Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR GENAP

XI BAHASA INDONESIA WAJIB


MATERI karya ilmiah
Dra. Elis Bariroh
NIP.19690418 200501 2 003

KOMPETENSI DASAR
(3.14) Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
(4.14) Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah.
(3.15) Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.
(4.15) Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

A. Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca
Karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmiah atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Sifat ilmiah tersebut diantaranya memiliki ciri-ciri : (1) merupakan hasil penelitian, baik penelitian
lapangan, uji laboratorium, maupun studi pustaka, (2) memperhatikan kaidah, etika, dan kejujuran
ilmiah, (3) menggunakan metode, struktur, atau sistematika penulisan ilmiah, dan (4) menggunakan
ragam bahasa baku.
Berdasarkan kelengkapan sifat-sifat tersebut, karangan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Karangan :
1. Karangan Ilmiah : makalah, proposal, laporan, skripsi, tesis, desertasi
2. Karangan Semiilmiah : tajuk rencana, atau editorial, artikel, esai, kritik, resensi.
3. Karangan Nonilmiah : cerpen, novel, roman, dongeng, hikayat, teks drama.
Banyak alasan seseorang menulis karya ilmiah. Bagi para siswa, menulis karya ilmiah bertujuan
memenuhi tugas mata pelajaran tertentu. Bagi seorang mahasiswa, menulis karya ilmiah merupakan
syarat meraih gelar kesarjanaan strata satu, magister, atau doktor. Bagi para ilmuwan, menulis karya
ilmiah bertujuan untuk memecahkan sebuah permasalahan agar mendapat jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu, menulis karya ilmiah juga bertujuan menemukan teori baru dan
menambah ilmu pengetahuan yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Informasi, tujuan, dan
esensi karya ilmiah dapat dilihat dari unsur-unsurnya. Berikut unsur-unsur yang dimaksud.
1. Halaman Judul
Halaman judul berisikan kalimat judul, nama penulis, dan nama penerbit (nama penerbit, nama
sekolah, atau nama lembaga).
2. Abstrak
Halaman yang memuat ringkasan karya tulis, dimulai dari identitas karya tulis (nama penulis,
tahun, judul, jenis karya tulis, kota, penerbit), tujuan penelitian, metode penelitian, objek penelitian,
instrumen penelitian, hasil penelitian, dan manfaat penelitian.
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi nama dan tanda tangan pihak-pihak yang menyetujui penelitian,
seperti pembimbing, penguji, atau pihak yang dimintai persetujuan dalam sebuah proposal
penelitian.
4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisikan ucapan puji syukur, maksud, ucapan terima kasih, dan harapan penulis
agar pembaca memberi kritik dan saran.
5. Daftar Isi
Bagian ini berisikan nomor urut halaman setiap subjudul dari halaman pertama sampai halaman
terakhir.
6. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Latar belakang merupakan alasan mengapa topik tersebut dibahas.
Sebagai contoh, apabila kita memilih topik Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan, pokok-pokok
yang diuraikan dalam latar belakang adalah sebagai berikut.
.....................
Selama ini, kita tahu bahwa rokok dijual bebas. Banyak orang dewasa ataupun remaja,
menghabiskan 1 sampai 2 bungkus rokok sehari. Banyak pula orang merokok di tempat umum
sehingga asapnya dihirup oleh orang di dekatnya. Sementara itu, kita sering menyaksikan
orang usia lanjut yang menderita sesak napas bahkan batuk yang berat. Selain itu, asap rokok
juga diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit berat lainnya. Hal inilah yang menarik untuk
diteliti.

b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah mengenali atau mendata beberapa masalah yang telah
diungkapkan pada latar belakang. Kalimat identifikasi masalah dapat berupa contoh berikut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah adalah sebagai berikut.
1. Apakah asap rokok berbahaya bagi kesehatan?
2. Apa sajakah bahaya asap rokok bagi kesehatan?
3. Penyakit apa saja yang dapat timbul akibat asap rokok?
4. .....

c. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah disebut juga ruang lingkup, yaitu membatasi atau memilih satu masalah
dari beberapa masalah yang terdapat pada identifikasi. Kalimat pembatasan masalah dapat
berupa contoh berikut.
..............
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, karena terbatasnya waktu, penulis hanya akan
membahas masalah pada poin kedua yaitu Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan.

d. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berarti merumuskan masalah yang telah dipilih menjadi kalimat tanya.
Merumuskan masalah bisa dilakukan dengan cara menambahkan kata apakah atau
bagaimana pada kalimat topik yang dipilih. Perhatikan contoh berikut.
Topik yang dipilih : Cara belajar yang baik.
Rumusan masalah : bagaimana cara belajar yang baik?
Jadi, kalimat rumusan masalah untuk topik “ Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan” dapat
berupa contoh berikut.
................
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, rumusan masalahnya adalah Apa bahaya asap rokok
bagi kesehatan ?

e. Tujuan Penelitian
Bagian ini berisi poin-poin tujuan yang ingin dicapai oleh penulis melalui penelitian tersebut.
Jadi tujuan penulis untuk topik “ Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan” dapat berupa kalimat
berikut.
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa saja bahaya asap rokok bagi kesehatan.
2. Para perokok dapat mengurangi atau menghentikan aktivitas merokoknya.
3. ......

7. Landasan Teori
Landasan teori merupakan pembahasan penelitian. Bagian berisi tentang penjelasan materi yang
berkaitan dengan topik penelitian. Di dalamnya terdapat kutipan sebagai dalil, teori, atau pendapat
para ahli yang mendukung pendapat atau dijadikan rujukan oleh peneliti.
8. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian berisikan cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data.
a. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara melakukan penelitian, seperti melakukan wawancara, angket,
atau yang lainnya.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sasaran (siapa/apa) yang diteliti, seperti masyarakat perokok aktif.
c. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengambilan data penelitian, seperti
daftar pertanyaan wawancara, angket, dan sebagainya.
9. Hasil Penelitian
Bagian ini berisikan uraian hasil analisis dan sintesis terhadap data yang diperoleh.
10. Penutup
Penutup berisikan simpulan dan saran. Bagian ini merupakan bab terkhir dari sebuah karya tulis.
11. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan buku-buku dan sejenisnya yang isinya dikutip
dan dijadikan sumber pendapat dalam karya ilmiah kita.
Penulisan daftar pustaka dari buku disusun dengan urutan berikut.
a. Nama pengarang diikuti tanda titik(.)
Nama yang lebih satu kata disusun dari nama keluarga atau nama akhir, diikuti tanda koma (,)
lalu nama awal, dan diakhiri tanda titik (.).

Nama Asli Ditulis dalam Daftar Pustaka


Winoto Winoto.
Gorys Keraf Keraf, Gorys.
Andi Jalaludin Rahmanov Rahmanov, Andi Jalaludin.

b. Tahun terbit diikuti tanda titi (.).


c. Judul buku dengan dicetak miring, ditebalkan, atau digarisbawahi. (pilih salah satu)
d. Kota penerbit diakhiri tanda titik dua (:).
e. Nama penerbit diakhiri tanda titik (.).
Contoh :
Keraf, Gorys. 2001.Argumentasi dan Narasi.Jakarta : Gramedia.
Fang, Liaw Yock.1991. Sejarah Kesusantraan Melayu Klasik. Jakarta :Erlangga.

Perhatikan kutipan karya ilmiah bagian abstrak berikut ini.

Abstak
Handayani Zulfa Aini. 2013. Analisis Penggunaan Elemen-Elemen Wacana Tulis dalam
Karangan Siswa Kelas XI MAN X Jember. Jember : MAN X Jember.
Penelitian ini bertujuan memperoleh data empiris tentang penggunaan elemen-elemen
wacana tulis sebagai indikator kepaduan hubungan antarkalimat dalam karangan siswa kelas
XI MAN X Jember.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menganalisis objek yang diteliti
adalah karangan siswa kelas XI MAN X Jember. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri
dibantu dengan tabel analisis yang berisi lima kriteria penentuan elemen-elemen wacana tulis
sebagai indikator adanya kepaduan hubungan antarkalimat, yaitu penyebutan sebelumnya,
sifat verba, peranan verba bantu, preposisi positif, dan praanggapan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua karangan siswa menggunakan seluruh
elemen wacana tulis kepaduan antarkalimat. Dari 136 pasangan kalimat dalam 10 buah
karangan siswa yang dianalisis, elemen yang paling banyak digunakan adalah praanggapan
dengan jumlah 106. Urutan kedua adalah preposisi positif dengan jumlah 103 diikuti sifat verba
dengan jumlah 86, penyebutan sebelumnya dengan jumlah 84, dan verba bantu dengan
jumlah 55.
Salah satu implikasi hasil penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai referensi oleh
para pengajar Bahasa Indonesia di MAN X Jember untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa tulis siswa.

Dari kutipan abstrak tersebut , diperoleh informasi berikut.


1. Topik :
Objek yang diteliti dalam karya ilmiah tersebut adalah penggunaan elemen-elemen
wacana yang menjadi dasar penentuan padu atau tidaknya hubungan antarkalimat
dalam karangan siswa kelas XI MAN X Jember.
2. Tujuan :
Penelitian tersebut bertujuan mengetahui penggunaan elemen-elemen wacana pada
karangan siswa MA kelas XI MAN X Jember.
Penggunaan elemen-elemen tersebut merupakan indikator bahwa kalimat-kalimat yang
dibuat oleh siswa memiliki kepaduan.
Hasilnya, semua karangan siswa menggunakan semua elemen sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antarkalimat dalam karangan siswa kelas XI MAN X Jember
menunjukkan kepaduan.
3. Esensi :
Hasil penelitian tersebut sangat penting karena berguna untuk bahan evaluasi guru
Bahasa Indonesia dalam merancang program pembelajaran selanjutnya.

B. Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah
Membuat karya (tulis) ilmiah perlu perencanaan dan persiapan yang matang dan teliti. Karya
tulis ilmiah yang disusun tanpa perancangan yang baik akan mengalami banyak permasalahan dalam
penyusunannya. Langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah menentukan topik, permasalahan,
atau isu yang akan diteliti atau dikaji dalam karya tulis ilmoah. Permasalahan dapat dicari atau
ditemukan di mana saja, baik di dalam kehidupan sehari-hari atau media massa. Permasalahan
tersebut bisa merupakan permasalahan lingkungan sosial atau lingkungan alam, baik yang bersifat
hidup (biotik) atau mati (abiotik).

Menulis karya ilmiah tidak bisa serta-merta langsung dilakukan begitu mendapatkan ide topik.
Topik tersebut perlu terlebih dahulu dicek atau dilakukan pengkajian awal. Penting diketahui, apakah
temuan atau produk yang akan dihasilkan dalam karya ilmiah dengan topik tersebut akan bermanfaat
bagi kehidupan, atau tidak karena sebelumnya sudah banyak dikaji oleh pihak lain. Penting juga diuji
kelayakannya, apakah penelitian akan bisa dilakukan sampai selesai? Sebailiknya, bisa ada
kemungkinan akan terbengkalai di tengah jalan karena tidak didukung ketersediaan data, teori,
narasumber, waktu, alat, atau bahkan biaya yang diperlukan. Untuk menentukan jawaban pertanyaan
tersebut, dalam membuat karya ilmiah siswa perlu pendampingan atau bimbingan dari pihak yang
lebih berpengalaman.
Jika pengkajian awal menunjukkan kelayakan, maka selanjutnya disusun rancangan yang lebih
mendetail dalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Dalam rangcangan kegiatan tersebut,
setidaknya sudah terdapat gambaran informasi tentang rumusan garis besar permasalahan dan fakta
permasalahan yang melatarbelakanginya, tujuan yang hendak dicapai, manfaat hasil penelitian,
tinjauan pustaka, landasan atau kerangka teori yang akan digunakan, referensi, sumber dan jenis data,
tempat, waktu, alat, dan kisaran biaya yang diperlukan.

Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam merancang karya tulis itu adalah perumusan
masalah dan tujuan yang hendak dicapai. Perumusan masalah dan tujuan merupakan dua hal yang
saling berkaitan. Secara isi maupun jumlah, tujuan penelitian selaras dengan perumusan masalah dan
pada hakekatnya merupakan usaha menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan
masalah.

