangka menyediakan pelayanan yang mudah, cepat, terjangkau, aman, dan

nyaman. Tujuan penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bogor untuk

mengatasi rendahnya kualitas pelayanan publik dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat, seperti prosedur pelayanan yang berbelit-belit, rendahnya

profesionalisme SDM, serta ketidakpastian waktu dan biaya, maka sangat perlu

reformasi melalui perbaikan pelayanan publik. Selain itu, tujuan kehadiran Mal

Pelayanan Publik (MPP) untuk meningkatkan daya saing global dalam memberikan

kemudahan berusaha di Indonesia. Dalam prinsipnya Mal Pelayanan Publik (MPP)

dalam pelayanan publik yaitu keterpaduan, berdayaguna, koordinasi, akuntabilitas,

aksebilitas, dan kenyamanan.

Adapun tujuan dari artikel ini yaitu untuk mengetahui bagaimana formulasi

kebijakan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bogor.

METODE PENELITIAN (PALATINO LINOTYPE, 12, BOLD, SPASI 1.5)

Metodologi menjelaskan tentang metode penelitian apa yang digunakan,

bagaimana data dikumpulkan dan dilanjutkan secara kuantitatif atau kualitatif

untuk mendapatkan penjelasan lebih dalam hasil dan pembahasan. Metode

penelitian terdiri dari partisipan, jumlah sampel, atau informan yang terlibat. Teknik

2
Karimah Tauhid, Volume X Nomor X (202X), e-ISSN 2963-590X | Author

cara pengumpulan data. Selain itu teknik analisis data yang digunakan untuk

mendapatkan hasil penelitian (Palatino Linotype, font size 12, spasi 1,5; Justify).

HASIL DAN PEMBAHASAN (PALATINO LINOTYPE, 12, BOLD, SPASI 1.5)

Hasil harus jelas dan ringkas. Diskusi harus mengeksplorasi signifikansi hasil

pekerjaan, bukan mengulanginya. Hindari kutipan dan diskusi ekstensif tentang literatur

yang diterbitkan (Palatino Linotype, font size 12, spasi 1,5; Justify).

KESIMPULAN (PALATINO LINOTYPE, 12, BOLD, SPASI 1.5)

Kesimpulan utama dari penelitian ini dapat disajikan dalam bagian Kesimpulan

singkat, yang berdiri sendiri atau membentuk sub-bagian dari bagian Hasil dan

Pembahasan. Bagian kesimpulan harus mengarahkan pembaca pada masalah penting

makalah. Selain itu juga dapat dilanjutkan dengan saran atau rekomendasi terkait penelitian

selanjutnya. Batasan dan kontribusi penelitian harus dibahas pada bagian ini (Palatino

Linotype, font size 12, spasi 1,5; Justify).

REFERENSI (PALATINO LINOTYPE, 12, BOLD, SPASI 1.5)

Referensi menggunakan gaya APA (American Psychologist Association). Perlu dicatat

bahwa hanya karya yang dikutip dalam manuskrip yang dapat dimasukkan dalam

bagian referensi (Palatino Linotype, font size 12, spasi 1,5; Justify).

Anda mungkin juga menyukai