Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan, kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul Makalah
Kesantunan Metode Penelitian dan Kajian Pustaka.
Penyusun mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu
menyelesaikan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran sangat diharapkan. Akhir kata, penyusun
mengucapkan terima kasih.
Penyusun
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Penulisan kajian pustaka dan metode penelitian sangat dibutuhkan dalam pembuatan
makalah. Hal ini ditunjukkan melalui persyaratan dalam penulisan makalah yaitu meliputi
adanya kajian pustaka dan metode penelitian. Sebagai mahasiswa, kita sering dihadapkan dengan
makalah. Tidak jarang penulisan makalah yang dibuat masih belum memenuhi kesantunan dan
kaidah bahasa Indonesia terutama dalam kajian pustaka dan metode penelitiannya. Adapun
kajian pustaka dan metode penelitian merupakan daftar sumber yang mendasari adanya sebuah
makalah. Tanpa kajian pustaka dan metode penelitian, sebuah penulisan makalah tidak dapat
dianggap sebagai makalah yang baik dan benar karena kajian pustaka dan metode penelitian
merupakan bagian yang penting dalam suatu makalah. Maka dari itu, makalah ini dibuat untuk
menjelaskan tentang kesantunan kajian pustaka dan metode penelitian yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini Kesantunan Kajian Pustaka dan Metode Penelitian, maka
masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari adanya judul makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian kajian pustaka dan metode penelitian.
2. Mengetahui cara penulisan kajian pustaka dan metode penelitian yang baik dan benar.
3. Mengetahui contoh penulisan kajian pustaka dan metode penelitian dalam pembuatan
makalah di kehidupan mahasiswa.
3
D. Kajian Pustaka
i. Pengertian Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal
papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya
yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka
harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama
akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang
dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan
konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga
bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga
sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai
referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang
dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan
konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga
bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga
sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai
referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau
membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas
sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya
dibahas secara singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian,
maka dapat dituliskan: Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir
sama (Adam, 1976; Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)
Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporanlaporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomenafenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan
percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam
penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ekspos
fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan
untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat
7
yang lampau, misalnya: berapa lama anak-anak usia pra sekolah menghabiskan waktunya
untuk nonton TV
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian
disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan
ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional
atau dalam potongan waktu.
b. Penelitian survei
Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar
orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama dari survai: 1) informasi
dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau
karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi;
2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa
juga lisan) dari suatu populasi; 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
c. Penelitian Ekspos Fakto
Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak
dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian
hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah
berlangsung atau telah terjadi, misalnya penelitian tentang pemberian gizi yang cukup pada
waktu hamil menyebabkan bayi sehat.
d. Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok
ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam Penelitian ini pun tidak ada
pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan
secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat
8
mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan diantara variabelvariabel yang diteliti.
e. Penelitian korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel
lain. Misalnya: Penelitian tentang korelasi yang tinggi antara tinggi badan dan berat badan,
tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan atau mengakibatkan badan yang berat, tetapi
antara keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu
ketidaksejajaran (korelasi negatif), badanya tinggi tapi timbangannya rendah (ringan).
f. Penelitian tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada
mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada
perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Misalnya: Guru-guru mengadakan
pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah
mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.
kurikulum,
pembelajaran,
evaluasi,
bimbingan,
manajemen,
pengawasan,
labolatorium,
terutama
dalam
pengontrolan
terhadap
hal-hal
yang
mempengaruhi jalanya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu
menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi
pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang
dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada beberapa
variasi dari penelitian eksperimental, yaitu: eksperimen murni, eksperimen kuasi,
eksperimen lemah dan subjek tunggal.
a. Eksperimen murni
Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan metode
eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.
Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel,
kelompok control, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil.
Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya
terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan karakteristiknya.
b. Eksperimen semu
Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen
murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan
terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.
c. Eksperimen Lemah
10
3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan
mengungkap (to describe and explore) dan keduan menggambarkan dan menjelaskan (to
describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori.
Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan
non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan
teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.
a. Studi Etnografik
Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya,
kelompok sosial atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam
waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para
partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumendokumen dan benda-benda (artefak).
11
b. Studi Historis
Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.
Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan sumber data primer berupa
kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang tidak
dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti peninggalanpeninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupa catatan dan dokumen-dokumen.
c. Studi Fenomenologis
Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sains dan sebagai metode
pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies) mencoba mencari
arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti menghimpun data berkenaan dengan
konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah
mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman
hidup tersebut.
d. Studi Kasus
Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu
penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh
pemahaman dari kasus tersebut.
e. Teori Dasar
Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau teori dasar (grounded
theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatan
terhadap suatu teori.
12
f. Studi Kritis
Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan, etnografi
kritis, dan penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan mengekspos masalah
masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.
g. Penelitian noninteraktif
Penelitian noninteraktif (noninteractive inquiry) disebut juga penelitian analitis,
mengadakan
pengkajian
berdasarkan
analisis
dokumen.
Peneliti
menghimpun,
untuk mengetahui hasil penelitian itu sendiri. Dan tidak kalah penting adalah penyusun juga
menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang pailit.
C. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang di butuhkan untuk melakukan penelitian ini yaitu:
a.
Pot atau Cup bening yang lebih besar dari gelas Aqua, sebagai wadah.
b.
Jika memakai cup bening, bawahnya di lupangi dulu sebagai resapan air, cukup 4-8
bolongan saja.
2.
Beri tanah secukupnya kira-kira cup bening atau pot yang digunakan.
3.
Taruh bawang yang akan di tanam di atasnya. Usahakan saat menaruh bawang agak di
tekan namun jangan sampe masuk.
4.
Siram setiap pagi dan sore, atau jika perlu di foto sebagai bukti penelitian.
14
F. Kesimpulan
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal
papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya
yang dikutip di dalam penulisan proposal.
15
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan
isu-isu yang dihadapi.
G. Saran
Dalam pembuatan makalah tentang kajian pustaka dan metode penilitian harus
diperhatikan kaidah bahasa indonesia yang tepat, kalimat yang baku, beserta penggunaan EYD.
DAFTAR PUSTAKA
Hadjar, I. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Lindvall, C. M. 1969. The Review of Related Research, dalam Gephart, Educational Research:
16
18