Anda di halaman 1dari 4

KRITERIA PENILAIAN TIM PENTASHCHIH TAHFIDZUL QUR’AN

JQH NU KOTA TEGAL


1. Norma Penilaian
Norma Penilaian cabang hafalan Al-Quran adalah ketentuan penilaian
saat penampilan peserta yang meliputi:
a. Bidang dan materi yang dinilai
1) Bidang tahfizh, meliputi:
a) Tawaqquf
b) Tawaqquf tam
b) Sabqul lisan
(1) Tarkul huruf awil kalimah awil ayat
(2) Ziyadatul huruf awil kalimah
(3) Tabdilul huruf awil kalimah awil harakat
c) Tardidul kalimah awil ayat
2) Bidang tajwid, meliputi:
(a) Makharijul huruf
(b) Shifatul huruf
(c) Ahkamul huruf
(d) Ahkamul mad wal qashr
(e) Tawaqquf tam
3) Bidang fashahah, meliputi:
(a) Ahkamul waqf wal ibtida'
(b) Suara, irama, dan variasi
(c) Tamamul harakah
(d) Tawaqquf tam
b. Ketentuan penilaian
1) Bidang tahfizh
a) Tawaqquf adalah apabila peserta terhenti/diam membaca
lebih dari 10 detik.
b) Tawaqquf tam adalah apabila peserta tidak membaca sama
sekali.
c) Sabqul lisan
(1) Tarkul huruf awil kalimah awil ayat adalah apabila
peserta meninggalkan satu huruf, kata, atau ayat.
(2) Ziyadatul huruf awil kalimah adalah apabila peserta
menambah satu atau beberapa huruf atau satu kalimat dan
tetap bisa melanjutkan
Contoh 1

(3) Tabdilul huruf awil kalimah awil harakat adalah apabila


peserta mengubah atau mengganti huruf atau kalimat dan
tetap bisa melanjutkan bacaannya dengan benar.

(4) Tardidul kalimah awilayat adalah apabila peserta mengulang


bacaan kalimat/kata atau ayat yang sama
2) Bidang tajwid
a) Makharijul huruf adalah penilaian tentang ketepatan
membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya, seperti :
aqshal halq, wasathal halq, adnal halq, dan sebagainya.
b) Shifatul huruf adalah penilaian tentang ketepatan
membunyikan huruf sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki,
seperti: hams, jahr, isti’la, qalqalah, istithalah, tafkhim, tarqiq
dan lain-lain.
c) Ahkamul huruf adalah penilaian tentang ketepatan
membunyikan huruf sesuai dengan hukum yang terjadi,
seperti izhhar, idgham, idgham mimi, ikhfa’ syafawi dan
sebagainya.
d) Ahkamul mad wal qashr adalah penilaian tentang ketepatan
membaca panjang pendek huruf mad sesuai dengan
hukumnya, seperti: mad thabi’i, mad wajib muttashil, mad
jaiz munfashil, mad aridh lis sukun termasuk konsistensi
wajah bacaan yang dipilih, seperti, membaca mad aridh lis
sukun dengan 4 harakat, maka mad aridh lis sukun
sesudahnya harus konsisten dibaca 4 harakat. Demikian
seterusnya.
e) Tawaqquf tam adalah apabila peserta tidak membaca sama
sekali.
3) Bidang fashahah
a) Ahkamul waqf wal ibtida’ adalah penilaian tentang ketepatan
waqaf dan ibtida’ sesuai dengan tata cara dan hukumnya,
seperti: tam, kafi, hasan dan qabih.
b) Suara, lagu, dan variasi adalah penilaian tentang keindahan
suara, keserasian irama, jumlah lagu, kestabilan tempo
bacaan dan pengaturan nafas.
Contoh keselahan pada suara, lagu, dan variasi, misalnya
suara kasar, pecah atau parau, sumbang, serak, tanaffus,
tempo yang tidak stabil.
c) Tamamul harakah adalah penilaian tentang ketepatan dan
kesempurnaan melafazkan harakat fathah, dhammah, kasrah
atau huruf layyin.

d) Tawaqquf tam adalah apabila peserta tidak membaca


sama sekali.
c. Cara penilaian
1) Bidang tahfizh
a) Perhitungan dimulai dari angka maksimal 50 kemudian
dikurangi jumlah kesalahan.
b) Kesalahan terdiri dari jali dan khafi. Kesalahan jali adalah
ketika peserta dibimbing, baik karena tawaqquf atau sabqul
lisan dan tardidul kalimah awil ayat lebih dari 2 (dua) kali.
Sedangkan kesalahan khafi adalah kesalahan yang terjadi
pada sabqul lisan dan tardidul kalimah awil ayat sebanyak 1
(satu) atau 2 (dua) kali.
c) Kesalahan tawaqquf adalah apabila peserta terhenti membaca
lebih dari 10 detik atau tidak membaca sama sekali, maka
dikurangi 2 (dua) poin.
d) Kesalahan tawaqquf tam adalah jika peserta tidak bisa
menjawab sama-sekali maka nilai dikurangi 5 x jali, yaitu 10
(sepuluh) poin.
d) Kesalahan sabqul lisan (tarkul huruf awil kalimah awil ayat,
ziyadatul huruf awil kalimah, tabdilul huruf awil kalimah
awil harakat) dikurangi 1/2 (setengah) untuk setiap
peringatan. Apabila peserta sudah diperingatkan 2 (dua) kali
dan masih salah lagi kemudian dibimbing, maka dikurangi 2
(dua) poin.
e) Kesalahan tardidul kalimah dikurangi 1/2 (setengah) poin
untuk setiap pengulangan. Apabila peserta sudah mengulang
2 (dua) kali, lalu mengulang lagi untuk ketiga kalinya dan
tetap salah, maka harus dibimbing dan nilai dikurangi 2 (dua)
poin.
f) Apabila peserta salah hafalan tetapi hakim penanya tidak
memberi peringatan, maka nilai bidang tahfizh dikurangi 1/2
(setengah) poin.
g) Hasil nilai akhir adalah angka maksimal 50 (lima puluh) poin
dikurangi jumlah kesalahan. Nilai minimal 10 (sepuluh) poin.
e)

2) Bidang tajwid
a) Perhitungan dimulai dari angka maksimal 25 kemudian
dikurangi dengan jumlah kesalahan dan minimal diberi nilai
9.
b) Setiap kesalahan dalam bidang tajwid dikurangi 1/2
(setengah) poin.
c) Kesalahan tawaqquf tam dikurangi 4 poin untuk setiap
pertanyaan.
d) Hasil penilaian akhir adalah angka maksimal dikurangi
dengan jumlah kesalahan.
3) Bidang Fashahah
a) Perhitungan nilai dimulai dari angka maksimal 25 dikurangi
dengan jumlah nilai kesalahan dan minimal diberi nilai 9.
b) Setiap kesalahan dalam bidang fashahah dikurangi nilai 1/2
(setengah) poin.
c) Penilaian dalam bidang suara, irama dan variasi maksimal
dikurangi 3 (tiga) poin dari seluruh pertanyaan.
d) Kesalahan tawaqquf tam dikurangi 4 poin untuk setiap
pertanyaan.
e) Hasil penilaian akhir adalah angka maksimal dikurangi
jumlah kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai