TOLAK PELURU
Disusun Oleh:
Disampaikan Kepada:
Bapak I Gede Putra Pujiharsa, S.Pd selaku Guru Penjasorkes Kelas XI
SMAN 4 Denpasar
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat karunia dan rahmat beliau saya dapat menyelesaikan makalah
penjasorkes untuk menuntaskan nilai semester kelas xi yang berjudul “Tolak
Peluru” dengan tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak I Gede Putra Pujiharsa, S.Pd selaku guru Penjasorkes SMAN 4
Denpasar
2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan saya dukungan untuk
menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut serta membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari apa yang disajikan dalam laporan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saya memohon saran dan kritik dari pembaca sebagai
masukan untuk perbaikan selanjutnya. Namun, saya mengharapkan agar makalah
ini dapat memberikan manfaat dan kesan yang mendalam kepada saya sendiri, serta
semua yang membaca makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan apa yang
saya dapat dari sumber, yaitu internet ataupun buku-buku yang terdapat materi
tentang makalah ini, serta pengetahuan pribadi saya dan hasil observasi yang telah
saya lakukan.
Seperti kata pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak” demikian juga
dengan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat
saya perlukan agar dapat saya perbaiki di kemudian hari. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
d. Sudut optimum lintasan tergantung pada kecepatan dan tingginya
tolakan, umumnya berkisar antara 40° - 42°.
e. Untuk mendapatkan kecepatan maksimum, atlet hendaknya melakukan
gerakan dulu ke belakang lingkaran sebelum mulai melakukan gerakan
melontarkan.
f. Gerakan meluncur ini membantu atlet dan peluru tadi membentuk
kecepatan horizontal sebelum gerakan melontar dilakukan.
g. Begitu selesai meluncur atlet harus berada dalam posisi menolakkan
tanpa kehilangan kecepatan gerak yang berarti.
h. Untuk meningkatkan jarak tolakan, yang sangat memerlukan tenaga
tubuh, hendaknya bahu kanan dan pinggul ditarik sedikit ke belakang.
i. Untuk mendapatkan tenaga maksimum, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal, kaki yang terletak di depan hendaknya tetap kontak
dengan tanah sewaktu gerakan melontar dilakukan.
j. Pada saat menolakan peluru, pencurahan tenaga dimulai dengan
melakukan rotasi ke depan dari pinggul kanan kemudian diikuti batang
tubuh si atlet dan diakhiri dengan gerakan pergelangan tangan ketika
peluru terlepas.
k. Pada saat pencurahan tenaga secara berurutan ini dilakukan,hendaknya
perhatian selalu dicurahkan untuk menjaga agar gerakan tampak simultan
3
kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan
letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya
pendek dan jari-jarinya kecil.
2. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik Menolak Peluru,
Pengenalan peluru, Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke
tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu
dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri
agak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke
arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran,
kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah
lemparan.Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah
lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat,
badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah
dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
4
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran
tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari
bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi
menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran
tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam
berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok
11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
Mukthar, Reza. 2011. Teknik Permainan Tolak Peluru . Dapat diakses pada:
yakinchanel.blogspot.com/2016/08/makalah-tolak-peluru.html.
Denpasar. Diakses pada 2 Juni 2019.
vi
CURRICULUM VITAE
(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)
vii