Anda di halaman 1dari 10

TUGAS STATISTIKA

Tabel Statistika

Nama :
Nurul Hidayati
Septa Sofyana
Jurusan :
Akuntansi B

Jl.Mayor Bismo No.27 Kediri 64214


Telp.(0354) 683128 fax (0354) 683128
Website : www.poltek-kediri.ac.id
E-mail : poltek_kediri@poltek-kediri.ac.id

Tabel
a. Tabel biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam-macam keperluan baik bidang
ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain untuk menginformasikan data dari hasil
penelitian atau hasil penyelidikan. Contoh:
Judul tabel
.....................
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel

Judul baris

Judul Kolom
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel

Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel

Keterangan :
1. Judul tabel ditulis diatas simetris sumbu Y dengan huruf kapital tanpa penggalan
kata secara singkat dan jelas tentang apa, macam atau klasifikasi, dimana, kapan,
dan apabila ada cantumkan satuan atau unit data yang digunakan.
2. Judul kolom ditulis singkat, jelas, dan diupayakan jangan memutus (memenggal)
kata.
3. Sel sel tempat penulisan angka atau data.
b. Tabel kontigensi
Tabel kontigensi digunakan khusus data yang terletaak antara baris dan kolom sejenis
variabel kategori. Contoh:
Tabel Distribusi Mendali Kejuaraan Dunia Atletik 2001
Negara
AS
Rusia
Kenya
Kuba
Jerman
Ethiopia
Romania
Maroko
Polandia
Rep. Ceko
Belarusia
Jamaika
Kep.
Bahama
Yunani
Italia
Ukraina
Afsel

Emas

Perak

9
6
3
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1

5
7
3
1
4
2
1
1
0
0
3
2
2

Perungg
u
5
6
1
2
1
4
1
0
2
0
0
2
0

1
1
1
1

1
1
1
1

2
2
1
0

Total Negara

Emas

Perak

19
19
7
6
7
8
4
3
4
2
4
5
3

Senegal
Swiss
Jepang
Spanyol
Finlandia
Swedia
Aljazair
Austria
Kamerun
Estonia
Israel
Lithuania
Perancis

1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0

Perungg
u
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
2

4
4
3
2

Mexico
Bulgaria
Haiti
Kazakhsta

0
0
0
0

0
0
0
0

2
1
1
1

Total

2
1
1
1

1
1
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2

Australia
Inggris
Rep.
Dominik
Mozambik

1
1
1

0
0
0

1
1
0

2
2
1

n
Portugal
St. Kitts
Suriname

Trinidad

0
0
0

0
0
0

1
1
1

1
1
1

c. Tabel Distribusi Frekuensi


1. Pengertian Distribusi frekuensi
Pengertian distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data dari terkecil sampai
terbesar yang membagi banyaknya data kedalam beberapa kelas. Kegunaan data
yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam
penyajian, mudah dipahami, mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada
gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gambar statistik dalam berbagai
bentuk penyajian data. Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi
frekuensi kategori dan distribusi numerik.Distribusi kategori ialah distribusi
frekuensi yang mengelompokkan datanya disusun berbentuk kata-kata atau
distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-kelasnya didasarkan pada data kategori
(kualitatif). Sedangkan distribusi numerik ialah distribusi frekuensi yang
penyatuan kelas-kelasnya (disusun secara interval) didasarkan pada angka-angka
(kuantitatif).
a. Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik
Tabel
Perkiraan Pertambahan Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja (dalam ribuan)
Akhir Pelita

Frekuensi
Angkatan kerja
12.704
13.232
12.701
38.637

Tahun 1998
Tahun 2003
Tahun 2008
Jumlah

Kesempatan kerja
11.913
12.427
12.744
37.084

Tabel Distribusi Frekuensi Konsumsi Mie Instan Dunia (dalam milyar/tahun)


Negara
Cina
Indonesia
Jepang
Korea Selatan
Amerika Serikat
Thailand
Jumlah

Frekuensi
12,0
6,0
5,2
3,6
2,0
1,5
30,3

b. Contoh Distribusi Frekuensi Numerik


Tabel Frekuensi Nilai Ujian Statistik
Nilai Interval
60 65
66 71
72 77
78 83
84 89
90 95
Jumlah

Frekuensi
4
5
10
12
6
3
40

Tabel Distribusi Frekuensi


Pegawai PT nurma Sidoarjo tahun 2001
Umur
21 25
26 30
31 35
36 40
41 45
46 50
51 <
Jumlah

Frekuensi
25
50
30
40
20
10
5
180

Sebelum melangkah kepada pembahasan lanjutan , maka terlebih dahulu


dikupas mengenai beberapa istilah yang berhubungan dengan distribusi frekuensi
numerik (kelompok).
Interval kelas adalah sejumlah nilai variabel yang ada dalam batas kelas
tertentu. Misalnya lihatlah (Tabel 12) yang berisikan enam interval kelas(60-65
disebut interval kelas pertama dan 90-95 interval kelas keenam ). Nilai interval
kelas 60-65 yang bermakna bahwa didalam interval kelas tersebut terdapat nilai
antara 60 hingga 65 sebanyak 4 orang. Nilai interval kelas 66-71 artinya terdapat
sejumlah nilai antara 66 hingga 71 sebanyak 5 orang, dan seterusnya sampai pada
nilai interval kelas 90-95 terdapat 3 orang.
Batas kelas ialah suatu nilai yang membatasi kelas pihak satu dengan pihak
kelas lain. Batas kelas ini kegunaannya waktu pembuatan histogram. Pada nilai
interval kelas pertama yaitu angka 60-65. Nilai 65 adalah ujung atas interval kelas
pertama, sedangkan nilai 66 adalah ujung bawah interval kelas kedua. Apabila
ujung atas interval kelas pertama ditambah ujung bawah interval kedua dan
dikalikan setengah, maka hasil tersebut dinamakan batas kelas, atau ujung bawah
interval kelas dikurangi 0,5;0,05 bahkan 0,005 tergantung ketelitian data yang
dibuat oleh peneliti dan ujung kelas atas ditambah 0,5;0,05; bahkan 0,005, maka
nilai itu dinamakan batas kelas.

Contoh:
(59+60) X atau 60- = 59,5
(65+66) X = 65,5
(71 +72) X = 71,5
(77+78) X =77,5
(83+84) X = 83,5
(89+90) X = 89,5
(95+96) X = 95,5 atau 95 + = 95,5
Selanjutnya pada tabel Distribusi Frekuensi Konsumsi Mie Instan angka
bagian kiri yaitu 60,66,72,78,84, dan 90 merupakan ujung batas kelas bawah.
Angka 60 bagian kiri disebut sebagai ujung bawah kelas pertama, 66 ujung
bawah kelas kedua demikian terjadi seterusnya hingga angka 90 ujung bawah
kelas keenam. Sedangkan angka bagian kanan yaitu 65,71,77,83,89 dan 95
merupakan ujung batas kelas atas. Angka 65 bagian kanan disebut sebagai ujung
kelas atas pertama, angka 71 ujung kelas atas kedua demikian hingga angka 95
ujung kelas atas keenam.
Titik tengah kelas adalah nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai
ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atas kelas dikalikan setengah. Contoh 60
+ 65 X =92,5. Titik kelas ini biasanya untuk penggambaran grafik poligon
frekuensi.
2. Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai
berikut:
a. Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar.
b. Hitung jarak atau rentangan (R)
Rumus : R= data tertinggi-data terendah
c. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges:
Rumus: Jumlah kelas (K) dengan sturges:
Rumus: jumlah kelas (K)= 1+3,3 log n
n = jumlah data
d. Hitung panjang kelas interval (P) Rumus: P = Rentang (R)
Jumlah kelas(k)
e. Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung
kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data
akhir.
f. Buat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang
sesuai dengan urutan interval kelas.
Interval

Contoh Tabulasi Data


Rincian

Frekuensi (f)

Jumlah
g. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
frekuensi (f).

