Perlindungan keselamatan pekerja Bagi seorang pekerja dan perusahaan,
melalui upaya teknis pengamanan keselamatan kerja menjadi hal utama.
tempat, mesin, peralatan, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja lingkungan kerja wajib diutamakan. (K3) ini juga diatur dalam Undang- undang Namun terkadang risiko terjadinya kecelakaan masih belum sepenuhnya Ketenagakerjaan. Perusahaan dan dapat dikendalaikan, sehingga pekerja sama-sama harus mengetahui digunakan alat pelindung diri (alat tentang keselamatan kerja sesuai proteksi diri). Jadi penggunaan alat dengan standard yang berlaku, salah pelindung diri (APD) adalah alternatif satunya dengan menggunakan Alat terakhir yaitu kelengkapan dari Pelindung Diri (APD) yang sesuai segenap upaya teknis pencegahan dengan standarisasi. kecelakaan. Pakaian kerja harus dianggap suatu alat Alat pelindung diri (APD) harus perlindungan terhadap bahaya memenuhi persyaratan : kecelakaan. 1. Enak (nyaman) dipakai Pakaian pekerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya berlengan 2. Tidak mengganggu pelaksaan pendek, pas (tidak longgar) pada dada pekerjaan, dan atau punggung, tidak berdasi dan tidak 3. Memberikan perlindungan efektif ada lipatan atau pun kerutan yang mungkin mendatangkan bahaya. terhadap macam bahaya yang dihadapi. Wanita sebaiknya memakai celana panjang, jala atau ikat rambut, baju yang pas dan tidak mengenakan perhiasaan. Pakaian kerja sintesis hanya baik terhadap bahan kimia korosif, tetapi justru berbahaya pada lingkungan kerja dengan bahan yang dapat meledak oleh aliran listrik statis. APD yang dapat digunakan, yaitu:
Alat Pelindung Diri Keterangan
Helm Pengaman (Safety Helmet) Perlindungan terhadap kepala saat
bekerja dilakukan untuk melindungi kepala dari dampak benda jatuh, terantuk, percikan bahan kimia dan bahaya listrik.
Kacamata Pengaman (Safety Hasil studi menyatakan bahwa lebih
Glasses) dari 70 persen cedera mata diakibatkan karena benda yang terbang atau jatuh, sedangkan terkena percikan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan lebih dari 20 persen cedera. Perlindungan mata dan muka dari cedera oleh benda-benda fisik dan kimia atau karena radiasi sangat penting di dalam setiap program keselamatan dan kesehatan dalam bekerja.
Respirator Pelidung bagi pernapasan sangat
diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri. Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut kayu. Penutup Telinga (Ear Muffs) Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
Sarung Tangan (Gloves) Sarung tangan sangat diperlukan untuk
beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya.
Tali Pengaman (Safety Harness) Sudah selayaknya bagi pekerja yang
melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja.
Sepatu kerja (Safety Shoes) Sepatu kerja (safety shoes) merupakan
perlindungan terhadap kaki.Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Coverall atau Wearpack Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Daftar Pustaka:
Gultom, R. (2018). Analisis Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek Kontruksi di PT. Eka Paksi Sejati. Studi Kasus: Proyek Kontruksi untuk Pemboran Sumur EksploirasiTitanum (TTN-001) Daerah Aceh Tamiang. Jurnal Bisnis Corporate, 3(1).
Sihombing, D., Walangitan, D. R. O., & Pratasis, P. A. (2014). Implementasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek di Kota Bitung (studi kasus proyek pembangunan pabrik minyak pt. mns). Jurnal Sipil Statik, 2(3).