Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL ILMIAH

PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN DALAM ERA MODERENISASI


MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Muhammad Saiful Anwar, MPA.


Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan

Nama : Dita Putri Rahmawati


NIM : 22601244047
Kelas : PJKR B

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ABSTRAK

Metode pembelajaran memainkan peran penting dalam era modernisasi untuk


meningkatkan efektivitas pendidikan. Artikel ilmiah ini membahas pemanfaatan metode
pembelajaran dalam era modernisasi dan bagaimana metode tersebut dapat meningkatkan
efektivitas pendidikan. Dalam era modernisasi, metode pembelajaran telah mengalami
perubahan yang signifikan, dari pendekatan tradisional yang terfokus pada pengajaran satu arah
menjadi pendekatan yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa. Metode pembelajaran yang
efektif dalam era modernisasi melibatkan pendekatan berpusat pada siswa, penggunaan
teknologi dalam pembelajaran, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis proyek, dan
evaluasi yang lebih efektif. Pendekatan berpusat pada siswa memberikan perhatian yang lebih
besar pada kebutuhan dan minat siswa. Metode ini mendorong partisipasi aktif siswa,
membangun pemahaman mendalam, dan mempromosikan keterlibatan yang lebih tinggi.
Dalam pendekatan ini, siswa menjadi pusat dari proses belajar-mengajar, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pemandu. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini
termasuk diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, dan penugasan berbasis proyek.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga menjadi kunci dalam era modernisasi.
Perkembangan teknologi seperti komputer, perangkat mobile, dan internet telah memberikan
akses yang lebih luas terhadap informasi dan sumber daya pembelajaran. Teknologi juga
digunakan dalam bentuk simulasi, multimedia, dan augmented reality untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Penggunaan teknologi ini
tidak hanya membantu siswa memahami konsep secara visual, tetapi juga meningkatkan
kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah mereka.Pembelajaran kolaboratif menjadi
lebih mudah diimplementasikan dalam era modernisasi. Perkembangan alat komunikasi dan
kolaborasi online memungkinkan siswa untuk bekerja sama secara virtual, memperluas
peluang kolaborasi di luar batas geografis dan waktu. Metode pembelajaran ini mengajarkan
siswa untuk bekerja dalam tim, berbagi pengetahuan, dan membangun pemahaman bersama.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mengembangkan
keterampilan sosial dan komunikasi siswa.
Pembelajaran berbasis proyek juga menjadi populer dalam era modernisasi. Metode ini
melibatkan siswa dalam tugas nyata yang memerlukan pemecahan masalah, keterampilan
kritis, dan kreativitas. Dalam era modernisasi, metode ini menjadi lebih efektif dengan adanya
akses yang lebih mudah terhadap sumber daya informasi dan alat kolaborasi. Proyek-proyek
ini juga dapat terintegrasi dengan teknologi, seperti penggunaan perangkat lunak desain atau
pemodelan 3D, untuk memperkuat pembelajaran siswa.Terakhir, evaluasi dan umpan balik
yang lebih efektif juga berkontribusi pada meningkatnya efektivitas pendidikan dalam era
modernisasi. Penerapan teknologi dalam evaluasi, seperti penggunaan ujian online adaptif dan
alat analisis data, memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang lebih tepat waktu
dan mendalam kepada siswa. Dengan memahami kebutuhan individu siswa, guru dapat
menyesuaikan pendekatan pembelajaran secara lebih efektif.Dalam kesimpulannya, metode
pembelajaran dalam era modernisasi telah membawa perubahan signifikan dalam pendidikan.
Pendekatan berpusat pada siswa, penggunaan teknologi, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran berbasis proyek, dan evaluasi yang efektif semuanya berkontribusi pada
meningkatnya efektivitas pendidikan. Penting bagi pendidik dan pengambil kebijakan untuk
memanfaatkan potensi metode pembelajaran ini

PEMBAHASAN

Era modernisasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan


manusia, termasuk bidang pendidikan. Metode pembelajaran tradisional yang terfokus pada
pengajaran satu arah telah digantikan oleh pendekatan yang lebih interaktif dan berpusat pada
siswa. Artikel ilmiah ini membahas tentang peran dan manfaat metode pembelajaran dalam era
modernisasi serta cara-cara mengoptimalkannya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.