Contoh Distribusi Frekuensi


Diketahui nilai ujian akhir Kuliah Statistika di Universitas CJDW Tahun 2001
yang diikuti 70 mahasiswa,diperoleh data:
70,70,71,60,63,80,81,81,74,74,66,66,67,67,67,68,67,67,
77,77,77,80,80,80,80,73,73,74,74,74,71,72,72,72,72,83,
84,84,84,84,75,75,75,75,75,75,75,75,78,78,78,78,78,79,
79,81,82,82,83,89,85,85,87,90,93,94,94,87,87,89.
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
60,63,
66,66,67,67,67,68,
70,70,71,71,72,72,72,72,73,73,74,74,74,74,74,
75,75,75,75,75,75,75,75,76,76,77,77,77,78,78,78,78,78,79,79,
80,80,80,80,80,81,81,81,82,82,83,83,84,84,84,84,
90,93,94,94.
b. Hitung jarak atau rentangan
R = data tertinggi-data terendah
R= 94-60 = 34
c. Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
K = 1 + 3,3 log.70
K = 1 + 3,3. 1,845
K = 1 + 6,0885 = 7,0887 = 7
d. Hitung panjang kelas interval (P)
P = Rentangan (R) = 34 = 4,857 = 5
Jumlah kelas (K) 7
e. Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P).
( 60 + 5) = 65 1 = 64
( 65 + 5) = 65 1 = 69
( 70 + 5) = 65 1 = 74
( 75 + 5) = 65 1 = 79
( 80 + 5) = 65 1 = 84
( 85 + 5) = 65 1 = 89
( 90 + 5) = 65 1 = 94
f. Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan
urutan interval kelas.
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik
Universitas CJDW tahun 2001
Nilai interval
Rincian
Frekuensi (f)
60 64
II
2
65 69
IIIII I
6
70 74
IIIII IIIII IIIII
15
75 79
IIIII IIIII IIIII IIIII
20
80 84
IIIII IIIII IIIII I
16
85 89
IIIII II
7
90 94
IIII
4
Jumlah
70

g. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka


frekuensi
Distribusi Frekuensi
Nilai Ujian Universitas CJDW tahun 2001
Nilai interval
60 64
65 69
70 74
75 79
80 84
85 89
90 94
Jumlah

Frekuensi (f)
2
6
15
20
16
7
4
70

Telah dijelaskan di muka tentang distribusi frekuensi, tetapi ada beberapa bentuk
distribusi frekuensi, yaitu :
a. Distribusi frekuensi relatif
b. Distribusi frekuensi kumulatif
(1) Distribusi frekuensi kumulatif (kurang dari), dan
(2) Distribusi frekuensi kumulatif (atau lebih)
c. Distribusi frekuensi kumulatif relatif
(1) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (kurang dari), dan
(2) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (atau lebih)
Lebih jelasnya akan dijelaskan berikut ini :
a. Distribusi frekuensi relatif
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya
tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiap
kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka presentase (%) atau angka relatif.
Teknik perhitungan distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka
distribusi frekuensi mutlak dengan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n)
dikalikan 100% atau dengan rumus : f relatif kelas i = f(mutlak)kelas i x 100%
f relatif kelas 1 = 2/70 x 100%

= 2,857%

f relatif kelas 2 = 6/70 x 100%

= 2,571%

f relatif kelas 3 = 15/70 x 100% = 21,429%


f relatif kelas 4 = 20/70 x 100% = 28,571%
f relatif kelas 5 = 16/70 x 100% = 22,857%
f relatif kelas 6 = 7/70 x 100%

= 10,000%

f relatif kelas 7 = 4/70 x 100%

= 5,714%

Dari hasil perhitungan di atas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.
Distribusi Frekuensi Relatif
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai interval
60 64
65 69
70 74
75 79
80 84
85 89
90 94
Jumlah

