Pendidikan di SMK memiliki fokus khusus pada kesiapan kerja dan keahlian khusus

dalam berbagai bidang industri atau jasa. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran dan
asesmen di SMK harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja agar lulusannya
siap bekerja dan kompetitif. Berikut adalah beberapa aspek pembelajaran dan asesmen di
SMK yang berbasis dunia kerja:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek: Melibatkan siswa dalam proyek-proyek nyata yang

menyerupai tugas dan tantangan yang dihadapi di dunia kerja.
2. Praktik Kerja Lapangan (PKL): Menempatkan siswa di perusahaan atau industri
untuk mendapatkan pengalaman praktik langsung dan memahami tuntutan pekerjaan
di lapangan.
3. Simulasi Situasi Kerja: Menggunakan peralatan, mesin, atau software yang sesuai
dengan standar industri untuk memberikan pengalaman belajar yang realistis.
4. Pembelajaran Kolaboratif: Mengembangkan kemampuan kerja sama tim dan
komunikasi, yang penting dalam banyak profesi.

Asesmen Berbasis Dunia Kerja:

1. Asesmen Kinerja: Mengukur kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas atau

proyek tertentu yang mirip dengan tugas dunia kerja.
2. Asesmen Portofolio: Mengumpulkan berbagai bukti kompetensi siswa, seperti
proyek, tugas, atau sertifikat pelatihan, untuk menunjukkan kesiapan mereka untuk
dunia kerja.
3. Wawancara Simulasi: Meniru proses wawancara pekerjaan untuk menilai kesiapan
siswa dalam aspek komunikasi dan pemahaman industri.
4. Tes Keahlian Teknis: Menggunakan instrumen yang spesifik untuk bidang keahlian
tertentu, seperti pengujian kemampuan pengoperasian mesin atau penguasaan
software tertentu.
5. Refleksi dan Jurnal PKL: Meminta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka
selama PKL, menilai apa yang mereka pelajari, dan bagaimana hal itu relevan dengan
tujuan karier mereka.
6. Uji Kompetensi Keahlian (UKK): Sebagai bagian dari sistem pendidikan kejuruan
di Indonesia, UKK dilaksanakan untuk mengukur kompetensi siswa dalam bidang
keahlian tertentu sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI)