Anda di halaman 1dari 8

MENSTIMULASI BERPIKIR LOGIS DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR

DAPAT MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (AUD)


DALAM PELAKSANAAN VISITASI ONLINE

Oleh
Luh Putu Muliani Handayani., M.Fil.Hs

Abstrak

Menstimulasi Peningkatan Perkembangan kemampuan berfikir logis anak dengan


dengan cara melihat buku bergambar dapat meningkatkan kemandirian Anak Usia Dini
(AUD) pada saat visitasi online dimasa pandemic. Pada Masa Pandemik Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) tidak dapat dilakukan mengingat peneliti bukan sebagai pendidik
PAUD. Namun peneliti mencoba membuat inovasi baru dalam PTK maka peneliti
mengembangkan siklus pada pada setiap satuan PAUD. Peneliti hanya membatasi
pada3 siklus yaitu pada tiga satuan pendidikan yang berbeda. Indikator pertanyaan
mengacu pada 26 butir instrument Visitasi khususnya yang terkait dengan pola berpikir
logis dan kemandirian Anak Usia Dini Penelitian ini dilakukan langsung oleh asesor
pada saat visitasi berlangsung selama satu hari pada setiap satuan pendidikan .ini berarti
penelitian dilakukan selam tiga hari. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.
Subjek penelitian adalah anak usia dini dengan kemandiriannya dari asesi atau satauan
pendidikan yang divisistasi dan obyek penelitian meliputi media buku bergambar
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memahami Menstimulasi Berpikir
Logis Dengan Media Buku Bergambar Dapat Meningkatkan Kemandirian Anak Usia
Dini (AUD).Penelitian ini dilaksanakan dengan cara observasi langsung via daring
kepada tiga sekolah yang sedang divisistasi. Hasil dari penelitian hanya menggunakan
dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1, II dan III anak telah mampu
berfikir logis tergantung dari tingkat kesungguhan anak dalam melihat dan
memperhatikan media buku bergambar. Memahami tingkat kesungguhan anak melihat
media buku bergambar dapat dilihat pada kemandirian anak.

Kata Kunci: Berfikir Logis ; Anak Usia Dini; Media, Buku bergambar, Visitasi

Jurnal Ilmiah untuk serdos


PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia tidak terlepas dengan istilah berfikir.
Setiap Ciptaan Tuhan yang bernafas akan selalu dan senantiasa berfikir, lebih lebih
pada diri manusia yang merupakan mahluk paling sempurna dari pada Ciptaan Ciptaan
Tuhan yang lainnya. Sejak dari dalam kandungan hingga berpulang kembali menjelang
sang jiwa meninggalkan badan kasar manusia cenderung berfikir. Mengingat cakupan
berfikirr sangat luas maka dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saat ini hanya
mengacu pada Stimulasi berfikir logis. Manusia telah mengenyam pendidikan mulai
dari dalam kandungan sepanjang hayat. Pendidikan dari dalam Rahim seorang ibu atau
didalam kandunga. Terlahir menjadi anak anak (Balita ) juga diasuh dan atas
pengawasan seorang ibu dan keluarg dilinkungan keluarga. Setelah usia balita seorang
anak mengenyam pendidikan bukan hanya dilingkungan keluarga tetapi juga
dilingkungan sekolah yaitu di Taman Kanak Kanak (TK) selama dua tahun dengan
pengawawasan guru disekolah. Kemudian masih usia anak anak hingga dewasa yakni
dari usia 7 (Tujuh ) tahun hingga usia dewasa yaitu saat mengenyam pendidikan di
perguruan tinggibanyak terlihatanak anak sebagai generasi penerus belum memiliki
sikap kemandirian. Sikap ketergantungan dengan orng lain merupakan fenomena yang
menjadi kendala dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mandiri.
Fenomena ini menjadi menjadi sangat menarik untuk dianalisis. Pondasi pendidikan
ada pada anak usia dini, seperti halnya kertas yang tergores akan memiliki makna.
Goresan pada kertas putih ini akan menjadi sikal baal makna goresan selanjutnya
sehingga Pendidikan usia Dini pada tingkatan Taman Kanak Kanak (TK) menjadi
pondasi kuat dalam menstimulasi berfikir logis menuju kemandirian. Ada banyak media
yang bisa digunakan dalam menstimulasi berpikir logis pada anak usia dini misalnya
dengan mengamati pohon angka atau pohon abjad atau dengan menggunakan Alat
permainan Edukatif.
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini tidak semua memiliki alat Permainan Edukatif, hal
ini disebabkan karena kondisi perekonomian masyarakat untuk pengadaan serta keadaan
kas sekolah belum memungkinkan untuk dapat mencukupi APE yang diperlukan. APE
yang baik adalah APE yang menggunakan media disekitar alas sekolah, atau Sumber
Daya di daerah tersebut tanpa harus membeli APE dengan nilai yang sangat mahal. APE
berbasis alam bisa saja dilakukan namun karena masa pandemic masih ada rasa
kehawatiran terkait kesehatan pada anak. Ditengah Pandemik, aktifitas yang terbatas

