PETA di Blitar Anggota Kelompok Arief Juliyanto Damar Kinasih
Dewi Isnaeni Friska Anggita
Laras Titi Lestari
Vanesa Puteri ramandani Latar Belakang Pada masa pendudukan jepang penderitaan rakyat sangat berat, yang ada pada benak jepang adalah memenangkan perang dan upaya mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Namun justru rakyat dikorbankan. Karena penderitaan tersebut terlintas di benak supriyadi seorang Shodanco peta untuk melakukan Perlawanan terhadap Jepang. Sebagai komandan Pera Supriyadi memahami tentang masalah yang terjadi seperti pengumpulan hasil padi, pengerahan romusha yang dilakukan tampa memperhatikan nilai kemanusiaan. Alasan yang lainnya para Militer Jepang bersiker angkuh dan merendahkan Prajurit - prajurit Jepang. Kronologi Pada tanggal 14 Februari 1945 perlawanan Peta berlangsung dikota Blitar dibawah pimpinan Mereka yang tetap melakukan perlawanan antara seorang komandan pleton Supriyadi. Pada lain, Peleton pimpinan Shodanco, supriyadı, dan tanggal 29 Februari 1945, Supriyadı dengan muradi. teman-temannya mulai bergerak, mereka Sayangnya Jepang langsung bertindak cepat melepaskan tembakan mortir, Senapan mesin, dan yang membuat supriyadi gagal menggerakan granat dari Daidan. Setelah pihak jepang kesatuan lain untuk ikut bergabung denganya. mengetahui gerakan penyerbuan itu pihak jepang Pihak Jepang mengirim pasukan untuk mеmburu mendatangkan pasukan dengan dipersenjatai- beberapa tank dan pesawat udara. Mereka Supriyadi dan pengikutnya yang bersenjata menghalau para anggota Peta yang mencoba beberapa tank dan pesawat udara mereka melakukan perlawanan. Tentara jepang menghalau para anggota peta yang mencoba memerintahkan anggota peta untuk kembali ke melakukan perlawanan Beberapa tentara peta Induk pasukannya namun pasukan yang kembali yang mendukung Supriyadı ditangkap dan diadili ditangkap dijakarta. Namun diantara mereka tidak ada dan di siksa oleh polisi jepang supriyadi. Tokoh Utama Tokoh utama dalam perlawan peta di Blitar adalah Supriyadı. Tokoh yang lainnya adalah Daidanco Surakhmad, dr. Ismail, Shodanco Muradi, Sunaryono, Halır Mangkudijoyo, Sunanto, Sudarno. Thank you for listening!