Anda di halaman 1dari 10

PLURALISME AGAMA-

AGAMA: TANTANGAN
BAGI TEOLOGI KRISTEN
Dipresentasikan oleh Kelompok .3
LATAR BELAKANG
Pluralisme agama-agama merupakan salah satu isu yang menonjol di dunia saat ini.
Sebagian besar negara atau masyarakat diperhadapkan kepada situasi yang hampir
sama dimana hubungan yang harmonis antar agama menjadi kebutuhan yang sangat
penting dan mendesak demi terciptanya stabilitas dalam masyarakat. Bila hubungan
antar agama-agama dapat dibangun dan dikembangkan dengan baik akan menjadi
potensi yang besar dan membangun bagi kemajuan negara/masyarakat. Sebaliknya
jika tidak, hal tersebut akan menjadi potensi konflik yang sangat besar dalam
masyarakat. Dalam konteks Indonesia, kesadaran dan pemahaman yang benar
tentang pluralisme agama-agama masih perlu terus menerus dikembangkan.
2.1 Gambaran Topik
Paper ini membahas isu pluralisme agama-agama yang menjadi perhatian utama saat
ini. Penulis menyoroti kesadaran dan pemahaman yang berkembang mengenai pluralisme di
Indonesia. Fokus utama akan diberikan pada hubungan antara teologi Kristen dengan
pluralisme agama-agama, termasuk eksklusivisme teologi Kristen dalam konteks pluralisme
ini. Penulis juga membahas dasar-dasar teologis untuk memahami pluralisme agama-agama
serta mengeksplorasi hal-hal yang perlu dikembangkan dalam teologi Kristen agar relevan
dengan dinamika hubungannya dengan agama-agama lain. paper ini juga mengulas
tantangan yang dihadapi oleh teologi Kristen dalam menghadapi pluralisme agama-agama,
termasuk cara-cara untuk mengatasi perbedaan keyakinan yang ada.
2.2 Persoalan pluralisme agama agama:
sebagai tantangan bagi teologi kristen
Persoalan pluralisme agama agama: sebagai tantangan bagi teologi kristen Pluralisme agama-agama merupakan salah
satu isu yang menonjol di dunia saat ini. Sebagian besar negara atau masyarakat diperhadapkan kepada situasi yang
hampir sama dimana hubungan. yang harmonis antar agama menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendesak
demi terciptanya stabilitas dalam masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, kesadaran dan pemahaman yang benar tentang pluralisme agama-agama masih
perlu terus menerus dikembangkan. Sebab beberapa konflik yang terjadi dalam masyarakat beberapa waktu lalu
membuktikan bahwa hubungan antar agama-agama di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan harmonis.
Hal tersebut diatas tentu menjadi tantangan bagi seluruh umat beragama, tidak terkecuali bagi umat Kristen di
Indonesia. Umat Kristen perlu menjawab tantangan tersebut secara benar sebagai bagian dari evaluasi terhadap
pokok-pokok teologi Kristen yang selama ini tidak dipahami dengan tepat.
Ada beberapa persoalan yaitu, sebagai berikut:
·Pemahaman teologi-teologi Kristen yang cenderung eksklusif sering dituding
sebagai pangkal dari timbulnya hambatan-hambatan bagi umat Kristen untuk
bersikap secara benar terhadap pluralisme agama-agama.
Kaum Injili memegang teguh Amanat Agung, hal tersebut semakin menguatkan
kesan bahwa umat Kristen khususnya kaum Injili sangat eksklusif dalam memahami
keselamatan. Implikasi dari sikap tersebut (dalam hubungannya dengan agama-
agama lain) “...menganggap dunia di luar sebagai ‘dunia kafir’ yang
harusditobatkan.” Hal itu mendorong munculnya isu kristenisasi, yang menimbulkan
kemarahan dari pihak-pihak lain.
2.3 Solusi yang ditemukan dalam
pluralisme agama-agama: sebagai
tantangan bagi Teologi kristen
Semua agama-agama perlu menyadari bahwa hubungan antar agama-agama adalah sesuatu
yang tidak dapat dihindarkan, sebab sebagaimana dijelaskan oleh Th. Sumartana Pluralisme
telah menjadi ciri esensial dari dunia dan masyarakat sekarang. Dunia telah menjadi satu dan
menjadi sebuah kampung kecil di mana umat manusia hidup bersama di dalamnya. Kelompok-
kelompok masyarakat hidup saling berhubungan, saling tergantung satu terhadap yang lain.
Karena itu, tidak ada satu agama pun yang dapat memisahkan atau menutup diri dari
pengaruh agama lain. Semua agama-agama selalu saling berinteraksi satu sama lain.
Pemahaman teologi yang benar, yang berdasarkan kebenaran-kebenaran Alkitab
sangat diperlukan untuk memahami pluralisme agama-agama secara benar.
Pluralisme agama-agama bisa
dikatakan sebagai tantngan bagi
teologi kristen
Pluralisme agama merupakan sebuah realitas yang harus diakui dan dihadapi oleh setiap
umat beragama. Dalam konteks Indonesia, umat Kristen dan gereja-gereja memiliki tanggung
jawab penting dalam menciptakan suasana kebersamaan, saling pengertian, serta
perdamaian dalam masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, pengembangan teologi Kristen
perlu memperhatikan isu-isu etis kontemporer dan menyentuh akar permasalahan yang
berkembang dalam masyarakat.
KESIMPULAN
Paper ini menyoroti isu pluralisme agama sebagai perhatian utama, khususnya dalam
konteks Indonesia. Ini menekankan kesadaran dan pemahaman yang perlu terus berkembang
terkait pluralisme agama-agama. Fokusnya pada hubungan teologi Kristen dengan pluralisme,
dengan penekanan pada eksklusivisme teologi Kristen. Beberapa tantangan dihadapi oleh
teologi Kristen dalam menghadapi pluralisme, termasuk pemahaman eksklusif dan
kemungkinan konflik akibatnya, juga dibahas.
Pentingnya memahami dasar-dasar teologis untuk mengatasi perbedaan keyakinan dan
menjalin dialog antaragama menjadi sorotan utama. Penulis mengajukan solusi dengan
menekankan bahwa pemahaman teologi yang benar, berdasarkan kebenaran Alkitab,
diperlukan untuk menghadapi pluralisme agama-agama secara positif. Kesadaran bahwa
semua manusia adalah ciptaan Allah, pemahaman tentang keselamatan yang universal, dan
pelayanan kepada sesama manusia menjadi aspek-aspek penting dalam menghadapi
tantangan pluralisme.
SESI
TANYA
JAWAB
TERIMA
KASIH
Dipresentasikan oleh Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai