Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 6

1. Rachel Aura Azzahra Karlasyarif


(223020502058)
2. Wandani Paramitha F. A.
(223020502065)
3. I Made Rezky Bayu Setyawan
(223020502068)
4. I Gede Restu Bayu Setyawan
(223020502069)
5. Ester Oktaria
(223030502073)

BAB VI
MODUL 6
PENGEMBANGAN KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR
Hal 124-135
Metode perancangan arsitektur merupakan salah satu matakuliah utama yang diperlukan
untuk para calon arsitek menjadi desainer yang tidak hanya mampu menciptakan ruang
arsitektur yang baik, tetapi juga memahami prosedur dan keterampilan mendesain yang baik
dan benar.
Modul adalah sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batsan dan cara mengevaluasi
yang dirancang secara sistematis dan menarikuntuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penulisan bahan ajar atau modul baru sesuai dengan Analisa kompetensi, agar mahasiswa
dapat belajar secara efektif dan efisien.
1. TOPIK 1 : Konsep Perancangan Bangunan
Studi Kasus : Bangunan Industri Art-furniture
Langkah pertama yang kita lakukan dalam penyajian konsep adalah membuat
deskripsi tentang proyek meliputi Judul Proyek, Tema Proyek (jika Sifat Proyek,
Lokasi Proyek, Batasan Tipul Proyek, Luas Tapak, Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
dan Garis Bangunan (GSB).
Pada deskripsi lokasi proyek, sertakan peta pendukung yang menunjukkan
posisinya secara makro (daerah perencanaan), secara meso (lingkungan) dan secara
mikro (lingkungan). Sedangkan pada batasan tapak proyek jelaskan batas-batas tapak
pada daerah mikro atau lingkungan perencanaan.
Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan latar belakang serta maksud dan
tujuan proyek, yang disajikan dalam bentuk skematik, menggunakan beberapa
ilustrasi yang menarik. Deskripsi tidak harus dalam bentuk kalimat-kalimat yang
panjang, cukup dengan hal-hal tertentu saja, sehingga kelihatan lebih menarik. Teknik
penyajian boleh free-hand atau di bantu komputer, tetapi harus selalu dilengkapi
ilustrasi gambar, sehingga penyajian konsep tidak terkesan monoton dan kaku.
Tahap selanjutnya adalah membuat uraian tentang lingkup pembahasan dan
sasaran yang ingin dicapai oleh rancangan tersebut, disajikan dengan hal-hal tertentu
saja disertai dengan ilustrasi skematik yang mendukung narasi. Lingkup pembahasan
juga harus disajikan menurut urutan lingkup makro, lingkup meso dan lingkup mikro.
Sasaran pembahasan dapat dibuat ringkas, di lengkapi dengan skema-skema
menunjukkan langsung sasaran perancangan bangunan tersebut. Sajian
dapat dibuat lebih menarik dengan ilustrası yang mendukung atau elemen-elemen lain
yang menyolok secara visual sehingga orang yang membacanya tidak bosan dan
langsung dapat memahami lingkup pembahasan dan sasaran yang dinginkan pada
perancangan tersebut.
Kemudian buatlah penjelasan tentang aplikasi tema bangunan yang akan kita
desain. Tema harus sajikan dengan jelas, namun deskripsinya tidak harus panjang
lebar. Sajikan secara terstruktur, untuk nesejukkan bahwa perancang telah paham
betul tema yang dipilih dan tahu bagaimana harus mgaplikasikan tema tersebut pada
perancangan bangunan. Aplikası tema haruslah sesuai dengan fungsi bangunan yang
akan di desain.
Setelah kajian aplikasi tema, buatlah rincian permasalahan yang timbul pada
perancangan fungsi bangunan meliputi semua aspek, yaitu lingkungan, bangunan dan
pelaku kegiatan.
Bangunan Industri An-furniture adalah sebuah fungsi pabrik tempat
berlangsungnya produksi mebel, sehingga perlu diilustrasikan pola aliran produksi
pada fungsi bangunan tersebut. Penjelasan tentang pola aliran produksi harus disertai
dengan pertimbangan tentang pemilihan pola tersebut.
Setelah konsep pola aliran produksi dijelaskan, perlu diberikan ilustrasi
tentang jenis dan sifat krgatan yang berlangsung di dalam bangunan industri art-
furniture. Setiap jenis dan kegiatan yang terjadi dibedakan menurut kelompok
kegiatan utama, kegiatan penunjang, kegiatan pelengkap dan kegiatan pelayanan.
Setiap kegiatan tersebut juga harus ditentukan sifatnya.
Tahap selanjutnya adalah membuat konsep sirkulasi pada bangunan, yang
dibedakan atas dua hal, yaitu sirkulasi barang dan sirkulası manusia. Barang atau
bahan harus dijelaskan secara skematik arah sirkulasinya, demikian juga halnya
dengan manusia. Pada konsep sirkulasi manusia, harus dibedakan kelompok yang
akan terlibat di dalam proses produksi dan harus diskemakan sedemikian rupa,
sehingga kelihatan dengan jelas aktifitas apa saja dan ke mana setiap manusia akan
bersirkulasi di alam bangunan. Skema-skema ini-akan membantu dalam penyediaan
ruang-ruang yang dibutuhkan, erutama yang berkaitan dengan sirkulasi orang dan
barang
Selanjutnya, buatlah skema proses pembuatan produk art-furniture pada
bangunan yang kita ncang. Proses harus menggambarkan secara detail langkah yang
terjadi sejak awal mebel masih lam bentuk kayu gergajian sampai terjadinya beberapa
proses pengolahan, perakitan, finishing, pengepakan dan pengiriman ke konsumen.
Jika tahap pengolahan melalui beberapa proses, maka setiap proses harus diskemakan
juga, karena setiap proses yang berbeda akan menghasilkan besaran ruang yang
berbeda pula. Skema ini akan membantu arsitek dalam menyusun program ruang dan
habungan ruang.
Demikian juga halnya dengan tahapan finishing yang dapat terdiri dari
beberapa proses, harus juga diskemakan, sehingga kebutuhan ruang untuk proses
finishing dapat terpenuhi dalam perancangan ruang.
Selanjutnya, jelaskan konsep dasar dari bangunan yang akan kita rancang.
Konsep dasar ini harus jelas, rasional, terperinci dan dapat dilaksanakan tanpa kendala
yang berarti. Setiap konsep dasar harus menjelaskan tujuan-tujuan yang harus dicapai
berkaitan dengan temanya, sasaran dan tujuan, batasan, ciri visual dan kajian yang
mengarah pada strukturnya (jika bangunan tidak konventional) yang berciri khusus.
Selanjutnya jelaskan tentang konsep perancangan tapak, yang meliputi
pengelompokkan kegiatan dan zoning kegiatan pada tapak perencanaan. Setiap
kegiatan-kegiatan harus digambarkan skematik hubungannya (diagram-diagram)
untuk membentuk pengelompokkan berdasarkan masing-masing kegiatan. Bagi setiap
kelompok kegiatan tersebut direncanakan zoningnya pada tapak dengan
mempertimbangkan lingkungan tapak, pola pencapaian dan sirkulasi, view, orientasi,
arah angin, arah matahari dan aspek lain sesuai fungsi bangunan. Zoning kegiatan
pada tapak akan melahirkan konsep zoning tapak.
Penjelasan selanjutnya adalah yang berkaitan dengan zoning, pencapaian dan
sirkulasi. Zoning tapak dapat dibuat dalain beberapa alternatif, di analisis untuk
dipilih salah satunya sebagai zoning pak yang paling memungkinkan sesuai dengan
konsep perancangannya. Rencana zoning tapak harus disesuaikan dengan konsep
ruang yang telah direncanakan sebelumnya.
Sirkulasi kendaraan harus dipisahkan menurut jenisnya, seperti kendaraan
berat servis, kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. Untuk manusia harus
juga disediakan sirkulasi pejalan kaki.
Penjelasan selanjutnya adalah yang berkaitan dengan Pola Ruang Luar dan
Penghijauan. Pada konsep ini, harus sudah kelihatan di mana posisi setiap elemen
ruang luar dan penghijauan pada tapak. Misalnya setting massa, pohon-pohon, semak
rendah dan perdu, semak tinggi dan tanaman penutup, daerah perkerasan dan
kombinasi di antaranya.
Konsep yang penting lainnya adalah zoning parkır untuk setiap jenis
kendaraan yang masuk dan persirkulasi di dalam tapak. Parkir yang disediakan harus
mewadahı kendaraan roda-4, roda-2 dan endaraan servis/ barang. Untuk jenis
kendaraan servis, harus dibedakan parkir untuk servis sampah, arkir untuk servis
bahan baku, servis untuk barang kantor, servis untuk bus karyawan, parkir untuk
mobil tanki dan lain sebagainya. Khusus untuk pabrik dan industri harus disediakan
parkir untuk kendaraan servis dan kendaraan berat, berikut dengan areal bongkar
muatnya.
Selanjutnya disajikan konsep Lanscaping atau pertamanan yang meliputi
perangkat lunak dan perangkat keras sesuai dengan kebutuhannya.
Tahap selanjutnya adalah membuat konsep bentuk bangunan. Konsep bentuk
haruslah mempertum tangkan fungsi, struktur fisik dan simbol yang berkaitan dengan
objek perancangan. Syarat fisik pabrik dapat meliputi pencahayaan, sirkulasi udara,
konstruksi baja, dan luas bangunan. Dari segi ima, kesan kaku dan monoton dari
sebuah fungsi pabrik haruslah dihilangkan. Sebuah pabrik harus nemiliki kesan
dinamis dan luwes.
Lalu, buat konsep struktur dari bentuk bangunan yang direncanakan. Struktur
harus mampu mengakomodasi bentuk sedemikian rupa sehingga terpenuhi syarat
fungsi sekaligus tema, yaitu fungsional yang dinamis dan luwes. Struktur untuk
bangunan pendukung juga harus dibuatkan konsepnya.
Penjelasan selanjutnya adalah tentang Konsep Perlengkapan Bangunan yang
meliputi utilitas, sistem penghawaan, sistem Pencahayaan, sistem akustik, sanitasi,
sistem pencegahan kebakaran, sistem komunikasi, sistem pemangkal petir, sistem
listrik, sampah produksi dan sampah lainnya, sistem pembuangan limbah
Sistem utilitas terdiri atas sewerage dan drainase, sedangkan sistem
penghawaan terbagi atas dua bagian, yaitu untuk bangunan produksi dengan
penghawaan alami dan bangunan pengelola dengan sistem penghawaan buatan.
Penempatan sistem pencahayaan alami dan buatan pada bangunan dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu
Selanjutnya adalah konsep akustik bangunan. Hal ini penting karena bangunan
pabrik memiliki beragam sumber kebisingan baik dari struktur/ bangunan maupun
mesin-mesinnya.
Sistem sanitasi meliputi air bersih dan air kotor. Air bersih bersumber dari
PAM yang didistribuzikan ke seluruh bagian pabrik dan bangunan pendukung lainnya
yang membutuhkan. Selain itu sumber air juga berasal dari sungai setempat yang
ditarik dengan pompa dan diolah di reservoar. Sedangkan air kotor dikumpulkan di
bak pengumpul dan dipompa ke STP. Pencegahan kebakaran direncanakan dengan
sistem central panel, penyediaan tabung hydrant dan tangga kebakaran.
Selanjutnya adalah pembuatan konsep sistem komunikasi, sistem penangkal
petir dan sistem listrik. Sistem komunikasi meliputi satelit, parabola, reciever, tv,
pemancar, operator, hox-hagi, telefon dan komputer. Sementara konsep sistem
penangkal petir yang digunakan adalah sistem Franklin untuk bangunan pendek dan
sistem Faraday untuk bangunan panjang. Sistem listrik menggunakan dua sumber,
yaitu PLN dan genset.
Konsep pengelolaan sampah juga mendapat perhatian khusus, karena untuk
sebuah industri yang banyak menggunakan kayu dalam prosesnya harus memikirkan
bagaimana sampah dalam bentuk serbuk kayu di perlakukan sehingga sampah
produksi tidak mengganggu lingkungan industri dan sekitarnya, termasuk manusia
yang ada.
Sampah produksi industri art-furniture adalah serbuk-serbuk kayu. Biasanya
sampah-sampah ini langsung masuk ke dalam pengolah serbuk kayu (dhut Extraction)
dan dikeluarkan dalam bentuk serbuk yang lebih halus. Serbuk-serbuk ini dapat
diangkut ke pabrik pengolah serbuk kayu untuk dibuat kayu lapis dan sebagian
didistribusikan ke masyarakat sekitar yang menginginkan. Sedangkan sampah-sampah
lain diangkut ke pool, untuk kemudian diangkut secara berkala ke tempat
pembuangan akhir.
Penting juga untuk menyajikan konsep ruang luar yang berkaitan dengan
detail-detail entrance, sirkulasi dan ruang terbuka serta sculpture. Setiap konsep detail
tersebut disajikan lengkap dengan karan (dimensinya) dan untuk runing terbuka
disertakan keterangan tentang elemen-elemen pergisinya. Sajian konsep detail ini
boleh tidak berskala, tetapi harus proporsional untuk dapat mengetahui dimensi yang
sebenarnya dengan menggambarkan pembanding yang paling familiar, yaitu manusia
Pada ruang terbuka, harus digambarkan rencana perletakan elemen soft material yang
mengisinya, seperti jenis tanaman semak, perdu, tanaman penutup atau pohon.
Kemudian jelaskan posisi entrance untuk jalur pejalan kaki, kendaraan roda 4 dan
roda 2 serta kendaraan servis atau kendaraan berat untuk bongkar muat barang. Juga
penempatan pos satpam (pengamanan) dengan ilustrasi bentuknya secara 3 dimensi.

RESUME :
Konsep perancangan bangunan pada dasarnya harus disesuaikan dengan tema apa
yang akan kita terapkan pada bangunan yang dirancang. Bangunan tertentu akan membatasi
konsep kita hanya pada tema tertentu. Pilihan terna akan membantu mempercepat proses,
karena gaya perancangan akan diarahkan hanya pada tema tersebut. Tema akan membatasi
kita untuk tidak membahas masalah lain yang berada di luar koridor tema, sehingga terdapat
konsistensi antara konsep dengan hasil rancangan akhir.
Penyajian konsep dapat dilakukan dengan banyak media, tergantung dari keinginan
dan permintaan. Sebagai arsitek pemula, perlu banyak latihan dalam membuat penyajian
konsep, terutama dengan menggunakan teknik-teknik yang dikombinasikan, agar hasil yang
dihasilkan lebih menarik dan berkesan secara visual.
2. TOPIK 2 : Konsep Perancangan Tapak
Studi Kasus : Taman REkreasi Di Pusat Kota
Penyajian konsep perancangan tapak hamper sama dengan penyajian konsep
perancangan bangunan. Langkah Pertama yang harus dilakukan adalah menyajikan
data yang berkaitan dengan perancangan dan perancangan tapak yang dimaksud,
meliputi pengertain perencanaan, latar belakng, maksud dan tujuan, lokasi
perancanaan dan keistimewaan tapak. Keistimewaan tapak pada kasus ini terdiri atas
dua hal yaitu kontur dan vegetasi. Contohnya dapat dilihat pada gambar 6.29, 6.30
dan 6.31.
Pengertian, latar belakng, maksud dan tujuan dibuat cukup ringkas, ‘to the
point’ dan tidak berbelit-belit. Pada penj=yajian lokasi perancanaan disertakan juga
batasan tapak terhadap lingkungan sekitarnya serta ukuran/ luas tapak perancanaan.
Sertakan peta petunjuk lokasi terhadap kota perancanaan, lalu lokasi pada lingkungan
sekitar.Untuk keistimewan tapak yang berkaitan dengan kontur, gambarkan gaaris
konturnya dan tunjukan bagian yang datar, landau dan terjal dengan angka-angka dan
arsiran pembeda, kemudian, gambarkan juga potongan tapak yang menunjukan kontur
tersebut dengan jelas, Dimana posisi paling terjal, paling landau dan datar serta letak
jalan (jika ada jalan sekunder atau jalan primer).
Pada gambar ilustrasi keistimewaan vegetasi, identifikasi semua jenis elemen
pengisi tapak mulai dari elemen soft material (misalnya, tanaman penutup tanah,
Semak ytinggi, perdu dan pohon) sampai engannhard material (misalnya batu-batu,
jembatan atau lainnya) yang menunjukan secara lengkap elemen pengisi tapak.
Tahap selanjutnya adalah membuat analisis dan konsep dari data yang telah
ada. Pada analisis tapak, kajilah tentang keberadaan semua elemen pada tapak dan
bagian atau elemen mana yang paling potensial dapat dipertahankan dan elemen mana
yang harus dihilangkan. Semua analisis harus dibuat dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan perencanaan dan memaksimalkan
potensi tapak sedemikian rupa sehingga didapatkan konsep yang mendekati
sempurna. Pada tahap akhur analisis, outputnya adalah ilustrasi tentang konsep akhir
dari tapak,termasuk vegetasi yang dipertahankan dari tapak, Contohnya dapat dilihat
pada gambar 6.32.
Kemudian buatlah gambaran data kondisi lalu lintas yang ada pada tapak
dengan semua potensinya. Data ini kemudian di analisis sedemikian rupa sehingga
menghasilkan output berupa konsep tapak yang berkaitan dengan lalu llintau.
Contohnya dapat dillihat pada gambar 6.33.
Selanjutnya membuat analisis yang berkaitan dengan dua hal, yaitu orientasi
matahari serta iklim dan suhu. Analisis data iklim yang ada berkaitan dengan orientasi
matahari menghasilkan output berupa manipulasi tertentu pada tapak dan bangunan
dalam Upaya mengakomodasi matahari pada tapak. Contohnya pada ilustrasi gambar
6.34.
Analisis iklim berkaitan dengan suhu dan hujan pada tapak setempat,
Outputnya adalah bagaimana tapak dan bangunan mengantisipasi suhu dan hujan
dengan manipulasi sedemikian rupa sehingga dapat diilustrasikan permodelannya.
Contohnya seperti pada gambar 6.35.
Selanjutnya, buatlah analisis alternatif dari entrance yang mungkin pada tapak
berdasarkan data-data yang ada, misalnya data lalu lintas yang akan mempengaruhi
pola setting entrace pada tapak perencanaan.
Analisis dan konsep tapak lainnya berkaitan dengan polusi dan kontur. Polusi
suara dan debu harus dapat diantisipasi dengan cara-cara tertentu, misalnya
penanaman vegetasi dan lainnya. Sumber-sumber polusi harus dapat diidentifikasi,
mana yang merupakan sumber utama dan mana sumber yang sangat kecil dan kurang
berpengaruh pada tapak. Contohnya pada gambar 6.37.
Untuk kontur, jiika ada cut and fill harus diilustrasikan dengan pertimbangan
yang matang dan untuk fungsi apa saja daerah tersebut direncanakan dan
diperuntukan. Jika terdapat area yang dapat mengakibatkan bahaya bagi pengguna
anak-anak, maka harus direncanakan dan dibuat konsep yang dapat mengakomondasi
fungsi tersebut dengan baik. Contohnya adalah pada gambar 6.38.
Kemudian rencanakan juga konsep sirkulasi di dalam tapak, yang meliputi
pejalan kaki, kendaraan roda-4 dan roda-2 serta akses ke lahan yang dipisahkan oleh
Sungai. Rencanakan juga alternatif sirkulasi ke dalam tapak dari arah lain agar tidak
menggangu lingkungan di dalam dan di luar tapak.
Peruntukan tapak secara umum juga dibuatkan konsepnya, dengan
pertimbangan-pertimbangan khusus. Setiap potensi tapak dimanfaatkan sedemikian
rupa untuk menghasilkan perancangan yang sesuai tujuan dan kebutuhan. Konsep
peruntukan juga haarus mengakomondaasi beberapa fasilitas yang akan ditempatkan
pada tapak perencanaan, seperti pada ilustrasi gambar 6.40.
Kajian tentang view atau sistem pemandangan harus ditinjau dari dua arah,
yaitu view dari tapak ke lingkungan sekitar dan view dari lingkungan sekitar ke dalam
tapak, Potensi view yang terbaik dapat menjadi best view sedangkan yang kurang
mendukung secara visual dapat diabaikan. View lainnya yang mendukung tapak harus
diupayakan dipertahankan atau ditonjolkan agar semakin menarik minat pengunjung
melalui potensi-potensi view yang ada pada tapak dan di sekitar tapak. Analisis dan
konsep view dapat dilihat pada gambar 6.41.
Konsep penting lainnya pada perencanaan taman adalah masalah keamanan,
apalagi jika tapak berada pada daerah yang dilalui Sungai. Pertegas bagaimana
pemgamanan dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
buruk yang dapat terjadi, terutama yang berkaitan dengan anak-anak. Contohnya
dapat dilihat pada gambar 6.42.
Estetika bangunan dapat dibuat lebih detail dengan menggambarkan ilustrasi
contoh rencana tapaknya dengan keterangan penggunaan bahan sedemikian rupa,
sehingga secara umum dapat dilihat konsep keseluruhannya. Estetika bangunan juga
harus mewakili riap elemen bangunan yang akan dibangun pada tapak taman rekreasi
tersebuat. Contohnya analisis estetika adalah pola bangunan Sebagai bagian dari
elemen pengisi tapak seperti pada gambar 6.43.
Dari semua analisis alternatif dan konsep yang telah dibbuat tadi, selanjutnya
dapat disusun rencana penzoningan bagi setiap setting yang direncanakan.
Penzoningan dibuat berdasarkan analisis dan konsep sebelumnya tentang semua item
yang berkaitan dengan perencanaan taman rekreasi tersebut. Ada baiknya, zoning juga
dibuat dalam bentuk beberapa alternatif dulu, dan dianalisis Kembali kesesuaiannya
dengan fungsi yang direncanakan. Dari bebrapa alternatif tersebut, dipilih salah satu
yang paling potensial dan terbaik untuk disajikan konsep penzoningannya. Contoh
penzoningan dapat dilihat pada gambar 6.44.
Selanjutnya perlu disajikan konsep marterial pengisi tapak, yang terdiri atas
dua bagian, yaitu soft marterial dan hard marterial. Soft Marterial dan Hard Marterial
masing-masing terdiri atas pelantai (base) dan pendinding (vertical). Pengatap
(overhead) dan pengisi (container), contohnya pada gambar 6.45, 6.46, 6.47, dan 6.48.
Selanjutnya adalah menggambarkan konsep dari detail-detail yang tersiri atas
street furniture (pengisi), pedestrian dan sirkulasi kendaraan dan detail pengisi lainnya
seperti kotak surat, alat permainan anak-anak, lampu taman, tempat sampah.
Contohnya dilihat pada gambar 6.49.
Selanjutnya jelaskan konsep tentang pengisi lain dalam bentuk bangunan
misalnya pos satpam dan bangunan cafetaria, dan non bangunan seperti gapura, kolam
air mancur, jembatan penyeberangan dan parkiran serta ornament-ornamen yang ada
pada bangunan. Contohnya dapat dilihat pada gambar 6.50, 6.51, 6.52, 6.53.

RESUME
Tahap akhir adalah pengerjaaan desain yang menggunakan skala-skala tertentu yang
dapat mengambarkan dengan jelas setaip konsep-konsep tersebut di atas. Dalam
contoh ini gambar lanjutan dari konsep-konsep tersebut di atas tidak di sertakan
karena terlalu besar kapasitas gambarnya.

Anda mungkin juga menyukai