Sebagai latihan silahkan ditulis data berikut :

Tulislah usulan atau rencana penelitianmu sesuai dengan proposal yang telah Anda buat dalam
kelompok pada tugas KD 4.13 Merancang Sebuah Proposal Karya Ilmiah dengan Memperhatikan
Informasi, tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Diperlukan. Tulislah usulan masalah penelitian karya
ilmiah Anda dengan mengisi tabel berikut, sesuai dengan tugas proposal penelitian KD 4.13 tersebut.

Judul

Rumusan 1. ............................................................................................................................
Masalah 2. .............................................................................................................................
(Research 3. .............................................................................................................................
Question)

Tujuan Penelitian 1. ............................................................................................................................


2. ............................................................................................................................
3. ............................................................................................................................

Manfaat
Penelitian

Hipotesis

Lanjutkan dengan menyusun rancangan penelitian yang lebih mendetail dan kongkret sesuai dengan
tahap-tahap atau jadwal penelitian. Tulis rancangan Anda dengan menuliskannya di bawah ini.

Jenis Penelitian
Judul Penelitian

Variabel 1. Terikat
2. Bebas
3. Pengontrol

Landasan Teori

Sumber Data 1. Data primer


2. Data sekunder
3. Pendekatan

Metodologi Penelitian Teknik pengumpulan data


Metode analisis data

Jadwal Penelitian

Referensi

Selanjutnya saling menukarkan usulan rancangan penelitian karya ilmiah tersebut dapat antarkelompok
atau dalam satu kelompok antar anggota kelompok.

Tulislah masukan, saran, dan tanggapan dari kelompok atau anggota kelompok yang telah memberi
masukan baik yang sependapat maupun yang berbeda pendapat.

Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah


1. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah urutan logis unsur-unsur karya tulis ilmiah. Unsur-unsur tersebut
disusun secara sistematis (berurutan), mulai dari judul sampai dengan daftar pustaka. Berikut
model sistematika karya tulis ilmiah.

Bentuk I 2. Pembahasan
3. Penutup
4. Kepustakaan
Judul
1. Pendahuluan
Bentuk II

Judul
1. Kata Pengantar
2. Latar Belakang
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka

Bentuk III
Halaman Judul
Abstrak
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Hipotesis
Bab II Kerangka Teori
2.1 ..........(keterkaitan dengan variabel)
2.2 ..........(keterkaitan dengan variabel)
Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Metode Penelitian
3.2 Objek Penelitian
3.3 Instrumen Penelitian
Bab IV Hasil Pembahasan
Bab V Penutup
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

Karya tulis ilmiah memiliki sistematika struktur atau tata bagian yang jelas dan pasti. Apa pun
wujudnya, dalam karya ilmiah selalu terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, bagian inti,
dan bagian penutup. Pada bagian isi pendahuluan dipaparkan realita yang menjadi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan
teori, dan berbagai instrumen penelitian yang akan digunakan. Pada bagian inti dipaparkan analisis
terhadap data-data temuan yang diteliti atau fenomena yang dibicarakan, sedangkan pada bagian
penutup disampaikan kesimpulan hasil pengujian atau analisis data dan saran.
Selain bagian-bagian utama tersebut, ada beberapa bagian yang menjadi kelengkapan karya
ilmiah. Pada karya ilmiah yang lengkap seperti skripsi, atau tesis, di bagian awal terdapat halaman
judul, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, lembar pengesahan, dan halaman persembahan. Selain itu,
di bagian akhir terdapat lampiran daftar foto, grafik, istilah atau indeks, dan daftar buku atau daftar
pustaka (biliografi).
2. Kebahasaan Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah ditulis dengan menggunakan ragam bahasa yang bersifat formal atau baku.
Kebakuan itu tercermin dari struktur paragraf, kalimat, diksi, dan ketaatan penulisan pada kaidah ejaan.
Struktur paragraf harus bersifat koheren dan kohesif sehingga mampu secara jelas dan tegas
mengungkapkan pokok-pokok gagasan dan pemikiran yang disampaikan. Struktur kalimatnya harus
benar-benar efektif, ringkas sehingga mampu mengungkapkan maksud secara jelas dan mudah
dimengerti. Struktur pola frasa dan bentuk kata harus benar-benar sesuai kaidah yang benar dan diikuti
secara konsisten. Penting untuk menghindarkan penggunaan bentuk-bentuk kata atau pilihan kata
yang bersifat lokal atau kedaerahan. Selain itu, kata-kata yang digunakan bersifat lugas (denotatif) dan
mampu secara tepat mengungkapkan gagasan sesuai konteknya. Tidak disarankan menggunakan
bentuk-bentuk kata yang bersifat konotatif, bernilai rasa, mengandung makna kiasan atau simbolis
yang dapat menimbulkan salah interpretasi.
Untuk kepentingan atau maksud tertentu, dalam penulisan karya ilmiah kadang penulis
menggunakan istilah-istilah khusus yang tidak populer yang hanya dikenal dalam bidang kajian
tertentu. Kata kajian digunakan untuk mengungkapkan maksud secara spesifik. Misalnya kata gizi,
nutrisi, protein, vitamin, kalori, secara umum mengungkapkan makna sama, tetapi secara spesifik
memiliki perbedaan makna.
Karya tulis ilmiah dengan ragam bahasa baku. Ragam bahasa baku di antaranya meliputi
penggunaan kalimat dan ejaan yang baku.
a. Kalimat Baku
Kalimat baku atau kalimat efektif memiliki ciri-ciri berikut.
1) Menggunakan subjek dan predikat
Contoh :
@ Dalam asap rokok mengandung banyak racu. (salah, tidak berpredikat)
@ Dalam asap rokok, terkandung banyak racun. (benar)
@ Data itu yang sudah dianalisis oleh peneliti. (salah, tidak berpredikat)
@ Data itu sudah dianalisis oleh peneliti. (benar)
2) Tidak mengandung pleonasme (kata mubazir), contoh
@ DPR adalah merupakan lembaga tinggi negara. (salah, kata adalah dan merupakan)
@DPR merupakan lembaga tinggi negara. (benar)
@ Banyak berbagai narasumber yang diwawancarai. (salah, banyak dan berbagai)
@ Banyak narasumber yang diwawancarai. (benar)
3) Memenuhi unsur kelogisan, contoh
@ Makalah ini membicarakan bahaya asap rokok. (salah, tidak logis)
@ Dalam makalah ini, dibicarakan bahaya asap rokok. (benar)
@ Bahaya asap rokok dibicarakan dalam makalah ini. (benar)
4) Menggunakan diksi yang tepat, contoh
@ Satpol PP akan membongkar pemukiman kumuh. (salah, diksi tidak tepat)
@ Satpol PP akan membongkar permukiman kumuh. (benar)
(Kata ‘pemukiman’ menyatakan ‘proses’ sedangkan ‘permukiman’ menyatakan tempat)
5) Menggunakan ejaan yang benar, contoh
@ Para peneliti sedang mengamati aktifitas orang utan. (salah, ejaan tidak tepat)
@ Para peneliti sedang mengamati aktivitas orang utan. (benar)
@ Banyak ikan di Danau mati dikarenakan hujan asam. (salah, ejaan tidak tepat)
@ Banyak ikan di danau mati karena hujan asam. (benar)
6) Tidak bermakna ganda (ambigu), contoh
@ Diduga, banyak siswa baru menerima beasiswa. (salah, ambigu)
@ Diduga, banyak siswa yang baru menerima beasiswa. (benar)
@ Diduga, banyak siswa baru yang menerima beasiswa. (benar)
b. Penggunaan Ejaan
1) Kata baku
@ Penelitian ini menggunakan metode deskriptiv. (salah)
@ Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. (benar)
2) Penulisan judul
Ada dua jenis judul dalam tulisan dalam bentuk baku, yaitu judul buku (judul karya tulis yang
tertera di sampul) dan judul bab dan subbab (judul yang tertera di dalam buku). Kedua jenis
judul harus ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf pertama setiap kata, kecuali kata
depan dan kata sambung.
@ Judul buku
ARGUMENTASI DAN NARASI (salah)
ARGUMENTASI Dan NARASI (salah)
ARGUMENTASI dan NARASI (salah)
Argumentasi dan Narasi (benar)
@ Judul bab
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN (salah)
Waktu Dan Tempat Penelitian (salah)
Waktu dan tempat penelitian (salah)
Waktu dan Tempat Penelitian (benar)
3. Notasi ilmiah
Notasi ilmiah merupakan sistem tanda atau lambang yang berupa angka arab, angka romawi,
atau huruf yang digunakan untuk menandai atau menomori judul bab, subbab pada karangan.
Ada beberapa sistem notasi yang bisa digunakan dalam penomoran bab.
Mengonstruksi Karya Ilmiah dengan Memerhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan
Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam berlatih menulis karya ilmiah.
1. Menentukan Topik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penentuan topik karya ilmiah.
a. Topik tersebut bermanfaat, baik bagi penulis maupu masyarakat.
b. Topik tersebut layak dibahas karena memang diperlukan.
c. Topik tersebut menarik perhatian penulis dan masyarakat.
d. Bahan/ sumber topik tersebut dapat diperoleh dengan mudah.
e. Topik tersebut tidak terlalu luas.