1. Pendekatan Berpusat Pada Siswa

Pendekatan berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa
sebagai pusat dari proses belajar-mengajar. Guru berperan sebagai fasilitator dan pemandu,
sementara siswa aktif terlibat dalam eksplorasi, refleksi, dan konstruksi pengetahuan.
Pendekatan ini memberikan perhatian pada pemahaman individual siswa, keterlibatan aktif
siswa, kolaborasi antar siswa, pembelajaran aktif dan kontekstual, pemilihan sumber belajar
yang relevan, dan penilaian autentik. Pada aspek pemahaman individual, guru memahami
bahwa setiap siswa memiliki keunikan, minat, gaya belajar, dan tingkat kemampuan yang
berbeda. Guru berupaya memahami karakteristik individu siswa untuk menyusun strategi
pembelajaran yang relevan dan efektif bagi setiap siswa.

Keterlibatan aktif siswa menjadi fokus utama dalam pendekatan berpusat pada siswa. Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Melalui keterlibatan aktif, siswa dapat membangun pemahaman yang lebih
mendalam dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta belajar untuk
mengemukakan pendapat, berargumen, dan berkomunikasi efektif. Kolaborasi antar siswa juga
menjadi aspek penting dalam pendekatan ini. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sama
dalam kelompok atau tim, sehingga mereka dapat belajar melalui interaksi sosial, saling
mendukung, dan berbagi pengetahuan. Kemajuan teknologi memperluas peluang kolaborasi di
luar batas geografis dan waktu, memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam proyek-proyek
virtual, berdiskusi melalui platform online, atau berbagi sumber daya secara digital.

Pendekatan berpusat pada siswa juga mendorong pembelajaran yang aktif dan kontekstual.
Siswa didorong untuk terlibat dalam aktivitas yang relevan dengan kehidupan nyata mereka,
seperti melakukan penelitian, eksperimen, atau simulasi yang berkaitan dengan topik yang
dipelajari. Dengan melihat keterkaitan antara teori dan praktik, siswa dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih bermakna dan berarti bagi mereka. Pemilihan sumber belajar yang
relevan juga menjadi perhatian dalam pendekatan ini. Guru bertanggung jawab untuk
menyediakan sumber belajar yang relevan dan bervariasi, seperti buku teks, materi online,
video, sumber daya multimedia, atau kunjungan ke lapangan. Dengan menggunakan sumber
belajar yang beragam, siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sudut pandang dan
mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif.

2. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
era modernisasi pendidikan. Teknologi membawa dampak yang signifikan dalam
memperluas aksesibilitas, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Berikut ini adalah pembahasan lebih rinci tentang penggunaan teknologi
dalam pembelajaran:

a. Aksesibilitas dan Fleksibilitas:

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran memungkinkan aksesibilitas yang lebih luas


terhadap materi pembelajaran. Siswa dan guru dapat mengakses sumber daya
pembelajaran online dari mana saja dan kapan saja. Ini memungkinkan pembelajaran
jarak jauh, pembelajaran mandiri, atau pembelajaran berbasis waktu yang fleksibel.
Teknologi juga memungkinkan siswa dengan kebutuhan khusus atau terbatas untuk tetap
terlibat dalam proses pembelajaran.

b. Pengayaan Pembelajaran:
Teknologi menyediakan beragam alat dan aplikasi yang dapat memperkaya
pengalaman pembelajaran. Multimedia, simulasi, animasi, video, dan sumber daya
interaktif lainnya dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang sulit,
memvisualisasikan informasi, dan membuat pembelajaran lebih menarik dan
interaktif. Teknologi juga memungkinkan penggunaan perangkat lunak dan aplikasi
yang khusus dirancang untuk meningkatkan keterampilan kognitif, kreatif, dan
keterampilan lainnya.

c. Kolaborasi dan Komunikasi:


Teknologi memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara siswa, guru, dan bahkan
antara sekolah yang berbeda secara online. Melalui alat-alat komunikasi seperti
email, forum diskusi, atau platform kolaborasi online, siswa dapat berinteraksi,
berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek pembelajaran. Hal ini memungkinkan
pembelajaran yang lebih terbuka, saling mendukung, dan mempromosikan kerja tim.

d. Personalisasi dan Adaptasi:


Teknologi dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi individu siswa. Sistem pembelajaran adaptif dan cerdas
menggunakan algoritma untuk menganalisis data siswa dan memberikan
pengalaman pembelajaran yang disesuaikan secara individual. Dengan demikian,
siswa dapat belajar pada tingkat dan gaya mereka sendiri, meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pembelajaran.

e. Pembelajaran Berbasis Game:


