Senyawa Koordinasi senyawa yang pembentukannya melibatkan ikatan kovalen koordinasi antara ion logam/atom logam dengan atom nonlogam. Sejarah Senyawa Kompleks
Teori Rantai Blomstrand-Jorgensen
Jumlah ligan yang
terikat pada atom logam tergantung pada valensi logam Teori Werner Terdapat valensi primer dan sekunder. Dua macam valensi dimiliki oleh atom logam dalam senyawa kompleks. Valensi sekunder dapat dipenuhi oleh anion dan valensi sekunder dapat dipenuhi oleh anion atau molekul netral. ❖ Logam pusat atau atom logam dalam senyawa koordinasi menunjukkan dua jenis valensi. Mereka adalah valensi primer dan sekunder.
❖ Valensi primer berhubungan dengan keadaan oksidasi dan valensi
sekunder berhubungan dengan bilangan koordinat.
❖ Werner mengusulkan untuk menuliskan semua molekul dan ion
di dalam kurung persegi, sedangkan anion ion bebas(yang terdisosiasi dari ion kompleks ketika larut dalam air) ditulis di luar kurung Teori Sidwick Ligan sebagai basa Lewis yang dapat terikat pada logam sebagai asam Lewis. Logam dan ligan membentuk ikatan kovalen koordinasi. APLIKASI SENYAWA KOORDINASI ✓ Senyawa koordinasi memiliki warna spesifik sehingga digunakan dalam industry yang memerlukan pewarnaan. Ftalosianin merupakan golongan senyawa koordinasi yang sering digunakan sebagai dye dan pigmen dalam industri. Digunakan untuk mewarnai kain.
✓ Beberapa kompleks sianida digunakan dalam electroplating
untuk melindungi lapisan permukaan. Beberapa senyawa kompleks digunakan dalam fotografi. ✓ EDTA merupakan salah satu senyawa kompleks untuk menentukan kesadahan air. Digunakan juga sebagai material katalis senyawa kompleks. Digunakan dalam industri polimer.
✓ Konsep senyawa koordinasi digunakan dalam ekstraksi logam
dari bijihnya. Contohnya : ekstraksi logam nikel dan kobalt melalui proses hidrometalurgi.