Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENJASORKES

TOLAK PELURU

Disusun Oleh:

Nama : Putu Putri Agustini


No : 35
Kelas : XI MIPA 2

Disampaikan Kepada:
Bapak I Gede Putra Pujiharsa, S.Pd selaku Guru Penjasorkes Kelas XI
SMAN 4 Denpasar

SMA Negeri 4 Denpasar


2019

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat karunia dan rahmat beliau saya dapat menyelesaikan makalah
penjasorkes untuk menuntaskan nilai semester kelas xi yang berjudul “Tolak
Peluru” dengan tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak I Gede Putra Pujiharsa, S.Pd selaku guru Penjasorkes SMAN 4
Denpasar
2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan saya dukungan untuk
menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut serta membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari apa yang disajikan dalam laporan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saya memohon saran dan kritik dari pembaca sebagai
masukan untuk perbaikan selanjutnya. Namun, saya mengharapkan agar makalah
ini dapat memberikan manfaat dan kesan yang mendalam kepada saya sendiri, serta
semua yang membaca makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan apa yang
saya dapat dari sumber, yaitu internet ataupun buku-buku yang terdapat materi
tentang makalah ini, serta pengetahuan pribadi saya dan hasil observasi yang telah
saya lakukan.
Seperti kata pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak” demikian juga
dengan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat
saya perlukan agar dapat saya perbaiki di kemudian hari. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.

Denpasar, 02 Juni 2019


Putu Putri Agustini

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga
(mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan,
lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak
heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu
mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan
olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga
lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam
peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan
dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang
olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut
ada yang bersifat internal misalnya: bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-
lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana
dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat
dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif
lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti
keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh
seorang atlet
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tolak peluru?
2. Bagaimana teknik tolak peluru ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tolak peluru.
2. Untuk mengetahui teknik tolak peluru.
1.4 Manfaat
Adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk
menambah wawasan serta pengetahuan siswa mengenai tolak peluru.

1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tolak Peluru


Tolak Peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik,
nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak
dilemparkan tetapi ditolakkan dari bahu dengan satu tangan. Menurut
Suyatno,berat peluru untuk untuk kelas senior putra adalah 7,25
kg dan putri 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.
Hasil tolak peluru ditentukan oleh beberapa unsur, diantaranya adalah
unsur teknik dan unsur fisik. Menurut Eddy Purnomo,Ada beberapa persyaratan
yang harus dimiliki oleh seorang penolak peluru
yaitu :
a. Kekuatan / Kekuatan maksimum
b. Power
c. Kekuatan lempar
d. Kecepatan berakslerasi
e. Koordinasi
f. Adaptibility
Untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik, ada beberapa prinsip
yang harus diketahui. Jess Jarver (2009: 78), menyatakan bahwa:
Dalam nomor Tolak Peluru ada beberapa prinsip yang harus diingat yaitu :
a. Jarak lontaran yang diperoleh dalam tolak peluru sangat tergantung pada
kecepatan gerak dan sudut tangan yang menolakan peluru tersebut.
b. Untuk memperoleh kecepatan maksimum dibutuhkan tenaga terbesar
yang bias dikerahkan, tenaga ini digunakan untuk menolak peluru sejauh
mungkin.
c. Tenaga yang digunakan harus dikerahkan dalam urutan yang tepat,mula-
mula digunakan kelompok otot yang menimbulkan gerak 8 lamban tetapi
berkekuatan besar, kemudian digunakan kelompok otot yang relatif lebih
lemah tetapi kerja lebih cepat.

2
d. Sudut optimum lintasan tergantung pada kecepatan dan tingginya
tolakan, umumnya berkisar antara 40° - 42°.
e. Untuk mendapatkan kecepatan maksimum, atlet hendaknya melakukan
gerakan dulu ke belakang lingkaran sebelum mulai melakukan gerakan
melontarkan.
f. Gerakan meluncur ini membantu atlet dan peluru tadi membentuk
kecepatan horizontal sebelum gerakan melontar dilakukan.
g. Begitu selesai meluncur atlet harus berada dalam posisi menolakkan
tanpa kehilangan kecepatan gerak yang berarti.
h. Untuk meningkatkan jarak tolakan, yang sangat memerlukan tenaga
tubuh, hendaknya bahu kanan dan pinggul ditarik sedikit ke belakang.
i. Untuk mendapatkan tenaga maksimum, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal, kaki yang terletak di depan hendaknya tetap kontak
dengan tanah sewaktu gerakan melontar dilakukan.
j. Pada saat menolakan peluru, pencurahan tenaga dimulai dengan
melakukan rotasi ke depan dari pinggul kanan kemudian diikuti batang
tubuh si atlet dan diakhiri dengan gerakan pergelangan tangan ketika
peluru terlepas.
k. Pada saat pencurahan tenaga secara berurutan ini dilakukan,hendaknya
perhatian selalu dicurahkan untuk menjaga agar gerakan tampak simultan

2.2 Teknik Permainan Tolak Peluru

Cara Memegang Peluru Ada 3 cara yaitu :


1. Teknik Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan
berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang
yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari

3
kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan
letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya
pendek dan jari-jarinya kecil.
2. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik Menolak Peluru,
Pengenalan peluru, Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke
tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu
dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri
agak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke
arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran,
kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah
lemparan.Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah
lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat,
badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah
dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

2.3 Jarak Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran


tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok di lengkungkan,

4
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran
tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari
bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi
menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran
tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam
berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok
11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang


termasuk dalam nomor lempar.
2. Ada tiga teknik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik
Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik
Menolak Peluru.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan
permainan tolak peluru berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus
memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam
pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan
tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal
dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak
tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
olahraga.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mukthar, Reza. 2011. Teknik Permainan Tolak Peluru . Dapat diakses pada:
yakinchanel.blogspot.com/2016/08/makalah-tolak-peluru.html.
Denpasar. Diakses pada 2 Juni 2019.

vi
CURRICULUM VITAE
(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama Lengkap : Putu Putri Agustini


T. T. L : Tuban, Kuta 13 Agustus 2001
Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Catus Pata No. 5 Kedonganan, Kuta,
Badung, Bali
Telp/HP : 0895367678034
Kelas : 11 Mipa 2
Agama : Hindu
Hobi : Menari
Bidang ilmu yang digemari : Matematika
Riwayat Pendidikan : TK Dharma Putra (2007-2008)
SDN 1 Kedonganan (2008-2014)
SMPN 1 Kuta (2014-2017)
SMAN 4 Denpasar (2017-2020)
Cita – cita : Guru / Dosen
Motto Pribadi : “Make your life like a coconut tree that has
many benefits for life”
Penghargaan yang pernah diraih :
- Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Universitas Dhyana Pura
- Gold Medal Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Lazuardi GIS 2018
- Silver Medal International Young Inventors Award 2018
- Juara 1 Lomba Dharma Wacana, Bali Shanti 2018
- Juara 1 Lomba Dharma Wacana, Univ. Dwijendra 2018
- Duta Anak Bali Perlindungan Khusus 2018
- Juara 3 Lomba Dharma Wacana, Univ. Warmadewa 2018

Denpasar, 2 Juni 2019

(Putu Putri Agustini)

vii

Anda mungkin juga menyukai