Tabel Statistika
Nama :
Nurul Hidayati
Septa Sofyana
Jurusan :
Akuntansi B
Tabel
a. Tabel biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam-macam keperluan baik bidang
ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain untuk menginformasikan data dari hasil
penelitian atau hasil penyelidikan. Contoh:
Judul tabel
.....................
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel
Judul baris
Judul Kolom
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel
Sel - sel
Keterangan :
1. Judul tabel ditulis diatas simetris sumbu Y dengan huruf kapital tanpa penggalan
kata secara singkat dan jelas tentang apa, macam atau klasifikasi, dimana, kapan,
dan apabila ada cantumkan satuan atau unit data yang digunakan.
2. Judul kolom ditulis singkat, jelas, dan diupayakan jangan memutus (memenggal)
kata.
3. Sel sel tempat penulisan angka atau data.
b. Tabel kontigensi
Tabel kontigensi digunakan khusus data yang terletaak antara baris dan kolom sejenis
variabel kategori. Contoh:
Tabel Distribusi Mendali Kejuaraan Dunia Atletik 2001
Negara
AS
Rusia
Kenya
Kuba
Jerman
Ethiopia
Romania
Maroko
Polandia
Rep. Ceko
Belarusia
Jamaika
Kep.
Bahama
Yunani
Italia
Ukraina
Afsel
Emas
Perak
9
6
3
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
5
7
3
1
4
2
1
1
0
0
3
2
2
Perungg
u
5
6
1
2
1
4
1
0
2
0
0
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
0
Total Negara
Emas
Perak
19
19
7
6
7
8
4
3
4
2
4
5
3
Senegal
Swiss
Jepang
Spanyol
Finlandia
Swedia
Aljazair
Austria
Kamerun
Estonia
Israel
Lithuania
Perancis
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
Perungg
u
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
2
4
4
3
2
Mexico
Bulgaria
Haiti
Kazakhsta
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
1
1
Total
2
1
1
1
1
1
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
Australia
Inggris
Rep.
Dominik
Mozambik
1
1
1
0
0
0
1
1
0
2
2
1
n
Portugal
St. Kitts
Suriname
Trinidad
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
Frekuensi
Angkatan kerja
12.704
13.232
12.701
38.637
Tahun 1998
Tahun 2003
Tahun 2008
Jumlah
Kesempatan kerja
11.913
12.427
12.744
37.084
Frekuensi
12,0
6,0
5,2
3,6
2,0
1,5
30,3
Frekuensi
4
5
10
12
6
3
40
Frekuensi
25
50
30
40
20
10
5
180
Contoh:
(59+60) X atau 60- = 59,5
(65+66) X = 65,5
(71 +72) X = 71,5
(77+78) X =77,5
(83+84) X = 83,5
(89+90) X = 89,5
(95+96) X = 95,5 atau 95 + = 95,5
Selanjutnya pada tabel Distribusi Frekuensi Konsumsi Mie Instan angka
bagian kiri yaitu 60,66,72,78,84, dan 90 merupakan ujung batas kelas bawah.
Angka 60 bagian kiri disebut sebagai ujung bawah kelas pertama, 66 ujung
bawah kelas kedua demikian terjadi seterusnya hingga angka 90 ujung bawah
kelas keenam. Sedangkan angka bagian kanan yaitu 65,71,77,83,89 dan 95
merupakan ujung batas kelas atas. Angka 65 bagian kanan disebut sebagai ujung
kelas atas pertama, angka 71 ujung kelas atas kedua demikian hingga angka 95
ujung kelas atas keenam.
Titik tengah kelas adalah nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai
ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atas kelas dikalikan setengah. Contoh 60
+ 65 X =92,5. Titik kelas ini biasanya untuk penggambaran grafik poligon
frekuensi.
2. Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai
berikut:
a. Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar.
b. Hitung jarak atau rentangan (R)
Rumus : R= data tertinggi-data terendah
c. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges:
Rumus: Jumlah kelas (K) dengan sturges:
Rumus: jumlah kelas (K)= 1+3,3 log n
n = jumlah data
d. Hitung panjang kelas interval (P) Rumus: P = Rentang (R)
Jumlah kelas(k)
e. Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung
kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data
akhir.
f. Buat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang
sesuai dengan urutan interval kelas.
Interval
Frekuensi (f)
Jumlah
g. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
frekuensi (f).
Frekuensi (f)
2
6
15
20
16
7
4
70
Telah dijelaskan di muka tentang distribusi frekuensi, tetapi ada beberapa bentuk
distribusi frekuensi, yaitu :
a. Distribusi frekuensi relatif
b. Distribusi frekuensi kumulatif
(1) Distribusi frekuensi kumulatif (kurang dari), dan
(2) Distribusi frekuensi kumulatif (atau lebih)
c. Distribusi frekuensi kumulatif relatif
(1) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (kurang dari), dan
(2) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (atau lebih)
Lebih jelasnya akan dijelaskan berikut ini :
a. Distribusi frekuensi relatif
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya
tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiap
kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka presentase (%) atau angka relatif.
Teknik perhitungan distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka
distribusi frekuensi mutlak dengan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n)
dikalikan 100% atau dengan rumus : f relatif kelas i = f(mutlak)kelas i x 100%
f relatif kelas 1 = 2/70 x 100%
= 2,857%
= 2,571%
= 10,000%
= 5,714%
Dari hasil perhitungan di atas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.
Distribusi Frekuensi Relatif
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai interval
60 64
65 69
70 74
75 79
80 84
85 89
90 94
Jumlah
Frekuensi (f)
2,857%
2,571%
21,429%
28,571%
22,857%
10,000%
5,714%
100,00%
fkum
0
2
8
23
43
59
66
70
Nilai
60 atau lebih
65 atau lebih
70 atau lebih
75 atau lebih
80 atau lebih
85 atau lebih
90 atau lebih
95 atau lebih
fkum
70
68
62
47
27
11
4
0
2. Hitungan diambil dari tabel Distribusi Kumulatif (Atau Lebih) Nilai Ujian Statistik
Universitas CJDW tahun 2001, langkah langkah membuat distribusi frekuensi
kumulatif relatif atau lebih :