Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pertemuan 4

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Nama :

NIM :

Prodi :

Materi : Pancasila sebagai Ideologi Negara

Kasus: Sejumlah akun media sosial pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Indonesia mengalami peretasan

Sila ke-4 merupakan salah satu sila yang penting dalam upaya menegakkan demokrasi di
Indonesia. Rentannya perlindungan data pribadi dalam kasus-kasus peretasan terhadap suara
kritis terhadap pemerintah di ruang digital. Alasan-alasan seperti penghinaan, pencemaran nama
baik, perbuatan tidak menyenangkan, serta kriminalisasi dengan dasar UU ITE, berulang kali
menjadi alasan yang dibuat-buat untuk menjerat suara kritis warga negara. Pada kasus kali ini
diambil dari suara.com, berikut lampiran beritanya;

Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI)


melaporkan, telah mengalami peretasan atau hack di akun media sosialnya.
Peretasan ini muncul setelah akun Instagram BEM UI mengkritik Presiden RI Joko Widodo
sebagai Jokowi The King of Lip Service.
"Pada tanggal 27 dan 28 Juni 2021, telah terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa
pengurus BEM UI 2021," kata Leon Alvinda Putra selaku Ketua BEM UI yang membagikannya
lewat akun Twitter @Leon_Alvinda, Senin (28/6/2021).

Tanggapan:

Kasus peretasan terhadap orang-orang yang menyampaikan suaranya terhadap


pemerintah sudah terlalu banyak. Seharusnya, ekspresi publik dilihat sebagai bagian dari
partisipasi dalam proses kebijakan, termasuk di ranah digital dan dalam konteks demokrasi dan
tata kelola pemerintahan digital. Sebagai mahasiswa, tentu saya lumayan kecewa terhadap
pemerintah, Pemerintah dan DPR seharusnya bisa mendefinisikan dengan jelas perbedaan
ekspresi yang dipertimbangkan sebagai bagian kebebasan atau terhitung sebagai penghinaan dan
sebagainya. Lalu ketentuan UU ITE yang mengancam HAM lebih baik direvisi dan
dikembalikan ke tujuan awal UU ITE yaitu untuk melindungi warga dalam melakukan transaksi
elektronik maupun berhubungan dengan informasi di dunia digital, dengan tetap melindungi
aspek HAM dan kebebasan berekspresi. Dan juga kebebasan berekspresi di dunia digital sangat
membutuhkan literasi digital oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah dan penegak hukum,
namun juga masyarakat umum, agar bijak dan memahami konteks dalam berekspresi di dunia
maya,

Anda mungkin juga menyukai