Anda di halaman 1dari 3

1) Lembar Kerja Peserta Didik (LKP)

Guru pada lembaga pendidikan wajib membuat Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang mencakup seluruh komponen yang diperlukan,
sebagaimana diamanatkan oleh standar proses yang mengatur perencanaan
pembelajaran. Sumber belajar atau bahan ajar merupakan komponen utama RPP.
Salah satu perangkat pembelajaran yang umum digunakan adalah Lembar Kerja
Peserta didik (LKP) yang sengaja dirancang untuk tujuan pendidikan. Lembar
Kerja Siswa, yang juga dikenal sebagai panduan Pembelajaran dan Pengejaran
Pengetahuan (LKP), berfungsi sebagai alat instruksional untuk melakukan tugas
investigasi atau pemecahan masalah. Tujuan utama Lembar Kerja Siswa (LKP)
adalah untuk memberikan bimbingan kepada siswa dalam menggali dan
memahami prinsip-prinsip mata pelajaran yang dipelajari. Tujuan utama Lembar
Kerja Peserta didik (LKP) adalah sebagai bahan ajar yang mengurangi
ketergantungan pada pendidik dan mendorong partisipasi aktif siswa. Ini
dirancang untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
dan menawarkan tugas-tugas latihan yang ringkas namun komprehensif. Selain
itu, memperlancar proses pembelajaran bagi Peserta didik.
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) diarahkan agar dirancang oleh guru
dengan berpedoman pada Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari pemerintah.
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari pemerintah memuat enam komponen
meliputi halaman judul, halaman petunjuk belajar, halaman target capaian
kompetensi, halaman informasi pendukung, halaman berisi tugas-tugas dan
prosedur kegiatan dan halaman prosedur penilaian. Berdasarkan hasil observasi di
Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi126 menunjukkan masih terdapat guru
yang tidak merumuskan Lembar Kerja Peserta didik (LKP) sendiri tetapi
menggunakan Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari penerbit. Padahal Lembar
Kerja Peserta didik (LKP) dari penerbit hanya memuat ringkasan materi
pelajaran serta soal-soal, sehingga belum relevan dengan fungsi Lembar
Kerja Peserta didik (LKP) yang diharapkan.
Hal demikian sejalan dengan hasil wawancara Peneliti dengan kepala
madrasah Muh Taufiq Fauzi, S.H.I., M.Pd. kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)
An-Nawawi, bahwa:
Pada dasarnya guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi diwajibkan
menyusun lembar kerja peserta didik (LKP) sebagai salah satu media
sumber pembelajaran. Guru dihimbau untuk menyusun Lembar Kerja
Peserta didik (LKP) berdasarkan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru tersebut dan pedoman pemerintah. Penyusunan
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) tidak disarankan hanya dengan
mencopy atau menyalin Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari
percetakan. Hal ini karena belum tentu Lembar Kerja Peserta didik (LKP)
dari penerbit sudah sesuai dengan peraturan pemerintah dan kondisi
pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh guru di madrasah.
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) berfungsi sebagai panduan kegiatan
pembelajaran peserta didik.1
Hal ini juga di perkuat oleh pernyataan Sigit Pristiyono, S.Sy., M.Pd.
Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi bahwa:
Lembar Kerja Peserta didik (LKS) seharusnya dirancang oleh guru dengan
berpedoman pada Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari pemerintah.
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari pemerintah memuat enam
komponen meliputi halaman judul, halaman petunjuk belajar, halaman
target capaian kompetensi, halaman informasi pendukung, halaman berisi
tugas-tugas dan prosedur kegiatan dan halaman prosedur penilaian. Hal
ini karena Lembar Kerja Peserta didik (LKP) ini memiliki manfaat yang
banyak untuk peserta didik yaitu peserta didik menjadi lebih mudah
memahami alur kegiatan pembelajaran dan memahami materi
pembelajaran.2
Hal ini senada apa di sampaikan oleh Wawancara dengan Khoirul Asrofi,
S.Ag., M.Pd. guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi bahwa:
Saya sebagai guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi sudah
menyusun lembar kerja peserta didik (LKP) sebagai salah satu media
sumber pembelajaran. Lembar Kerja Peserta didik (LKP) berfungsi
sebagai panduan kegiatan pembelajaran peserta didik agar mudah
memahami materi pembelajaran. Saya diperintahkan untuk menyusun
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) berdasarkan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan dan pedoman pemerintah. Akan tetapi karena
waktunya tidak mencukupi untuk menyusun maka saya menggunakan
Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari penertbit dengan cara membeli
atau mengcopy.3
Berdasarkan obervasi dan wawancawa di atas dapat di simpulkan bahwa
guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi diwajibkan menyusun lembar
kerja peserta didik (LKP) sebagai salah satu media sumber pembelajaran. Guru
dihimbau untuk menyusun Lembar Kerja Peserta didik (LKP) berdasarkan

1
Wawancara dengan Sigit Pristiyono, S.Sy., M.Pd. Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-
Nawawi pada tanggal 11 Oktober 2023.
2
Wawancara Muh Taufiq Fauzi, S.H.I., M.Pd. kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi pada
tanggal 7 Oktober 2023.
3
Wawancara dengan Khoirul Asrofi, S.Ag., M.Pd. guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) An-Nawawi
pada tanggal 11 Oktober 2023.
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tersebut dan pedoman
pemerintah. Lembar Kerja Peserta didik (LKP) berfungsi sebagai panduan
kegiatan pembelajaran peserta didik agar mudah memahami materi pembelajaran.
Penyusunan Lembar Kerja Peserta didik (LKP) tidak disarankan hanya dengan
mencopy atau menyalin Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari percetakan.
Masih terdapat guru yang tidak merumuskan Lembar Kerja Peserta didik (LKP)
sendiri tetapi menggunakan Lembar Kerja Peserta didik (LKP) dari penerbit.

Anda mungkin juga menyukai