3/1/1-4
1. IDENTITAS UKBM
3.3. Menganalisis keterampilan jalan Menjelaskan tentang keterampilan gerak tolak peluru (gerak
cepat, lari, lompat dan lempar untuk memegang peluru, awalan, menolak peluru, gerak lanjutan)
meng-hasilkan gerak yang efektif * )
4.3. Mempraktik- kan hasil analisis Mencoba tugas keterampilan gerak tolak peluruke dalam
keterampilan jalan cepat, lari, lompat permainan sederhana dan atau tradisional dilandasi nilai-nilai
disiplin,percaya diri, sungguh-sungguh, dan kerja sama
dan lempar untuk menghasilkan
gerak yang efektif *)
dari masalah kontekstual dan dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan Mari Mengenal olahraga tolak peluru!, sehingga peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, kreativitas (tuntutan abad 21:C4)
h. Materi Pembelajaran :
Faktual :
1. Sejarah atletik, perkembangan atletik dunia dan Indonesia.
2. Perlombaan lompat jauh baik langsung atau melalui media elektronik
3. Latihan teknik tolak peluru pada club atletik atau melalui media elektronik
Konseptual :
Teknik dasar
1. Teknik memegang peluru
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
3. Teknik menolak peluru
4. Sikap awal akan menolak peluru
5. Cara menolakkan peluru
6. Sikap akhir setelah menolak peluru
Prosedural :
1. Peralatan
2. Lapangan tolak peluru
2. PETA KONSEP
2. PETA KONSEP
TEKNIK TOLAK
PELURU
TEKNIK TEKNIK
TEKNIK AWALAN GERAK
MEMEGANG MENOLAK
TOLAK PELURU LANJUTAN
PELURU PELURU
3. PROSES BELAJAR
3. PROSES BELAJAR
b. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini dengan baik
via olympic.org
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik dimana sang atlet akan melemparkan
sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan dengan menggunakan teknik
tertentu dan aturan main yang telah ditetapkan.
Sebagai salah satu olah raga cabang lempar, tolak peluru merupakan satu-satunya yang bisa dilakukan di
lapangan indoor karena tidak seperti lempar cakram misalnya, tolak peluru tak membutuhkan area pendaratan
peluru yang luas, karena sejauh ini belum ada atlet yang sanggup melempar hingga melebihi jarak 25 meter.
Tolak peluru merupakan salah satu olah raga berat yang tidak bisa dilakuka sembarangan, meski olah raga ini
terkesan sepele, yakni hanya melakukan tolakan bola besi dan selesai.
Rata-rata para juara dunia baik untuk kelas laki-laki atau perempuan, memiliki postur tubuh yang besar dan
memiliki energi kuat untuk melakukan tolakan meski banyak juga atlet tolak peluru yang memiliki postur
tubuh sedang.
Faktor penentu dalam tolak peluru secara umum ada 2, yakni teknik dan postur tubuh atlet.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa atlet berbadan besar cenderung memiliki energi besar dan cocok untuk
olah raga ini, namun bukan berarti atlet bertubuh sedang atau bertubuh kecil tidak bisa melakukannya, asalkan
tolak peluru ini dilakukan dengan teknik yang baik serta dilakukan dengan energi besar (soal energi bisa
dilatih tanpa harus selalu berkaitan dengan ukuran tubuh), maka hasil tolakan akan juga jauh.Rata-rata para
juara dunia baik untuk kelas laki-laki atau perempuan, memiliki postur tubuh yang besar dan memiliki energi
kuat untuk melakukan tolakan meski banyak juga atlet tolak peluru yang memiliki postur tubuh sedang.
Faktor penentu dalam tolak peluru secara umum ada 2, yakni teknik dan postur tubuh atlet.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa atlet berbadan besar cenderung memiliki energi besar dan cocok untuk
olah raga ini, namun bukan berarti atlet bertubuh sedang atau bertubuh kecil tidak bisa melakukannya, asalkan
tolak peluru ini dilakukan dengan teknik yang baik serta dilakukan dengan energi besar (soal energi bisa
dilatih tanpa harus selalu berkaitan dengan ukuran tubuh), maka hasil tolakan akan juga jauh.
https://youtu.be/Jq0tg4TudYg
Kegiatan Belajar 1
Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas. Cara
melakukan memegang peluru adalah sebagai berikut.
1. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang
dekat dengan jari-jari tangan.
2. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk)
dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
3. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping,
yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
4. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan
menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 129
5. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh
badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan
lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
latihan soal-soal.
1. Analisis bagaimana posisi jari-jari tangan ketika memegang peluru!
2. Fungsi dari jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka adalah ?
3. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk ?
4. Setelah peluru dapat dipegang dengan baik apa gerakan selanjutnya?
5. Bagaimana posisi pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu?
OLAH PIKIR
Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan hasil kerjamu.
Kemudian diskusikan untuk memperoleh jawaban yang tepat.
OLAH RASA
Apabila kalian merasa sudah dapat memahami pembelajaran ini, kalian boleh melanjutkan
ke kegiatan belajar 2.
Kegiatan Belajar 2
Cara melakukan sikap badan saat akan menolak peluru adalah sebagai berikut.
1. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang).
2. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak
serong ke samping kanan.
3. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan
kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di
depan sedikit agak serong ke atas lemas.
4. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke
arah tolakan.
Dalam olah raga tolak peluru, ada tiga gaya yang pernah digunakan dalam pertandingan,
yakni gaya Klasik, Gaya Glide (meluncur) dan gaya spin (berputar).
Dari ketiga gaya tersebut, hanya gaya meluncur dan berputar saja yang masih
dipergunakan hingga saat ini. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Gaya Klasik (samping)
Gaya ini merupakan gaya yang paling tua dan tidak diketahui siapa penemunya.
Gaya ini merupakan gaya tolak peluru yang menggunakan awalan menyamping, yakni
atlet menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru.
Pada gaya ini, peluru mula-mula dipegang dengan dua tangan, tangan kanan menyangga
peluru di atas bahu, dan tangan kiri memegang atau menjaga peluru bagian atas.
Namun peluru tersebut nantinya tetap akan dilempar dengan menggunakan satu tangan,
yakni tangan kanan.
2. Gaya Glide (meluncur)
Gaya ini pertamakalinya dirilis pada tahun 1951 dan pertamakali dipergunakan oleh
Parry O’Brien dari Amerika Serikat.
Berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan melakukan setengah putaran
terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru.
Pada gaya ini, atlet akan menghadap ke belakang pada persiapan awalnya, lalu
mendorong tubuhnya ke arah belakang untuk kemudian segera menghadap depan dan
melontarkan peluru.
Lemparan terjauh dengan menggunakan gaya ini adalah lemparan milik Ulf Timmermann
(Jerman Timur) dengan jarak lempar sejauh 23.06 meter.
3. Gaya Spin (berputar)
Gaya ini pertamakali di rilis pada tahun 1972 oleh Aleksandr Baryshnikov dari Rusia
yang berhasil membuat rekor baru untuk nomor putra dengan jarak lempar 22 meter di
tahun itu.
Pada gaya ini, atlet akan melakukan putaran 360 derajad sebelum melakukan lemparan.
Gaya berputar ini diharapkan mampu memberikan momentum terbaik untuk melempar
peluru sejauh-jauhnya.
Gaya ini merupaka gaya yang paling sulit dalam tolak peluru karena atlet tak hanya fokus
pada kekuatan tolakan, namun juga harus menguasai teknik berputar dengan baik.
Jika sedikti saja atlet melakukan kesalahan dalam putaran, maka hasilkan akan buruk dan
bahkan bisa berujung pada kegagalan.
Atlet terbaik dalam tolak peluru yang memecahkan rekor baru dengan gaya ini adalah
Randy Brandes yang berhasil melempar dengan jarak 23.12 meter.
Sikap badan setelah menolakkan peluru, yaitu suatu bentuk gerakan setelah peluru ditolakkan
lepas dari tangan, dengan maksud untuk menjaga keseimbangan badan, agar badan tidak terjatuh
ke depan atau ke luar dari lapangan tempat untuk melakukan tolakan. Cara melakukan gerakan
dan sikap badan setelah menolakkan peluru adalah sebagai berikut.
1. Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki
yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira
menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
2. Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga
keseimbangan.
3. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan
ke arah jatuhnya peluru.tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit
agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga
keseimbangan.
latihan soal-soal.
1. Analisi sikap badan saat akan menolak peluru !
2. Bagaimana cara menolakkan peluru ?
3. Analisi sikap badan setelah menolakkan peluru!
4. Jelaskan gerakan gaya menyamping!
5. Gaya spin adalah gaya yang paling sulit dalam tolak peluru karena?
OLAH PIKIR
Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan hasil kerjamu.
Kemudian diskusikan untuk memperoleh jawaban yang tepat.
Apabila kalian merasa sudah dapat memahami pembelajaran ini, kalian boleh melanjutkan
ke kegiatan belajar 3.
d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, dan 3
isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, dan 3 yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjut ke berikut.
Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi mengembangkan pendapat dalam teks
eksposisi dalam rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
LATIHAN SOAL-SOAL
Ini adalah bagian akhir dari UKBM PJOK-3.3/4.3/1/1-4 , sekarang kalian boleh melanjutkan
ke UKBM PJOK-3.8/4.8/2/1-1