Jurnal Ilmiah untuk serdos


diluar lingkungan sekolah bukan berarti tidak dapat belajar sesuai dengn standar yang
telah ditentukan oleh Badan Akreditasi. Agar standar akreditasi dapat diterapkan dimasa
pandemic dengan medi yang terbatas maka peneliti menentukan obyek penelitian
dengan menggunakan Media Buku Bergambar dalam melakukan penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Peneliti berinovasi melakukan penelitian pada saat melaksanakan visitasi
secara online.
Peningktan mutu pendidikan anak usia dini juga dipengaruhi oleh hasil penilian
Visitasi oleh asesor. Badan penyelenggara akreditasi disebut dengan Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Kalinmantan Tengah
tyang beralamtkan di Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 Komplek BP PAUD dan DIKMAS
Akreditasi PAUD dan PNF telah melaksanakan tugas dan peranannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan dimasa pandemic melalui kegiatan akrediratsi.
Akteditasi merupakan kegiatan penilaian kelayakan satuan PAUD dan PNF berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu pendidikan. Dituliskan
oleh Prof. Dr. H. Biyanto, M.Ag dan Afriyanto Subekti, S.Si dalam artikelnya pelatihan
calon pelatih (pcp) asesor untuk akreditasi berkualitas. Sumber dari: https://banpaudpnf.
kemdikbud.go.id/berita/.
Pada saat dilaksanakannya proses akterditasi yang meliputi beberapa tahapan
dianatranya: Melakukan KPA setelah satuan pendidikan mengimput EDS-PA (Evaluasi
Diri Satuan Prasyarat Akreditasi oleh satuan pendidikan yang bermohon untuk
pengajuanakreditasi. Tahapan KPA (Klasifikasi Permohonan Akreditasi) adalah
kegiatan pemeriksaan keterpenuhan surat permohonan, surat pernyataan tanggung
jawab mutlak (SPTJM), legalitas lembaga, dokumen lampiran, foto pendukung dan
isian EDS yang diunggah oleh asesi ke dalam aplikasi Sispena, EDS PA yang diisi oleh
asesi belum memenuhi persyaratan Pra akreditasi maka akan dilaksanakan
pendampingan oleh instansi terkait, misalnya Dinas Pendidikan yang menaungi. Namun
setelah EDS PA dianggap layak maka dilanjutkan pada tahapan berikutnya yaitu pada
tahapan Visitasi, diakses 12 September 2021. https://banpaudpnfsulsel.com/wp-
content/uploads/2020/07/Materi-1-Anggota-BAN-PAUD-dan-PNF-PKA-Kebijakan-
dan-Mekanisme-Akreditasi-PAUD-dan-PNF-Tahun-2020.pdf

Jurnal Ilmiah untuk serdos


Pembahasan, Berpikir Logis. Berfikir Logis terdiri dari dua suku kata yaitu suku kata
berfikir dan suku kata logis. Berfikir merupakan kata dasar pikir yang artinya akal
budi, ingatan, angan anagan, ahli falsafah. (KBBI edisi ke 4, 2008:1072) memperoleh
awalan ber menjadi berpikir yang artinya menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. (KBBI edisi ke 4, 2008:1073). Kata
logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, masuk akal (KBBI edisi
ke 4, 2008:838). Berpikir logis berdasarkan kamus Bedsar Bahasa Indonesia adalah
mempertimbangkan sesuatu secara benar berdasarkan nalar yang masuk diakal
sehingga sangat mudah difahami atau mengambil kesimpulan dengan benar. Butir ke 8
saat visitasi terdapat pernyataan bahwa; Pendidik menstimulasi kemampuan berpikir
logis, kritis dan kreatif sesuai dengan tingkat usia berdasarkan contoh konkret melalui:
pemahaman persamaan dan perbedaan; pemahaman konsep menghubungkan;
Pengklasifikasian berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna; Pemahaman konsep sebab-
akibat, diunduh https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/sispena/visitasi/. Sutriana dalam
artikelnya menuliskan Berpikir logis anak menurut Piaget adalah kesadaran dari
seseorang yaitu membuat suatu kata atau konsep di dalam proses berpikir.
Anak Usia Dini. Anak Usia dini secara etimologi terdiri dari tiga suku kata yaitu Anak,
Usia dan Dini. Kata Anak artinya Manusia yang masih kecil berusia 6 tahun (KBBI
edisi ke 4, 2008:55-56). Usia artinya umur, 1539. Dini artinya sebelum waktunya atau
seawal mungkin, 331. Dari uraian diatas tentang konsep dari tiga kata unsur Anak Usia
Dini dapat dianalisis bahwa: Manusia berumur 6 tahun atau manusia yang masih kecil
sebelum waktunya atau seawall mungkin. Anak adalah pewaris budaya bangsa yang
kreatif. Permendikbud-146-Tahun-2014 khususnya pada pasal 1 menguraikan tentang
Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun.
Dari penjabaran tersebut dapat dianalisis bahwa anak usia dini adalah anak yang
berumur kurang dari 6 (enam ) tahun.
Amini Dalam artikelnya yang berjudul Hakikat Anak Usia Dini menuliskan bahwa
Anak usia dini mempunyai karakteristik yang khas dibanding anak pada usia lainnya.
Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. 1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar,
rasa ingin tahu pada anak merupakan indikator bahwa anak teresebut telah berfikir. 2)
Merupakan pribadi yang unik, setiap anak memeiliki talenta yang berbeda satu dangan

Jurnal Ilmiah untuk serdos


yang lainnya. Talenta inilah yang sebenarnya menjadi cermin karakter dari anak
tersebut. 3) . Suka berfantasi dan berimajinasi, membayangkan atau menghayalkan
sesuatu diluar keadaan yang sebenarnya juga merupakan bentuk nyata eksistensi anak
sedang berpikir. 4) Masa paling potensial untuk belajar, anak usia dini di sebut sebagai
usia keemasan yang membentuk tingkat kecerdasan pada anak.
Media Buku bergambar. Keberlangsungan proses belajr mengajar tidak terlepas
dengn adanya media dalam proses pembelajaran. Kata Media dalam kamus KBBI
diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi, (KBBI edisi ke 4, 2008: 892).
Pembelajaran anak usia dini pada umumnya menggunakan media tiga dimensi.
Ritatkala anak telah melihat media tiga dimensi maka pikirannya hanya tertuju pada
satu obyek, misalnya media buah apel maka secara otomatis anak akan memahami itu
buah seperti ingatannya tanpa harus berimajinasi kembali. Bagaimana dengan buku ?
apakah buku dua dimensi atau tiga dimensi ? inilah uniknya buku bisa disebut dua
dimensi dan tiga dimensi. Buku merupakan susunan kertas yang berasal dari karya dua
dimensi yang hanya memiliki ukuran panjang X lebar namun karena buku tersusun atas
beberapa kertas yang membentuk ketebalan/ tinggi itu sebabnya buku disebut dengan
karya media tiga dimensi. Berbeda dengan media pembelajaran yang lainnya, buku
tidak bisa difahami seperti seorang anak memahami bentuk buah apel tadi karena buku
masih berdsifat abstrak. Untuk meningkatkan proses berpikir maka buku sebagai media
belajar anak usia dini dihiasi dengan ragam gambar yang juga diselingi dengan
keaksaraan anggka ataupun huruf.
Buku bergambar biasanya menguraikan tentang sebuah cerita. Cerita yang tersirat
didaklam gambar tesebut merupakan media komunikasi antara guru dengan anak usia
dini. sehingga buku bergambar sering disebut dengan buku cerita bergambar. Mengapa
disebut buku bukan kertas bergambar ? disebut buku tersusunatas beberapa kertas. Pada
setiap kertas mengandung cerita yang berbeda namun saling berkaitan cerita satu ketas
dengan cerita kertas yang lainnya. Cerita yang tersusun dalam buku memiliki sifat
berkesinambungan berkelanjutan atau berhubungan. Machado (2013: 252) dalam
Ratnasari dkk menuliskan “…Perkembangan bahasa lisan anak prasekolah tergantung
pada banyaknya peluang yang disediakan oleh guru melalui keterlibatan dalam
penggunaan bahasa untuk berinteraksi…” kemampuan anak berineraksi merupakan
salah satu bentuk sikap kemandirian.