Frekuensi (f)
2,857%
2,571%
21,429%
28,571%
22,857%
10,000%
5,714%
100,00%

b. Distribusi Frekuensi Kumulatif


Distribusi frekuensi kumulatif (fkum) ialah distribusi frekuensi yang nilai
frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi kumulatif (fkum) bisa dibuat berdasarkan tabel distribusi
frekuensi mutlak. Distribusi frekuensi kumulatif (fkum) dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Distribusi frekuensi kumulatif (kurang dari), dan
2. Distribusi frekuensi kumulatif (atau lebih)
Contoh : Distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi Kumulatif (Kurang Dari)
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai
Kurang dari 60
Kurang dari 65
Kurang dari 70
Kurang dari 75
Kurang dari 80
Kurang dari 85
Kurang dari 90
Kurang dari 95

fkum
0
2
8
23
43
59
66
70

Distribusi Kumulatif (Atau Lebih)


Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001

Nilai
60 atau lebih
65 atau lebih
70 atau lebih
75 atau lebih
80 atau lebih
85 atau lebih
90 atau lebih
95 atau lebih

fkum
70
68
62
47
27
11
4
0

c. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif


Distribusi frekuensi relatif kumulatif {fkum} ialah distribusi frekuensi yang
mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau
dalam bentuk presentase (%) atau dengan rumus :
f(kum)kelas i
Fkum(%)kelas i =
x 100%
n

Tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua yaitu :


1. Distribusi frekuensi kumulatif relatif (kurang dari), dan
2. Distribusi frekuensi kumulatif relatif (atau lebih)
Contoh :
1. Hitungan diambil dari tabel Distribusi Kumulatif (kurang dari) Nilai Ujian Statistik
Universitas CJDW tahun 2001 yang sudah dibahas diatas langkah langkah
membuat distribusi frekuensi kumulatif relatif kurang dari :
fkum (%) = 0/70 x 100% = 0,000%
fkum (%) = 2/70 x 100% = 2,857%
fkum (%) = 8/70 x 100% = 11,429%
fkum (%) = 23/70 x 100% = 32,857%
fkum (%) = 43/70 x 100% = 61,429%
fkum (%) = 59/70 x 100% = 84,286%
fkum (%) = 66/70 x 100% = 94,286%
fkum (%) = 70/70 x 100% = 100,000%

2. Hitungan diambil dari tabel Distribusi Kumulatif (Atau Lebih) Nilai Ujian Statistik
Universitas CJDW tahun 2001, langkah langkah membuat distribusi frekuensi
kumulatif relatif atau lebih :

fkum (%) = 70/70 x 100% = 100,000%


fkum (%) = 68/70 x 100% = 97,143%
fkum (%) = 62/70 x 100% = 88,571%
fkum (%) = 47/70 x 100% = 67,143%
fkum (%) = 27/70 x 100% = 38,571%
fkum (%) = 11/70 x 100% = 15,714%
fkum (%) = 4/70 x 100% = 5,714%
fkum (%) = 0/70 x 100% = 0,000%

Dari hasil perhitungan di atas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi


kumulatif relatif kurang dari dan distribusi frekuensi kumulatif relatif atau lebih, sebagai
berikut :
Distribusi Kumulatif Relatif (Kurang Dari)
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai
fkum
0,000%
Kurang dari 60
2,857%
Kurang dari 65
11,429%
Kurang dari 70
32,857%
Kurang dari 75
61,429%
Kurang dari 80
84,286%
Kurang dari 85
94,286%
Kurang dari 90
100,000%
Kurang dari 95
Distribusi Kumulatif Relatif (Atau Lebih)
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai
fkum
100,000%
60 atau lebih
97,143%
65 atau lebih
88,571%
70 atau lebih
67,143%
75 atau lebih
38,571%
80 atau lebih
15,714%
85 atau lebih
5,714%
90 atau lebih
0,000%
95 atau lebih

Anda mungkin juga menyukai