Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI-TEORI MOTIVASI
Drs. H. Abdurrahman, M.M

MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN

DISUSUN OLEH KELOMPOK DUA (2) :


 ARUM AUGI ARIANTI : 2022B1C007
 FATHIN HAMAMI : 2022B1C047
 BAIQ FERA SUMIATI PUTRI : 2022B1C008
 RIA INDRIANI : 2022B1C032
 RASMI YULIANI : 2022B1C030
 DINDA TIARA SAPITRI : 2022B1C068
 NABILA : 2022B1C073
 BOBI PRATAMA : 2022B1C009
 TEGU HERMANTO : 2022B1C059
 MOH GIA SULFADLI : 2022B1C020
 ALFI : 2022B1C064

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT. yang telah menganugerahkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmat bagi segenap alam.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa kita ke jalan yang benar dan terhindar dari
jalan yang sesat serta gelap gulita. yaitu Ad-Dinul Islam.

Dan kami ucapkan juga terima kasih kepada bapak Drs. H. Abdurrahman, M.M
karena beliau telah membimbing dan bersedia membagikan ilmunya kepada kami, sehingga
kami dapat menyusun laporan makalah ini. Terima kasih juga kepada orang tua yang selalu
mendoakan kami, dan pihak-pihak lain yang turut membantu penyusunan laporan makalah ini
sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.

Akhir kata, kami dari kelompok dua bersedia menerima kritik maupun saran yang dapat
membangun potensi akademik kami, agar dapat berkarya dengan lebih baik lagi. Selain itu
kami meminta maaf, jika terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

Mataram, 30 November 2022

penyusun

Kelompok dua (2)

2
DAFTAR ISI

COVER i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Motivasi 3

2.2 Jenis-Jenis Motivasi 3

2.3 Teori–Teori Motivasi 5

BAB III PENUTUP 8

3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Pentingnya peranan Teori Motivasi dalam proses manajemen perlu dipahami
oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada
para pendengarnya. Teori Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan
faktor dari dalam maupun luar, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks kemanajemenan maka kebutuhan
tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pembelajaran. Peran motivasi dalam
proses pembelajaran, motivasi belajar mahasiswa dapat dianalogikan sebagai bahan
bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar, mendorong mahasiswa
berperilaku aktif untuk berprestasi didalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat
justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar mahasiswa,
dikarenakan perlu jangka waktu untuk meresapi, menghayati dan melakukan
bagaimana teori motivasi tersebut bisa diterapkan didalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam hal pendidikan. Motivasi dapat diartikan sebagai aktualisasi dari
daya kekuatan dalam diri individu yang dapat mengaktifkan dan mengarahkan
perilaku yang merupakan perwujudan dari interaksi terpadu antara motif dengan
situasi yang diamati dan dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan
individu, yang berlangsung dalam suatu proses yang dinamis. Dengan demikian jika
sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan,
maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini,
kami akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam teori motivasi.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya
tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan
dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.

4
Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan
bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator
diantaranya: (1) durasi kegiatan (2) frekuensi kegiatan (3) persistensi pada kegiatan
(4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan
(5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan (6) tingkat aspirasi yang hendak
dicapai dengan kegiatan yang dilakukan (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk
(out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan (8) arah sikap terhadap sasaran
kegiatan.
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang
motivasi, antara lain : (1) teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) (2) Teori
McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi) (3) teori Clyton Alderfer (Teori ERG) (4)
teori Herzberg (Teori Dua Faktor) (5) teori Keadilan (6) Teori penetapan tujuan (7)
Teori Victor H. Vroom (teori Harapan) (8) teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
dan (9) teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah sebagai berikut :
1. Apa itu motivasi ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis motivasi ?
3. Jelaskan macam-macam teori motivasi ?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan penyusunan daripada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui apa itu motivasi
2. Agar kita mengetahui dan memahami jenis-jenis motivasi
3. Agar mengetahui dan memahami macam-macam teori motivasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi


Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti
“menggerakkan” (to move). Motivasi pada dasarnya merupakan kebutuhan internal yang tak
terpuaskan sehingga menciptakan tegangan-tegangan yang merangsang dorongan-dorongan
dari dalam diri individu.
Motivasi sendiri menurut Stephen P. Robbins (2001 : 166) didefinisikan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi,
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana dari
berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Adapun
pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang
bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional (Silalahi, 2002 : 341).
Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu
sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Motivasi
seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, intrinsik yang ada pada individu yang
bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi
itu sendiri mencerminkan reaksi 23 individu terhadap stimuli tersebut (Supriyono, 2003 :
329 ). Motivasi dalam Winardi (2001 : 2) merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat
internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Dari beberapa
definisi diatas, maka motivasi dimaknai sebagai dorongan yang didasari kemampuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pemotivasian dimaknai sebagai upaya
untuk mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

2.2 Jenis – Jenis Motivasi


1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang


menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau

6
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai
tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri.
Beberapa kegiatan yang bisa menggambarkan motivasi intrinsik, yaitu:

 Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati aktivitas perlombaannya


 Belajar hal baru karena menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik
 Menghabiskan waktu bersama orang lain karena ingin menikmati waktu kebersamaan
dengan mereka
 Membersihkan kamar karena memiliki hobi bersih-bersih
 Bermain game karena ingin menyelesaikan sebuah misi
 Menjadi sukarelawan karena senang membantu sesama
 Mengambil banyak tanggung jawab di tempat kerja karena ingin menantang diri dan
merasa berhasil
 Menggambar dan melukis karena dapat membuat tenang serta bahagia

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok
paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan
dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin
mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak
secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

7
Contoh yang menggambarkan motivasi ekstrinsik antara lain:

 Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin membawa pulang hadiah


 Belajar hal baru karena tuntutan pekerjaan
 Menghabiskan waktu bersama orang lain karena ingin meningkatkan status sosial
 Membersihkan kamar agar tidak dimarahi oleh orang tua
 Bermain game karena ingin mendapatkan hadiah berupa uang
 Menjadi sukarelawan untuk memenuhi suatu persyaratan
 Mengambil banyak tanggung jawab di tempat kerja karena ingin mendapatkan kenaikan
gaji atau promosi jabatan
 Menggambar dan melukis untuk menghasilkan uang

2.3 Teori – Teori Motivasi

a. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)

Abraham Maslow (1943:1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia


memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam lima tingkatan yang berbentuk
piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar
sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan penting setelah kebutuhan
dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian
sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting:

a) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)


b) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
d) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
e) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan
aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
b. Teori Motivasi HERZBERG (Teori Dua Faktor

8
Menurut HERZBERG (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).

a) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk


didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
b) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
c. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif),
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer.

a) karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja


b) karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman
untuk mencapai tujuan.
c) Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan
kerja.

Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

a) karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan


bermain.
b) Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.
c) Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
d) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
d. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.

9
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen,
yaitu:
a) Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
b) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
c) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
e. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

a) Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)


b) Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
c) Need for Power (dorongan untuk mengatur).
f. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada


kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi
maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

g. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
mekanisme motivasional yakni:

a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian


b) tujuan-tujuan mengatur upaya
c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi dapat diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri
individu yang dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku yang merupakan
perwujudan dari interaksi terpadu antara motif dm need dengan situasi yang diamati
dan dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu, yang
berlangsung dalam suatu proses yang dinamis. Peran motivasi dalam proses
pembelajaran, motivasi belajar mahasiswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar
untuk menggerakkan mesin motivasi belajar, mendorong mahasiswa berperilaku aktif
untuk berprestasi didalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat
berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar mahasiswa, dikarenakan perlu
jangka waktu untuk meresapi, menghayati dan melakukan bagaimana teori motivasi
tersebut bisa diterapkan didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal
pendidikan.
3.2 Saran
Dan melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja, kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui
problematika pada setiap pembelajaran. Dan makalah ini sangat banyak mempunyai
kekurangan dan hal-hal penyajiannya maka dari itu kita harus giat belajar agar
menjadi orang yang berguna untuk orang lain dan menjadi orang yang lebih baik lagi
untuk kedepannya. Segala saran yang dapat membangun potensi akademik kami
ataupun makalah yang kami buat, kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari
potensi akademik maupun makalah kami. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, M.Pd. (2022) “ tentang pendidikan
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ Hal 1-6
https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-
ekstrinsik#:~:text=Motivasi%20dibedakan%20menjadi%20dua%20jenis,yang
%20berbeda%20dalam%20mengejar%20tujuan Diakses Tanggal 30 November 2022

12

Anda mungkin juga menyukai