DISUSUN OLEH :
RIA KURNIA SULAIMAN
23906231
B. ANALISIS SITUASI
Dan berdasarkan pada problematika yang terjadi yaitu jumlah peserta didik tidak
sebanding dengan alat musik tradisional gendang dan suling yang tersedia, sehingga
proses pembelajaran tidak mencapai tujuannya. Karena keterbatasan alat musik
tersebut, minat dan motivasi peserta didik terhadap materi pengenalan alat musik
tradisional gendang dan suling makassar menjadi berkurang. Mereka yang tadinya
aktif menjadi pasif. Penyajian materi yang menggunakan media power point juga
tidak banyak memberi stimulasi yang cukup untuk peserta didik.
Setelah penemuan terkait masalah yang terjadi, maka dilakukanlah evaluasi
terhadap masalah tersebut. Evaluasi yang dilakukan adalah selain melakukan
pengamatan langsung, dilakukan juga assesmen diagnostik untuk mengidentifikasi
keahlian atau kemampuan, serta kelemahan peserta didik, lalu pembelajaran dapat
didesain sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Faktanya adalah bahwa
peserta didik yang merupakan jurusan Desain Komunikasi Visual, sering
bersinggungan dengan materi yang berhubungan dengan teknologi, seperti media
digital, fotografi, dasar animasi, dan desain grafis. Bercermin pada hal tersebut dan
sesuai hasil assesmen yang dilakukan, peserta didik membutuhkan media belajar
dengan berbantuan teknologi inovatif yang mampu diimplementasikan pada alat
musik tradisional, untuk membantu melengkapi terbatasnya alat musik secara nyata.
Sebagai observer, kemudian saya mendesain gambaran kebutuhan peserta didik
yaitu teknologi aplikasi augmented reality berbasis android. Sedangkan eksekusi
pembuatan aplikasi ini bekerja sama dengan programmer untuk membuat dan
mengembangkan aplikasi sesuai desain. Seorang mobile app developer diharuskan
paham teknologi berkaitan aplikasi multimedia, dan bahasa pada pemrograman
multiple mobile computer. Hambatan dalam menggunakan media augmented reality
ini adalah beberapa smartphone yang digunakan peserta didik mempunyai performa
yang rendah, sehingga mempengaruhi penggunaan pengalaman pengguna.
C. ALTERNATIF SOLUSI
Pelestarian kebudayaan nasional khususnya alat musik tradisional Sulawesi
Selatan mengalami pergeseran seiring dengan semakin praktisnya alat musik modern
untuk ditemukan lalu dimainkan seperti melalui smartphone ( Dzul Fahmi.M, Arry
Abdul Mukhlis, 2019). Pengenalan Alat musik tradisional Sulawesi Selatan yaitu
gendang dan suling Makassar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan minat
siswa terhadap kebudayaan daerah. Sehingga bisa meningkatkan antusiasme mereka
mengenal lebih jauh musik tradisional Sulawesi Selatan karena merupakan kearifan
lokal.
Konseptual penggunaan media teknologi augmented reality berbasis android
ini digunakan untuk melengkapi keterbatasan alat musik tradisional yang tersedia di
sekolah. Penyampaian informasi materi secara teori selama proses belajar
menggunakan augmented reality akan lebih variatif karena alat musik disajikan secara
visual menggunakan media digital objek tiga dimensi. Teknologi ini memudahkan
peserta didik untuk mengenal dan mempelajari musik tradisional dengan cara belajar
memainkan musik tersebut secara langsung melalui smartphone. Teknologi ini
berhasil memancarkan pesonanya sehingga peserta didik menjadi tertarik pada
pelajaran.
Augmented reality dengan contoh visualisasi yang tepat menjadikan peserta
didik berpikir kritis, memiliki antusiasme yang tinggi mencoba teknologi ini.
Impactnya adalah meningkatnya keaktifan peserta didik untuk mengenal dan
mempelajari alat musik tradisional gendang dan suling Makassar. Untuk penggunaan
aplikasi ini, peserta didik menginstal link yang dibagikan di classroom. Animasi alat
musik tradisional gendang dan suling Makassar muncul dengan melakukan scan
magic card. Selama proses belajar berlangsung, ketika materi tersebut disimulasikan
dalam bentuk visual video 3D/4D melalui aplikasi augmented reality peserta didik
akan disuguhkan alat musik tersebut seperti nyata. Alat musik tersebut mengeluarkan
suara gendang dan suling jika disentuh, peserta didik seketika seperti sedang
bertamasya ketika menggunakan aplikasi tersebut. Akses aplikasi secara offline akan
memudahkan peserta didik untuk menggunakan media tersebut dimanapun. Mereka
secara bebas bisa mempelajari alat musik tersebut dimanapun. Diharapkan inovasi
media teknologi ini bisa menjadi “racun” dan memberi warna dan semangat baru pagi
peserta didik untuk keberhasilan capaian pembelajaran.