Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH OLAHRAGA ATLETIK TOLAK PELURU

KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
1. Azhril Azzam Azhar
2. Habibi Fajar Ramadhan
3. Muhammad Ridho Abil
4. Alya Oriana Azka
5. Aisyah Adelia
6. Nur Hasanah
7. Muhammad Farhansyah

KELAS VII.I
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah OLAHRAGA
TOLAK PELURU. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada
Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan
seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi
kekurangan sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat
berharap kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat
di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
terselesaikan.
Terima Kasih

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb


SMPN 1 SIMPANG EMPAT
KABUPATEN TANAH BUMBU
2024
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tolak Peluru 1
B. Teknik Dasar Tolak Peluru 2
C. Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru 3
D. Gaya-Gaya Tolak Peluru 4
E. Peralatan 5
F. Lapangan Tolak Peluru 6
G. Ketentuan Diskualifikasi 7
H. Pembelajaran Ketrampilan Dasar Tolak Peluru dengan
Dimensi Permainan 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang
olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam
atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian
besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah
mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata
pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu
penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan
peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan
nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai
edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam
pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang
olahraga. Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru.
Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi,
suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat
eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana,
lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat
dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu
yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang
ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan
lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian tolak peluru?
2. Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam olahraga tolak peluru?
4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
5. Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tolak peluru.
2. Untuk menjelaskan peraturan yang dan tekhnik yang ada pada
olahraga tolak peluru.
3. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam olahraga tolak
peluru.
4. Untuk mengetahui ukuran lapangan olahraga tolak peluru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat
peluru:
• Untuk senior putra = 7.257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk yunior putra = 5 kg
• Untuk yunior putri = 3 kg

B. Teknik Dasar Tolak Peluru


Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat
membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser
dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus
memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang
peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai
peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu
peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek,
dapat menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada
cara kedua tetapi lebih renggang, kelingking di belakang peluru
sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan
geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari
jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru
pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang
memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
rileks di samping kiri badan.

3. Teknik menolak peluru


Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti
dibawah ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua
kaki dalam keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru
kedepan-atas sejauh mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan
dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam
keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru
kedepan.
3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan
dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam
keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi
arah lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru
kearah belakang atau sektor lemparan.
4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan
putaran pinggang. Tolakan masih dengan kedua tangan
tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan
terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk
melakukan tolakan yang sebenarnya.
5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di
depan. Tolakan dilakukan dengan koordinasi bantuan
dorong kaki belakang.

b. Menolak peluru dengan satu tangan


1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan
dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan kiri kedepan dan
abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut
parabola beberapa meter kedepan sambil melangkahkan
kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk
membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru
dilepaskan (Carr,1991)
2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan
melakukan tolakan, badan diputar ke kanan untuk
mengambil ancang-ancang (Carr,1991)

3) Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan


membelakang gunakan bantuan putaran/ pilin tubuh saat
melakukan tolakan (carr,1991)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak
peluru:
1. Hal-hal yang disarankan
a) Bawalah tungkai kiri merndah
b) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan
tungkai kiri memimpin dibelakang
c) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian
bawah badan bergerak
d) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai
kanan
e) Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang
selama mungkin. Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi
mendekati badan
g) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

2. Beberapa hal yang harus dihindari


a) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e) Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f) Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g) Terlalu awal membuka badan
h) Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan

C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru


Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
1. Menyentuh balok batas sebelah atas
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak
5. Peluru di taruh di belakang kepala
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
7. Menginjak garis lingkar lapangan
8. Keluar lewat depan garis lingkar
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan :


1. Bawalah tungkai kiri merendah
2. Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai
kiri memimpin di belekang
3. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah
bergerak
4. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
5. Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
6. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang
selama mungkin
7. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
8. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :


1. Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
2. Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
3. Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
4. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
5. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
6. Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
7. Terlalu awal membuka badan
8. Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan
D. Gaya-Gaya Tolak Peluru
1. Gaya Spin
Teknik tolak peluru gaya spin mengandalkan kekuatan saat
memutar tubuh agar seorang atlet bisa menempatkan peluru
sejauh mungkin di area sasaran. Gaya spin juga disebut dengan
istilah gaya berputar maupun rotasi.

Langkah melakukan tolak peluru dengan gaya spin adalah sebagai


berikut:
1. Peluru dipegang menggunakan pangkal jari, dengan posisi di
samping leher dekat dengan bagian bawah telinga.
2. Siku jelang melakukan tolakan mengarah keluar, kepala dan tubuh
tegak, sementara tangan kiri merentang ke samping.
3. Tubuh bagian atas diputar sekitar seperempat putaran ke arah
kanan hingga siku menghadap arah jatuhnya peluru.
4. Putaran dilakukan dengan kaki kanan, sembari berusaha menjaga
posisi bahu, menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan beban tubuh
serta lutut sedikit menekuk.
5. Arah putaran yang dilakukan dengan kaki kanan tersebut
berlawanan dengan arah jarum jam.
6. Posisi berputar terus dilakukan hingga sesaat sebelum melempar
peluru.
7. Pelepasan peluru yang benar dari pegangan tangan saat melakukan
tolak peluru adalah saat peluru berada pada titik terjauh dari beban
dan lengan lurus.
2. Gaya Ortodoks
Gaya tolak peluru di mana awalan menyamping dari sudut lemparan
dinamakan gaya ortodoks atau menyamping. Gerakan awalan
secara menyamping ketika melakukan gaya ortodoks dalam tolak
peluru membuat sektor tolakan berada pada sisi kiri tubuh
pelempar.

Berikut adalah langkah melakukan tolak peluru menggunakan


gaya ortodoks:
1. Peluru diletakkan di atas bahu serta menempel di bawah telinga.
Lutut kaki kanan ditekuk sementara lutut kaki kiri mengarah lurus
ke depan.
2. Ketika melempar kaki kiri bergeser secara cepat ke depan, sembari
badan berputar ke kiri sesuai arah tolakan.
3. Peluru ditolakkan dengan sudut 45 derajat. Pelepasan peluru yang
benar dari pegangan tangan saat melakukan tolak peluru adalah
saat peluru berada pada titik terjauh dari beban dan lengan lurus.
4. Kaki kanan diangkat sedikit bersamaan dengan tolakan.
5. kaki kiri kemudian berpindah lurus ke arah belakang.
3. Gaya O'Brien Atau Glide
Tolak peluru gaya membelakangi dengan posisi tubuh membelakangi
sektor adalah glide atau O'Brien. Dianggap membelakangi karena teknik
glide atau disebut juga gaya O’Brien dalam tolak peluru merupakan gaya
melempar dengan sikap awalan membelakangi area tolakan.

Rangkaian langkah melakukan tolakan peluru menggunakan gaya O’Brien


adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan peluru pada bagian antara leher, tepatnya dekat dengan
dagu.
2. Peluru dipegang pada bagian pangkal jari bukan telapak tangan,
dengan ibu jari di bawah peluru
3. Siku mengarah keluar hingga membentuk sudut 45 derajat.
4. Berdiri membelakangi area sasaran lempar, sementara kaki kanan
berada di garis batas lingkaran sedangkan kaki kiri condong ke
depan
5. Tumpuan tubuh terletak pada kaki kanan dengan lutut menekuk
sekitar 75 derajat.
6. Tekukan tersebut membuat tubuh terlihat seperti meluncur ketika
melontarkan peluru.
7. Ketika meluncur, kaki kiri kemudian diluruskan sambil memutar
pinggul
8. Usai melempar peluru, pergelangan tangan dibalikkan dari posisi
ketika memegang peluru.
E. Peralatan
Alat yang digunakan :
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
a) Untuk senior putra = 7.257 kg
b) Untuk senior putri = 4 kg
c) Untuk yunior putra = 5 kg
d) Untuk yunior putri = 3 kg
5. O'brient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping

F. Lapangan Tolak Peluru


Konstruksi :
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain
yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata
dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak
dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm
sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat
atau kayu.
3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan
tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal
9,8-10,2 cm.
G. Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru
7. Menyentuh balok batas sebelah atas,
8. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
9. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
10. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
11. Peluru ditaruh di belakang kepala,
12. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
13. Menginjak garis lingkaran lapangan,
14. Keluar lewat depan garis lingkaran,
15. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
16. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
H. Pembelajaran Ketrampilan Dasar Tolak Peluru Dengan Dimensi
Permainan
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan
agarsiswa merasa gembira saat pelaksanaan pembelajaran. Hal ini
penting karena tidak semua orang menyenagi olah raga ini. Dengan
dimensi ini, pembelajaran berlangsung secara kondusif. Metode ini
sangant baik untuk mengenalkan peluru dalam bentuk permainan
sekaligus memperkenalkan gerakan tolak peluru seca utuh dan
menyeluruh. Bentuk-bentuk permaina tersebut diantaranya:

17. Melempar bola medisin (medicine ball)


Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan Bola Medisin
atau disingkat MB ditujukan untuk memperkenalkan gerakan
menolak dengan benda yang lunak tetapi memiliki berat yang
mendekati alat sebenarnya. MB ini cukup berat tetapi dengan
permukaan yang halus memberi rasa aman dan mudah
menggunakannya, sehingga siswa cukup responsif pada
pembelajaran tolak peluru. Kegiatan mengunakan MB ini
diutamakan untuk melatih kelincahan, kekuatan menolak, dan
gerakan menolak. Dibawah ini beberapa contoh permainan yang
dapat meningkatkan ketrampilan tolak peluru sebenarnya:
a) Menolak MB berpasangan
Kegiatan ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-
kira 2-3 meter. Sudut yang digunakan sesuai dengan berat MB
dan jarak dari satu pasangan lainya.
Contoh variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki sejajar
2) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan
3) Menolak MB dengan dua tangan, dengan mengutamakan
melempar satu tangan, gerakan dimulai dari samping
badan
4) Menolak MB dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan
melempar diutamakan dengan tangan lempar)
b) Memantukakan MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan
menangkap MB dengan ketinggian yang telah ditentukan.
(Carr,1991: 154) gerakan dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Berdiri tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB
dengan kedua tangan, prioritaskan tangan kanan sebagai
tangan tolak. Kemudian doronglah MB kedinding dari jarak
2 meter dengan ketingian kira-kira 2 meter dari lantai.
Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan lurus
2) Tangkaplah MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan
lakukan kembali gerakan menolak Mb kedinding segera
setelah kembali keposisi semula.
c) Menolak mb pada target atau sasaran
1) Menolak MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak
yang telah ditentukan
2) Latihan menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara
seperti:
 Menolak MB pada sasaran lingkaran ban. Letakkan
ban dan jaraknya dapat diatur sesuai dengan
kemempuan
 Menolak MB melewati tali yang direntangkan di antar
dua tiang denagn ketingian yang bervariasi
 Menolak MB pada sebuah benda diam atau bergerak
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat kami simpulkan:
18. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
termasuk dalam nomor lempar
19. Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu
Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu,
dan Teknik Menolak Peluru
20. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali
Rafia, Peluru, Obrient, Ortodox.
21. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru,
seperti yang sudah dipaparkan diatas.
22. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m.
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain
yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm
lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus
dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada
kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter
bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran
tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat
dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi
dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30
cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru
berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus
memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa )
dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga
supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi
yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga
dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
olahraga.

Anda mungkin juga menyukai