Topik yang sudah dipilih tersebut dapat sekaligus dijadikan sebagai judul tulisan kita karena
dalam karya ilmiah judul tidak hanya berperan sebagai nama, tetapi juga sebagai pokok
pembahasan dalam karangan yang akan kita bahas.

2. Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan penulisan sangat penting karena di dalam rumusan tujuan tergambar kegiatan
menulis selanjutnya. Dengan mencantumkan tujuan, dapat diketahui apa yang akan dilakukan
pada tahap penulisan, mulai dari data-data yang diperlukan hingga proses mengolah data tersebut.
Berikut beberapa contoh rumusan tujuan penulisan karya ilmiah.
a. Penelitian ini bertujuan memperoleh data penggunaan elemen-elemen wacana tulis sebagai
indikator kepaduan hubungan antarkalimat dalam karangan siswa kelas XI MAN 1 Jember
tahun 2020-2021.
b. Dalam makalah ini, akan dibahas perbedaan gaya belajar di kelas antara kelas XI MIPA, XI
IPS, XI MANPK, dan XI Bahasa MAN 1 Jember tahun 2020-2021.
3. Mengumpulkan Bahan
Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang digunakan untuk mencapai tujuan
penulisan. Data tersebut dapat berupa teori, pendapat ahli atau narasumber, fakta-fakta, dan
sebagainya yang sesuai dengan topik. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari berbagai
sumber, seperti buku, surat kabar, jurnal, internet, dan responden.
4. Menyusun Kerangka
Menyusun kerangka karangan merupakan cara untuk menyusun rangkaian kerja yang jelas dan
terstruktur sehingga dapat membantu penulis menggarap karangannya dengan baik, tidak
mengulang topik yang sama atau tidak keluar dari topik yang telah ditentukan. Perhatikan contoh
kerangka karangan pada bagian sistematika karya ilmiah dan penomorannya pada notasi ilmiah.
5. Mengembangkan Kerangka
Langkah berikutnya adalah tahap penulisan dengan mengembangkan kerangka, mulai dari kata
pengantar sampai dengan bagian penutup.
6. Menyunting Karangan
Langkah terakhir adalah menyunting hasil tulisan kita. Menyunting atau mengedit adalah proses
memperbaiki sebuah teks dengan memperhatikan unsur isi, sistematika, dan kebahasaannya.
Misalnya, pada teks cerita sejarah, unsur isi berkaitan dengan kelengkapan struktur dan kaidah
cerita sejarah, sedangkan unsur kebahasaan berkaitan dengan ketepatan ejaan, ketepatan diksi,
keefektifan kalimat, dan kepaduan kalimat.
Kita dapat menyunting teks tersebut dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan berikut.
1. Isi
- Apakah topiknya sudah cukup terbatas?
- Apakah keseluruhan isi karangan sesuai dengan topik tersebut?
- Apakah dari awal sampai akhir karangan menunjukkan konsistensi?
2. Sistematika
- Apakah urutan unsur-unsurnya sudah sistematis?
- Apakah sudah menggunakan unsur-unsur karya ilmiah yang tepat?
- Apakah sudah menggunakan penomoran bab dan subbab sudah benar?
3. Kebahasaan
- Apakah semua kalimat sudah efektif?
- Apakah hubungan antarkalimatnya sudah padu?
- Apakah pilihan katanya sudah tepat?
- Apakah penggunaan tanda bacanya sudah benar?
- Apakah penggunaan huruf kapitalnya sudah benar?
- Apakah semua kata sudah ditulis dengan benar?

Anda mungkin juga menyukai