Jurnal Ilmiah untuk serdos


Kemandirian, keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain ( KBBI
edisi ke 4, 2008: 872). Kemandirian pada anak dapat terlihat dari butir butir visitasi
yang lain, misalnya: melatih anak melakukan argumentasi sederhana berdasarkan
bahasa reseptif yang disampaikan oleh guru. Selain itu anak mampu berbahasa ekpresif
tanpa ada rasa takut karena telah memahami kemampuannya sendiri yang telah mandiri.
Bertanggung jawab atas tugasnya, mendidik rasa disiplin adtau antri serta mampu
belajar mandiri dalam segala keadaan.
Visitasi, merupakan salah satu kegiatan Akreditasi, guna melakukan peniliaan terhadap
satu satuan pendidikan. Akreditasi bertujuan untuk meningkatkan standar mutu
pendidikan. Visitasi diartikan sebagai kegiatan melakukan kunjungan dalam (KBBI,
1548). Visitasi merupakan tahapan lanjutan setelah KPA.jika dalam proses KPA
(Klasifikasi Permohonan Akreditasi ) dinyatakan lulus maka tahapan Visitsi bisa
dilaksanakan. Pelaksanaan Visitasi dilakukan oleh dua orang asesor. Petunjuk umum
tahapan visitasi terdiri atas 9 bagian diantaranya Instrumen Penilaian Visitasi (IPV).
Instrumen Penilaian Visitasi (IPV) PAUD terdiri dari 26 butir. Asesor melakukan
pengamatan langsung atau melalui foto/video/dokumen lainnya terhadap seluruh proses
kegiatan pembelajaran secara Online mengingat kondisi saat ini tidak memungkinkan
untuk Luring atau visistasi langsung kelapangan seperti saat visitasi sebelum pandemic.
Asesor harus menuliskan catatan hasil penilaian per butir berupa antara lain: alasan
pemberian jawaban, penjelasan foto/video/dokumen lainnya, atau hal-hal khusus yang
ditemukan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pada Masa Pandemik ini peneliti mengembangkan
kosep kelas pada sebuah satuan PAUD. Pada Namun peneliti mencoba membuat
inovasi baru dalam PTK maka peneliti mengembangkan siklus pada pada setiap satuan
PAUD. Peneliti hanya membatasi pada3 siklus yaitu pada tiga satuan pendidikan yang
berbeda. Indikator pertanyaan mengacu pada 26 butir instrument Visitasi khususnya
yang terkait dengan pola berpikir logis dan kemandirian Anak Usia Dini Penelitian ini
dilakukan langsung oleh asesor pada saat visitasi berlangsung selama satu hari pada
setiap satuan pendidikan .ini berarti penelitian dilakukan selam tiga hari.
Visitasi yang Pertama (siklus pertama ) dilakukan Pada hari ini Senin, Tgl 27 Juni 2021
dengan surat tugas Nomor 066/K/ST/VII/2021 dari BAN PAUD PNF Kalimantan
Tengah. TK yang diVisitasi adalah TK Kasih Bunda Kabupaten Pulang Pisau.

