Anda di halaman 1dari 4

Rena Wahyu Purwaningsih, S. Pd_PPG DalJab 2023.

2
Essay LPTK Universitas Negeri Semarang

Best Practice

Meningkatkan Minat Belajar Seni Tari Tradisi melalui Model Pembelajaran Project
Based Learning dengan Mengintegrasikan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) ke dalam Desain Pembelajaran

Seni tari tradisi merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa. Namun, untuk
menumbuhkan minat belajar peserta didik untuk mengenal dan melestarikan, pendidik perlu
membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan. Salah satu pendekatan yang efektif adalah
Project Based Learning (PjBL) dengan mengintegrasikan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK).
PjBL memberikan konteks nyata bagi peserta didik untuk belajar. Dalam konteks
pembelajaran seni tari tradisi, projek dapat melibatkan pementasan kolaboratif, penelitian
mendalam tentang asal-usul tarian, atau bahkan penciptaan koreografi baru yang terinspirasi
dari tradisi. Melibatkan peserta didik dalam projek seni tari akan meningkatkan minat mereka
karena mereka merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab terhadap hasil akhir.
Penting untuk memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif
untuk meningkatkan pembelajaran seni tari tradisi. Dalam hal ini, kita dapat
mengintegrasikan Model TPACK, yang mencakup pengetahuan tentang teknologi, pedagogi,
dan konten.

Integrasi TPACK dalam Desain Pembelajaran Seni Tari Tradisi


1. Pengetahuan Teknologi (TK):
 Memanfaatkan aplikasi dan perangkat lunak yang mendukung pembelajaran
tari tradisi, misalnya, aplikasi untuk merekam gerakan tarian atau platform
daring untuk berbagi informasi.
2. Pengetahuan Pedagogi (PK):
 Menggunakan teknologi untuk memberikan umpan balik langsung terhadap
penampilan peserta didik.
 Menerapkan platform daring untuk berkolaborasi dan berkomunikasi antar
peserta didik.
3. Pengetahuan Konten (CK):
 Menyusun materi pembelajaran online yang kaya konten untuk memahamkan
aspek-aspek dalam penyusunan pola lantai.
4. Pengetahuan Pedagogi Konten (PCK):
 Mengembangkan metode pengajaran yang memadukan pengetahuan pedagogi
dengan pemahaman mendalam tentang seni tari tradisi.

Pendekatan ini bermanfaat dalam:


 Peningkatan Keterlibatan: Peserta didik akan lebih terlibat dalam pembelajaran
karena mereka terlibat dalam projek nyata dan menggunakan teknologi dalam
Rena Wahyu Purwaningsih, S. Pd_PPG DalJab 2023.2
Essay LPTK Universitas Negeri Semarang

prosesnya.
 Peningkatan Kreativitas: Integrasi TPACK memungkinkan peserta didik untuk
menggabungkan teknologi dengan seni tari tradisi, meningkatkan kreativitas dan
inovasi.
 Pemahaman yang Mendalam: Melalui projek dan integrasi TPACK, dalam konteks
sub materi pengelolaan pola lantai peserta didik mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang pengertian, jenis, fungsi, prinsip pergeseran atau perpindahan
penari untuk membuat pola lantai sebagai bentuk apresiasi terhadap seni tari tradisi.
Dengan menggabungkan PjBL dan TPACK dalam desain pembelajaran seni tari
tradisi, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna,
sehingga meningkatkan minat belajar dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
Fenomena pembelajaran abad 21 seiring dengan dinamika kurikulum merdeka
yang berjalan dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun ini, menyebabkan disrupsi dalam
proses pembelajaran di sekolah khususnya di SMA Muhammadiyah Borobudur.
Pembelajaran yang bersifat teacher centered dan penggunaan media pembelajaran yang tidak
interaktif sekarang ini sudah tidak lagi relevan untuk menumbuhkan keterampilan abad 21
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Model pembelajaran abad 21 menekankan pada
produk dan otonomi belajar sejak merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar.
Guru sebagai pendidik perlu bersikap luwes dalam merancang pembelajaran, rancangan
membuka peluang perubahan strategi, fokus pada hasil ketercapaian belajar peserta didik
tidak lagi pada bagaimana materi selesai disampaikan namun mengarah pada pembelajaran
yang bersifat student centered dan mengarah pada deferensiasi pembelajaran sesuai kondisi
dan kebutuhan peserta didik.
Rendahnya minat dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran seni tradisi
pada sub materi pengelolaan pola lantai di kelas, mendorong penulis untuk merancang desain
pembelajaran menggunakan model pembelajaran PjBL dan menyajikan materi menggunakan
aplikasi Sway Office Microsoft 365 (Link Materi dari Sway.Office M.365
https://bit.ly/SubMateriPolaLantai) dan Canva untuk membuat video pembelajaran pola
lantai (Link Video Pembelajaran dari Canva https://bit.ly/40nILwv) yang lebih interaktif
menarik, dapat diakses dimanapun dan kapanpun sesuai tingkat kecepatan pemahaman serta
mudah dipahami oleh masing-masing peserta didik.
Untuk mengkondisikan agar tidak terjadi kendala yang berarti dalam penggunaan
media pembelajaran yang sudah ditentukan, misalnya peserta didik tidak memiliki gawai,
gawai yang dimiliki tidak ada kuotanya, wifi sekolah tidak stabil maka penulis melakukan
assesmen kesiapan belajar peserta didik sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari
hasil assesmen tersebut dapat diketahui kondisi dan kebutuhan peserta didik, sehingga peserta
didik dapat terfasilitasi dengan baik selama proses kegiatan pembelajaran sesuai
kebutuhannya masing-masing.
Pelaksanaan aksi yang dilaksanakan penulis sangat efektif untuk mengatasi
masalah dalam pembelajaran. Peserta didik merespon media pembelajaran yang digunakan
dengan antusias, peserta didik terfasilitasi sesuai kebutuhan belajarnya, sehingga
meningkatkan minat dan keterlibatannya dalam pembelajaran.
Rena Wahyu Purwaningsih, S. Pd_PPG DalJab 2023.2
Essay LPTK Universitas Negeri Semarang

Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

a) Pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) mampu membuat


peserta didik belajar secara aktif, menyenangkan serta membuat peserta didik memiliki sifat
yang optimis, komitmen dan berinisiatif. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik
dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta didik dapat menguasai materi yang
akan dipresentasikan.
b) Melalui model pembelajaran Project Based Learning (PJBL), peserta didik dituntut
belajar secara kolaboratif dan membuat suatu karya sehingga peserta didik lebih antusias
dalam belajar, peserta didik dituntut untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah
melalui berbagai referensi, peserta didik tidak segan untuk bertanya maupun menjawab
pertanyaan dari guru.
c) Menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dan menerapkan pendekatan TPACK
dalam proses pembelajaran membantu meningkatkan keterlibatan, kemampuan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan berfikir kritis peserta didik dalam pembelajaran.
Adapun bentuk medianya adalah video pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi
Canva dan Sway Office Microsoft 365, dengan menyajikan materi contoh tutorial membuat
pola lantai yang interaktif, menarik, dan nyata sehingga dapat mudah dipahami oleh peserta
didik.

Adapun yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu,
kemampuan guru menyiapkan modul ajar, guru melaksanakan assesmen kesiapan belajar
peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran yang mengarahkan pada pembelajaran
berdeferensiasi sesuai kebutuhan peserta didik, kompetensi pedagogik dan digital pendidik,
keterampilan guru dalam mengelola kelas dan menyajikan materi dengan mengintegrasikan
technological pedagogical content knowledge (TPACK) ke dalam desain pembelajaran.

Dengan memadukan keunggulan media pembelajaran digital dan model


pembelajaran PjBL dalam menyampaikan materi seni tari tradisi, kita dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi peserta didik. Meningkatkan minat
belajar seni tari tradisi bukan hanya tentang mempertahankan warisan budaya, tetapi juga
memberikan peserta didik alat untuk mengembangkan kreativitas, apresiasi terhadap
keberagaman, dan rasa identitas diri yang kuat serta menstimulus peserta didik untuk
memiliki keterampilan abad 21
yakni character (karakter), citizenship (kewarganegaraan), critical thinking (berpikir
kritis), creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi).
Rena Wahyu Purwaningsih, S. Pd_PPG DalJab 2023.2
Essay LPTK Universitas Negeri Semarang

DAFTAR PUSTAKA

https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/media-pembelajaran-digital-sumber-elektronis
/116941#
https://fliphtml5.com/fgxqg/royj/basic_ Media Pembelajaran Digital (Hamdan Husein
Batubara)
https://jurnal.uns.ac.id/jkc/article/view/65655
http://eprints.uns.ac.id/13434/
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/matra/article/view/20379
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/09/mengenal-peran-6c-dalam-pembelajara
n-abad-ke21
https://journals.ums.ac.id/index.php/jmp/article/view/9486/5193

Abdurachman, Rosid dan Iyus Rusliana. 1983. Apresiasi Seni Tari untuk SPG. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Perkembangan Moral dan Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius.
Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis Bagi guru Seni Tari.
Malang. Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra UNM.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
L, Zulkifli. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Solahudin, Mahfudh. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu
S, W. Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Anda mungkin juga menyukai