Teknologi juga telah memungkinkan pengembangan aplikasi dan platform
pembelajaran berbasis game. Pembelajaran berbasis game menggabungkan unsur-
unsur permainan seperti tantangan, pencapaian, dan kompetisi ke dalam
pembelajaran. Pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi siswa, keterlibatan, dan
retensi pengetahuan dengan cara yang menyenangkan dan menarik.

f. Evaluasi dan Penilaian:


Teknologi juga memfasilitasi evaluasi dan penilaian yang lebih efisien dan akurat.
Alat-alat pengujian online, perangkat lunak penilaian otomatis, dan sistem
manajemen pembelajaran memungkinkan guru untuk melacak perkembangan siswa,
memberikan umpan balik, dan membuat laporan penilaian dengan lebih efektif. Hal
ini membantu guru dalam memonitor dan mengelola pembelajaran secara lebih
efisien. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran memberikan potensi yang besar
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan. Namun, penting untuk
memastikan bahwa penggunaan teknologi dilakukan dengan bijak, tetap
memperhatikan aspek kemanusiaan dan interaksi sosial dalam pembelajaran. Guru
tetap menjadi faktor penting dalam penggunaan teknologi, sebagai fasilitator,
pemandu, dan pembimbing dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3. Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kerja
sama kelompok atau tim untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran
kolaboratif, siswa berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan membangun pemahaman bersama.
Hal ini mendorong siswa untuk berkomunikasi, saling mendukung, membagi tugas dan
tanggung jawab, serta mengembangkan keterampilan sosial. Melalui interaksi dan komunikasi,
siswa dapat memperoleh berbagai sudut pandang, mempertajam pemikiran kritis, dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Mereka juga saling memberikan dukungan,
menjelaskan konsep yang sulit, dan memberikan umpan balik. Dalam pembelajaran
kolaboratif, tugas dan tanggung jawab dapat dibagi sesuai dengan keahlian dan minat siswa,
sehingga setiap anggota kelompok dapat berperan aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran kolaboratif juga berperan dalam pengembangan keterampilan sosial siswa.


Melalui kolaborasi, siswa belajar untuk berkomunikasi secara efektif, bekerja sama,
mendengarkan dengan empati, menghargai keragaman, dan menyelesaikan konflik.
Keterampilan sosial ini penting dalam kehidupan sehari-hari dan persiapan siswa untuk bekerja
dalam tim di masa depan. Selain itu, pembelajaran kolaboratif mendorong pembelajaran aktif
dan pemecahan masalah. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi,
riset, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan bersama. Hal ini merangsang pemikiran
kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan kreativitas siswa.

Pembelajaran kolaboratif juga menciptakan lingkungan yang menghargai keragaman siswa.


Dalam kolaborasi, siswa dengan latar belakang, pemikiran, dan keahlian yang berbeda dapat
saling melengkapi dan belajar satu sama lain. Hal ini membangun pemahaman yang lebih
mendalam tentang keragaman budaya, pandangan dunia, dan perspektif yang ada di dalam
kelompok. Pembelajaran kolaboratif memberikan manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan pembelajaran siswa. Melalui kolaborasi, siswa mengembangkan keterampilan
sosial, keterampilan kerja tim, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi
pembelajaran. Selain itu, pembelajaran kolaboratif juga mempersiapkan siswa untuk bekerja
dalam tim, beradaptasi dengan lingkungan yang beragam, dan menghadapi tantangan dunia
nyata.

Dalam era modernisasi, teknologi juga dapat mendukung pembelajaran kolaboratif dengan
menyediakan platform dan alat komunikasi online yang memungkinkan siswa bekerja sama
secara virtual. Teknologi ini memperluas peluang kolaborasi di luar batas geografis dan waktu,
sehingga siswa dapat berkolaborasi secara efektif meskipun tidak berada dalam satu ruangan
fisik. Penting bagi guru untuk memfasilitasi pembelajaran kolaboratif dengan memberikan
panduan, menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas, dan memberikan umpan balik yang
konstruktif. Dengan demikian, pembelajaran kolaboratif dapat menjadi pendekatan yang
efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa, membangun keterampilan sosial, dan
meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pembelajaran.

4. Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran


Penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari era modernisasi pendidikan. Teknologi memberikan dampak yang signifikan dalam
memperluas aksesibilitas, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Beberapa manfaat penggunaan teknologi dalam pembelajaran antara lain:

a. Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Teknologi memungkinkan akses yang lebih luas


terhadap materi pembelajaran melalui sumber daya online. Siswa dan guru dapat
mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja, memungkinkan pembelajaran jarak jauh,
pembelajaran mandiri, dan fleksibilitas waktu belajar.

b. Pengayaan Pembelajaran: Multimedia, simulasi, video, dan sumber daya interaktif


lainnya yang tersedia melalui teknologi dapat memperkaya pengalaman pembelajaran.
Penggunaan perangkat lunak dan aplikasi khusus juga dapat meningkatkan
keterampilan kognitif, kreatif, dan keterampilan lainnya.

c. Kolaborasi dan Komunikasi: Teknologi memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi


antara siswa, guru, dan sekolah secara online. Melalui alat-alat komunikasi, siswa dapat
berinteraksi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek pembelajaran,
mempromosikan kerja tim dan pembelajaran terbuka.

d. Personalisasi dan Adaptasi: Teknologi memungkinkan personalisasi pembelajaran


sesuai dengan kebutuhan dan preferensi siswa. Sistem pembelajaran adaptif
menggunakan algoritma untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang
disesuaikan secara individual, meningkatkan efektivitas pembelajaran.

e. Pembelajaran Berbasis Game: Aplikasi dan platform pembelajaran berbasis game


menggabungkan unsur permainan ke dalam pembelajaran. Pendekatan ini
meningkatkan motivasi siswa, keterlibatan, dan retensi pengetahuan.
f. Evaluasi dan Penilaian: Teknologi memfasilitasi evaluasi dan penilaian yang efisien
dan akurat. Alat pengujian online, perangkat lunak penilaian otomatis, dan sistem
manajemen pembelajaran membantu guru melacak perkembangan siswa, memberikan
umpan balik, dan membuat laporan penilaian. Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pendidikan. Namun, penting untuk menggunakan teknologi dengan bijak, tetap
memperhatikan aspek kemanusiaan dan interaksi sosial dalam pembelajaran. Guru
tetap berperan penting sebagai fasilitator, pemandu, dan pembimbing dalam proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa.

5. Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan


siswa dalam proyek atau tugas nyata yang relevan dengan kehidupan nyata. Dalam PBP, siswa
belajar melalui pengalaman langsung, investigasi mandiri, dan kerja kolaboratif untuk
mencapai hasil yang konkret. PBP memberikan konteks yang nyata dan relevan bagi siswa,
memungkinkan mereka melihat keterhubungan antara teori pembelajaran dan aplikasinya
dalam situasi nyata. Hal ini mendorong motivasi intrinsik dan pemahaman yang lebih
mendalam.
PBP melibatkan siswa secara aktif dan kolaboratif dalam proses pembelajaran. Mereka
mengambil peran aktif dalam merencanakan, merancang, dan melaksanakan proyek, serta
bekerja sama dalam kelompok atau tim. Ini mengembangkan pemikiran kritis, kerja tim, dan
keterampilan komunikasi siswa. PBP memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka pelajari dalam konteks yang nyata. Siswa dapat
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, pemikiran analitis, dan
kemampuan beradaptasi. Mereka juga dapat melatih keterampilan sosial, seperti negosiasi,
kompromi, dan kerja tim.

6. Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi dan Penilaian dalam pembelajaran adalah proses penting yang bertujuan untuk
mengukur kemajuan dan pencapaian siswa. Evaluasi dilakukan melalui berbagai metode
penilaian seperti tes, tugas proyek, presentasi, dan portofolio. Evaluasi formatif memberikan
umpan balik sepanjang proses pembelajaran, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada
akhir periode atau unit. Penilaian autentik menggunakan tugas yang mencerminkan situasi
nyata untuk mengukur pemahaman siswa. Umpan balik yang konstruktif membantu siswa
memperbaiki kelemahan dan memotivasi mereka. Data evaluasi dapat digunakan untuk
melacak kemajuan siswa, mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran tambahan, dan
memperbaiki strategi pengajaran. Evaluasi dan penilaian pembelajaran tidak hanya berfokus
pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan sosial dan
emosional siswa.

7. Evaluasi Dan Umpan Balik Yang Lebih Efektif

Evaluasi dan umpan balik yang efektif dalam pembelajaran memiliki beberapa
karakteristik yang dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Evaluasi formatif dan berkala
memberikan umpan balik kontinu, umpan balik yang jelas dan spesifik membantu siswa
memperbaiki pemahaman, dan umpan balik konstruktif memotivasi siswa untuk
meningkatkan. Umpan balik harus relevan dengan tujuan pembelajaran, diberikan secara
tepat waktu, dan melibatkan siswa dalam proses evaluasi. Penggunaan beragam metode
evaluasi memperhatikan variasi gaya belajar siswa. Evaluasi dan umpan balik yang efektif
memberikan panduan yang jelas bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan mereka.

