Anda di halaman 1dari 8

Bagi para peternak ayam, kotoran atau limbah sisa

metabolisme ayam adalah sesuatu yang meresahkan.


Bagaimana tidak, selain baunya tidak sedap, kotoran ayam juga
sering dipandang sebelah mata sebagai sesuatu yang
menjijikkan. Namun apabila para peternak paham cara
membuat pupuk organik dari kotoran ayam petelur, niscaya
tidak ada kesulita
n lagi dalam mengelola kotoran ayam ini. Dibalik
tampilannya yang tidak menyenangkan sama sekali, kotoran
ayam merupakan bahan yang kaya protein, karbonhidrat,
serat selulosa yang tidak mampu dicerna , serta senyawa
organik lainnya. Lebih dalam lagi, protein dari kotoran ayam
petelur mengandung unsur Nitrogen yang amat penting bagi
tumbuhan. Mengelola kotoran ayam sebagai pupuk organik
tentu akan membawa keuntungan tersendiri bagi kita,
bahannya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, cara membuat pupuk organik dari kotoran ayam pelur ini
pun tergolong mudah untuk dilakukan. Mari kita simak langkah
demi langkah pembuatannya.
Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam Petelur.
Melalui langkah-langkah sederhana berikut ini, Anda akan
paham mengenai proses pengolahan kotoran ayam petelur
hingga menjadi bahan yang berharga bagi kehidupan. Kami
menyiapkan dua metode pembuatan pupuk organik dari
kotoran ayam ini, silahkan dipilih mana yang sesuai dengan
kondisi di lapangan dan ketersediaan bahan.
1. Persiapan Alat dan Bahan Bahan utama yang kita
butuhkan tentu saja adalah kotoran ayam, jumlahnya bida
mengikuti ketersediaan bahan dan juga luasnya lahan
pengelolaan. Siapkan pula limbah pertanian untuk mengecek
kadar air dalam kotoran ayam, karena kotoran ayam yang akan
kita gunakan adalah kotoran ayam yang tidak terlalu banyak
kandungan airnya atau yang sudah mengering. Bahan
tambahan yang kita butuhkan adalah limbah pertanian berupa
daun-daun kering, jerami, rumput, dan bekas pakan ternak
organik. Sisihkan terlebih dahulu limbah pertanian, lalu cincang-
cincang agar nantinya memudahkan proses pengomposan.
2. Langkah selanjutnya adalah mencampurkan kotoran
ayam yang sudah mengering dengan limbah pertanian dalam
satu tempat. Aduk hingga keduanya rata dan menampilkan
tekstur yang berbeda dari awalnya. Untuk mengetahui
komposisi yang tepat antara kedua bahan ini, caranya adalah
dengan menggunakan kadar air dalam kotoran bahan
campuran tersebut. Ambil beberapa genggam, lalu peras dan
perhatikan cairan yang mungkin menetes. Jika saat diperas
bahan-bahan tersebut tidak mengeluarkan air, maka kotoran
ayam petelur sudah siap diolah, dan komposisi bahannya sudah
tepat.
3. Setelah bahan tercampur rata, tutuplah bahan-bahan
mentah tersebut menggunakan terpal atau plastik hingga rapat.
4. Selang 3 atau 7 hari berikutnya, Anda dapat membuka
tutup terpal tersebut untuk mengaduk-aduk isi di dalamnya
agar bahan-bahan tersebut mengalami proses oksigenasi dan
meratakan proses pengomposan. Tutup kembali terpal seperti
semula.
5. Proses pengomposan akan berlangsung selama 3 - 4
minggu ke depan. Pengomposan dinyatakan berhasil apabila
pupuk tidak lagi mengeluarkan bau menyengat serta tekstur
dan warnanya berubah. Cara Membuat Pupuk Organik dari
Kotoran Ayam Petelur Bagian Ke Dua. Alat dan bahan yang
dibutuhkan: Kotoran ayam petelur Jerami kering CaCo3 Bekatul
Cara Pembuatan: Potong-potong terlebih dahulu jerami kering
yang sudah Anda kumpulkan, rendam seluruhnya hingga benar-
benar basah lalu sisihkan Campurkan kotoran ayam, CaCo3, dan
bekatul hingga rata, kemudian tata campuran bahan tersebut di
atas tumpukan jerami yang sudah basah. Tutuplah bahan-
bahan tersebut menggunakan terpal atau plastik penutup.
Pastikan saat menutup, Anda menutupnya dengan rapat.
Berikan beban pada masing-masing sisi terpal agar terpal tidak
mudah terbuka. Diamkan selama 15 hari lamanya, maka pupuk
organik dari kotoran ayam petelur siap untuk digunakan.

Berapa persen kandungan unsur hara pada kotoran ayam?


Nah, menurut Tohari, dalam buku Pupuk Organik Kotoran
Ayam tahun 2009, kandungan unsur hara kotoran ayam yaitu
Nitrogen (N) 1%, Phospor (P) 0,8% dan Kalium (K) 0,4%.
Kotoran ayam mengandung unsur apa?
Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N 1%, P
0,80%, K 0,40% dan kadar air 55% (Lingga, 1986). Menurut
Subroto (2009) bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dapat
memperbaiki struktur tanah yang sangat
kekurangan unsur organik serta dapat memperkuat akar
tanaman jagung manis.
Berapa lama fermentasi kotoran ayam?

Proses pengomposan tersebut akan berlangsung selama


5 hari saja. Aduk-aduk kembali semua bahan hingga tercampur
dengan rata setiap 5 jam sekali. Setelah 5 hari, pupuk kompos
dari kotoran ayam siap digunakan.

Sebagaimana pendapat Sutejo (2005) bahwa ketersedian


unsur hara nitrogen dan fosfor yang banyak dapat
mempercepat pembungaan dan pembentukan buah.
Ditambahkan lagi Hardjowigeno (2010) bahwa kekurangan
unsur hara nitrogen dan fosfor dapat mengakibatkan gangguan
pada metabolisme dan perkembangan tanaman, diantaranya
dapat menghambat pembungaan.
"Mengeringkan kotoran ayam juga bermanfaat untuk
dekomposisi (proses perubahan secara fisik maupun secara
kimiawi). Setelah itu, kotoran ayam bisa langsung digunakan,"

Kompos merupakan hasil penguraian campuran bahan-bahan


organik yang dapat dipercepat dengan meningkatkan populasi
berbagai mikroorganisme, cacing, atau jamur dalam kondisi
lingkungan yang hangat dan lembab. Pupuk kompos memiliki
sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur
makro dan mikro. Kompos feses ayam mampu memperbaiki
struktur tanah agar lebih gembur sehingga pertumbuhan akar
tanaman menjadi lebih baik. Selain itu pupuk kompos juga
berperan dalam meningkatkan daya serap dan daya pegang
tanah terhadap air sehingga ketersediaan air yang dibutuhkan
tanaman tercukupi. Feses ayam merupakan salah satu limbah
yang dihasilkan baik ayam petelur maupun ayam pedaging yang
memiliki potensi yang besar sebagai pupuk organik.
Kebanyakan peternak tidak mengolah feses ayam menjadi
sesuatu yang bermanfaat sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan
Feses ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan
baik ayam petelur maupun ayam pedaging yang memiliki
potensi yang besar sebagai pupuk organik. Komposisi feses
ayam sangat bervariasi tergantung pada sifat fisiologis ayam,
ransum yang dimakan, lingkungan kandang termasuk suhu dan
kelembaban. Feses ayam merupakan salah satu bahan organik
yang berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan pertumbuhan
tanaman. Feses ayam mempunyai kadar unsur hara dan bahan
organik yang tinggi serta kadar air yang rendah. Setiap ekor
ayam kurang lebih menghasilkan ekskreta per hari sebesar 6,6%
dari bobot hidup (Wulandari, 2011). Feses ayam memiliki
kandungan unsur hara Phospor 0,80%, dan Kalium 0,40% dan
kadar air 55% (Lingga, 1999). Hasil analisis yang dilakukan oleh
Suryani dkk (2010), bakteri yang ditemukan pada feses ayam
antara lain Lactobacillus achidophilus, Lactobacillus reuteri,
Leuconostoc mensenteroide dan Streptococcus thermophilus,
sebagian kecil terdapat Aktinomycetes dan kapang.
Menurut Pangaribuan dkk, (2012), pupuk feses ayam
memiliki kandungan unsur hara N, P dan K yang lebih banyak
dari pada pupuk kandang jenis ternak lainnya karena kotoran
padat pada ternak unggas tercampur dengan kotoran cairnya.
Raihan (2000), menyatakan bahwa penggunaan bahan organik
feses ayam mempunyai beberapa keuntungan antara lain
sebagai pemasok hara tanah dan meningkatkan retensi air.
Apabila kandungan air tanah meningkat, proses perombakan
bahan organik akan banyak menghasilkan asam-asam organik.
Anion 4 dari asam organik dapat mendesak fosfat yang terikat
oleh Fe dan Al sehingga fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi
tanaman. Penambahan kotoran ayam berpengaruh positif pada
tanah masam berkadar bahan organik rendah karena pupuk
organik mampu meningkatkan kadar P, K, Ca dan Mg tersedia.
Menurut Subroto (2009), bahwa pemberian pupuk feses ayam
dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan
unsur organik serta dapat memperkuat akar tanaman . Itulah
sebabnya pemberian pupuk organik kedalam tanah sangat
diperlukan agar tanaman y ang tumbuh di tanah itu dapat
tumbuh dengan baik. Dari kenyataan yang ada bahwa banyak
masyarakat yang berpendapat khususnya petani bahwa
kotoran ayam sangat baik jika diberikan pada tanaman jagung
manis namun harus menggunakan dosis dan tata cara tertentu
menurut banyak orang, selain manfaat manfaatnya yang besar
kotoran ayam sangat mudah diperoleh karena tidak sebanyak
orang yang memelihara sapi ataupun kambing yang kotoranya
sama- sama dijadikan pupuk organik. Menurut
Harsono (2009), kotoran ayam dapat di gunakan sebagai
pupuk organik untuk berbagai komoditas tanaman. Salah
satunya adalah tanaman jagung manis karena dapat
merangsang pertumbuhan tanaman, serta menambah
kesuburan tanah yang akan berdampak pada kesuburan
tanaman itu sendiri.
Menurut Ali (2001), feses ayam merupakan feses yang di
keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan yang disertai
urine dan sisa-sisa makanan lainya.
Marsono (2001) menyatakan bahwa pupuk kunci dari
kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih dari unsur untuk
menggantikan unsur yang habis diserap tanaman.

Anda mungkin juga menyukai