Jurnal Ilmiah untuk serdos


menghadirkan dua orang siswa. Visistasi yang Kedua (Siklus Kedua) dilakukan Pada
hari ini Senin, Tgl 2 Agustus 2021 dengan surat tugas Nomor 072/K/ST/VII/2021 dari
BAN PAUD PNF Kalimantan Tengah. TK yang diVisitasi adalah TK Harapan Bangsa
Kabupaten Murung Raya. Menghadirkan lima anak usia dini dan Visistasi yang ketiga
( Siklus ke tiga) dilakukan Pada tanggal 19 Agustus 2021 dengan surat tugas Nomor 19
Agustus 2021dari BAN PAUD PNF Kalimantan Tengah. TK yang di Visitasi adalah
RA Syailillah Kabupaten Murung Raya, menghadirkan tiga anak usia dini
Penutup, Penelitian yang dilakukan sebanyak tiga siklus sesuai dengan tiga satuan
pendidikan yang di visitasi. Adapun hasil dari penelitian dengan tiga siklus sebagai
berikut, Peneliti menstimulasi kemampuan berfikir logis dengan memperhatikan buku
bergambar sesuai dengan tema dari masing masing satuan paud, kemudian peneliti
menanyakan beberapa hal terkaitgambar tersebut, misalnya bagaimana cara
memahammi perbedaan berdasarkan warna, menghubungkan antara kolom kiri dam
kolom kanan, mengelompokkan kartu huruf bukan hanya berdasarkan warana tetapi
juga berdasarkan bentuk dan ukuran serta mengetahui konsep sebab akibat terlihat pada
saat seorang anak meminjamkan pensil. Kemapuan berpikir logis ini juga berdampak
positif pada sikap anak misalnya dalam menjaga kebersihan, bertanggung jawab dengan
tugas belajarnya, mampu berargumentasi secara sederhana terkait buku bergambar
tersebut. Berani belajar diluar kelas dengan menggunakan media belajar alam. Melatih
pembelajaran dengan sintifik, belajar mandiri sesuai minatnya tanpa harus di pandu
kembali walaupun dengan kualitas yang beragam sesuai dengan tingkat keseriusan
dalam memperhatikan media buku bergambar.
Sepuluh anak usia dini yang dihadirkan pada saat visitasi memberikan respon yang
berbeda terhadap stimulasi yang saya berikan dengan media buku bergambar
berdasarkan tema dari satuan pendidikan. Ada anak yang benar memperhatikan, ada
yang sambil bergurau dengan temannya, bahjkan ada anak usia dini yang tidak mau
bicara, hanya memeperhatikan budanya /guru yang ada disampingnya. Media buku
bergambar mampu memberikan stimulus dalam berpikir logis.
Berpikir logis merupakan kesadaran diri seperti pendapat Sutriana diatas. Anak yang
memperhatikan dengan benar media buku bergambar akan membentuk penyatuan
kesadaran indria mata yang melihat dengan otak yang berpikir menjadi ingatan yang
kuat dalam memorinya. Suatu ketika memori yang mengandung nilai kenbenaran dari

Jurnal Ilmiah untuk serdos


penglihatannya akan membawa anak usia dini mampu berbicara dengan banar, begitu
juga dengan kepribadiannya yang mandiri.
Media buku bergambar juga mampu menambah rasa ingit tahu, meningkatkan imajinasi
Anak usia dini dengan melihat satu persatu lembar kertas yang ada didalam
bukubergambar tersebut, hal ini sinergi dengan pendapat amini dalam artikelnya yang
berjudul Hakikat Anak Usia Dini, selain rasa ingin tahu Amini juga menuliskan Anak
Usia Dini Merupakan pribadi yang unik, setiap anak memeiliki talenta yang berbeda
satu dangan yang lainnya. Talenta inilah yang sebenarnya menjadi cermin karakter dari
anak tersebut. Suka berfantasi dan berimajinasi, membayangkan atau menghayalkan
sesuatu diluar keadaan yang sebenarnya juga merupakan bentuk nyata eksistensi anak
sedang berpikir. Masa paling potensial untuk belajar, anak usia dini di sebut sebagai
usia keemasan.

Daftar Pustaka
Permendikbud-146-Tahun-2014
Ratnasari Eka Mei dan Enny Zubaidah,Pengaruh Penggunaan Buku Cerita Bergambar
Terhadap Kemampuan Berbicara Anak
Sutriana Suci, 12206173057 (2021) Pengembangan Media Papan Pintar Bergambar
(Papimbar) Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia Dini
4-5 tahun di PAUD Sunan Pandan Aran Tegal Kepatihan Tulungagung
TIM Redaksi,2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat PT Gramedia
Pustaka Utama

https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/berita/.
https://banpaudpnfsulsel.com/wp-content/uploads/2020/07/Materi-1-Anggota-BAN-
PAUD-dan-PNF-PKA-Kebijakan-dan-Mekanisme-Akreditasi-PAUD-dan-PNF-
Tahun-2020.pdf
https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/sispena/visitasi/
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/21103/5/BAB%20II.pdf
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PAUD4306-M1.pdf,Mukti
Amini, S. Pd., M. Pd. Hakikat Anak Usia Dini

Jurnal Ilmiah untuk serdos

Anda mungkin juga menyukai