KESIMPULAN
Perkembangan teknologi memberikan peluang baru dalam pendidikan: Kemajuan
teknologi telah membuka pintu untuk pemanfaatan beragam metode pembelajaran yang lebih
interaktif, inklusif, dan adaptif. Dalam era modernisasi, pendidikan dapat memanfaatkan
platform pembelajaran online, sumber daya digital, dan aplikasi pendidikan untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan relevan. Pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan individu: Dengan adanya metode pembelajaran yang adaptif,
siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan, gaya belajar, dan tingkat pemahaman mereka
sendiri. Teknologi seperti pembelajaran adaptif dan analisis data memungkinkan guru untuk
memantau perkembangan individu siswa dan memberikan bantuan yang tepat waktu.
Interaktivitas dan keterlibatan siswa dapat ditingkatkan: Metode pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan multimedia, simulasi, dan platform kolaboratif,
dapat meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
membantu meningkatkan motivasi, partisipasi, dan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran. Aksesibilitas pendidikan diperluas: Kemajuan teknologi telah membantu
mengatasi hambatan geografis dan fisik dalam pendidikan. Dengan adanya pembelajaran
online dan sumber daya digital, siswa dapat mengakses pendidikan dari mana saja dan kapan
saja. Ini memperluas aksesibilitas pendidikan dan memberikan peluang pembelajaran yang
lebih inklusif bagi semua individu. Pembelajaran kolaboratif dan keterampilan 21st century:
Metode pembelajaran modern mendorong kerja kolaboratif, komunikasi, keterampilan sosial,
dan keterampilan 21st century lainnya. Melalui penggunaan platform kolaboratif dan proyek
berbasis tim, siswa dapat belajar bekerja dalam tim, berbagi ide, dan membangun
keterampilan penting yang dibutuhkan di dunia nyata. Dalam rangka meningkatkan
efektivitas pendidikan, penting bagi institusi pendidikan dan pendidik untuk terbuka terhadap
inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Pemanfaatan metode pembelajaran
yang relevan dengan era modernisasi dapat membawa perubahan positif dalam cara kita
mengajar dan belajar, serta membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih
adaptif, inklusif, dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Dede, C. (2010). Comparing frameworks for 21st century skills. In J. Bellanca & R.
Brandt (Eds.), 21st century skills: Rethinking how students learn (pp. 51-76). Solution Tree
Press.
Johnson, L., Adams, S., & Cummins, M. (2012). The NMC Horizon Report: 2012 K-
12 Edition. The New Media Consortium.

Kirschner, P. A., & Wopereis, I. G. J. H. (2003). Mindtools for teacher communities: A


European perspective. Kluwer Academic Publishers.

Hattie, J., & Donoghue, G. (2016). Learning strategies: A synthesis and conceptual
model. npj Science of Learning, 1(1), 16013. doi: 10.1038/npjscilearn.2016.13
Johnson, L., Adams Becker, S., Estrada, V., & Freeman, A. (2015). NMC/CoSN
Horizon Report: 2015 K-12 Edition. The New Media Consortium.

Karsenti, T., & Fievez, A. (2013). Technology and teaching: The impact of digital
technologies on pedagogical practices. Education and Information Technologies, 18(4), 655-
668. doi: 10.1007/s10639-012-9202-2

Means, B., Toyama, Y., Murphy, R., Bakia, M., & Jones, K. (2010). Evaluation of
evidence-based practices in online learning: A meta-analysis and review of online learning
studies. U.S. Department of Education.

OECD. (2015). Students, computers and learning: Making the connection. OECD
Publishing.

Puentedura, R. R. (2013). SAMR: A contextualized introduction. Retrieved from


http://www.hippasus.com/rrpweblog/

Sahlberg, P. (2018). Finnish lessons 2.0: What can the world learn from educational
change in Finland? Teachers College Press.

Selwyn, N. (2011). Education and technology: Key issues and debates. Continuum.

Sharples, M., Adams, A., Ferguson, R., Gaved, M., McAndrew, P., Rienties, B., &
Weller, M. (2014). Innovating pedagogy 2014: Open University innovation report 3. The
Open University.

Voogt, J., Knezek, G., Christensen, R., & Lai, K. W. (Eds.). (2018). Second handbook
of information technology in primary and secondary education. Springer.

Anda mungkin juga menyukai