Anda di halaman 1dari 6

‫َالَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك ا ُتُه‬

Saya perwakilan dari kelas 7Eakan memberikan Kuliah pagi pada


tanggal Kamis 19 sya’ban 1445 H/29 Februari 2024 M.Tema :
*SERAKAH*

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫ٰي َبِنْۤي ٰا َد َم ُخ ُذ ْو ا ِز ْيَنَتُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َّو ُك ُلْو ا َو ا ْش َر ُبْو ا َو اَل ُتْس ِر ُفْو اۚ ِاَّنٗه اَل ُيِح ُّب اْلُم ْس ِر ِفْيَن‬

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

(QS. Al-A’raf 7: Ayat 31)

Serakah atau tamak merupakan sikap yang harus dihindari karena


selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri atau
kelompoknya. Orang serakah selalu menginginkan lebih banyak, tidak
peduli cara yang ditempuh itu benar atau tidak menurut syariat Islam.

Tidak berpikir yang dilakukan mengorbankan orang lain atau tidak,


yang penting tujuannya tercapai keinginannya terpenuhi.

Ungkapan tentang bahaya sikap tamak dikemukakan oleh Ibnu


Taimiyah, bahwa rakusnya seseorang terhadap harta benda dan
kedudukan akan merusak agamanya dan kerusakan ini lebih dahsyat
dibanding kerusakan dua serigala yang sedang lapar terhadap
kambing yang menyendiri.

Ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas,


laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya
walaupun harta itu bukan haknya. Sedangkan, fitrah manusia memang
sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras mendapatkannya
sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha.

Ciri Serakah :

1. Menginginkan kekayaan dalam jumlah berlebihan;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َو ِا َّنٗه ِلُحِّب اْلَخْيِر َلَش ِد ْيٌد‬

“dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.”

(QS. Al-‘Adiyat 100: Ayat 8)

2. Tidak pernah merasa cukup;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


‫َاْلٰه ٮُك ُم الَّتَك ا ُثُر‬

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,”

(QS. At-Takasur 102: Ayat 1)

3. Rakus terhadap harta;

4. Lebih mementingkan kepentingan pribadi dan


mengesampingkan kepentingan umum.

Adapun penyebab seseorang menjadi serakah adalah sebagai berikut:

1. Terlalu cinta dunia;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َّو ُتِح ُّبْو َن اْلَم ا َل ُح ًّبا َج ًّم ا‬

“dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.”

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 20)


2. Tidak bisa memahami arti hidup bermasyarakat;

3. Tidak mengimani qada dan qadar Allah Swt atas nasib dirinya,
sesuai dengan kadar usahanya;

4. Tidak menyadari harta hanyalah titipan Allah SWT;

5. Tidak sadar menjadi hamba Allah SWT, melainkan sebagai


budak dunia (harta);

6. Lupa dengan akhirat.

Bahaya dari Sifat Serakah : Setiap perbuatan pasti punya dampak atau
akibat baik bagi pelakunya maupun orang lain, artinya jika amal baik
akan berdampak baik, dan sebaliknya jika tidak baik akan berakibat
tidak baik juga. Sementara itu, berikut ini adalah bahayanya sifat
serakah atau tamak:

1. Jauh dari kasih sayang Allah SWT;

2. Hatinya selalu resah dan gelisah;

3. Dijauhi orang lain;


4. Menjadi teman setan;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫ِاَّن اْلُمَبِّذ ِر ْيَن َك ا ُنْۤو ا ِاْخ َو ا َن الَّش ٰي ِط ْيِن ۗ َو َك ا َن الَّش ْيٰط ُن ِلَر ِّبٖه َك ُفْو ًرا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan


dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”

(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 27)

5. Tidak mendapat ketentraman hati;

6. Melalaikan kewajiban kepada Allah Swt;

7. Merusak kerukunan dan kedamaian;

8. Mendapat azab Allah SWT.

Semoga kita terhindar dari dari sifat serakah

Jangan lupa sedekah


‫ُﺳْﺒَﺤ ﺎَﻧَﻚ ﺍﻟَّﻠُﻬَّﻢ َﻭ ِﺑَﺤْﻤِﺪ َﻙ َﺃْﺷ َﻬُﺪ َﺃْﻥ َﻻ ِﺇﻟَﻪ ِﺇَّﻻ َﺃْﻧَﺖ َﺃْﺳَﺘْﻐ ِﻔُﺮَﻙ َﻭ َﺃُﺗْﻮ ُﺏ ِﺇَﻟْﻴَﻚ‬

“Maha suci Engkau ya Alloh, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan
bertaubat kepada-Mu”.

Anda mungkin juga menyukai