Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI SKALA KELAS V SD


PENDAHULUAN
Kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah Kurikulum Merdeka. Salah
satu keunggulan yang dijanjikan Kemendikbud Ristek dengan diluncurkannya kebijakan
kurikulum baru tersebut yaitu guru memiliki kemerdekaan mengajar sesuai dengan tahap
capaian dan perkembangan peserta didik. Secara tidak langsung, guru didorong untuk lebih
aktif, kreatif, dan inovatif lagi menyusun segala persiapan yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan pengajaran tersebut tanpa melupakan tujuan membuat pembelajaran menjadi lebih
efektif dan efisien. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah dengan menyusun perangkat
ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai materi pengajaran yang dapat digunakan guru
untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Perangkat ajar dilengkapi dengan alur dan
capaian pembelajaran, yang disusun sesuai domain dan fase tertentu. Perangkat ajar bisa
berupa bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks. Sehingga bahan ajar merupakan
salah satu contoh dari perangkat ajar.
Menurut Prastowo (2011:28), bahan ajar dapat diartikan sebagai sebuah susunan atas
bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang
dibuat secara sistematis. Adapun manfaat bahan ajar bagi guru menurut Belawati, dkk
(2007:5), adalah sebagai berikut: a.) Menghemat waktu dalam belajar; b.) Mengubah peran
guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator; c.) Meningkatkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta membuat kondisi kelas kondusif. Dengan
demikian, adanya bahan ajar mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien bagi guru maupun peserta didik.
Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan guru untuk kegiatan pembelajaran adalah
LKPD (Lembar Kegiatan Peserta Didik). Menurut Prastowo (2011:204) LKPD merupakan
suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik,
yaitu mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Tujuan penyusunan LKPD
menurut Prastowo (2011 : 270) yaitu: 1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta
didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan. 2) Menyajikan tugas-tugas yang
meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan. 3) Melatih
kemandirian belajar peserta didik. 4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada
peserta didik. Oleh karenanya, penggunaan LKPD dapat dipertimbangkan oleh guru untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Akan tetapi, penggunaan LKPD
yang kurang tepat juga dapat membuat pembelajaran menjadi kurang maksimal.
Berdasarkan hasil pra-penelitian ditinjau dari sekian banyaknya LKPD yang sudah
beredar masih banyak yang hanya berada pada taraf materi dan soal latihan saja. Soal yang
diberikan pun belum berbasis kontekstual yang lebih bermakna bagi peserta didik sehingga
dapat meningkatkan konsep matematika. Hal ini akan membuat peserta didik jenuh, karena
metode penyajian LKPD yang tidak bervariasi. Peserta didik hanya diminta untuk menghafal
konsep dan rumus, lalu mengerjakan soal latihan yang belum berbasis kontekstual. Konsep
dan rumus disajikan sebatas penyajian, tidak memperhatikan alur berpikir peserta didik untuk
dapat memahami konsep. Oleh karena itu, perlu adanya variasi dalam pembuatan LKPD.
Salah satunya dengan mengaitkan LKPD dengan konteks yang ada pada sekitar diri peserta
didik, atau yang biasa disebut LKPD kontekstual.
Beberapa hasil penelitian yang diperoleh dari pengembangan LKPD ini sesuai dengan
temuan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pengembangan LKPD berbasis
masalah kontekstual materi masalah sosial kelas IV SD dinyatakan valid dan layak digunakan
(Rai et al., 2021). Penelitian lain menunjukkan LKPD dengan pendekatan kontekstual sangat
layak digunakan dalam mempelajari materi perubahan lingkungan di SMA (Syarifah &
Iswari, 2021). Penggunaan LKPD berbasis kontekstual pada materi faktorisasi aljabar
berdampak positif bagi siswa karena sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sosial
siswa yang memungkinkan motivasi dalam mempelajari matematika (Zulyadaini, 2017).
Oleh karena itu, peneliti mencoba menyusun LKPD kontekstual pada materi skala kelas V
SD. Yang mana pada materi tersebut belum ditemukan LKPD kontekstual yang valid.

METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai